Uji Daya Simpan Uji Kadar Air

manis. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan gula akansemakin manis selai krokot tersebut. 2. Aroma Aroma dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan indera pembau.Aroma memiliki peranan penting untuk produk makanan karena pengujian terhadap bau atau aroma dapat memberikan hasil penilaian terhadap produk tentang diterima atau tidaknya produk tersebut. Produk tersebut akan diterima oleh masyarakat apabila aroma dari produk tersebut tidak menyengat atau hambar, namun apabila aroma selai tersebut sangat menyengat atau hambar masyarakat tidak akan tertarik untuk mengonsumsinya Kartika, 1988. Dari hasil penelitian diperoleh aroma selai tidak berbau khas krokot pada semua perlakuan.Aroma krokot tidak disukai oleh masyarakat karena krokot berbau langu sehingga pada pembuatan selai krokot diberi penambahan jahe agar aroma dari krokot tersebut berkurang atau hilang. 3. Tekstur Tekstur selai krokot pada semua perlakuan sama yaitu kental.Pada umumnya tekstur selai bersifat kental.Pada penelitian ini pada semua perlakuan tekstur selai adalah kental. Hal ini disebabkan dengan adanya penambahan gula aren. Gula aren selain dijadikan pemanis juga digunakan sebagai pengental dari selai krokot. 4. Daya terima Daya terima selai krokotyang dihasilkan berbeda-beda pada setiap perlakuan. Dari gambar 4.6 terlihat bahwa panelis kurang menyukai selai dengan perlakuan P 1 T 1 jahe 1 g dan gula aren 100 g, P 2 T 1 jahe 2 g dan gula aren 100 g, P 3 T 2 jahe 3 g dan gula aren 125 g dan P 3 T 3 jahe 3 g dan gula aren 150 g sedangkan pada perlakuan P I T 2 jahe 1 g dan gula aren 125 g, P 1 T 3 jahe 1 g dan gula aren 150 g, P 2 T 2 jahe 2 g dan gula aren 125 g, P 2 T 3 jahe 2 g dan gula aren 150 g, P 3 T 1 jahe 3 gdan gula aren 100 g panelis menyukai selai tersebut. Daya terima selai tersebut meliputi rasa manis, aroma tidak khas krokot dan tekstur kental.

b. Daya Simpan

Setelah dilakukan penelitian uji daya simpan selai krokot dengan penambahan jahe dan gula aren menunjukkan bahwa ada perbedaan daya simpan disetiap perlakuan. Daya simpan yang bertahan selama 4 hari perlakuan P 1 T 1, bertahan 5 hari pada perlakuan P 1 T 2 dan P 3 T 1 , yang bertahan 6 hari pada perlakuan P 2 T 2 dan perlakuan lainnya daya tahannya mencapai 7 hari. Jumlah jamur semakin hari semakin banyak dan jumlah jamur tumbuh banyak pada hari tujuh. Jumlah jamur paling banyak terdapat pada perlakuan P 1 T 1. Munculnya jamurpada selai gulma krokot merupakan indikator untuk kelayakan konsumsi. Jamur pada makanan bisa tumbuh disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelembaban, kadar gula, suhu, kadar air dan mikroorganisme. Kelembaban mempengaruhi cepat atau tidaknya pertumbuhan jamur pada makanan. Kelembaban yang rendah menyebabkan jamur terhambat untuk berkembang biak terlihat pada perlakuan P 1 T 3 , P 3 T 2 dan P 3 T 3 . Sedangkan kelembaban yang tinggi menyebabkan jamur cepat berkembang biak dan mudah muncul pada bahan terlihat pada perlakuan P 1 T 1 , P 1 T 2 , dan P 3 T 2 . Selain kelembaban penambahan gula aren juga dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Sukrosa yang terkandung pada gula aren cepat diuraikan oleh enzim yang disekresikan oleh hifa jamur dan dijadikan sumber energi bagi jamur untuk berkembang biak. Selain kelembapan dan penambahan gula aren terdapat faktor lain yang mempengaruhi jumlah jamur yaitu suhu.Suhu yang optimal dan tetap akan memperpanjang daya simpan pada bahan atau selai sedangkan suhu yang yang tidak stabil akan mempersingkat daya simpan pada makanan. Pada penelitian ini penyimpanan selai hanya di tempatkan pada kamar dan tanpa perlakuan khusus sehingga suhunya tidak stabil.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK MINUMAN HERBAL EKSTRAK TANAMAN KROKOT (Portulaca oleracea L.) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Minuman Herbal Ekstrak Tanaman Krokot (Portulaca oleracea L.) Dengan Variasi Penambahan Daun Stevia

3 6 12

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

7 25 12

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

0 5 15

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Krokot (Portulaca oleracea) Dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah Dan Penambahan Jahe Serta Gula Aren Dengan Konsentrasi Yang Berbeda.

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Krokot (Portulaca oleracea) Dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah Dan Penambahan Jahe Serta Gula Aren Dengan Konsentrasi Yang Berbeda.

0 3 6

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 0 14

PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 0 6

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 1 14

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI BUAH NAGA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN dan BUBUK CENGKEH (Syzygiumaromaticum) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperolah Gelar SarjanaPendidikan

0 1 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji organoleptik dan daya simpan selai buah naga dengan penambahan gula aren dan bubuk cengkeh (syzygiumaromaticum) dengan konsentrasi berbeda - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 70