Ekstraksi Soxhlet TINJAUAN PUSTAKA 1. Tanaman Salam Eugenia polyantha Wight

bagian dari hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan yang belum berupa bahan kimia murni. Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni Anonim, 1985.

b. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih di mana zat yang diinginkan larut Ansel, 1989. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan Anonim, 1995. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah dan daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat. Sifat dari bahan mentah obat merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi Ansel, 1989. Jenis ekstraksi dari bahan ekstraksi mana yang sebaiknya digunakan tergantung pada kelarutan bahan, kandungan serta stabilitasnya Voigt, 1984.

c. Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Anonim, 2000. Adapun cara penyarian secara Soxhletasi yaitu bahan yang diekstraksi diletakkan di dalam sebuah kantong ekstraksi. Kantung tersebut diletakkan dalam alat ekstraksi yang terbuat dari gelas yang bekerja secara kontiyu. Wadah gelas yang mengandung kantung diletakkan diantara penyulingan dengan pendingin balik bola dan dihubungkan dengan labu melalui sifon. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang dapat menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui sifon, berkondensasi di dalamnya kemudian menetes ke atas bahan yang akan diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi sifon secara otomatis mengalir ke dalam labu. Dengan demikian zat yang diekstraksi terakumulasi dalam labu didih Voigt, 1984. Keuntungan: 1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung dapat diperoleh hasil yang lebih pekat. 2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni, sehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak. 3. Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan penyari. Kerugian: 1. Larutan dipanaskan terus menerus sehingga zat aktif yang tidak tahan pemanasan kurang cocok. Ini dapat diperbaiki dengan menambahkan peralatan untuk mengurangi tekanan udara. 2. Cairan penyari dididihkan terus menerus sehingga cairan penyari yang baik harus murni atau campuran azeotrop Voigt, 1984.

d. Larutan Penyari