B. LANDASAN TEORI
1. Otonomi Daerah OTDA
Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi sehingga menimbulkan tuntutan yang beragam
terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik. Salah satu agenda reformasi yaitu adanya desentralisasi keuangan dan otonomi daerah. Otonomi daerah
adalah wewenang untuk mengatur rumah tangga daerah, yang melekat pada negara kesatuan maupun pada negara federasi Kaloh, 2002.
2. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Berdasarkan PP No. 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah menyatakan bahwa : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD, dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Sumber Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak
daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah dikelompokkan atas Kawedar, 2008 :
pendapatan asli daerah PAD dan dana perimbangan.
4. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam
satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah dirinci menurut urusan pemerintah daerah,
organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek belanja. Belanja daerah digunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan pemerintah
yang menjadi
kewenangan provinsi
atau kabupatenkota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan
yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang- undangan.
5. Pertumbuhan Ekonomi