Uji Asumsi Klasik Uji Instrumen

Keterangan: r i : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butiran pernyataan ∑a 2 b : Jumlah varian butir a 2 t : Varian total Suharsimi Arikunto, 2009 Tabel 3. Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sugiyono 2010

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa syarat sebelum melakukan regresi yang harus dilaluiyaitu melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu, bebas normalitas, linearitas, heteroskedastisitas dan multikolinearitas. Berikut adalah penjelasan mengenai normalitas, liniaritas, heteroskedastisitas dan multikolinearitas yaitu :

a. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas X dan variabel terikat Y mempunyai hubungan linear atau tidak. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinearan adalah nilai F yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: F reg = Keterangan: F reg : Harga bilangan F untuk regresi Rk reg : Rerata kuadrat garis regresi Rk res : Rerata kuadrat garis residu Sutrisno Hadi, 2004 Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah: 1 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. 2 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran dari masing-masing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik Normal P-P Plot of Reression Standardized Residual. Analisis grafik merupakan cara mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik didasarkan pada: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF yang dapat dihitung dengan: VIF = Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya atau dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen. Tolerance Value mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai VIF 10 dan besarnya nilai toleransi 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot scatterplot . Jika ada pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH USIA, GENDER, STATUS SOSIAL EKONOMI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Universitas Islam di Yogyakata)

29 123 142

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Gender, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, dan Ethnic Background Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadi

0 5 12

PENGARUH MORAL REASONING DAN ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UNY).

0 5 171

ANALISIS PENGARUH LOVE OF MONEY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 57

Analisis Hubungan Love of Money dan Sensitivitas Etis terhadap Persepsi Etis atas Penggelapan Pajak (Studi Empiris pada Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Angkatan 2013 - 2014 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) - Ubharajaya Repository

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Hubungan Love of Money dan Sensitivitas Etis terhadap Persepsi Etis atas Penggelapan Pajak (Studi Empiris pada Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Angkatan 2013 - 2014 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) -

0 0 11

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan - Analisis Hubungan Love of Money dan Sensitivitas Etis terhadap Persepsi Etis atas Penggelapan Pajak (Studi Empiris pada Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Angkatan 2013 - 2014 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) - Ub

0 0 5

Pengaruh Love of money, Machiavellian dan Income Terhadap Perilaku Tidak Etis Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas Katolik Soegijapranata - Unika Repository

0 0 16

Pengaruh Love of money, Machiavellian dan Income Terhadap Perilaku Tidak Etis Pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas Katolik Soegijapranata - Unika Repository

0 0 19

PENGARUH MACHIAVELLIAN, LOVE OF MONEY, ETHICAL SENSITIVITY, DAN PENGETAHUAN ETIKA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 1 16