Kebutuhan sehari-hari Pendidikan Kesehatan Kerohanian

3 1.2.Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga Keluarga Bapak Made Suwija termasuk keluarga dengan ekonomi yang rendah. Bapak Made Suwija ini bekerja sebagai pedagang jamu tradisional, beliau menjual jamu tradisionalnya sehari dua kali yaitu pagi dan malam hari. Pagi hari dimulai dari jam 05.00 sampai 08.00, sedangkan pada malam hari dimulai dari pukul 18.00 sampai 23.00 WITA. Pendapatan Bapak Made Suwija dari bekerja sebagai penjual jamu tradisional adalah Rp 40.000,- perhari. Jadi Bapak Suwija bisa menghasilkan Rp 920.000,- perbulannya.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Bapak Suwija yakni digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga sebatas pada kebutuhan pokok ataupun primer seperti konsumsi, kesehatan, pendidikan, kerohanian dan sosial budaya. Pengeluaran keluarga Bapak Made Suwija tidak pasti untuk setiap harinya, karena pendapatan beliau dari berjualan jamu tradisional tidak selamanya menentu. Hal ini dikarenakan uang yang mereka dapatkan akan kembali digunakan untuk membeli kebutuhan jamu tradisional. Maka dari itu, dengan pendapatan yang tidak seberapa, Bapak Made Suwija juga harus mampu menghemat dalam mengelurkan kebutuhan sehari-harinya agar tetap bisa makan dan berjualan jamu tradisional kembali.

1.2.2.1. Kebutuhan sehari-hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Made Suwija menghabiskan uang sebesar ± Rp 20.000,- per hari atau sekitar Rp 600.000,- perbulan, yang digunakan untuk membeli lauk pauk untuk makan keluarga. Ditambah lagi untuk keperluan membayar listrik, Bapak Made Suwija harus mengeluarkan uang sebesar Rp 60.000,- tiap bulannya. Lalu untuk kebutuhan sembahyangan, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 180.000,- perbulan. Kebutuhan perbulan untuk membeli sabun dan sebagainya, biasanya Bapak Suwija 4 mengeluarkan uang sekitar Rp 200.000,-. Total kebutuhan sehari-hari yang harus dikeluarkan oleh Bapak Suwija yaitu kira-kira sebesar Rp 1.200.000,- perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena disesuaikan dengan kebutuhan keluarga Bapak Made Suwija.

1.2.2.2. Pendidikan

Pendidikan keluarga Bapak Made Suwija cukup memprihatinkan. Karena keadaan ekonomi yang dari dulu memang kurang mampu Bapak Suwija dapat menempuh hingga pendidikan SLTA, sedangkan Ibu Ketut Asih hanya dapat menempuh sekolah hingga tamat SD saja. Namun, sangat disyukuri beliau tidak lagi mengelurkan pendidikan untuk ketiga anaknya karena mereka semua telah bekerja dan memiliki penghasilannya masing-masing.

1.2.2.3. Kesehatan

Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Suwija jarang memeriksakan kondisi kesehatannya ke puskesmas, beliau hanya akan berkunjung ke Puskesmas ataupun Klinik jika salah satu keluarganya sakit. Biaya yang Bapak Made Suwija keluarkan untuk sekali berobat kurang lebih sebesar Rp 35.000,-. Namun, saat ini beliau terkena peyakit diabetes, sehingga beliau juga membutuhkan biaya untuk memeriksakan kesehatannya.

1.2.2.4. Kerohanian

Seluruh anggota keluarga Bapak Suwija beragama Hindu. Untuk keperluan sembahyang sehari-harinya, Bapak Made Suwija mengeluarkan biaya Rp 5.000,- perhari untuk membeli canang. Menjelang hari raya seperti Galungan dan Kuningan ataupun jika ada odalan karya agung pengeluaran akan bertambah melebihi pendapatan yang diperoleh. 5

1.2.2.5. Sosial Budaya