a. Kebutuhan sehari – hari
Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum, kurang lebihnya sebesar Rp 30.000,00 per harinya. Selain itu
juga untuk kebutuhan sembahyang sekitar Rp 5.000,00 per harinya. b. Kesehatan
Bapak I Made Yasa memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 6 bulan yang lalu. Ketika itu Bapak I Made Yasa tengah bertani di kebunnya, beliau
sedang mengarit gulma di sekitar tanamannya. Lalu, tiba-tiba Bapak I Made Yasa merasa pening dan pusing, ia merasakan nyeri di dada kirinya dan rasa
sakitnya menjalar ke bahu. Nyerinya digambarkan seperti tertindih dan terasa berasal dari dada. Bapak I Made Yasa mengatakan rasanya seperti tertindih
benda berat di dadanya sehingga ia sangat sulit bernapas. Gejala tersebut dirasakannya kurang lebih selama 10 menit lamanya. Kemudian, tiba-tiba ia
pingsan dan terjatuh di tanah. Beberapa menit kemudian, ia tersadar telah dibawa ke IGD RS Surya Husada dan didiagnosa mempunyai penyakit
jantung koroner. Bapak I Made Yasa dirawat inap selama ± 1 minggu dan selanjutnya rutin kontrol ke poli jantung di rumah sakit. Pasien mengatakan
rutin mengonsumsi obat dari dokter spesialis sejak saat itu. Sedangkan istrinya, Ibu Ni Wayan Nuriani tidak melaporkan adanya masalah kesehatan
pada dirinya. Kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol di keluarganya tidak ada. Kondisi rumah dan lingkungannya cukup bersih,
namun agak terasa kumuh. Ketersediaan air bersih dan jamban dalam keluarga sudah terpenuhi. Keluarga ini menggunakan jaminan BPJS
kesehatan dan berobat ke puskesmas atau praktik dokter terdekat ketika mengalami keluhan yang tidak membaik dengan istirahat.
c. Kebutuhan sosial dan lain-lain
Kebutuhan ini termasuk biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan sekitar Rp 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar
Rp 200.000,00 per 2 bulan dikarenakan keterbatasan sumber air di Desa Abangsongan sehingga harus membeli air. Biaya lainnya seperti iuran banjar,
pakaian, dan keperluan tersier lainnya keluarga Bapak I Made Yasa tidak mengalokasikannya secara pasti.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
2.1.1Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan merupakan salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dari keluarga Bapak I Made Yasa. Keluarga ini memiliki riwayat penyakit jantung
koroner kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pola makan dan minum serta gaya hidup sedentary Bapak I Made Yasa diduga menjadi penyebab utama munculnya
penyakit tersebut. Dikatakan sejak usia muda, Bapak I Made Yasa suka mengonsumsi makanan berlemak jenuh seperti daging dan gorengan dan juga
mengonsumsi makanan manis. Keluarga ini menggunakan jaminan BPJS Kesehatan sehingga cukup terbantu dalam hal pembiayaan pengobatan. Anggota
keluarga lainnya tidak ada yang menderita penyakit kronis.
2.1.2 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar
Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Keluarga Bapak I Made Yasa
memasak menggunakan tungku sehingga banyak asap yang dihasilkan, akan tetapi dapurnya hanya memiliki satu lubang udara dan lebih sering ditutup sehingga
banyak asap yang menumpuk di dalam ruangan saat memasak. Kebersihan dapurnya juga kurang dijaga dimana peralatan masak dan makan tidak ditutup
sehingga banyak lalat dapat hinggap di atasnya. Ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang menyebabkan lingkungan dalam rumah terasa pengap. Selain itu,
beberapa perabotan tampak kurang tertata rapi dan berdebu. Kondisi ini justru berpotensi mengganggu saluran pernafasan Bapak I Made Yasa, serta bisa
membuat anggota keluarga lain yang sehat rentan terkena infeksi saluran pernafasan atas ISPA. Hal tersebut di atas menjadikan lingkungan rumah
keluarga dan sekitarnya menjadi tidak terjaga higienitasnya. Lingkungan yang tidak sehat merupakan sumber penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas
kesehatan anggota keluarga.
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan yang menjadi prioritas utama dalam keluarga dampingan adalah sebagai berikut:
2.2.1 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar
Kebersihan lingkungan sekitar rumah merupakan cerminan bagi terwujudnya hidup yang sehat dan jauh dari penyakit. Terganggunya kesehatan keluarga berarti
juga memperlambat aktivitas sehari-hari yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup, yang mana berhubungan dengan masalah-masalah lainnya pada
keluarga ini. Permasalahan ini yang sebenarnya dapat diintervensi dan dicarikan solusinya dengan lebih mudah.
2.2.2 Kondisi Kesehatan Keluarga
Persoalan kondisi kesehatan Bapak I Made Yasa yang terganggu akibat beberapa penyakit yang dideritanya merupakan permasalahan yang penting dan sering
menjadi kendala dalam beraktivitas. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi untuk mengurangi beban masalah kesehatan Bapak I Made Yasa tanpa harus memberi
masalah biaya untuk keluarga terlalu besar. Tentunya apabila kesehatan dapat dioptimalkan maka kualitas hidup juga dapat ditingkatkan.