Validitas PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MELALUI PEMODELAN MATEMATIK DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SD.

34 Misrina, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MELALUI PEMODELAN MATEMATIK DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu kelayakan instrumen yang sudah disusun, sehingga instrumen tersebut benar- benar dapat dipergunakan secara maksimal dan tepat.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument yang digunakan dalam penelitian, Arikunto 2006. Sebelum tes kemampuan conceptual understanding dan kemampuan representasi diujicobakan, terlebih dahulu tes tersebut diukur face validity dan content validity oleh pembimbing. Selanjutnya, tes tersebut diuji validitasnya dengan mengkorelasikan skor-skor yang ada pada setiap butir soal dengan skor totalnya. Untuk menghitung maka digunakan rumus Product Moment Pearson sebagai berikut. r xy – Keterangan : r x y : Koefisien validitas. X : Skor satu butir soal tertentu terhadap skor total jumlah skor pada butir. Y : Skor total jumlah skor semua siswa pada tiap butir soal. N : Jumlah subyek. Penafsiran terhadap besarnya koefisien korelasi skor tiap item dengan skor total dilakukan dengan membandingkan nilai dengan nilai . Interpretasikan koefisien korelasi validitas butir soal menurut Arikunto 2013, hlm. 89 adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas Koefisien Korelasi Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah 35 Misrina, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MELALUI PEMODELAN MATEMATIK DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Sangat rendah Titik di atas melambangkan koma desimal Sumber: Arikunto 2013 Berdasarkan hasil ujicoba di kelas VI di salah satu SD di Kota Bandung, maka dilakukan validasi soal dengan bantuan Anates. 4.0. Hasil perhitungan dapat dilihat selengkapnya pada lampiran. Hasil analisis validasi soal mengambil taraf signifikansi dengan derajat kebebasan dk = n-2. Berdasarkan uji validasi yang dilakukan terhadap soal tes kemampuan conceptual understanding siswa, maka diperoleh korelasi nilai xy sebesar 0.389. Hasil Uji Validitas kemampuan conceptual understanding ini dapat dilihat pada rangkuman tabel berikut ini. Tabel 3.6 Interpretasi Uji Validitas Tes Kemampuan Conceptual understanding Nomor Soal Korelasi Interpretasi Validitas 1 0.524 Cukup Valid 2 0.359 Rendah Tidak Valid 3 0.777 Tinggi Valid 4 0.819 Sangat tinggi Valid 5 0.695 Tinggi Valid 6 0.670 Tinggi Valid 7 0.798 Tinggi Valid Hasil uji validasi terhadap soal uji coba kemampuan conceptual understanding matematik tabel 3.6 di atas terlihat bahwa, dari 7 soal yang diujicobakan, ternyata ada satu soal yang termasuk pada kategori rendah yang menyebabkan soal tersebut tidak valid. Nilai korelasi yang diperoleh soal tersebut hanya mencapai 0.359, yang berada dibawah batas korelasi perolehan yaitu 0.389. Sedangkan keenam soal lainnya dinyatakan valid dan berada di atas nilai korelasi yang diperoleh. Tabel 3.7 Interpretasi Uji Validitas Tes Kemampuan Representasi Nomor Soal Korelasi Interpretasi Validitas 1 0.859 Sangat Tinggi Valid 36 Misrina, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MELALUI PEMODELAN MATEMATIK DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2 0.661 Tinggi Valid 3 0.736 Tinggi Valid 4 0.627 Tinggi Valid 5 0.623 Tinggi Valid 6 0.808 Sangat tinggi Valid Tabel 3.7 di atas merupakan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap soal dalam mengukur kemampuan representasi siswa diperoleh nilai korelasi xy sebesar 0.289. Uji validitas tes kemampuan representasi di atas menunjukkan bahwa dari keenam soal yang diujicobakan, dinyatakan bahwa keenam soal bersifat valid. Artinya soal-soal tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

2. Reliabilitas