KESIMPULAN DAN SARAN 61 PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA PHET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 BINJAI T.P 2014/201523.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Aktivitas Siswa 8 Tabel 2.2 Dimensi Proses Pengetahuan 10 Tabel 2.3 Aspek Sikap dan Indikator 14 Tabel 2.4 Aspek Keterampilan dan Indikator 14 Tabel 2.5 Sintak Model Discovery Learning 17 Tabel 2.6. Beberapa hasil penelitian terdahulu 19 Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 30 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Materi Fluida Statis 34 Tabel 3.6 Kriteria Nilai Reliabilitas 36 Tabel 3.7 Kriteria Nilai Taraf Kesukaran 36 Tabel 3.8 Kriteria Nilai Daya Pembeda 37 Tabel 4.1 Kriteria Validitas Tes 44 Tabel 4.2 Kriteria Taraf Kesukaran Tes 45 Tabel 4.3 Kriteria Daya Pembeda Tes 46 Tabel 4.4 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49 Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 49 Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 49 Tabel 4.8 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 52 Tabel 4.11 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 52 Tabel 4.12 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 53 Tabel 4.13 Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54 Tabel 4.14 Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 55 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Contoh Tekanan Hidrostatis 23 Gambar 2.2 Titik-titik pada ketinggian yang sama dalam zat cair sejenis akan mengalami tekanan yang sama 24 Gambar 2.3 Dasar Kerja Mesin Hidrolik 24 Gambar 2.4 Terapung 25 Gambar 2.5 Tenggelam 25 Gambar 2.6 Melayang 26 Gambar 2.7 Tegangan Permukaan Zat Cair 26 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 32 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 51 Gambar 4.3 Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54 Gambar 4.4 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55 Gambar 4.5 Perkembangan KeterampilanSiswa Kelas Eksperimen 56 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 64 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 126 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 137 Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 158 Lampiran 5 Pedoman Penilaian Aktivitas 168 Lampiran 6 Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator 169 Lampiran 7 Tabel Persiapan Validitas Tes 178 Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 179 Lampiran 9 Tabel Validitas Tes 180 Lampiran 10 Tabel Persiapan Reliabilitas Tes 181 Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes 183 Lampiran 12 Tabel Persiapan Tingkat Kesukaran Tes 185 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 187 Lampiran 14 Tabel Persiapan Daya Pembeda Tes 188 Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda Tes 191 Lampiran 16 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 193 Lampiran 17 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 195 Lampiran 18 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 197 Lampiran 19 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 199 Lampiran 20 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 201 Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas 204 Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas 207 Lampiran 23 Perhitungan Uji Hipotesis 210 Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 215 Lampiran 25 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 223 Lampiran 26 Lembar Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 231 Lampiran 27 Lembar Penilaian Sikap Siswa Kelas Kontrol 239 Lampiran 28 Lembar Penilaian Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 247 Lampiran 29 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 255 Lampiran 30 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 256 Lampiran 31 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F 258 Lampiran 32 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t 260 Lampiran 33 Daftar Nilai r Product Moment 261

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan sejahtera. Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia SDM Indonesia seutuhnya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sini maksudnya adalah dapat bertanggung- jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, pedagogik dan sosiologis. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara tersebut. Dalam berbagai media massa dan elektronik sering dikemukakan mutu pendidikan Indonesia tergolong rendah. Berdasarkan data dari Education For All Global Monitoring yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index EDI Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara Education Development Index, 2011. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Pada kurikulum 2013 harus membuat siswa berperan aktif dalam belajar. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, para guru harus memahami karakter masing-masing siswa dan memberi stimulus atau rangsangan kepada siswa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun yang diketahui saat sekarang ini hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih sangat rendah. Kenyataan ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 5 Binjai, dengan memberikan daftar pertanyaan kepada 36 siswa, bahwa 22,22 siswa mengatakan tidak meyukai pelajaran fisika, 33,33 siswa mengatakan fisika sulit, 83,33 siswa mengatakan guru selalu berceramah pada saat pembelajaran fisika, 19,44 siswa mengatakan guru tidak membuat percobaan atau eksperimen ketika pelajaran fisika dan 30,56 siswa mengatakan guru membuat soal tidak berdasarkan permasalahan kehidupan sehari-hari. Data diatas sejalan dengan kurang memuaskannya hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas tersebut, hanya 22,22 siswa yang lulus Ujian Tengah Semester T.A. 20142015 yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 50, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang akan dicapai adalah 70 kalau dalam kurikulum 2013 sama dengan 2,66 atau B-. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika bahwa rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan karena guru selalu menerapkan metode belajar yang tidak bervariasi yaitu memakai model konvensional atau model pembelajaran langsung direct instruction yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi dan penugasan, meskipun kurikulum sudah berganti menjadi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik namun guru selalu memakai pola pengajaran yang sama yaitu guru sebagai pusat segalanya teacher centered learning sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa. Selain itu juga disebabkan oleh faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap pelajaran fisika, dimana mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika sulit karena penuh dengan rumus-rumus yang membingungkan serta kurang menyentuh kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak menyukai pelajaran fisika. Selain itu, selama melakukan proses pembelajaran guru hanya menekankan pada berjalannya silabus agar siswa tidak ketinggalan pelajaran tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti atau tidak pelajaran yang disampaikan. Siswa tidak dituntut untuk menemukan sendiri konsepnya, guru selalu aktif memberikan penjelasan materi dan guru tidak mengajak siswa untuk melakukan eksperimen. Penggunaan fasilitas sekolah seperti laboratorium yang kurang maksimal dalam menunjang proses pembelajaran. Sistem pembelajaran ini mengakibatkan siswa malas dan tidak tertarik untuk belajar fisika Sari, 2015.