Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Selanjutmya analisis data inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik. Sehubungan dengan data variabel terdapat data variabel yang diukur dalam bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang kurangnya harus diukur dalam bentuk skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang telah dikumpulkan oleh peneliti terlebih dahulu harus ditranformasikan menjadi skala interval. Secara teknis operasional pengubah data dari ordinal ke interval menggunakan bantuan software Microsoft Exel 2010 melalaui Method Successive Interval MSI. 1 Instal Microsoft Office 2010, kemudian double klik file exel yang sudah diinstal. 2 Masuk ke menu bar kemudian pilih analize. 3 Buka analize, kemudian pilih Successive Interval. 4 Pada Successive Interval disediakan tiga menu, yaitu: input, output option. 5 Pada menu input terdapat data range diisi dengan sel data ordinal yang mau diubah ke data interval pada menu option Min Value nilai terendah diisi dengan angka 1 dan Max Value nilai tertinggi diisi dengan angka 5 karena skala yang digunakan 1-5 skala likert. Sedangkan pada menu output diisi dengan sel yang akan digunakan untuk hasil pengubahan data ordinal ke interval. Teknik analisis data deskriptif menggunakan skor rata-rata jawaban kuesioner. Interpretasi skor rata-rata jawaban responden dalam penelitian ini menggunakan rumus interval sebagai berikut: Interval Kelas Banyak Rentang Interval Kelas Panjang  Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sesuai dengan skor alternatif jawaban kuesioner yang terentang dari 1 sampai dengan 5, banyak kelas interval ditentukan sebanyak 5 kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut: 8 , 5 1 - 5 Interval Kelas Panjang   Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada Tabel 3.9. Tabel 3. 9 Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden Rentang Penafsiran 1,00 – 1,79 Sangat Tidak BaikSangat RendahSangat Tidak Kondusif 1,80 – 2,59 Tidak BaikRendahTidak Kondusif 2,60 – 3,39 CukupSedangCukup Kondusif 3,40 – 4,19 BaikTinggiKondusif 4,20 – 5,00 Sangat BaikSangat TinggiSangat Kondusif Teknik analisis data inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik model analisis jalur Path Analysis Models. Alasan digunakannya model analisis jalur tersebut, selain karena tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, adalah karena hubungan kausal antar variabel yang hendak diuji dibangun atas dasar kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel tersebut. Teknik pengolahan data dengan menggunakan teknik model analisis jalur Path Analysis Models mengikuti langkah kerja sebagai berikut. a. Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. b. Menghitung matriks korelasi antar variabel. Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R =             1 1 1 1 3 2 3 2 1 3 1 2 1 y x y x x x y x x x x x r r r r r r Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation Product Moment Coefficient :                2 2 2 2            y y n x x n y x xy n r xy Sumber: Sudjana 1996 c. Menghitung matriks korelasi variabel eksogen. d. Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total variabel eksogen terhadap variabel endogenous secara parsial, dengan rumus :  Besarnya pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogenous = p i u x x x p i u x x  Besarnya pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogenous = p i u x x x r x p i u x x 2 1 x x … R = X k X 2 X 1             1 ... 1 ... 1 ... 1 2 1 2 1 k k x x x x x x r r r X 1 X 2 X 3 Y Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Besarnya pengaruh total variabel eksogenous terhadap variabel endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung = [p i u x x x p i u x x ] + [p i u x x x r x p i u x x ] e. Menghitung R 2 ... , 2 1 k u x x x x , yaitu koefisien determinasi total X 1 , X 2 , … X k terhadap X u atau besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama gabungan terhadap variabel endogenous dengan menggunakan rumus :   k u u u k u x x x x x x x x x x R    ... 2 1 2 1 ,... , 2                k u u u x x x x x x r r r ... 2 1 f. Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogenous di luar variabel eksogen, dengan rumus: 1 ,..., , 2 2 1 k u u x x x x x R p    atau  = 1 – R 2  g. Menguji kebermaknaan test of significance setiap koefisien jalur yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah: 1 1 ... 2 2 1     k n C R p t ii x x x x x x k u i u Sumber: Rasyid, 2005:10 dengan : i = 1,2, … k k = Banyaknya variabel eksogenous dalam substruktur yang sedang diuji t = Mengikuti tabel distribusi t-student, dengan derajat bebas degrees of freedom n – k – 1 Kriteria pengujian : Ditolak H jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. t t tabeln-k-1 . 2 1 x x Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu h. Menguji kebermaknaan test of significance koefisien jalur secara keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah: 1 1 ,... , 2 ,... , 2 2 1 2 1 k u k u x x x x x x x x R k R k n F     Sumber: Sitepu, 1994 dengan : i = 1,2, … k k = Banyaknya variabel eksogenous dalam substruktur yang sedang diuji F = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas degrees of freedom k dan n – k – 1 Kriteria pengujian : Ditolak H jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel F. F F tabelk, n-k-1 . i. Menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogenous terhadap variabel endogenousous, dengan statistik uji yang digunakan adalah: 1 2 1 2 2 1 3 2 3 1 3        k n C C C R p p t ij jj ii x x x x x x x Sumber: Rasyid, 2005:11 Kriteria pengujian : Ditolak H jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. t t tabel n-k-1 . I. Pengujian Hipotesis Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah Sambas, 2006:161: 1. Nyatakan hipotesis statistik H dan H 1 penelitian yang diajukan H : β = 0 tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran dan proses pembelajaran terhadap mutu kompetensi lulusan bidang keahlian bisnis dan manajemen di kota bandung H 1 : β ≠ 0 terdapat pengaruh positif dan signifikan program kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran dan proses pembelajaran terhadap mutu kompetensi lulusan bidang keahlian bisnis dan manajemen di kota bandung 2. Taraf kemaknaannyata α = 0.05 3. Pengujian statistik dengan menggunakan uji statistik t t student denga rumus: Keterangan: t = distribusi student distribusi t r = koefisien korelasi dari uji independen n = jumlah responden 4. Penentuan daerah titik kritis, daerah kritis H0 berdasarkan uji t, dengan rumus: t a2 dk= n-2 5. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang terkumpul. Nilai hitung statistik uji jatuh didaerah penerimaan atau penolakan. Buat kesimpulan: Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika t hitung ≥ t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Jika t hitung ≤ t tabel maka H diterima dan H a ditolak. Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan model struktur hubungan antar variabel yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur hubungan antar variabel saling mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung terhadap mutu kompetensi lulusan di sekolah menengah kejuruan SMK Program Keahlian Bisnis dan Manajemen seluruh Kota Bandung. Variabel-variabel tersebut diantaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran, dan proses pembelajaran. Uraian hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran dan proses pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung dipersepsi memiliki kompetensi yang baik. Hal ini ditandai oleh karakteristik sebagai berikut: a. Kepemimpinan kepala sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung dapat menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan yang sentral dalam organisasi sekolah, memfasilitasi siswa dan tenaga pengajar di sekolah, membangun iklim lingkungan kerja yang kondusif serta dapat memotivasi seluruh lapisan anggota organisasi sekolah, memberikan hak dan tanggung jawab kepada lapisan anggota sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kepala sekolah dapat secara intens memantau dan mengawasi seluruh aktivitas di sekolah. Namun hal tersebut tidak selaras di beberapa sekolah menengah kejuruan swasta. Kemampuan kepala sekolah sebagai pihak yang memiliki ide dan gagasan berkenaan dengan perencanaan dan Budi Santoso, 2014 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengembangan sekolah menjadi terbatas, mengingat sekolah swasta secara dominan kebijakannya berada dalam naungan yayasan. b. Guru Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa, menetapkan standar dan komptensi dasar sesuai dengan kurikulum SMK, memahami siswa secara menyuluruh, mengembang tugas di sekolah sesuai dengan hak dan kewajiban. Terdapat beberapa kelemahan berkenaan dengan kinerja guru dalam lingkungan sekolah menengah kejuruan swasta. Mengingat sekolah menengah kejuruan secara dominan kebijakan berada dalam naungan ketua yayasan, karena guru merupakan salah satu anggota sekolah yang semestinnya turut serta dalam mengambil kebijakan sekolah. bila hal tersbut tidak dilakukan akan berdampak negatif pada motivasi, komitmen dan penghargaan terhadap guru. c. Fasilitas pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung dikelola dengan baik, sesuai dengan kebutuhan siswa, secara kuantitas sesuai dengan kebutuhan siswa, secara kualitas sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam penggunaan fasilitas pembelajaran terdapat beberapa kelemahan dalam hal efektifas, diantaranya adalah penggunaan fasilitas pembelajaran yang baru, guru perlu berdaptasi dalam penggunaannya dan penggunaan fasilitas pembelajaran yang sulit untuk di pelajari sendiri, dibutuhkan pelatihan terhadap penggunaan fasilitas pembelajaran tersebut dan hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempelajarinya. d. Peran dari seluruh aktivitas yang menunjang proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung dapat berkontribusi dengan baik, kegiatan belajar mengajar yang intens diberikan guru, dan kegiatan belajar mengajar yang terkontrol dengan baik oleh kepala sekolah, dan guru.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN KURIKULUM, MOTIVASI KERJA, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DI KABUPATEN SEMARANG

0 30 148

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 15

PRODUKTIVITAS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN: Studi tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Iklim Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Produktivitas SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung.

3 11 76

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS PEMBELAJARAN DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU LULUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE – KOTA BANDUNG.

1 5 66

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA TK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TK DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MUTU SEKOLAH : Studi Pada Sma Terakreditasi A Di Kota Bandung.

5 33 71

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK DI KOTA BANDUNG.

1 10 132

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru : survei pada Guru-Guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2 6 235

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU SMK BISNIS MANAJEMEN DI KABUPATEN KLATEN

1 15 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI GURU, KOMPETENSI GURU DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KOMPETENSI LULUSAN SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG, KOTA CIMAHI, KABUPATEN BANDUNG, DAN KABUPATEN BANDUNG BAR

0 0 29