Struktur Organisasi Skripsi PENDAHULUAN

Tanti Reni Puspita, 2013 Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Pemahaman Budaya Disiplin Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengawasan sehingga peserta didik itu bisa senantiasa menanamkan disiplin. b. Bagi guru, penelitian ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya dan lebih meningkatkan pengawasan terhadap peserta didiknya sehingga dapat memupuk dan menanamkan disiplin sejak dini. c. Bagi siswa, penelitian ini memiliki kegunaan untuk memberikan pandangan kepada siswa-siswi mengenai pentingnya disiplin dalam pembentukan karakter siswa. Sehingga siswa akan terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang dan siswa akan memiliki moralitas yang tinggi dan senantiasa bertumpu pada nilai-nilai yang berlaku sehingga akan mencetak warga negara yang baik to be good citizenship.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini terdiri dari : 1. Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari : a. Latar belakang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, pentingnya masalah itu diteliti dan pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut baik dari sisi teoritis maupun praktis. b. Rumusan masalah berisi rumusan dan analisis masalahh sekaligus identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi operasionalnya,. c. Tujuan penelitian menjelaskan hasil yang ingin dicapai setelah dilakukannya penelitian. d. Manfaat penelitian dapat dilihat dari berbagai aspek, misalnya dari segi teori, segi kebijakan, segi praktik dan segi isu serta sosial. Tanti Reni Puspita, 2013 Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Pemahaman Budaya Disiplin Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Struktur organisasi skripsi berisi tentang rincian urutan penulisan dari setiap bab dan bagian skripsi, mulai dari bab I sampai bab terakhir. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini terdiri dari konsep-konsep utama dan turunannya sesuai dengan masalah yang dikaji, didalamnya terdapat pula penelitian terdahulu yang relevan dengan yang diteliti dan posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, yang diturunkan dalam sub judul. 3. Bab III Metode Penelitian Bab ini penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjeksampel penelitian,desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari penelitian dan saran yang diberikan peneliti. 40 Tanti Reni Puspita, 2013 Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Pemahaman Budaya Disiplin Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian, yang dicirikan oleh adanya unsur-unsur seperti pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMP N I Tanjungsiang. Sementara itu, yang menjadi pertimbangan dasar dipilihnya SMPN I Tanjungsiang tersebut sebagai lokasi serta subjek dalam penelitian ini, dikarenakan sekolah tersebut memiliki kedisiplinan yang cukup baik. 2. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini terlebih dahulu dijelaskan mengenai subjek penelitian, S. Nasution 1992:32 menjelaskan bahwa “subjek penelitian yaitu sumber yang dapat memberi informasi, dipilih secara purposif dan pertalian dengan tujuan t ertentu”. Oleh sebab itu yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah: a. Kepala Sekolah, b. Wakasek Kesiswaan, c. Guru BP, d. Guru PKn, e. Siswa-siswi. Subjek penelitian sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono 2011: 215 bahwa: Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis.Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam “apa yang ada terjadi” di dalamnya. Tanti Reni Puspita, 2013 Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Pemahaman Budaya Disiplin Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi secara purposif dan bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini senada dikemukakan oleh Nasution 1996:32 bahwa: Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sample hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situa si yang diobservasi.Sering sampel dipilih secara “purposive” bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu. Sering pula responden diminta untuk menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi kemudian responden ini diminta pula menunjuk orang lain dan seterusnya. Cara ini lajim disebut “snowball sampling” yang dilakukan secara serial atau berurutan. Berdasarkan uraian di atas, maka subjek penelitian yang akan diteliti ditentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah serta tujuan penelitian. Tujuan peneliti yakni untuk mengetahui sejauh mana tata tertib itu diterapkan dalam penanaman karakter disiplin siswa di sekolah. Penentuan sampel dianggap telah memadai jika telah sampai pada ketentuan atau batas informasi yang ingin diperolehseperti yang dikemukakan oleh Nasution 1998:32-33 bahwa “Untuk memperoleh informasi sampai dicapai taraf “redundancy” ketentuan atau kejenuhan artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang dia nggap berarti”. Dari apa yang telah diungkapkan di atas, subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive bertalian dengan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, maka subjek yang diteliti akan ditentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data, responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan data yang diperlukan sehingga tidak perlu meminta keterangan dari responden berikutnya. Tanti Reni Puspita, 2013 Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Pemahaman Budaya Disiplin Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian