dan Metode Vogel, dimana pada prinsipnya, ketiga metode tersebut merupakan implementasi algoritma greedy. Sehingga melalui penelitian ini,
diharapkan masalah optimasi transportasi di PT. Pertamina Persero bisa diselesaikan dengan solusi basis awal transportasi.
1.2 Perumusan Masalah
Metode transportasi bertujuan untuk meminimumkan biaya transportasi dalam pendistribusian produk. Tetapi pada pelaksanaanya semakin bertambah
daerah tujuan biaya transportasi yang dikeluarkan semakin bertambah. Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang dihadapi adalah menekan
biaya transportasi dalam pendistribusian produk seminim mungkin sehingga tercapai hasil yang optimal. Melihat persoalan tersebut, maka dapat
dirumuskan permasalahan ini adalah : a.
Berapa pasokan yang akan dikirimkan dari kilang ke depot agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta menjaga agar batas ullage di kilang
PT. PERTAMINA tetap terjaga sehingga tidak mengalami Reduce Intake Jika Kilang mengalami Reduce Intake maka kerugian Pertamina akan
sangat besar. b.
Berapa biaya transportasi dalam pendistribusian produk yang telah dikeluarkan oleh PT. Pertamina persero selama ini.
c. Bagaimana dihasilkan jalur distribusi alternatif dengan biaya distribusi
optimal.
Permasalahan tersebut sangat penting untuk diperhatikan agar dapat diperoleh biaya pengangkutan yang optimal dengan mengatur pengalokasian produk
tersebut dari masing-masing sumber ke lokasi tujuan dengan mudah dan tepat.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam membahas biaya distribusi produk diberikan batasan masalah agar keputusan yang diambil mendekati kebenaran dan tidak menyimpang dari
penelitian. Adapun batasan masalah tersebut adalah :
a. Dalam kegiatan produksinya PT. Pertamina Persero memiliki 5 lokasi
kilang yaitu di kilang Dumai, kilang Plaju, kilang Cilacap kilang Balikpapan dan kilang Balongan sebagai sumber.
b. Daerah pemasaran yaitu meliputi 14 depot utama Inst. Medan Group
BWN, TT. TLK Kabung, TT. TG Uban, IJGplumpang, TT. Tjg Gerem, TTU Balongan, Semarang , Surabaya ISG, TT.Tlk Manggis, Kupang,
Kota Baru, Pare- pare, Makasar, Bitung , dan TT. Wayame adalah sebagai tujuan.
c. Biaya yang digunakan adalah berdasarkan charter party. Kapal Satria Satu
untuk jenis kapal Bulk Lighter, kapal Sapta Samudra untuk jenis kapal Small Tanker, kapal AE Pioner untuk jenis kapal General Purpose, kapal Mutiara
untuk jenis kapal Medium Range, kapal Badraini untuk jenis kapal Large Range, kapal Kolossi untuk jenis kapal VLCC. Biaya produksi tidak dibahas
dalam bab ini.
d. Pengiriman hanya dilakukan melalui Kilang ke Depot Utama dan Setiap
Pelabuhan dapat menerima segala jenis kapal. e.
Pembahasan peramalan permintaan dimasa datang dilakukan berdasarkan jumlah permintaan dari daerah tujuan bulan April 2009 sampai Maret 2010.
f. Biaya transportasi yang optimal dicari dengan metode transportasi dengan
menggunakan metode Last Cost Method, North West Corner , Vogel dan pengujian optimalitas dengan MODI.
1.4 Tujuan Penelitian