49
b. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan ialah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
102
tujuan dapat menentukan setiap gerak, langkah, dan aktivitas dalam proses pendidikan. Pemetaan tujuan pendidikan berarti penentuan arah yang
akan dituju dan sasaran yang hendak dicapai melalui proses pendidikan dan akan menjadi tolak ukur bagi penilaian keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan.
Menurut Athiyah al- Abrasyi, tujuan pendidikan Islam adalah ―Tujuan yang
telah ditetapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad sewaktu hidupnya yaitu pembentukan moral yang tinggi. Karena pendidikan moral merupakan jiwa
pendidikan Islam tanpa mengabaikan jasmani, akal, dan ilmu praktis.‖
103
Adapun secara umum, para ahli pendidikan merumuskan tujuan pendidikan Islam ke dalam tiga macam tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Akhir Pendidikan Islam itu berlangsung seumur hidup, maka tujuan ahirnya terdapat
ketika hidup di dunia ini telah berahir. Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah merupakan ujung dari taqwa sebagai proses hidup, inilah tujuan akhir dari
pendidikan Islam.
104
Yaitu manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah.
102
Ibid. h. 29.
103
Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Op. Cit, h. 90.
104
Zakiah Daradjat, dkk, Op.Cit, h. 3.
50 Tujuan akhir dari pendidikan Islam ini dapat dipahami dalam firman Allah:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” Q.S. Ali Imran3:102.
105
Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah SWT inilah merupakan ujung dan akhir dari proses hidup dan ini merupakan isi kegiatan pendidikan. Inilah akhir
dari proses pendidikan yang dapat dianggap sebagai tujuan akhir. Insan kamil yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah inilah merupakan tujuan akhir
pendidikan Islam.
106
2. Tujuan Umum Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan cara pengajaran atau dengan yang lainnya. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti sikap, penampilan, tingkah laku,
kebiasaan dan, pandangan. Tujuan umum pendidikan Islam harus sejajar dengan pandangan Islam pada manusia yaitu makhluk Allah yang mulia dengan akalnya,
perasaannya, ilmunya, kebudayaannya, pantas menjadi khalifah Allah di bumi.
107
105
Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahnya, Op.Ci.h. 63.
106
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam Bandung: Pustaka Setia, 1997, h. 67.
107
Ibid., h. 64-65.
51 Dalam hal ini Zakiah Darajat juga mengemukakan hal sama tentang tujuan
umum pendidikan Islam yaitu: ―Secara umum, tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian
seseorang yang membuatnya menjadi Insan Kamil dengan pola takwa. Insan Kamil merupakan manusia yang utuh, baik dari segi rohani dan jasmaninya,
dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Dalam hal ini pendidikan Islam lebih mengedepankan
bagaimana harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki anak, karena pada dasarnya pendidikan anak itu merupakan tanggung jawab orang
tuanya.‖
108
3. Tujuan Khusus Yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang
diingini yang bersifat cabang atau bagian yang termasuk di bawah tiap-tiap tujuan daripada tujuan-tujuan pendidikan umum.
109
Tujuan pendidikan Islam yang bersifat khusus terkandung fleksibilitas, maksudnya tujuan khusus ini dapat dirumuskan
sesuai dengan keadaan zaman, tempat dan waktu namun tetap tidak bertentangan dengan tujuan yang lebih tinggi yaitu tujuan akhir atau tujuan umum.
Kaitannya dengan kemungkinan perubahan dan penyesuaian tujuan khusus ini, menurut Achmadi sebagaimana dikutip oleh Ahmad Syar‘i memberikan rumusan
faktor yang melandasi perlunya penyesuaian itu dilakukan yaitu:
110
a Kultur dan cita-cita suatu bangsa dimana pendidikan itu diselenggarakan b Minat, bakat, dan kesanggupan peserta didik.
c Tuntutan siatuasi kondisi pada waktu tertentu.
108
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah Bandung: Ruhama, 1993, h. 53.
109
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, h. 56.
110
Ahmad Syar‘i, Filsafat Pendidikan Islam Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005, h. 27.
52 Lebih lanjut tentang tujuan pendidikan dalam al-
Qur‘an dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yaitu:
111
a. Menjadikan Hamba Allah yang Bertakwa Pengabdian kepada Allah akan menjadikan manusia itu bertakwa
sebagaimana firman Allah Swt sebagai berikut:
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal
‖. Q.S. al- Hujurat49:13.
112
Manusia paling mulia di sisi Allah adalah manusia yang yang paling bertakwa, disini jelaslah bahwa takwa tidaklah mungkin dicapai tanpa ibadah. Takwa
mencakup segala nilai yang diperlukan manusia untuk keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nilai-nilai tersebut menurut Mahfud Junaidi sebagi berikut:
1 Nilai perseorangan 2 Nilai kekeluargaan
3 Nilai sosial 4 Nilai kenegaraan
5 Nilai keagamaan.
113
111
Mahfud Junaidi, ―Konsep Tujuan Pendidikan‖, dalam Ismail SM, dkk, Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, h. 199.
112
Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahnya, Op.Cit., h. 517.
113
Mahfud Junaidi, Op.Cit, h. 199.
53 b. Mengantarkan Anak Didik Menjadi Khalifah
Dalam al- Qur‘an manusia menempati kedudukan yang istimewa , ia adalah
khalifah di muka bumi sebagaimana firman Allah:
....
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.... Q.S. al-Baqarah2:30.
114
c. Memperoleh Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat Sebagaimana dijelaskan pada uraian terdahulu yaitu tujuan akhir pendidikan
adalah kesempurnaan manusia yang bertujuan mencapai kedekatan diri kepada Allah, juga kesempurnaan manusia yang bertujuan untuk kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Aspek keseimbangan sangat dijunjung tinggi dalam pendidikan Islam. Hal tersebut tercermin dalam firman Allah sebagai berikut:
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan.” Q.S. al-Qashas28:77
115
114
Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahnya, Op.Cit.h. 6.
115
Ibid.,h. 324.
54 Bila dilihat dari pendekatan sistem instruksional tertentu menurut Arifin,
pendidikan Islam dapat dibagi dalam beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
116
a Tujuan instruksional khusus TIK, diarahkan pada setiap bidang studi yang harus dikuasai dan diamalkan oleh anak didik.
b Tujuan instuksional umum TIU, Diarahkan pada penguasaan atau atau pengamalan suatu bidang studi secara umum atau garis besarnya sebagai suatu
kebulatan. c Tujuan kurikuler, yang ditetapkan untuk dicapai melalui garis-garis besar
program pengajaran di tiap institusi pendidikan d Tujuan institusional, adalah tujuan yang harus dicapai menurut program
pendidikan ditiap sekolah atau lembaga pendidikan tertentu secara bulat seperti tujuan institusional SLTPSLTA
e Tujuan umum atau tujuan nasional, adalah cita-cita hidup yang ditetapkan untuk dicapai melalui proses kependidikan dengan berbagai cara atau sistem,
baik sistem formal sekolah, sistem nonformal nonklasikal dan nonkulikuler, maupun sistem informal yang tidak terkait oleh formalitas program, waktu
ruang dan materi
4. Konsep Pedidikan Islam