buruh serabutan diantaranya; memanjat pohon kelapa, menJadi kuli bangunan, memetik eengkeh dan pekerJaaan pekerJaan lainnya yang tak menentu tergantung
dari tenaga apa yang dibutuhkan dan mampu ia kerjakan. Beliau tinggal di rumah satu atap yang merupakan warisan dari orang tuanya tetapi dihuni oleh dua kepala
keluarga KK. Adapun kepemilikan rumah tersebut adalah atas nama kakak laki- lakinya yang juga tinggal bersama istri dan anaknya. Struktur rumah memiliki 3
ruangan tidur yang desainnya menyerupai bangunan kos berbentuk L. Satu kamar dihuni oleh rumah tangga atas nama kakaknya, kamar kedua dihuni oleh ibu atau
orang tua beliau sendiri Pak Komang yang ditinggal pergi suaminya sudah puluhan tahun lamanya. Sedangkan kamar terakhir dihuni oleh Pak Komang
sendiri beserta istri dan anak laki-laki semata wayangnya yang luas kamarnya rata-rata kurang lebih berukuran 4x5 meter.
Anggota keluarga I Komang Ardana dijelaskan pada tabel 1. No.
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. I Komang Ardana
Suami 33 tahun
Tamat SD Buruh harian
lepas Kepala
Keluarga 2.
Gusti Ayu Kade Vli Ariasih
Istri 23 tahun
Tamat SMP Buruh
serabutan Istri
3. I Putu Martin Adiasa
Anak 4 tahun
Belum sekolah
Belum bekerJa
Anak laki laki
4. Ni Nengah Mesning
Ibu Pak Komang
80 tahun Tidak
sekolah Tidak bekerJa
Orang tua dari Pak Komang
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menJadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
I Komang Ardana yang berperan sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas yang pendapatannya tidak menentu. Beliau selalu berjuang
untuk meneukupi kebutuhan sehari - hari untuk menghidupi keluarganya. Gusti Ayu Kade Uli Ariasih sebagai istri sekaligus sebagai ibu rumah tangga. Namun di
saat tertentu mengambil pekerjaan serabutan, seperti memindahkan kelapa, membuat kulit eanang, memisahkan eengkeh dari tangkainya dan berbagai maeam
pekerJaan lainnya yang menghasilkan uang dan mampu ia lakukan, dimana dari pekerJaan-pekerJaan inilah sang istri mendapat penghasilan tambahan yang
nilainya sangat pas-pasan bahkan terkadang tidak sesuai dengan pengorbanan yang dikeluarkan beliau.
Sedangkan dilain sisi, keluarga Pak Komang harus memikirkan biaya hidup atau tanggungan untuk anak laki laki semata wayangnya I Putu Martin
Adiasa yang baru berumur 4 tahunan dan Juga ibu kandung dari Pak Komang sendiri yang sudah berusia renta Ni Nengah Mesning yang masuk dalam
tanggungan atau anggota keluarga dari Pak Komang.
a Sumber Penghasilan
Pendapatan Pak Komang sebagai pekerJa serabutan atau buruh harian lepas perharinya tidaklah menentu, adakalanya beliau diupah harian, terkadang
borongan, tergantung dari Jenis pekerJaan apa yang ia geluti. Rata-rata beliau mendapatkan upah Rp. 80.000-an, per harinya bila sedang bekerJa sebagai tukang
bangunan, namun bila sedang tidak ada permintaan beliau tidak dapat pemasukan sama sekali. Sedangkan istri beliau Gusti Ayu Kade Vli Ariasih yang bekerja
sebagai buruh serabutan juga, penghasilannya tak berbeda jauh dengan suaminya. Itupun kalau beliau bekerja, karna terkadang kewalahan membagi waktu antara
pekerJaan, statusnya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus suami dan anaknya yang masih berusia 4 tahunan, ditambah lagi mertuanya Ni Nengah
Mesning membuatnya kesulitan membagi waktu.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga I Komang Ardana tergolong dalam keluarga yang sangat sederhana yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan
kebutuhan primer saJa seperti kebutuhan hidup sehari-hari, kesehatan, kerohanian dan soeial budaya. Dalam sebulannya, keluarga ini Juga memiliki tanggungan
biaya yang harus dibayarkan. Selain itu bapak Komang masih harus menanggung biaya kebutuhan Ibunya yang lumayan merpotkan dikarnakan usianya yang sudah
renta sehingga butuh pengeluaran ekstra untuk memenuhi kebutuhannya.