Korelasi Teknik analisis data

44 Meti Kurniawati, 2014 Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai Maksimum = Skor tertinggi Nilai Minimum = Skor terendah Interval = Nilai Maksimum – Nilai Minimum Jumlah Interval Penentuan kategori range : 1 Nilai minimum + interval = Kategori rendah 2 Nilai kategori rendah + interval = Kategori sedang 3 Nilai kategori sedang + interval = Kategori tinggi Perhitungan variabel Partisipasi Masyarakat dibagi menjadi tiga kategori C, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah pertanyaan partisipasi dalam variabel ini ada 24 soal dan masing-masing pertanyaan memiliki bobot nilai maksimal 1 dan nilai minimal 0. Pembagian kategori variabel partisipasi masyarakat dilakukan melalui tahap berikut: N max = 24 N min = 4 ��� ���� = − = . Range : 4 – 10,67 = Rendah 10,68 – 17,35 = Sedang 17,36 – 24 = Tinggi

c. Korelasi

Menurut Sujarweni dan Endrayanto 2012, hlm.59 “Korelasi merupakan salah satu statistik infarensi yang akan menguji apakah dua variabel atau lebih mempunyai hubungan atau tidak”. Berikut ini adalah pengelompokan variabel berdasarkan cara pengolahannya: 1 Korelasi Spearman Rank rho Prosedur statistik ini bertujuan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan 45 Meti Kurniawati, 2014 Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variabel terikat dengan jenis data ordinal dan ordinal. Variabel yang dihubungkan dengan prosedur statistik Spearman Rank antara lain: a Tingkat pendidikan dengan partisipasi masyarakat b Tingkat pendapatan dengan partisipasi masyarakat Adapun rumus yang digunakan dalam Spearman Rank adalah sebagai berikut: � = − ∑ � � − Keterangan: r s = Nilai korelasi spearman rank d 2 = Selisih setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank untuk spearman 2 Koefisien Kontingensi Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungn antar variabel dengan jenis data berbentuk nominal. Variabel yang dihubungkan dengan prosedur statistik koefisien kontingensi adalah untuk mencari hubungan jenis pekerjaan dengan partisipasi masyarakat. Adapun rumus koefisien kontingensi yang digunakan yaitu : � = √ � + � Keterangan : C = Nilai kefisien kontingensi x 2 = Nilai chi kuadrat N = Jumlah sampel Harga Chi Kuadrat dicari dengan rumus: 46 Meti Kurniawati, 2014 Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = ∑ ∑ + = = Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2011, hal. 231 78 Meti Kurniawati, 2014 Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung”, maka pada akhir dari penelitian ini akan di paparkan uraian singkat mengenai kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di Kelurahan Cibangkong dalam mengimplementasikan Biomethagreen diantaranya adalah 1 Partisipasi buah pikiran yaitu sebagian besar masyarakat Kelurahan Cibangkong memberikan pendapat, ide dan gagasan dalam rapat mengenai pengelolaan sampah organik dengan teknologi Biomethagreen. 2 Partisipasi sosial yaitu hampir setengahnya masyarakat Kelurahan Cibangkong mengikuti komunitas masyarakat sadar lingkungan My Darling. 3 Partisipasi tenaga yaitu sebagian besar masyarakat Kelurahan Cibangkong menyumbangkan tenaganya dalam pengelolan sampah organik Biomethagreen. 4 Partisipasi harta benda yaitu hampir seluruhnya masyarakat Kelurahan Cibangong menyumbangkan sampah organik untuk Biomethagreen. 5 Partisipasi keterampilan yaitu hampir setengahnya masyarakat Kelurahan Cibangkong memiliki kemampuan dalam pengolahan sampah organik Biomethagreen. 2. Terdapat hubungan yang sangat rendah antara tingkat pendidikan dengan partisipasi masyarakat. Seharusnya semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula partisipasi masyarakat dalam mengimplementasikan Biomethagreen. Namun di Kelurahan Cibangkong, masyarakat yang berpendidikan SD merupakan masyarakat yang paling banyak memberikan partisipasi dalam

Dokumen yang terkait

STRATEGI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo)

5 36 26

Penguatan Kelembagaan Masyarakat di Kelurahan Margasari, Kecamatan Margacinta, Kota Bandung

0 6 102

Pemberdayaan pengrajin rajutan melalui penguatan kelompok swadaya masyarakat (KSM) bagi pengembangan aktivitas ekonomi masyarakat: kasus pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal Kota Bandung

0 22 260

PERAN AGENT OF CHANGE PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN (MY DARLING) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi pada Komunitas Masyarakat Sadar Lingkungan di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Bandung.

0 0 46

PEMIMPIN PELOPOR SEBAGAI FAKTOR PENGGERAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI RW. 14 KELURAHAN TAMANSARI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG.

0 2 36

PARTISIPASI TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT SUKAMULYA CERDAS KELURAHAN SUKAMULYA KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG.

1 6 37

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM P2KP/PNPM MANDIRI KELURAHAN SUMURBOTO KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG.

0 0 1

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BIOMETHAGREEN DI KELURAHAN CIBANGKONG KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG - repository UPI S GEO 1000915 Title

0 0 4

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAM SEJUTA BIOPORI DI KELURAHAN LEBAK SILIWANGI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG - repository UPI S GEO 1101803 Title

0 0 3

Arahan Peremajaan Unit Lingkungan Perumahan (Studi Kasus Permukiman Padat Dan Liar di Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung)

0 0 8