berisi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan kerangka

Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014 Penggunaan Permainan Dengan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II berisi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan kerangka

pemikiran. Kajian pustaka membahas mengenai tinjauan tentang anak autis secara definisi, karakteristik, dan kategori anak autis. Selain itu kajian pustaka juga membahas mengenai teman sebaya, tinjauan tentang permainan, tinjauan tentang komunikasi dan tinjauan mengenai kaitan antara permainan dengan teman sebaya dalam meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis. Di bab II pun dibahas mengenai hasil penelitian yang relevan. Adapun penelitian yang relevan yang digunakan sebagai asumsi dalam penelitian ini adalah hasil penelitian 1 Yanuarti 2010 yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Verbal Anak Autis Spectrum Disorder ASD melalui Teman Sebaya”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan komunikasi verbal anak autis melalui teman sebaya, 2 Hasil penelitian Shafer 1984 yang berjudul “Training Mildly Handicapped Peers to Facilitate Changes In The Sosial Interaction Skills of Autis Children ”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa teman sebaya dapat meningkatkan perilaku sosial yang positif bagi anak autis dan selama proses bermain dengan teman sebaya ini maka anak autis belajar untuk meniru modeling berbagai macam interaksi sosial yang dilakukan oleh teman sebaya, 3 hasil penelitian Yang 2011. Yang berjudul “Efek metode priming dalam meningkatkan inisiasi spontan anak Autis terhadap teman sebaya”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa ada peningkatan inisiasi spontan dari tahap baseline sampai tahap treatment. Pada setiap tahap treatment skor inisiasi spontan anak autis ini mengalami peningkatan dibandingkan saat baseline . Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima, hal ini berarti bahwa ada pengaruh penerapan metode priming yang efektif dalam meningkatkan inisiasi spontan pada anak autis. Dalam bab II ini pun menyajikan kerangka berpikir penulis yang menjadi acuan dalam pelaksanaan penelitian ini. Deskripsi dari kerangka berpikir penulis bahwa gangguan yang signifikan yang dialami anak autis sehingga mempengaruhi komunikasi verbal dan non-verbal dapat diminimalisir dengan melibatkan teman sebaya dalam proses pengajaran komunikasi. Teman sebaya dijadikan sebagai mediator atau pendorong bagi anak autis untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya karena dalam proses Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014 Penggunaan Permainan Dengan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bermain dengan teman sebaya terdapat proses modeling meniru, selain itu teman sebaya pun dapat berperan memposisikan diri sebagai teman, pendorong, pemberi dukungan fisik dan ego, sebagai perbandingan sosial dan membina keakraban sehingga diharapkan dengan keterkaitan tersebut terdapat jalinan yang kuat yang menjadikan kemampuan komunikasi verbal anak autis meningkat. Dalam bab II ini pun disajikan hipotesis dari penelitian ini yaitu penggunaan permainan dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian