Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Muhammad Adryan, 2013 Penggunaan Microsoft Office Power Pinst Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diamati tetapi tidak terlibat secara penuh dalam proses belajar mengajar PKn dikelas. Alasan tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Creswell 2010: 267 sebagai berikut. Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan individu- individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekammencatat aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Nasution 2003: 73 menjelaskan bahwa “tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”, sedangkan menurut Moleong 2010: 186 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Jadi, dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi. Estenberg dalam Sugiyono 2011: 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semiterstruktur. Menurut Sugiyono 2011: 233 wawancara semitersturktur dapat dideskripsikan sebagai berikut. “Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide- idenya”. Muhammad Adryan, 2013 Penggunaan Microsoft Office Power Pinst Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alasan peneliti menggunakan teknik wawancara tersebut agar setiap responden dapat memberikan informasi secara lebih terbuka. Kelebihan dari wawancara semiterstruktur ini adalah tujuan dari wawancara lebih terfokus, data yang diperoleh lebih mudah diolah, dan agar narasumber lebih bebas mengungkapkan apa-apa yang diketahuinya. Wawancara dilakukan secara terbuka yang dilengkapi dengan susunan atau daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Alasan tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Creswell 2010: 267, ia mengemukakan bahwa: “Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face interview wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview interview dalam kelompok tertentu yang terdiri enam sampai delapan partisipan per kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur unstructured dan bersifat terbuka open-ended yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partis ipan”

3. Studi Dokumentasi