Uji organoleptik Hasil Penelitian

Pengujian kadar air selai gulma krokot dengan penambahan jahe dan gula aren didapat hasil sebagai berikut: Tabel4.3 Pengujian kadar air selai gulma krokot basah dengan pewarna sari buah naga merah serta penambahan jahe dan gula aren Perlakuan Berat mula-mula A Berat setelah dikeringkan B Kadar air P 1 T 1 360,962 g 159,487 g 55,8 P 1 T 2 314,297 g 170,411 g 45,8 P 1 T 3 305,908 g 204,936 g 33 P 2 T 1 254,776 g 150,266 g 41 P 2 T 2 296,635 g 170,502 g 42,5 P 2 T 3 302,584 g 207,284 g 30,9 P 3 T 1 264,576 g 149,443 g 43,5 P 3 T 2 190,425 g 126,780 g 33,4 P 3 T 3 261,647 g 179,298 g 31,5 Pada tabel 4.3 berat kadar air pada selai gulma krokot dengan penambahan jahe dan gula aren menunjukan kadar air selai yang paling banyak pada perlakuan P 1 T 1 seberat 55,8 . kadar air selai yang paling sedikit pada perlakuanP 2 T 3 seberat 30,9 . Dan nilai rata-rata dari semua perlakuan yaitu 39,7 .

2. PEMBAHASAN

a. Uji Organoleptik

1. Rasa Rasa dinilai dengan adanya tanggapan rangsangan kimiawi oleh indra pengecap lidah. Rasa merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kualitas suatu produk. Selain itu, rasa dapat mempengaruhi penilaian konsumen terhadap suatu produk. Apabila rasa pada produk terlalu manis, asin maupun masam maka konsumen tidak tertarik untuk mengkonsumsinya. Penambahan gula aren berpengaruh terhadap penilaian rasa. Pada penambahan gula aren 100 gP 1 T 1 ,P 2 T 1, P 3 T 1 , rasa dari selai krokot kurang manis, pada penambahan gula aren 125 g P 1 T 2 , P 2 T 2 ,P 3 T 2 memberikan rasa manis pada selai, sedangkan dengan penambahan 150 g P 1 T 3, P 2 T 3 , P 3 T 3 selai memiliki rasa sangat manis. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan gula akansemakin manis selai krokot tersebut. 2. Aroma Aroma dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan indera pembau.Aroma memiliki peranan penting untuk produk makanan karena pengujian terhadap bau atau aroma dapat memberikan hasil penilaian terhadap produk tentang diterima atau tidaknya produk tersebut. Produk tersebut akan diterima oleh masyarakat apabila aroma dari produk tersebut tidak menyengat atau hambar, namun apabila aroma selai tersebut sangat menyengat atau hambar masyarakat tidak akan tertarik untuk mengonsumsinya Kartika, 1988. Dari hasil penelitian diperoleh aroma selai tidak berbau khas krokot pada semua perlakuan.Aroma krokot tidak disukai oleh masyarakat karena krokot berbau langu sehingga pada pembuatan selai krokot diberi penambahan jahe agar aroma dari krokot tersebut berkurang atau hilang. 3. Tekstur Tekstur selai krokot pada semua perlakuan sama yaitu kental.Pada umumnya tekstur selai bersifat kental.Pada penelitian ini pada semua perlakuan tekstur selai adalah kental. Hal ini disebabkan dengan adanya penambahan gula aren. Gula aren selain dijadikan pemanis juga digunakan sebagai pengental dari selai krokot. 4. Daya terima Daya terima selai krokotyang dihasilkan berbeda-beda pada setiap perlakuan. Dari gambar 4.6 terlihat bahwa panelis kurang menyukai selai dengan perlakuan P 1 T 1 jahe 1 g dan gula aren 100 g, P 2 T 1 jahe 2 g dan gula aren 100 g, P 3 T 2 jahe 3 g dan gula aren 125 g dan P 3 T 3 jahe 3 g dan gula aren 150 g sedangkan pada perlakuan P I T 2 jahe 1 g dan gula aren 125 g, P 1 T 3 jahe 1 g dan gula aren 150 g, P 2 T 2 jahe 2 g dan gula aren 125 g, P 2 T 3 jahe 2 g dan gula aren

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK MINUMAN HERBAL EKSTRAK TANAMAN KROKOT (Portulaca oleracea L.) DENGAN Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Minuman Herbal Ekstrak Tanaman Krokot (Portulaca oleracea L.) Dengan Variasi Penambahan Daun Stevia

3 6 12

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

7 25 12

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

0 5 15

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Krokot (Portulaca oleracea) Dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah Dan Penambahan Jahe Serta Gula Aren Dengan Konsentrasi Yang Berbeda.

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Krokot (Portulaca oleracea) Dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah Dan Penambahan Jahe Serta Gula Aren Dengan Konsentrasi Yang Berbeda.

0 3 6

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 0 14

PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 0 6

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT Uji Organoleptik Dan Daya Simpan Selai Gulma Krokot (Portulaca oleracea) DENGAN Penambahan Air Perasan Tebu (Saccharum officinarum L.) Dengan Perbandingan Yang Berbeda.

0 1 14

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI BUAH NAGA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN dan BUBUK CENGKEH (Syzygiumaromaticum) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperolah Gelar SarjanaPendidikan

0 1 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji organoleptik dan daya simpan selai buah naga dengan penambahan gula aren dan bubuk cengkeh (syzygiumaromaticum) dengan konsentrasi berbeda - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 70