Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate Subsektor Konstruksi.

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan maupun secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Property

& Real Estate subsektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai 2014. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 6 perusahaan sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi, dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji outlier, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, arus kas operasi dan laba akuntansi berpengaruh secara positif terhadap harga saham, sedangkan arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham.

Kata kunci : Harga Saham, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Laba Akuntansi.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine whether there is any effect either partially or simultaneously from accounting income, operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow to stock prices at Property & Real Estate construction subsector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population in this research is the Property & Real Estate company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 until 2014. The sample was determined by the purposive sampling method to obtain sample of 6 companies. The method of analysis that used is multiple regression analysis. Before the regression test performed, the classical assumptions test that consist normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, and heteroskedastisitas test was performed. Based on the results of the partial hypothesis test, operating cash flow and accounting income are significantly positive effect on stock prices, while investing cash flow and financing cash flow does not influence stock prices. The results of simultaneous hypothesis test showed that accounting income, operating cash flow, investing cash flow and financing cash flows have effect on stock prices.

Keywords: Stock Prices, Operating Cash Flow, Investing Cash Flow, Financing Cash Flow, and Accounting Income.


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Laporan Keuangan ... 8

2.1.1.1 Tujuan dan Pengguna Laporan Keuangan ... 8

2.1.1.2 Komponen Laporan Keuangan ... 12

2.1.2 Konsep Laba Dalam Pelaporan Informasi Keuangan... 21

2.1.3 Harga Saham... 23

2.2 Rerangka Teoritis ... 27

2.3 Penelitian Terdahulu ... 28

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 33

2.4.1 Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham ... 33

2.4.2 Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham ... 35

2.4.3 Pengaruh Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham ... 35

2.5 Model Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel ... 38

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 38

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.6.1.1 Uji Outlier ... 41


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

3.6.1.3 Uji Multikolinearitas ... 42

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 43

3.6.1.5 Uji Autokorelasi ... 43

3.6.2 Uji Regresi ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.1.1.1 Uji Outlier ... 45

4.1.1.2 Uji Normalitas ... 46

4.1.1.3 Uji Multikolinearitas ... 47

4.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.1.1.5 Uji Autokorelasi ... 50

4.1.2 Uji Model Regresi ... 51

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 52

4.1.3.1 Persamaan Regresi ... 52

4.1.3.2 Hipotesis Penelitian ... 53

4.2 Pembahasan ... 55

4.2.1 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham ... 55

4.2.2 Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Harga Saham .... 55

4.2.3 Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham . 56 4.2.4 Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham ... 57

4.2.5 Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Laba Akuntansi Secara Simultan Terhadap Harga Saham... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Simpulan ... 58

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59

5.3 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 27 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 36


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Pemilihan Sampel ... 39

Tabel 4.1 Uji Outlier ... 46

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas ... 48

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas ... 49

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 50

Tabel 4.6 Uji Model Regresi ... 51


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas, perusahaan menghadapi persaingan yang bukan hanya berasal dari pesaing lokal maupun nasional saja, tetapi juga mencakup pesaing-pesaing internasional. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang agar mampu bertahan dan terus bersaing di sektor industrinya. Persaingan ini merupakan suatu tantangan bagi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide-ide dan menangkap peluang yang ada agar perusahaan dapat terus bertahan dalam menghadapi persaingan yang ada. Dengan demikian, perusahaan memerlukan modal yang lebih untuk mendukung perkembangan perusahaan tersebut. Salah satu sumber modal yang dapat diperoleh perusahaan adalah melalui para investor yang berasal dari pasar modal. Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang kelebihan dana ke mereka yang membutuhkannya (Hartono, 2010).

Berdasarkan UU No. 8 tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan efek. Dalam undang-undang tersebut juga disebutkan bahwa pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan dari unit usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.

Perusahaan dapat menerbitkan dan menjual sahamnya di pasar modal sehingga para investor dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan. Namun,


(8)

2 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

investasi dalam pasar modal khususnya saham merupakan investasi dengan resiko yang relatif tinggi. Investor dapat memeroleh untung besar sebagai hasil dari investasi, namun sebaliknya investor juga dapat memeroleh kerugian. Oleh karena itu, investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk berinvestasi, sehingga informasi yang akurat mengenai variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli sangat diperlukan oleh para investor.

Terdapat dua model analisis saham, yaitu: model analisis fundamental dan model analisis teknikal. Model analisis fundamental merupakan model analisis harga saham yang paling sering digunakan dan menggunakan laporan keuangan emiten yang menunjukan kinerja perusahaan tersebut, sedangkan analisis teknikal digunakan untuk memprediksi harga saham berdasarkan data masa lalu dari perusahaan itu sendiri. Untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan data-data fundamental.

Terdapat banyak faktor yang akan memengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang berasal dari internal perusahaannya sendiri maupun dari eksternal perusahaan. Investor dapat memeroleh informasi mengenai kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.1 (IAI, 2015) tentang tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.


(9)

3 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Salah satu bagian dari laporan keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah informasi tentang laba. Ada banyak alasan mengapa laba menjadi tujuan yang penting tidak saja bagi pihak manajemen tetapi juga bagi pihak pemegang saham. Laba dapat digunakan sebagai pengukuran atas efisiensi manajemen serta sebagai pengukur keberhasilan dan sebagai pedoman pengambil keputusan manajemen di masa yang akan datang. Secara umum laba juga telah diterima sebagai ukuran pengembalian investasi. Semakin besar laba yang diperoleh, maka semakin baik suatu bisnis penanaman modal (Mangunsong dan Marpaung, 2001), sehingga menjaga dan meningkatkan laba menjadi suatu keharusan bagi perusahaan agar sahamnya tetap diminati oleh para investor.

Bagian lain dari laporan keuangan yang dapat digunakan oleh investor adalah informasi tentang arus kas perusahaan. Menurut Hendriksen (1997) dalam Meythi dan Hartono (2012), data arus kas dianggap menyajikan informasi utama dalam mengevaluasi harga pasar surat-surat berharga. Kas menjadi sangat penting artinya karena menggambarkan daya beli umum dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada individu atau organisasi untuk kebutuhan-kebutuhan khusus mereka dalam memeroleh barang dan jasa yang mereka inginkan dan tersedia di dalam perekonomian.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang mendasari dilakukan penelitian ini antara lain penelitian Sa’adah dan Kadarusman (2014) dengan judul “Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas, Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Kelompok LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia” Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa laba akuntansi,


(10)

4 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) dengan judul “Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham” dapat

disimpulkan bahwa variabel laba secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan variabel laba, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah dan Ariesanti (2008) dengan judul “Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” dapat disimpulkan

bahwa laba bersih kecil pengaruhnya terhadap harga pasar saham.

Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara laba akuntansi dan komponen arus kas dengan harga saham. Adapun judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Subsektor Konstruksi.


(11)

5 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah:

1. Apakah laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham?

3. Apakah arus kas investasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham?

4. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham?

5. Apakah laba akuntansi dan arus kas secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah diidentifikasikan. Jadi, berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan di atas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah informasi laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui apakah informasi arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui apakah informasi arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.


(12)

6 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4. Untuk mengetahui apakah informasi arus kas dari aktivitas pendanaan

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

5. Untuk mengetahui apakah informasi laba akuntansi dan informasi arus kas secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

1.4Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga sebagai tambahan perbendaharaan referensi dan dapat memberikan ide untuk pengembangan lebih lanjut bagi para akademisi yang ingin mengadakan penelitian dalam bidang yang berkaitan dimasa yang akan datang.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukan bagi investor dalam pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang pasar modal dan mekanisme pembentukan harga saham yang dipengaruhi oleh kandungan informasi laba akuntansi dan komponen arus kas yang terdapat pada laporan keuangan.


(13)

7 BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

4. Bagi pihak lain yang berkepentingan

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi mengenai harga saham yang ada di pasar modal.


(14)

58 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai simpulan yang dapat diambil dan saran yang dapat diberikan berdasarkan data yang diperoleh peneliti mengenai analisis pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), dan arus kas pendanaan (AKP) terhadap harga saham perusahaan Property

& Real Estate subsektor konstruksi yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Terdapat 6 perusahaan yang telah memenuhi kriteria pengambilan sampel.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, arus kas operasi (AKO) dan laba akuntansi berpengaruh secara positif terhadap harga saham , sedangkan arus kas investasi (AKI) dan arus kas pendanaan (AKP) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014.

2. Secara simultan, arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), arus kas pendanaan (AKP), dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014.


(15)

59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini jumlahnya sedikit, yaitu hanya 6 perusahaan, dengan periode waktu 2010-2014. Salah satu penyebab keterbatasan sampel ini dikarenakan ada beberapa perusahaan yang tidak memenuhi kriteria pemilihan sampel.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebatas laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan, padahal masih ada banyak variabel lain yang bisa memengaruhi harga saham. Contohnya adalah kebijakan dividen, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan perusahaan.

3. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria tertentu (purposive sampling), sehingga hasil penelitian tidak bisa digeneralisasikan di semua sektor.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan di atas, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap harga saham.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat meningkatkan jumlah sampel perusahaan yang digunakan dan dengan periode waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat.


(16)

60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi selain dari perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi.


(17)

Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate

Subsektor Konstruksi Leny Marlyna

Oktavianti ABSTRACT

The purpose of this study was to examine whether there is any effect either partially or simultaneously from accounting income, operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow to stock prices at Property & Real Estate construction subsector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population in this research is the Property & Real Estate company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 until 2014. The sample was determined by the purposive sampling method to obtain sample of 6 companies. The method of analysis that used is multiple regression analysis. Before the regression test performed, the classical assumptions test that consist normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, and heteroskedastisitas test was performed. Based on the results of the partial hypothesis test, operating cash flow and accounting income are significantly positive effect on stock prices, while investing cash flow and financing cash flow does not influence stock prices. The results of simultaneous hypothesis test showed that accounting income, operating cash flow, investing cash flow and financing cash flows have effect on stock prices.

Keywords: Stock Prices, Operating Cash Flow, Investing Cash Flow, Financing Cash Flow, and Accounting Income.

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang agar mampu bertahan dan terus bersaing di sektor industrinya. Perusahaan memerlukan modal yang lebih untuk mendukung

perkembangan perusahaan tersebut. Salah satu sumber modal yang dapat diperoleh perusahaan adalah melalui para investor yang berasal dari pasar modal.

Investasi dalam pasar modal khususnya saham merupakan investasi dengan resiko yang relatif tinggi. Investor dapat memeroleh untung besar sebagai hasil dari investasi, namun sebaliknya investor juga dapat memeroleh kerugian. Oleh karena itu, investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk berinvestasi, sehingga informasi yang akurat mengenai variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli sangat diperlukan oleh para investor.

Terdapat banyak faktor yang akan memengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang berasal dari internal perusahaannya sendiri maupun dari eksternal perusahaan. Investor dapat memeroleh informasi mengenai kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Salah satu bagian dari laporan keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah informasi tentang laba. Bagian lain dari laporan keuangan yang dapat digunakan oleh investor adalah informasi tentang arus kas perusahaan.

Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara laba akuntansi dan komponen arus kas dengan harga saham. Adapun judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Subsektor Konstruksi. ”


(18)

KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2001) laporan keuangan adalah merupakan output dan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Selain sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability, dan juga menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Komponen Laporan Keuangan

a) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode.

b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.

c) laporan perubahan ekuitas selama periode.

d) laporan arus kas selama periode.

Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut:

1. aktivitas operasi 2. aktivitas investasi

3. aktivitas pendanaan

e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.

f) informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya.

g) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Konsep Laba Dalam Pelaporan Informasi Keuangan

Laba dapat digunakan sebagai pengukuran atas efisiensi manajemen serta sebagai pengukur keberhasilan dan sebagai pedoman pengambil keputusan manajemen di masa yang akan datang. Secara umum laba juga telah diterima sebagai ukuran pengembalian investasi. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin baik suatu bisnis penanaman modal

(Mangunsong dan Marpaung, 2001).

Harga Saham

Bursa Efek Indonesia (2010) menyatakan bahwa saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).


(19)

Rerangka Teoritis

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis

LaporanKeuangan

Laba Akuntansi

Komponen Laporan Keuangan

Komponen Arus Kas Laporan arus kas

selama periode

Memengaruhi Harga Saham Laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Perubahan

Ekuitas

Catatan Atas Laporan Keuangan

Informasi Komparatif

Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya


(20)

Pengembangan Hipotesis

Penelitian ini akan mencoba menguji pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H1a: Arus kas operasi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. H1b: Arus kas investasi berpengaruh secara negatif terhadap harga saham. H1c: Arus kas pendanaan berpengaruh secara positif terhadap harga saham. H2: Laba akuntansi berpengaruh secara positif terhadap harga saham.

H3: Laba akuntansi dan arus kas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) terhadap harga saham. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis dari penelitian ini adalah penelitian causal explanatory.

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property & real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property & real estate subsektor konstruksi yang telah memenuhi kriteria tertentu.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan menggunakan purposive sampling.

Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti dikelompokkan menjadi:

1. Variabel independen / variabel bebas.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Laba akuntansi, yang dilambangkan dengan X1.

 Arus kas operasi (AKO), yang dilambangkan dengan X2.

 Arus kas investasi (AKI), yang dilambangkan dengan X3.

 Arus kas pendanaan (AKP), yang dilambangkan dengan X4.

2. Variabel dependen / variabel tidak bebas.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham yang dilambangkan dengan Y. Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat penutupan (closing price).

Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik

Setidaknya ada lima uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji outlier. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi (Sunjoyo dkk., 2013).

Uji Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, yang mana variabel independen yang digunakan terdiri dari laba (X1), arus kas operasi (X2), arus kas investasi (X3) dan arus


(21)

kas pendanaan (X4), sedangkan harga saham dijadikan variabel dependen (Y). Model regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan: Y= Harga Saham a= Konstanta

b1, b2, b3, b4= Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X1= Laba Akuntansi

X2= Arus Kas Operasi (AKO) X3= Arus Kas Investasi (AKI) X4= Arus Kas Pendanaan (AKP)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

Uji Outlier

Outliers adalah data observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat. Multi outlier adalah outlier yang muncul di dalam range ketika dikombinasikan dengan variabel lain. Pemeriksaan terhadap multi outlier dapat dilakukan dengan uji jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001 (Solimun dalam Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.1 Uji Outlier

Perusahaan MAH_1 Perusahaan MAH_1

wika2014 18,31 ssia2011 1,62

wika2011 14,76 wika2010 1,61

adhi2014 12,73 adhi2011 1,61

ssia2013 11,25 totl2013 1,53

ssia2012 9,21 dgik2014 1,45

wika2012 6,86 dgik2012 1,44

ssia2014 4,79 dgik2013 1,33

wika2013 3,83 totl2010 1,01

adhi2013 3,65 adhi2010 0,87

ptpp2013 3,01 totl2011 0,78

ptpp2011 2,6 totl2014 0,75

ptpp2010 2,52 adhi2012 0,74

dgik2011 2,44 ptpp2012 0,65

ptpp2014 1,77 totl2012 0,61

dgik2010 1,69 ssia2010 0,58

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari hasil olahan data di atas dapat terlihat bahwa terdapat 1 data yang memiliki MAH_1 yang lebih besar dari 16,27 yaitu 18,31, sehingga data tersebut harus dikeluarkan.


(22)

Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, Uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 29

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 589,84234468

Most Extreme Differences Absolute ,152

Positive ,150

Negative -,152

Test Statistic ,152

Asymp. Sig. (2-tailed) ,087c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, data dikatakan berdistribusi normal karena memiliki Asymp.Sig. (2-tailed) senilai 0,087 yang lebih besar dari 0,05.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 447,948 202,596 2,211 ,037

Laba_akuntansi 2,048E-6 ,000 ,493 2,260 ,033 ,421 2,374

AKO -1,171E-6 ,000 -,525 -3,335 ,003 ,807 1,238

AKI -4,413E-7 ,000 -,156 -,672 ,508 ,372 2,686

AKP 6,386E-7 ,000 ,245 1,409 ,172 ,662 1,510

a. Dependent Variable: Harga_saham


(23)

Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa Tolerance laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP tidak kurang dari 0,1 dan VIF laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP tidak lebih dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel penelitian.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji White (Sunjoyo dkk., 2013).

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk variabel independen dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data terbebas dari heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -200,13083

Cases < Test Value 14

Cases >= Test Value 15

Total Cases 29

Number of Runs 11

Z -1,508

Asymp. Sig. (2-tailed) ,132

a. Median

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0 Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 297,196 115,602 2,571 ,017

Laba_akuntansi 9,149E-7 ,000 ,505 1,769 ,090 ,421 2,374

AKO -2,701E-7 ,000 -,278 -1,348 ,190 ,807 1,238

AKI 4,781E-8 ,000 ,039 ,128 ,899 ,372 2,686

AKP -1,656E-7 ,000 -,146 -,640 ,528 ,662 1,510


(24)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,132 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data terbebas dari autokorelasi.

Uji Model Regresi

Tabel 4.6 Uji Model Regresi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10516734,926 4 2629183,731 6,477 ,001b

Residual 9741591,764 24 405899,657

Total 20258326,690 28

a. Dependent Variable: Harga_saham

b. Predictors: (Constant), AKP, AKO, Laba_akuntansi, AKI Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat nilai Sig. sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05. Artinya, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham.

Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Regresi

Tabel 4.7 Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 447,948 202,596 2,211 ,037

Laba_akuntansi 2,048E-6 ,000 ,493 2,260 ,033 ,421 2,374

AKO -1,171E-6 ,000 -,525 -3,335 ,003 ,807 1,238

AKI -4,413E-7 ,000 -,156 -,672 ,508 ,372 2,686

AKP 6,386E-7 ,000 ,245 1,409 ,172 ,662 1,510

a. Dependent Variable: Harga_saham Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari tabel diperoleh nilai constant = 447,948, nilai laba akuntansi = 2,048, nilai AKO = -1,171, nilai AKI = -4,413, dan nilai AKP = 6,386. Maka persamaan regresi:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 447,948 + 2,048X1 - 1,171X2 - 4,413X3 + 6,386 X4

a = 447,948; artinya jika laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP Rp.0 (tidak ada laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) maka perubahan harga sahamnya Rp. 447,948

b1 = 2,048; artinya jika laba akuntansi meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya meningkat sebesar Rp. 2,048/lembar saham.

b2 = - 1,171; artinya jika arus kas operasi (AKO) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya menurun sebesar Rp. 1,171/lembar saham.

b3 = - 4,413; artinya jika arus kas investasi (AKI) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya menurun sebesar Rp. 4,413/lembar saham.

b4 = 6,386; artinya jika arus kas pendanaan (AKP) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya meningkat sebesar Rp. 6,386/lembar saham.


(25)

Hipotesis Penelitian

Kriteria yang digunakan pada pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: Pvalue (Sig.) > α = H0 diterima

Pvalue (Sig.) ≤ α = H0 ditolak

Pengujian hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. pada tabel 4.7 dengan nilai α yang digunakan yaitu 0,05. Berdasarkan tabel 4.7, terlihat bahwa nilai Sig. AKO adalah 0,003 dan nilai Sig. Laba Akuntansi adalah 0,033, kedua data tersebut berada di bawah α 0,05. Sedangkan nilai Sig. AKI adalah 0,508 dan nilai Sig. AKP adalah 0,172, kedua data tersebut berada di atas α 0,05.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara parsial H01a dan H02 ditolak, sedangkan H01b dan H01c diterima. Secara simultan, nilai Sig. yang terdapat pada tabel 4.6 adalah 0,001 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, arus kas operasi (AKO) dan laba akuntansi berpengaruh secara positif terhadap harga saham , sedangkan arus kas investasi (AKI) dan arus kas pendanaan (AKP) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014.

2. Secara simultan, arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), arus kas pendanaan (AKP), dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014.

Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan di atas, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain yang

mungkin berpengaruh terhadap harga saham.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat meningkatkan jumlah sampel

perusahaan yang digunakan dan dengan periode waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi selain dari

perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi.

REFERENSI

Belkaoui., dan Riahi, A. (2006). Accounting Theory-Teori Akuntansi, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. (2010). Ekuitas. Diakses dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/saham.aspx pada tanggal 20 Oktober 2015. Bursa Efek Indonesia. (2010). Mengenal Pasar Modal. Diakses dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx pada tanggal 20 Oktober 2015.

Gujarati, D. N. (2007). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jilid I. (Terj. Mulyadi, J.A.). Penerbit Erlangga.

Harahap., Syafri, S. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.


(26)

Hasibuan, C. D. (2009). Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi, Medan: Program S1 Ekstensi Universitas Sumatera Utara.

Hendriksen, E. S., & Breda, M. F. (2000). Teori Akunting, Edisi Kelima, Buku Satu. Batam: Interaksara.

Hermansyah, I., dan Ariesanti, E. (2008). Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi FE Unsil, 3 (1), hal. 390-396.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Mangunsong, S., dan Marpaung, E. I. (2001). Pengaruh Fee Based Income Terhadap Laba

Per Lembar Saham. Jurnal Ilmiah Akuntans, 1 (1), hal. 1-25.

Meythi., dan Hartono, S. (2012). Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Akurat: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 3 (7).

Rhamedia, H. (2015). Pengaruh Informasi Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di PT. BEI). Artikel Skripsi, Padang: Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang.

Saham OK. (2009). Subsektor Konstruksi & Bangunan di BEI. Diakses dari http://www.sahamok.com/emiten/sektor-property-real-estate/sub-sektor-konstruksi-bangunan/ pada 21 November 2015.

Sa’adah, L., dan Kadarusman. (2014). Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas, Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Kelompok LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 3 (2), hal. 15-30.

Sesantyarso, R. (2011). Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Tahun 2008-2010). Skripsi, Program Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siregar, W. N. P. (2015). Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Sulia. (2012). Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 2 (2), hal. 85-94.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Willianove. (2013). Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Arus Kas Operasi, dan Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi, Medan: Program Studi S1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Wiragasari, D. (2010). Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Survei Pada 13 Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2007-2008). Skripsi, Bandung: Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama.


(1)

kas pendanaan (X4), sedangkan harga saham dijadikan variabel dependen (Y). Model regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan: Y= Harga Saham a= Konstanta

b1, b2, b3, b4= Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X1= Laba Akuntansi

X2= Arus Kas Operasi (AKO) X3= Arus Kas Investasi (AKI) X4= Arus Kas Pendanaan (AKP)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

Uji Outlier

Outliers adalah data observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat. Multi outlier adalah outlier yang muncul di dalam range ketika dikombinasikan dengan variabel lain. Pemeriksaan terhadap multi outlier dapat dilakukan dengan uji jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001 (Solimun dalam Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.1 Uji Outlier

Perusahaan MAH_1 Perusahaan MAH_1 wika2014 18,31 ssia2011 1,62 wika2011 14,76 wika2010 1,61 adhi2014 12,73 adhi2011 1,61 ssia2013 11,25 totl2013 1,53

ssia2012 9,21 dgik2014 1,45

wika2012 6,86 dgik2012 1,44

ssia2014 4,79 dgik2013 1,33

wika2013 3,83 totl2010 1,01

adhi2013 3,65 adhi2010 0,87

ptpp2013 3,01 totl2011 0,78

ptpp2011 2,6 totl2014 0,75

ptpp2010 2,52 adhi2012 0,74

dgik2011 2,44 ptpp2012 0,65

ptpp2014 1,77 totl2012 0,61

dgik2010 1,69 ssia2010 0,58

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari hasil olahan data di atas dapat terlihat bahwa terdapat 1 data yang memiliki MAH_1 yang lebih besar dari 16,27 yaitu 18,31, sehingga data tersebut harus dikeluarkan.


(2)

Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, Uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 29

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 589,84234468

Most Extreme Differences Absolute ,152

Positive ,150

Negative -,152

Test Statistic ,152

Asymp. Sig. (2-tailed) ,087c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, data dikatakan berdistribusi normal karena memiliki Asymp.Sig. (2-tailed) senilai 0,087 yang lebih besar dari 0,05.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 447,948 202,596 2,211 ,037

Laba_akuntansi 2,048E-6 ,000 ,493 2,260 ,033 ,421 2,374

AKO -1,171E-6 ,000 -,525 -3,335 ,003 ,807 1,238

AKI -4,413E-7 ,000 -,156 -,672 ,508 ,372 2,686

AKP 6,386E-7 ,000 ,245 1,409 ,172 ,662 1,510

a. Dependent Variable: Harga_saham Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0


(3)

Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa Tolerance laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP tidak kurang dari 0,1 dan VIF laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP tidak lebih dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel penelitian.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji White (Sunjoyo dkk., 2013).

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk variabel independen dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data terbebas dari heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (Sunjoyo dkk., 2013).

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -200,13083

Cases < Test Value 14

Cases >= Test Value 15

Total Cases 29

Number of Runs 11

Z -1,508

Asymp. Sig. (2-tailed) ,132 a. Median

Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0 Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 297,196 115,602 2,571 ,017

Laba_akuntansi 9,149E-7 ,000 ,505 1,769 ,090 ,421 2,374

AKO -2,701E-7 ,000 -,278 -1,348 ,190 ,807 1,238

AKI 4,781E-8 ,000 ,039 ,128 ,899 ,372 2,686

AKP -1,656E-7 ,000 -,146 -,640 ,528 ,662 1,510


(4)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,132 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data terbebas dari autokorelasi.

Uji Model Regresi

Tabel 4.6 Uji Model Regresi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10516734,926 4 2629183,731 6,477 ,001b

Residual 9741591,764 24 405899,657

Total 20258326,690 28

a. Dependent Variable: Harga_saham

b. Predictors: (Constant), AKP, AKO, Laba_akuntansi, AKI Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat nilai Sig. sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05. Artinya, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham.

Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Regresi

Tabel 4.7 Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 447,948 202,596 2,211 ,037

Laba_akuntansi 2,048E-6 ,000 ,493 2,260 ,033 ,421 2,374

AKO -1,171E-6 ,000 -,525 -3,335 ,003 ,807 1,238

AKI -4,413E-7 ,000 -,156 -,672 ,508 ,372 2,686

AKP 6,386E-7 ,000 ,245 1,409 ,172 ,662 1,510

a. Dependent Variable: Harga_saham Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.0

Dari tabel diperoleh nilai constant = 447,948, nilai laba akuntansi = 2,048, nilai AKO = -1,171, nilai AKI = -4,413, dan nilai AKP = 6,386. Maka persamaan regresi:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 447,948 + 2,048X1 - 1,171X2 - 4,413X3 + 6,386 X4

a = 447,948; artinya jika laba akuntansi, AKO, AKI, dan AKP Rp.0 (tidak ada laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) maka perubahan harga sahamnya Rp. 447,948

b1 = 2,048; artinya jika laba akuntansi meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya meningkat sebesar Rp. 2,048/lembar saham.

b2 = - 1,171; artinya jika arus kas operasi (AKO) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya menurun sebesar Rp. 1,171/lembar saham.

b3 = - 4,413; artinya jika arus kas investasi (AKI) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya menurun sebesar Rp. 4,413/lembar saham.

b4 = 6,386; artinya jika arus kas pendanaan (AKP) meningkat Rp. 1/lembar saham, maka perubahan harga sahamnya meningkat sebesar Rp. 6,386/lembar saham.


(5)

Hipotesis Penelitian

Kriteria yang digunakan pada pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: Pvalue (Sig.) > α = H0 diterima

Pvalue (Sig.) ≤ α = H0 ditolak

Pengujian hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. pada tabel 4.7 dengan nilai α yang digunakan yaitu 0,05. Berdasarkan tabel 4.7, terlihat bahwa nilai Sig. AKO adalah 0,003 dan nilai Sig. Laba Akuntansi adalah 0,033, kedua data tersebut berada di bawah α 0,05. Sedangkan nilai Sig. AKI adalah 0,508 dan nilai Sig. AKP adalah 0,172, kedua data tersebut berada di atas α 0,05.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara parsial H01a dan H02 ditolak, sedangkan H01b dan H01c diterima. Secara simultan, nilai Sig. yang terdapat pada tabel 4.6 adalah 0,001 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.

Secara parsial, arus kas operasi (AKO) dan laba akuntansi berpengaruh secara positif terhadap harga saham , sedangkan arus kas investasi (AKI) dan arus kas pendanaan (AKP) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014.

2.

Secara simultan, arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), arus kas pendanaan (AKP), dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi periode 2010-2014. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan di atas, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain yang

mungkin berpengaruh terhadap harga saham.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat meningkatkan jumlah sampel perusahaan yang digunakan dan dengan periode waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi selain dari perusahaan Property & Real Estate subsektor konstruksi.

REFERENSI

Belkaoui., dan Riahi, A. (2006). Accounting Theory-Teori Akuntansi, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. (2010). Ekuitas. Diakses dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/saham.aspx pada tanggal 20 Oktober 2015. Bursa Efek Indonesia. (2010). Mengenal Pasar Modal. Diakses dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx pada tanggal 20 Oktober 2015.

Gujarati, D. N. (2007). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jilid I. (Terj. Mulyadi, J.A.). Penerbit Erlangga.

Harahap., Syafri, S. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.


(6)

Hasibuan, C. D. (2009). Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi, Medan: Program S1 Ekstensi Universitas Sumatera Utara.

Hendriksen, E. S., & Breda, M. F. (2000). Teori Akunting, Edisi Kelima, Buku Satu. Batam: Interaksara.

Hermansyah, I., dan Ariesanti, E. (2008). Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi FE Unsil, 3 (1), hal. 390-396.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Mangunsong, S., dan Marpaung, E. I. (2001). Pengaruh Fee Based Income Terhadap Laba

Per Lembar Saham. Jurnal Ilmiah Akuntans, 1 (1), hal. 1-25.

Meythi., dan Hartono, S. (2012). Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Akurat: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 3 (7).

Rhamedia, H. (2015). Pengaruh Informasi Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di PT. BEI). Artikel Skripsi, Padang: Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang.

Saham OK. (2009). Subsektor Konstruksi & Bangunan di BEI. Diakses dari http://www.sahamok.com/emiten/sektor-property-real-estate/sub-sektor-konstruksi-bangunan/ pada 21 November 2015.

Sa’adah, L., dan Kadarusman. (2014). Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas, Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Kelompok LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 3 (2), hal. 15-30.

Sesantyarso, R. (2011). Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Tahun 2008-2010). Skripsi, Program Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siregar, W. N. P. (2015). Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Sulia. (2012). Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 2 (2), hal. 85-94.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Willianove. (2013). Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Arus Kas Operasi, dan Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi, Medan: Program Studi S1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Wiragasari, D. (2010). Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Survei Pada 13 Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2007-2008). Skripsi, Bandung: Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama.