Manfaat Terapi Hiperbarik Oksigen Sahni, 2013

2.1.3 Fisiologi Terapi Oksigen Hiperbarik

1. Dasar dari terapi hiperbarik menggunakan prinsip fisika. 2. Udara yang kita hirup sehari-hari mengandung Nitrogen N2 79 dan Oksigen O2 21. 3. Sedangkan pada terapi hiperbarik oksigen ruangan yang disediakan mengandung Oksigen O2 100. 4. Terapi hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum Dalton, Boyle, Charles dan Henry Biomedical engineering, 2014.

2.1.4 Prosedur

1. Setelah pasien memasuki ruang hiperbarik, pintu ditutup dan segel. Mulailah peningkatan tekanan yang bertahap dalam ruang atau chamber, penekanan tersebut dinamakan kompresi 2. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa “penuh” pada telinga akibat tingginya tekanan didalam chamber selama fase kompresi, yang mana berlangsung dari 10 sampai 15 menit tergantung pada kenyamanan dan toleransi pasien. 3. Ketika didalam chamber telah mencapai tekanan yang ditentukan, sensasi “penuh” di telinga biasanya berhenti. Interior ruangan tetap pada suhu kamar selama pengobatan. 4. Lamanya perawatan Hbo tunggal bervariasi dari 45 menit untuk keracunan CO, dan 5 jam untuk beberapa gangguan dekompresi yang parah. Untuk pengobatan non – healing diabetic foot ulcer rata – rata 90 menit untuk masing – masing 20 – 30 perawatan. 5. Pada akhir pengobatan, tekanan didalam chamber secara bertahap menurun yang disebut fase dekompresi, yang umumnya berlangsung dari 10 – 15 menit, pasien mungkin mengalami sedikit sensasi popping di telinga, mirip dengan sensasi pada saat mengemudi naik ke ketinggian atau terbang dengan pesawat terbang.

2.1.5 Manfaat Terapi Hiperbarik Oksigen Sahni, 2013

1. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang. 2. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang. 3. Menyebabkan pelebaran arteri sehingga meningkatkan diameter pembuluh darah, dibanding pada permulaan terapi. 4. Merangsang fungsi adaptif pada peningkatan superoxide dismutase SOD, merupakan salah satu anti oksidan dalam tubuh untuk pertahanan terhadap radikal bebas dan bertujuan mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel darah putih sebagai antibiotic pembunuh kuman. 5. Luka bakar Pemberian terapi HBOT sebagai terapi tambahan pada penderita luka bakar dapat diberikan pada 24 jam pertama untuk mencegah perluasan luka bakar, sedangkan pemberian pada hari berikutnya bermanfaat untuk menurunkan resiko infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. 6. Luka penderita kencing manis Luka pada penderita kencing manis merupakan salah satu komplikasi yang paling ditakuti karena sulit disembuhkan. Paling sering terjadi di kaki dan disebabkan oleh bakteri anaerob. Pemberian terapi HBO dapat mematikan bakteri tersebut dan mempercepat penyembuhan luka. 7. Luka pasca operasi • Terapi HBO dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi. • Penyembuhan telapak tangan yang terputus setelah operasi penyambungan • Penyembuhan ujung amputasi kaki pada penderita DM. 8. Kebugaran dan kecantikan Pemberian terapi HBO dapat meningkatkan dan mempertahankan kebugaran tubuh, menghilangkan kelelahan serta dapat meningkatkan elastisitas kulit dan peremajaan sel-sel tubuh. 9. Terapi HBO juga berguna untuk : a. Keracunan gas CO b. Cangkokan kulit c. Osteomyelitis d. Meningkatkan Konsentrasi Oxygen pada seluruh jaringan tubuh bahkan pada aliran darah yang berkurang. e. Rehabilitasi pasca stroke f. Merangsang pertumbuhan pembulu h darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang. g. Mampu membunuh bakteri,terutama bakteri anaerob seperti clostridium perfingens penyebab penyakit gangren. h. Mampu menghentikan aktifitas bakteri bakteri ostatik. i. Antara lain bakteri E coli dan pseudomonas sp. Yang umumnya ditemukan pada luka-luka mengganas. j. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin. k. Memperbaiki fungsi ereksi pada penderita diabetes. l. Tubuh menjadi segar,badan tidak mudah lelah,gairah hidup meningkat,tidur lebih enak dan pulas. m. Radionekrosis. n. Meningkatkan motilitas sperma pada kasus infertilitas. o. Alergi.

2.1.6 Indikasi Terapi Hiperbarik Oksigen