PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

2 2 Matematika merupakan cara berpikir. Orang yang memahami matematika akan terus berlatih untuk berpikir analisis. Jika anak mendapatkan pelajaran matematika, diharapkan kemampuan berpikir analisis di masa dewasa akan tajam dan terasah. 3 Matematika adalah terkait seni. Ketika anak belajar tentang bentuk - bentuk simetris seperti diamond, bujur sangkar, bunga - bunga dan lain - lain, anak sekaligus belajar tentang seni dan juga matematika. Karena dengan menggunakan media seni, kita jga belajar matematika. Dengan matematika, bisa menghasilkan karya seni. 4 Matematika adalah bahasa. Ketika seseorang berbahasa, maka ia menggunakan matematika juga dalam konsep berbahasanya. Isi atau ungkapan dari bahasa adalah hasil pemikiran matematika baik berupa bahasa verbal, non verbal ataupun bahasa simbol. 5 Matematika merupakan alat. Sebagai alat, maka matematika menolong anak untuk melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari - hari. Oleh karena itu matematika dapat dipahami sebagai : a Suatu pembelajaran tentang pola dan hubungan b Matematika merupakan cara berpikir  analisis c Matematika adalah seni  bentuk - bentuk simetris diamond, bujur sangkar, bunga-bunga, dll. Dengan menggunakan media seni, kita juga bisa belajar matematika. Dengan matematika, bisa menghasilkan karya seni. d Matematika adalah bahasa  bahasa digunakan untuk mengekspresikan isi pikiran, baik bahasa verbal maupun bahasa simbol. e Matematika merupakan alat  untuk mengevaluasi sesuatu assessment.

b. Prinsip-prinsip Belajar Matematika

Dalam mempelajari matematika untuk anak usia dini, ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan oleh pendidik, yaitu : 1. Rencanakan pengalaman yang nyata sehingga anak dapat terlibat secara aktif. 2. Observasi anak agar memahami kebutuhan dan minatnya. 3. Berikan kesempatan anak belajar sesuai dengan tahapan mereka. 4. Pendidik sebagai fasilitator, bukan sekedar pemberi pengetahuan. 3 5. Beberapa area pengetahuan tidak dapat diajarkan tetapi harus dialami anak agar anak bisa mempelajarinya. 6. Berikan anak permasalahan dan konflik untuk memunculkan kemampuan berpikir, akomodasi dan adaptasi. 7. Merancang aktivitas yang sesuai dengan area perkembangan anak sesuai ZPD. 8. Orang dewasa atau anak yang lebih pintar harus menolong anak agar dapat menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang telah dipelajari anak dan sesuatu yang potensial yang bisa dimunculkan. 9. Membuat bermain menjadi kegiatan bermakna. Hubungkan matematika dengan pengalaman sehari - hari. 10. Bertanyalah kepada anak hal - hal yang menarik. 11. Doronglah anak untuk dapat menjelaskan pikirannya melalui kata - kata, gambar, tulisan dan symbol. 12. Dorong anak untuk berbicara, baik kepada guru maupun anak lain. 13. Pelajaran berurutan mulai dari enactive konkrit sampai pada simbolik. 14. Bangunlah pembelajaran matematika berdasarkan pembelajaran sebelumnya. 15. Gunakan model dan benda - benda manipulatif yang berbeda untuk membantu anak mempelajari matematika

c. Konsep Dasar Matematika

Pemahaman terhadap matematika meliputi beberapa konsep dasar yang saling berkaitan. Konsep-konsep dasar ini merupakan kerangka penting untuk membangun pemahaman terhadap matematika secara lebih mendalam. Bagi anak usia dini konsep-konsep matematika harus dijelaskan dengan cara yang konkrit dan adanya keterlibatan secara langsung. Konsep-konsep dasar yang dapat diajarkan pada anak usia dini meliputi: 1 Mencocokkan Matching a Mencocokkan diartikan sebagai seperangkat a set benda-benda yang memiliki konsep yang menyatu. b Dua kemungkinan untuk mendefiniskan seperangkat adalah : 1 Memberi nama benda itu sesuai dengan perangkatnya