1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas, perusahaan menghadapi persaingan yang bukan hanya berasal dari pesaing
lokal maupun nasional saja, tetapi juga mencakup pesaing-pesaing internasional. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang agar mampu
bertahan dan terus bersaing di sektor industrinya. Persaingan ini merupakan suatu tantangan bagi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan
ide-ide dan menangkap peluang yang ada agar perusahaan dapat terus bertahan dalam menghadapi persaingan yang ada. Dengan demikian, perusahaan
memerlukan modal yang lebih untuk mendukung perkembangan perusahaan tersebut. Salah satu sumber modal yang dapat diperoleh perusahaan adalah
melalui para investor yang berasal dari pasar modal. Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang kelebihan dana ke
mereka yang membutuhkannya Hartono, 2010. Berdasarkan UU No. 8 tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan efek. Dalam undang- undang tersebut juga disebutkan bahwa pasar modal mempunyai peran yang
strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan dari unit usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.
Perusahaan dapat menerbitkan dan menjual sahamnya di pasar modal sehingga para investor dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan. Namun,
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
investasi dalam pasar modal khususnya saham merupakan investasi dengan resiko yang relatif tinggi. Investor dapat memeroleh untung besar sebagai hasil dari
investasi, namun sebaliknya investor juga dapat memeroleh kerugian. Oleh karena itu, investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk
berinvestasi, sehingga informasi yang akurat mengenai variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli sangat
diperlukan oleh para investor. Terdapat dua model analisis saham, yaitu: model analisis fundamental dan
model analisis teknikal. Model analisis fundamental merupakan model analisis harga saham yang paling sering digunakan dan menggunakan laporan keuangan
emiten yang menunjukan kinerja perusahaan tersebut, sedangkan analisis teknikal digunakan untuk memprediksi harga saham berdasarkan data masa lalu dari
perusahaan itu sendiri. Untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan data-data fundamental.
Terdapat banyak faktor yang akan memengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang berasal dari internal perusahaannya sendiri maupun dari
eksternal perusahaan. Investor dapat memeroleh informasi mengenai kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut
PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 IAI, 2015 tentang tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
Salah satu bagian dari laporan keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah informasi tentang laba. Ada
banyak alasan mengapa laba menjadi tujuan yang penting tidak saja bagi pihak manajemen tetapi juga bagi pihak pemegang saham. Laba dapat digunakan
sebagai pengukuran atas efisiensi manajemen serta sebagai pengukur keberhasilan dan sebagai pedoman pengambil keputusan manajemen di masa yang akan
datang. Secara umum laba juga telah diterima sebagai ukuran pengembalian investasi. Semakin besar laba yang diperoleh, maka semakin baik suatu bisnis
penanaman modal Mangunsong dan Marpaung, 2001, sehingga menjaga dan meningkatkan laba menjadi suatu keharusan bagi perusahaan agar sahamnya tetap
diminati oleh para investor. Bagian lain dari laporan keuangan yang dapat digunakan oleh investor
adalah informasi tentang arus kas perusahaan. Menurut Hendriksen 1997 dalam Meythi dan Hartono 2012, data arus kas dianggap menyajikan informasi utama
dalam mengevaluasi harga pasar surat-surat berharga. Kas menjadi sangat penting artinya karena menggambarkan daya beli umum dan dapat ditransfer segera dalam
perekonomian pasar kepada individu atau organisasi untuk kebutuhan-kebutuhan khusus mereka dalam memeroleh barang dan jasa yang mereka inginkan dan
tersedia di dalam perekonomian. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang mendasari dilakukan
penelitian ini antara lain penelitian Sa’adah dan Kadarusman 2014 dengan judul
“Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas, Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Kelompok LQ 45 yang Listing di Bursa Efek
Indonesia ” Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa laba akuntansi,
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono 2012 dengan judul “Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham” dapat
disimpulkan bahwa variabel laba secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas
pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan variabel laba, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah dan Ariesanti 2008 dengan
judul “Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
” dapat disimpulkan bahwa laba bersih kecil pengaruhnya terhadap harga pasar saham.
Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara laba akuntansi dan
komponen arus kas dengan harga saham. Adapun judul dari penelitian ini adalah
“Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Subsektor Konstruksi.
”
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah