Tes Hasil Belajar 47 Alat Pengumpul Data 47

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 46 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I SIKLUS I 84 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II SIKLUS I 89 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II SIKLUS II 94 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa I SIKLUS I 102 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa II SIKLUS I 106 Lampiran 6. Lembar Akivitas Siswa SIKLUS II 109 Lampiran 7. Kisi – kisi Tes Awal 111 Lampiran 8. Tes Awal 112 Lampiran 9. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Awal 114 Lampiran 10. Pedoman Penskoran Tes Awal 116 Lampiran 11. Lembar Validasi Soal Tes Awal 117 Lampiran 12. Lembar Validasi Soal Tes Awal 118 Lampiran 13. Lembar Validasi Soal Tes Awal 119 Lampiran 14. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar I 120 Lampiran 15. Tes Hasil Belajar I 121 Lampiran 16. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 123 Lampiran 17. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 126 Lampiran 18. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 127 Lampiran 19. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 129 Lampiran 20. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 131 Lampiran 21. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar II 133 Lampiran 22. Tes Hasil Belajar I 134 Lampiran 23. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 136 Lampiran 24. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 138 Lampiran 25. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 139 Lampiran 26. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 141 Lampiran 27. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 143 Lampiran 28. Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal 145 Lampiran 29. Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar I 147 Lampiran 30. Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar II 149 Lampiran 31. Lembar Observasi Guru I SIKLUS I 151 Lampiran 32. Lembar Observasi Guru I SIKLUS I 152 Lampiran 33. Lembar Observasi Guru II SIKLUS II 153 Lampiran 34. Hasil Observasi Aktivitas Guru SIKLUS I 154 Lampiran 35. Pedoman Penskoran Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 155 Lampiran 36. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I SIKLUS I 156 Lampiran 37. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II SIKLUS I 159 Lampiran 38. Lembar Observasi Aktivitas Siswa SIKLUS II 162 Lampiran 39. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I 165 Lampiran 40. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II 167 Lampiran 41. Perbandingan Aktivitas Siswa Antara Siklus I dan II 169 Lampiran 42. Dokumentasi Penelitian 170 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan diketahui siswa. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Seperti yang diungkapkan oleh Hamalik 2009:88 bahwa : “Dalam pelajaran berhitung kita akan menemukan tujuan-tujuan sebagai berikut : 1. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan dasar berhitung yang praktis. 2. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam pola berpikir abstrak sehingga mampu memecahkan soal-soal yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuan untuk hemat dan pandai menghargai waktu, rasional ekonomi. 4. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan sikap gotong royong, jujur, serta percaya kepada diri sendiri.” Peningkatan mutu pendidikan matematika sangat diperlukan, khususnya peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa matematika merupakan bidang studi yang sulit dipahami dan dianggap momok bagi siswa. Berdasarkan data UNESCO, mutu pendidikan matematika di Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan National Center for Education in Statistics, 2003 terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay. http:Mutu-Pendidikan-Matematika-di-Indonesia-Rendah.htm Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika baik dalam pemahaman konsep, penerapan dan penyelesaian suatu masalah. Faktor belajar matematika siswa yang belum bermakna dan penggunaan metode mengajar guru yang kurang bervariasi menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Guru biasanya menggunakan metode konvensional menerangkan dan mengerjakan latihan soal yang tidak memberi daya tarik bagi siswa. Didukung dengan materi yang dianggap sulit, pembelajaran ini sering terjebak pada kondisi yang membosankan dan tidak memberi peluang siswa untuk belajar dengan perasaan nyaman. Diduga kuat, rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika juga terkait erat dengan persoalan metode ataupun model pembelajaran. Berhubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 Oktober 2012 dengan salah seorang guru matematika kelas VIII di SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara yaitu Ibu Nita Sinaga, S.Pd yang mengatakan bahwa : “Minat belajar sebagian siswa di kelas VIII pada pelajaran Matematika masih kurang bahkan ada juga beberapa siswa yang takut belajar Matematika. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata – rata kelas”. Pernyataan di atas dapat kita lihat dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang dipaparkan sebagai berikut: No Kode Siswa Nilai Siswa Ulangan Harian I Ulangan Harian II 1 S1 60 65 2 S2 55 50 3 S3 75 50 4 S4 40 55 5 S5 50 65 6 S6 80 60 7 S7 50 60

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIIB SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/

0 9 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 5 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 12 65

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 12 YOGYAKARTA

0 0 10