Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang tak Tertagih (Studi Kasus pada PT. X).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Sales on credit will facilitate the company to get more customers. Accounts receivable is the largest asset for a company, so the management of accounts receivable is an important element in the continuity of the company. In there is the possibility of credit sales for doubtful accounts therefore, the company should strive to minimize the possibility of the level of bad debts. Efforts are made to minimize the company's bad debts is to establish procedures for credit sales through a sales accounting information systems. The purpose of this study was to determine how the role or influence the sale accounting information system in an effort to suppress the level of bad debts. The research method used is descriptive research methods, and statistical methods of linear regression analysis. The results showed that the accounting information system sales have an influence in efforts to suppress the level of bad debts.

Keywords: accounting information systems sales and efforts to suppress the level of bad debts.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penjualan secara kredit akan mempermudah perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak. Piutang merupakan asset terbesar bagi suatu perusahaan, maka pengelolaan piutang merupakan unsur penting dalam kelangsungan perusahaan. Dalam penjualan kredit terdapat kemungkinan timbulnya piutang tak tertagih, oleh karena itu perusahaan harus berupaya untuk memperkecil kemungkinan tingkat piutang tak tertagih. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperkecil piutang tak tertagih adalah dengan menetapkan berbagai prosedur penjualan kredit melalui sebuah sistem informasi akuntansi penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan atau pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan dalam upaya menekan tingkat piutang tak tertagih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dan metode statistik analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan mempunyai pengaruh dalam upaya menekan tingkat piutang tak tertagih.

Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan dan upaya menekan tingkat piutang tak tertagih.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1. Landasan Teori ... 5


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1. Pengertian Peranan ………...………5

2.1.2. Pengertian Sistem ... 6

2.1.3. Informasi ………...6

2.1.3.1. Pengertian Informasi ... 6

2.1.3.2. Karakteristik Informasi ... 7

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi ... 8

2.1.5. Pengertian Akuntansi……….9

2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.1.6.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.1.6.2. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi ... 11

2.1.6.3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 12

2.1.6.4. Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 13

2.1.7. Penjualan ... 19

2.1.7.1. Pengertian Penjualan ... 19

2.1.7.2. Tujuan Penjualan ... 20

2.1.7.3. Klasifikasi Transaksi Penjualan ... 20

2.1.7.4. Fungsi-Fungsi Penjualan ... 21

2.1.8. Piutang Tak Tertagih ... 23

2.1.8.1. Pengertian Piutang Tak Tertagih ... 23

2.1.8.2. Metode Pencatatan Piutang Tak Tertagih ... 24

2.2. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 29


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2. Jenis Penelitian... 29

3.2.1. Jenis Data ... 29

3.3. Operasionalisasi Variabel ... 30

3.4. Populasi dan Sampel ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6. Analisis Data ... 35

3.6.1. Pengujian Kualitas Data ... 35

3.6.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 37

3.6.3. Analisis Regresi ... 38

3.6.4. Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Hasil Penelitian ... 41

4.1.1. Struktur Organisasi... 41

4.1.2. Job Description ... 42

4.1.3. Sistem Informasi Akuntansi PT. X ... 44

4.1.3.1. Fungsi yang Terlibat ... 44

4.1.3.2. Dokumen Penjualan Kredit & Penghapusan Piutang ... 45

4.1.3.3. Prosedur Penjualan Kredit... 47

4.1.3.4. Prosedur Penagihan Piutang dan Penerimaan Kas ... 49

4.1.3.5. Prosedur Penghapusan Piutang ... 50

4.1.3.6. Catatan Penjualan Kredit & Penghapusan Piutang ... 51

4.2. Pembahasan... 51


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya

Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 59

4.2.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 59

4.2.2.1.1. Uji Normalitas ... 59

4.2.2.1.2. Uji Mulltikolinieritas ... 60

4.2.2.1.3. Uji Heterokedasitas... 61

4.2.3. Analisa Regresi ... 62

4.2.4. Koefisien Determinasi ... 64

4.2.5. Besar Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 65

4.2.6. Pengujian Hipotesis ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1. Simpulan ... 68

5.2. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 73


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 31 Tabel II Hasil Uji Reliabilitas ... 37 Tabel III Jawaban Pertanyaan Kuisioner Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X) ... 51-58 Tabel IV Hasil Uji Normalitas ... 59 Tabel V Hasil Uji Multikolinieritas ... 61 Tabel VI Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 63 Tabel VII Model Summary ... 64 Tabel VIII Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 65 Tabel IX Besar Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 65 Tabel X Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ... 66


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Struktur Organisasi ……….. 41 Gambar 2 Uji Heteroskedasitas ……… 62


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Pertanyaan Kuesioner

Lampiran B Tabel Nilai Jawaban Responden untuk Pernyataan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ( Variabel X )

Lampiran C Tabel Nilai Jawaban Responden untuk Pernyataan Mengenai Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih ( Variabel Y )


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi saat ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia bisnis semakin ketat dan cepat. Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat merupakan suatu tanda semakin meningkatnya persaingan bisnis yang kompetitif. Keadaan persaingan membuat para pelaku bisnis dan ekonomi harus menyesuaikan diri dan terus memperbaiki diri agar tetap dapat bersaing dengan kompetitornya. Untuk tetap dapat bersaing maka para pelaku bisnis dan ekonomi harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan bisnis saat ini.

Pengaruh globalisasi juga memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar usahanya tetap efektif dan efisien sehingga tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk memiliki sistem informasi yang memproses data yang diperoleh menjadi informasi yang berguna. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh relevansi, ketepatan waktu dan keakuratan.

Dalam perekonomian modern, manajemen diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal serta bersifat responsif terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan sangat pesat. Dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan dapat membantu manajemen dalam menghasilkan pengambilan keputusan yang efektif dan efesien berdasarkan informasi yang dihasilkan.


(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Kebutuhan akan adanya sistem informasi yang memadai hampir dirasakan di berbagai jenis bidang usaha. Dalam perusahaan dagang, sistem informasi sangat berperan dalam memberikan informasi yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan atas situasi yang dihadapi.

Penjualan merupakan salah satu fungsi penting perusahaan dalam menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai sumber pembangunan perusahaan, bila ditinjau dari segi ekonomi perusahaan, penjualan bukan hanya untuk menghasilkan pendapatan tetapi untuk memperoleh laba yang akan rnembuat perusahaan bisa bertahan. Perusahaan yang berhasil menghadapi persaingan akan diikuti dengan meningkatnya volume penjualan atau tetap bertahan pada volume penjualan sebelumnya. Penjualan dari suatu barang merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan volume penjualan melalui penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit dari suatu barang merupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi perusahaan, dimana hasil penerimaan tersebut berupa piutang dagang.

Piutang dagang memiliki waktu jatuh tempo pembayaran dan harus ditagih sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adanya piutang dalam kegiatan perusahaan, memungkinkan terjadinya keadaan dimana piutang tersebut tidak dilunasi (piutang tak tertagih). Piutang tak tertagih akan menurunkan tingkat pendapatan yang diterima dan juga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan adanya fenomena tersebut, maka perusahaan diharapkan menetapkan kebijakan atas masalah piutang tak tertagih tersebut.

Perusahaan harus memiliki pengelolaan yang memadai terhadap penagihan piutang sehingga, piutang-piutang tersebut dapat diterima tepat waktu atau sebelum


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha jatuh tempo. Kemampuan perusahaan dalam menangani permasalahan piutang tak tertagih akan berdampak pada besarnya pendapatan yang merupakan indikator keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam pengendalian piutang tak tertagih dapat tercapai, salah satunya dengan menetapkan sebuah kebijakan lewat sebuah sistem. Melihat kenyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Upaya Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah pokok sebagai berikut:

1. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai 2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam upaya menekan

piutang tak tertagih

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah-masalah yang diidentifikasikan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai.

2. Untuk mengetahui bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam upaya menekan piutang tak tertagih.


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk:

1. Bagi perusahaan

Dimana penulis mengadakan penelitian, diharapkan pengumpulan dan pengolahan data yang penulis lakukan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam menekan piutang tak tertagih.

2. Bagi Pembaca

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai masalah yang dikemukakan penulis dan sistem informasi akuntansi yang tepat bagi perusahaan dalam menangani piutang tak tertagih. Dapat juga dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca.

3. Bagi Penulis

a) Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai manfaat sistem informasi akuntansi penjualan dalam menekan piutang tak tertagih.

b) Memenuhi salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.


(14)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan oleh PT. X. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat dilihat dari banyaknya respon positif (lebih besar dari 50%) atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada para karyawan berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan. Sumber daya manusia PT. X sudah memiliki pengetahuan tentang penjualan, karyawan yang melakukan aktivitas penjualan telah mengetahui prosedur penjualannya, dan karyawan diberi training agar lebih terlatih. Formulir yang digunakan oleh PT. X adalah nota penjualan, surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, serta bukti penerimaan kas. Catatan yang diterapkan yaitu setiap transaksi penjualan sudah dibuat jurnal dan buku besar dengan benar. PT. X sudah memiliki fungsi-fungsi terkait yang diterapkan. Fungsi yang sebagian besar diterapkan adalah fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi penagihan, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. PT. X memiliki prosedur dalam aktivitas penjualannya. Prosedur tersebut yaitu, pertama pembeli mengajukan pesanan kredit, bagian penjualan melakukan pemeriksaan terhadap semua persyaratan kredit, untuk menentukan apakah permohonan pembelian secara kredit yang dipesan oleh pelanggan dapat disetujui atau ditolak. Apabila permohonan pembelian secara kredit dari


(15)

Bab V Simpulan dan Saran 70

Universitas Kristen Maranatha

pelanggan diterima, maka bagian penjualan akan membuat surat order penjualan, yang akan menjadi arsip pada bagian penjualan. Bagian penjualan juga akan membuat nota penjualan kredit rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada pelanggan, lembar tembusan pertama untuk bagian gudang, lembar tembusan kedua untuk bagian penagihan. Berdasarkan nota penjualan secara kredit, bagian gudang mempersiapkan barang serta membuat surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada bagian pengiriman beserta barang yang sudah ada disiapkan untuk diserahkan kepada pelanggan beserta barangnya, lembar tembusan pertama dikirim ke bagian penagihan, lembar tembusan kedua disimpan sebagai arsip bagian gudang. Berdasarkan nota penjualan kredit, surat penyerahan barang, dan surat pengiriman barang, bagian penagihan mencatat besarnya piutang kemudian membuat daftar piutang dan kuitansi penagihan rangkap dua, yang akan digunakan dalam proses penagihan piutang. Berdasarkan surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, dan barang yang diterima dari bagian gudang, maka bagian pengiriman akan menyerahkan barang ke pelanggan atau melakukan pengiriman barang ke pelanggan. Setelah barang diterima oleh pelanggan, maka pelanggan tersebut menandatangani surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang sebagai bukti bahwa barang sudah diserahkan dan diterima oleh pelanggan. Didalam PT. X masih terdapat pemisahan fungsi dan tugas yang tidak jelas. Masih ada karyawan yang mempunyai fungsi dan tugas rangkap dalam perusahaan. Seperti fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kredit.

2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap upaya menekan tingkat piutang tak tertagih, dapat dilihat dari persamaan regresi yang diperoleh adalah Y


(16)

Bab V Simpulan dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha

= 1,604 + 0,601X menjelaskan bahwa peranan sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh dalam upaya menekan tingkat piutang tak tertagih. Konstansta sebesar 1,604 mempunyai arti jika tidak ada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, maka dapat Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih sebesar 1,604. Koefisien regresi sebesar 0,601 mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 kali untuk sistem informasi akuntansi penjualan, maka dapat menekan tingkat piutang tak tertagih sebesar 0,601.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu :

1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dijalankan oleh PT. X masih mempunyai kelemahan, seperti tidak adanya fungsi khusus yang menangani fungsi akuntansi dan fungsi kredit sehingga, terdapat perangkapan fungsi yaitu fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kredit. Sebaiknya dihindari terjadinya perangkapan fungsi.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topik ini disarankan dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi 5, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azhar Susanto, MBus, Ak. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan

Pengembangan Berbasis Komputer..Bandung: Lingga Jaya.

Bodnar, George H., and William S. Hoopwood. 2004. Edisi 8. Accounting

Information Systems. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Hall, James. A. 2004. Accounting Information Systems. 4th edition. Ohio:

Thomson/South-Western.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman

- pengalaman. Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal, M.M., 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),

Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kieso, Donald. E. 2002. Intermediate Accounting. 6th edition. Toronto: J. Wiley & Sons.

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN.

La Midjan dan Azhar Susanto. 2001. Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.

Bandung: Lingga Jaya.

Marom, Chairul. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: PT. Grafindo.

McLeod, Raymond. 2001. Management Information Systems: A Study of Computer –

Based Information System. 6th edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Mulyadi. 2001. Edisi 3. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitia., Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Romney, Marshall B and Paul Steinbert. 2003. Accounting Information System. 9th edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

Soekonto, Soejono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Swastha, Basu dan Irawan. (2000). Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua. Yogyakarta: Liberty.


(1)

Bab I Pendahuluan 4 1.4. Manfaat Penelitian

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk:

1. Bagi perusahaan

Dimana penulis mengadakan penelitian, diharapkan pengumpulan dan pengolahan data yang penulis lakukan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam menekan piutang tak tertagih.

2. Bagi Pembaca

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai masalah yang dikemukakan penulis dan sistem informasi akuntansi yang tepat bagi perusahaan dalam menangani piutang tak tertagih. Dapat juga dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca.

3. Bagi Penulis

a) Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai manfaat sistem informasi akuntansi penjualan dalam menekan piutang tak tertagih.

b) Memenuhi salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan oleh PT. X. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat dilihat dari banyaknya respon positif (lebih besar dari 50%) atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada para karyawan berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan. Sumber daya manusia PT. X sudah memiliki pengetahuan tentang penjualan, karyawan yang melakukan aktivitas penjualan telah mengetahui prosedur penjualannya, dan karyawan diberi training agar lebih terlatih. Formulir yang digunakan oleh PT. X adalah nota penjualan, surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, serta bukti penerimaan kas. Catatan yang diterapkan yaitu setiap transaksi penjualan sudah dibuat jurnal dan buku besar dengan benar. PT. X sudah memiliki fungsi-fungsi terkait yang diterapkan. Fungsi yang sebagian besar diterapkan adalah fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi penagihan, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. PT. X memiliki prosedur dalam aktivitas penjualannya. Prosedur tersebut yaitu, pertama pembeli mengajukan pesanan kredit, bagian penjualan melakukan pemeriksaan terhadap semua persyaratan kredit, untuk menentukan apakah permohonan pembelian secara kredit yang dipesan oleh pelanggan dapat disetujui atau ditolak. Apabila permohonan pembelian secara kredit dari


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 70 pelanggan diterima, maka bagian penjualan akan membuat surat order penjualan, yang akan menjadi arsip pada bagian penjualan. Bagian penjualan juga akan membuat nota penjualan kredit rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada pelanggan, lembar tembusan pertama untuk bagian gudang, lembar tembusan kedua untuk bagian penagihan. Berdasarkan nota penjualan secara kredit, bagian gudang mempersiapkan barang serta membuat surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang rangkap tiga, lembar asli diberikan kepada bagian pengiriman beserta barang yang sudah ada disiapkan untuk diserahkan kepada pelanggan beserta barangnya, lembar tembusan pertama dikirim ke bagian penagihan, lembar tembusan kedua disimpan sebagai arsip bagian gudang. Berdasarkan nota penjualan kredit, surat penyerahan barang, dan surat pengiriman barang, bagian penagihan mencatat besarnya piutang kemudian membuat daftar piutang dan kuitansi penagihan rangkap dua, yang akan digunakan dalam proses penagihan piutang. Berdasarkan surat penyerahan barang, surat pengiriman barang, dan barang yang diterima dari bagian gudang, maka bagian pengiriman akan menyerahkan barang ke pelanggan atau melakukan pengiriman barang ke pelanggan. Setelah barang diterima oleh pelanggan, maka pelanggan tersebut menandatangani surat penyerahan barang dan surat pengiriman barang sebagai bukti bahwa barang sudah diserahkan dan diterima oleh pelanggan. Didalam PT. X masih terdapat pemisahan fungsi dan tugas yang tidak jelas. Masih ada karyawan yang mempunyai fungsi dan tugas rangkap dalam perusahaan. Seperti fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kredit.

2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap upaya menekan tingkat piutang tak tertagih, dapat dilihat dari persamaan regresi yang diperoleh adalah Y


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 71 = 1,604 + 0,601X menjelaskan bahwa peranan sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh dalam upaya menekan tingkat piutang tak tertagih. Konstansta sebesar 1,604 mempunyai arti jika tidak ada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, maka dapat Menekan Tingkat Piutang Tak Tertagih sebesar 1,604. Koefisien regresi sebesar 0,601 mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 kali untuk sistem informasi akuntansi penjualan, maka dapat menekan tingkat piutang tak tertagih sebesar 0,601.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu :

1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dijalankan oleh PT. X masih mempunyai kelemahan, seperti tidak adanya fungsi khusus yang menangani fungsi akuntansi dan fungsi kredit sehingga, terdapat perangkapan fungsi yaitu fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kredit. Sebaiknya dihindari terjadinya perangkapan fungsi.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topik ini disarankan dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi 5,

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azhar Susanto, MBus, Ak. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan

Pengembangan Berbasis Komputer..Bandung: Lingga Jaya.

Bodnar, George H., and William S. Hoopwood. 2004. Edisi 8. Accounting

Information Systems. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Hall, James. A. 2004. Accounting Information Systems. 4th edition. Ohio:

Thomson/South-Western.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman

- pengalaman. Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal, M.M., 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),

Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kieso, Donald. E. 2002. Intermediate Accounting. 6th edition. Toronto: J. Wiley &

Sons.

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN.

La Midjan dan Azhar Susanto. 2001. Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.

Bandung: Lingga Jaya.

Marom, Chairul. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: PT. Grafindo.

McLeod, Raymond. 2001. Management Information Systems: A Study of Computer –

Based Information System. 6th edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Mulyadi. 2001. Edisi 3. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitia., Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia.


(6)

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Soekonto, Soejono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Swastha, Basu dan Irawan. (2000). Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua. Yogyakarta: Liberty.