Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Simpulan

Bab I Pendahuluan 3 Universitas Kristen Maranatha jatuh tempo. Kemampuan perusahaan dalam menangani permasalahan piutang tak tertagih akan berdampak pada besarnya pendapatan yang merupakan indikator keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam pengendalian piutang tak tertagih dapat tercapai, salah satunya dengan menetapkan sebuah kebijakan lewat sebuah sistem. Melihat kenyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah pokok sebagai berikut: 1. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai 2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam upaya menekan piutang tak tertagih

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah-masalah yang diidentifikasikan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai. 2. Untuk mengetahui bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam upaya menekan piutang tak tertagih. Bab I Pendahuluan 4 Universitas Kristen Maranatha

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk: 1. Bagi perusahaan Dimana penulis mengadakan penelitian, diharapkan pengumpulan dan pengolahan data yang penulis lakukan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam menekan piutang tak tertagih. 2. Bagi Pembaca Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai masalah yang dikemukakan penulis dan sistem informasi akuntansi yang tepat bagi perusahaan dalam menangani piutang tak tertagih. Dapat juga dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca. 3. Bagi Penulis a Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai manfaat sistem informasi akuntansi penjualan dalam menekan piutang tak tertagih. b Memenuhi salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. 69 Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan oleh PT. X. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat dilihat dari banyaknya respon positif lebih besar dari 50 atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada para karyawan berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan. Sumber daya manusia PT. X sudah memiliki pengetahuan tentang penjualan, karyawan yang melakukan aktivitas penjualan telah mengetahui prosedur penjualannya, dan karyawan diberi training agar lebih terlatih. Formulir yang digunakan oleh PT. X adalah nota penjualan, surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, serta bukti penerimaan kas. Catatan yang diterapkan yaitu setiap transaksi penjualan sudah dibuat jurnal dan buku besar dengan benar. PT. X sudah memiliki fungsi- fungsi terkait yang diterapkan. Fungsi yang sebagian besar diterapkan adalah fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi penagihan, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. PT. X memiliki prosedur dalam aktivitas penjualannya. Prosedur tersebut yaitu, pertama pembeli mengajukan pesanan kredit, bagian penjualan melakukan pemeriksaan terhadap semua persyaratan kredit, untuk menentukan apakah permohonan pembelian secara kredit yang dipesan oleh pelanggan dapat disetujui atau ditolak. Apabila permohonan pembelian secara kredit dari Bab V Simpulan dan Saran 70 Universitas Kristen Maranatha pelanggan diterima, maka bagian penjualan akan membuat surat order penjualan, yang akan menjadi arsip pada bagian penjualan. Bagian penjualan juga akan membuat nota penjualan kredit rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada pelanggan, lembar tembusan pertama untuk bagian gudang, lembar tembusan kedua untuk bagian penagihan. Berdasarkan nota penjualan secara kredit, bagian gudang mempersiapkan barang serta membuat surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada bagian pengiriman beserta barang yang sudah ada disiapkan untuk diserahkan kepada pelanggan beserta barangnya, lembar tembusan pertama dikirim ke bagian penagihan, lembar tembusan kedua disimpan sebagai arsip bagian gudang. Berdasarkan nota penjualan kredit, surat penyerahan barang, dan surat pengiriman barang, bagian penagihan mencatat besarnya piutang kemudian membuat daftar piutang dan kuitansi penagihan rangkap dua, yang akan digunakan dalam proses penagihan piutang. Berdasarkan surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, dan barang yang diterima dari bagian gudang, maka bagian pengiriman akan menyerahkan barang ke pelanggan atau melakukan pengiriman barang ke pelanggan. Setelah barang diterima oleh pelanggan, maka pelanggan tersebut menandatangani surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang sebagai bukti bahwa barang sudah diserahkan dan diterima oleh pelanggan. Didalam PT. X masih terdapat pemisahan fungsi dan tugas yang tidak jelas. Masih ada karyawan yang mempunyai fungsi dan tugas rangkap dalam perusahaan. Seperti fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kredit. 2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap upaya menekan tingkat piutang tak tertagih, dapat dilihat dari persamaan regresi yang diperoleh adalah Y Bab V Simpulan dan Saran