Informasi Arus Kas trhdp Harga Saham

(1)

SKRIPSI

Oleh

:

Nama : Irwin Lah Nidi Fitra No Mahasiswa : 00312056

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007


(2)

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi UII

Oleh

:

Nama : Irwin Lah Nidi Fitra No Mahasiswa : 00312056

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007


(3)

Hasil Penelitian

Diajukan oleh

Nama : Irwin Lah Nidi Fitra Nomor Mahasiswa : 00312056

Jurusan : Akuntansi

Telah disetujui dan disahkan untuk diujikan oleh dosen pembimbing Pada tanggal 21 Januari 2007

Dosen Pembimbing

(Dra. Reni Yendrawati, M.Si)


(4)

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, 21 Januari 2007 Penyusun,

Materai

(Irwin Lah Nidi Fitra)


(5)

Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap

Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur

Di Bursa Efek Jakarta

Disusun Oleh : IRWIN LAH NIDI FITRA Nomor Mahasiswa : 00312056

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS Pada tanggal : 12 Maret 2007

Pembimbing Skripsi/Penguji : Dra. Reni Yendrawati, M.Si ... Penguji : Drs. Suwaldiman, M.Acc, Ak ...

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

(Drs. Asmai Ishak, M. Bus, Ph.D)


(6)

HALAMAN BEBAS PLAGIARISME ………....………… iii

HALAMAN BERITA ACARA ……….…..……… iv

HALAMAN MOTTO ……….……..……… v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………...……… vi

KATA PENGANTAR ………..…………..…….. vii

DAFTAR ISI ………..………..……. x

DAFTAR TABEL ……….…… xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv

ABSTRAKSI ……… xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Pokok Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan... 9

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Kandungan Informasi laporan Keuangan... 12

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Akan Informasi Laporan Keuangan... 13

2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ... 15

2.3 Klasifikasi Laporan Arus Kas ... 17

2.4 Pola Normal Arus Kas ... 20

2.5 Volume Perdagangan Saham ... 22


(7)

2.8 Tinjauan Peneliti Sebelumnya ………... 27

2.9 Perumusan Hipotesis ………. 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Populasi dan Penentuan Sampel... 30

3.2 Data dan Sumber Data ... 32

3.3 Variabel Penelitian ... 33

3.4 Metode Analisis Data... 33

3.5 Pengujian Hipotesis... 35

3.5.1 Uji T... 35

3.5.2 Uji F ... 37

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 39

4.1 Statistik Deskriptif ... 39

4.2 Pengujian Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume Perdagangan Saham ... 40

4.2.1 Uji Normalitas ... 40

4.2.2 Uji Asumsi Klasik... 41

4.2.2.1 Heterokedastisitas... 41

4.2.2.2 Multikolinearitas... 42

4.2.2.3 Autokorelasi ... 43

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda... 44

4.4 Pengujian Hipotesis... 47

4.4.1 Uji T... 47

4.4.1.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 47

4.4.1.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 48

4.4.1.3 Pengujian Hipotesis 3……….. 49

4.4.2 Uji F ... 49


(8)

BAB V PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Keterbatasan Penelitian... 55

5.3 Saran... 55

5.4 Implikasi Penelitian... 56

DAFTAR PUSTAKA... 57

LAMPIRAN ... 58


(9)

Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 39

Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 40

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolienaritas ... 43

Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji T ... 47

Tabel 4.7 Hasil Uji F (Ha) ... 50

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi……….. 50


(10)

Lampiran 2 Data Penelitian AKOp, AKIn, AKDa dan

Volume perdagangan Saham ... 59 Lampiran 3 Pengujian SPSS, Statistik Deskriptif, Uji Kolmogorov-Smirnov, Scatterplot, Uji Multikolienaritas, Uji Durbin-Watson,

Reggression... 63


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun belakangan ini, pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Oleh yang demikian diperlukan perencanaan dan penelitian yang sungguh-sungguh serta dilandasi pemikiran yang matang.

Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.


(12)

Salah satu informasi yang dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (belief) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan

supply surat-surat berharga.

Seseorang atau perusahaan sebelum melakukan investasi dalam saham diperlukan studi analisis, apakah investasi tersebut layak atau tidak layak dilaksanakan, apakah mendatangkan keuntungan atau sebaliknya. Dalam praktek, transaksi suatu saham berfluktuasi dari hari ke hari. Perubahan transaksi selalu dipengaruhi oleh factor-faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi ketersediaan informasi (Availability of Information) khususnya informasi akuntansi secara keseluruhan dan nama baik perusahaan. Faktor eksternal perusahaan berhubungan dengan likuiditas pada pasar modal (jumlah order pembelian/penjualan banyak), kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, tingkat bunga deposito bank, kondisi perekonomian lain secara makro, informasi fluktuasi harga saham, kebijakan pemerintah dan lain-lain.

Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi mempunyai tujuan utama adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi calon investor, kreditur dan para pemakai eksternal, untuk pengambilan keputusan investasi dan keputusan lainnya. Tujuan kedua berkaitan dengan keharusan pelaporan keuangan menyediakan informasi mengenai arus kas untuk membantu investor


(13)

dan kreditur dalam mengukur prospek arus kas bersih perusahaan bersangkutan. Laporan keuangan terbagi dalam 2 kategori yaitu: Sumber-sumber yang ada pada suatu saat tertentu yaitu neraca dan hasil dari aliran sumber-sumber yang melebihi satu periode dan termasuk didalamnya laporan laba-rugi, laporan laba ditahan dan laporan arus kas.

Untuk mengurangi ketidakpastian investasi para investor memerlukan informasi akuntansi, untuk menilai risiko yang melekat pada investasinya tersebut. Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk memprediksi jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan dating serta menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan. Untuk itu para investor tetap harus berusaha mengikuti perkembangan pasar dan sebanyak mungkin informasi karena dasar dari keberhasilan investasi adalah melakukan keputusan berdasarkan informasi

(MakingWell Informed Decisions). Informasi akan menjadi bermanfaat jika

dapat membantu seseorang/investor dalam memprediksi hasil-hasil dimasa dating dari berbagai alternative tindakan.

Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan, karena sebelum 1971 pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi/laba. Dalam perkembangan berikutnya yang dilator belakangi oleh keinginan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana (fund


(14)

statement) sebagai bagian dari laporan keuangan. Pada saat itu laporan dana

bersifat sukarela dan posisinya dalam laporan keuangan masih sebagai suplemen.

Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus kas untuk menaksir likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.

Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan ditandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 7 September 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1995. Dalam pernyataan SAK No.2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.


(15)

Beberapa bukti empiris tentang informasi arus kas menunjukkan adanya ketidak konsistenan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian Health dan Lee (1978), Bernard dan Stober (1989), Baridwan (1997), Hastutu (1997), Suadi (1998) dan Triyono (2000) menemukan adanya kandungan informasi dalam laporan arus kas. Sementara hasil penelitian Clubb (1995), Board dan Day (19890 menyatakan bahwa kandungan informasi laporan arus kas memberikan dukungan yang lemah bagi investor.

Penelitian ini diilhami penelitian yang telah dilakukan oleh Lena tan Chooi Yen (1999) tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di BEJ. Penelitian tersebut menyatakan bahwa publikasi laporan arus kas khususnya informasi arus kas dari aktivitas operasi mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak ada pengaruh terhadap volume perdagangan saham di BEJ.

1.2 Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya pokok masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham di Bursa efek Jakarta.


(16)

1.3 Batasan Masalah

Dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada pada penulis, maka penelitian tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham perusahaan dibatasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2006.

Penelitian ini hanya mengamati reaksi pasar modal, berupa volume perdagangan saham dengan dipublikasikannya laporan arus kas.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap volume perdagangan saham diseputar tanggal publikasi laporan keuangan.


(17)

Penelitian ini mempunyai manfaat bagi penulis dan pihak lain adalah sebagai berikut ;

1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah. Dan tambahan pengetahuan tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham.

2. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan arus kas dan volume perdagangan saham. Dan dapat sekiranya digunakan sebagai tambahan informasi bagi pengembangan penelitian lebih lanjut.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun secara tertur dalam bab per bab yang masing-masing bab dibagi menjadi sub bab, dengan tujuan mempermudah pembahasan serta untuk mempermudah pembaca memahami garis besar penelitian ini. Isi dan bahasan ini disajikan dalam bentuk sistematika sebagai berikut :


(18)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan kerangka teori yang digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang dibahas dan perumusan hipotesis dalam penyusunan skripsi ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini merupakan landasan metodologi penelitian, yang merupakan acuan analisis ilmiah dalam mewujudkan hasil penelitian yang mencakup pemilihan sample, sumber data, variable penelitian, metode analisis data dan pengujian hipotesis.


(19)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis mencoba menganalisa dan membahas pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mencoba memberikan kesimpulan dari seluruh bahasan penulisan dan juga saran yang mungkin dapat diajukan dan dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.


(20)

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Manajemen adalah sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi perusahaan. Pada perusahaan yang berbentuk perseroan, manajemen akan bertanggung jawab hasil operasinya kepada pemegang saham. Hasil operasi selama periode tertentu umumnya dilaporkan dalam bentuk informasi akuntansi. Informasi akuntansi ini meliputi informasi tentang kekayaan (company wealth), penghasilan (income), dan kejadian-kejadian ekonomi (economic event) yang mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu member bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat rasional. Tujuan laporan keuangan dikemukakan secara jelas oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut;

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan imformasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.


(22)

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajeman ( stewardship ) , atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ungin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup misalnya; keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen terdiri dari empat laporan keuangan utama yang menggambarkan sumber sumber kekayaan (

assets ) , kewajiban perusahaan ( liabilities) , profitabilitas, dan transaksi

transaksi yang menyebabkan terjadinya arus kas perusahaan. Empat laporan utama tersebut adalah laporan posisi keuangan ( balance sheet ) , laporan hasil usaha atau rugi laba perusahaan, laporan perubahan ekuitas pemilik ( the

statement of owner’s equity ) , dan laporan arus kas ( cash flow statement ) ,

serta bisa juga dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan.

Informasi laporan keuangan ini akan dilaporkan dan dipublikasikan kepada semua pihak yang membutuhkan. Banyak perusahaan yang melaporkan dan mempublikasikan laporan keuangannya melalui surat kabar. Pempublikasian laporan merupakan salah satu peristiwa yang sering digunakan untuk mempelajari reaksi pasar, atau yang sering disebut dengan studi peristiwa ( event study ) . Studi peristiwa ini dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman, dalam hal ini berkaitan dengan pengumuman laporan keuangan.


(23)

Jika suatu pengumuman mengandung informasi ( information content

), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumaman tersebut

diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi pasar ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan

abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan

bahwa suatu pengumuman yang mengandung kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya suatu pengumuman yang tidak mengandung kandungan informasi tidak akan memberikan

abnormal return kepada pasar ( Jogiyanto, 1998 ), seperti yang tampak pada

Gambar 1, dibawah ini :

Ada Abnormal

Return

Tidak ada Abnormal Return

TIDAK ADA KANDUNGAN

INFORMASI ADA

KANDUNGAN INFORMASI Pengumuman

Peristiwa


(24)

Para investor tetap harus berusaha untuk mengikuti perkembangan pasar dan sebanyak mungkin informasi karena dasar dari keberhasilan investasi adalah melakukan keputusan berdasarkan informasi (Making Well

Informed Decisions). Informasi akan menjadi bermanfaat jika dapat membantu

seseorang/para investor dalam memprediksi hasil-hasil dimasa yang akan dating dari berbagai alternative tindakan. Tidak seluruhnya informasi memiliki manfaat yang sama.

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang merupakan hasil proses akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak ekstern. Untuk mengetahui pertumbuhan pendanaan, ekspansi suatu perusahaan, bagaimana jumlah dana digunakan dalam operasi perusahaan, sehingga diperlukan analisis secara menyeluruh terhadap laporan-laporan. Oleh yang demikian Laporan Arus Kas bertujuan mengisi kesenjangan informasi dari laporan-laporan tersebut (Smith, keith dan Stephens 1989:728).

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Kandungan Informasi Laporan Keuangan Menurut Foster ( 1986 ) ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi

information content of a release ( kandungan informasi dari suatu


(25)

1. Harapan pasar modal ( the capital market’s expectation ) terhadap kandungan dan waktu dari suatu pengumuman. Terutama suatu ketidak pastian baik terhadap kandungan maupun terhadap pemilihan waktu dari suatu perusahaan saat mengeluarkan pengumuman. Secara umum, semakin besar ketidak pastian, semakin besar potensi pengumuman tersebut akan menyebabkan revisi harga harga saham ( securuty prices ) . Penting untuk dicatat bahwa tersedianya sumber sumber informasi adalah suatu faktor yang signifikan mempengaruhi harapan pasar modal.

2. Implikasi dari pengumuman terhadap distributor security return dimasa yang akan datang. Secara umum, revisi yang relatif paling besar terhadap arus kas akan memberikan implikasi revaluasi yang terbesar pula terhadap security price.

3. Kreditabilitas dari sumber informasi. Semakin kredibel sumber pengumuman suatu informasi, semakin besar pengaruh revaluasi terhadap pengumuman tersebut. Apakah pengumuman tersebut benar atau salah dipertanyakan alasan alasannya . Misalnya, beberapa item yang dimasukkan dalam pengumuman merupakan interpretasi terhadap item yang dimasukkan.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Informasi Laporan Keuangan

Foster ( 1986 ) menjelaskan bahwa permintaan akan informasi

Laporan Keuangan diperoleh dari perbaikan dalam pengambilan keputusan


(26)

keuangan tersebut. Faktor faktor yang menentukan diharapkannya terjadi suatu perbaikan adalah ( 1 ) potensi dan onformasi tersebut untuk mengurangi ketidak pastian dan ( 2 ) tersedianya sumber sumber informasi yang kompeten. Dibandingkan dengan sumber sumber informasi yang lain seperti ( 1 )

pengumuman orientasi perusahaan misalnya pengumuman deviden, dan

laporan produksi, ( 2 ) pengumuman orientasi industri misalnya kenaikan upah oleh serikat pekerja, ( 3 ) pengumuman orientasi ekonomi misalnya pengumuman penawaran uang ( money supply ) , maka terdapat beberapa alasan mengapa laporan keuangan lebih mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan dengan sumber sumber informasi lain tersebut yaitu :

1. Informasi Laporan Keuangan lebih berhubungan secara langsung dengan kepentingan dari variabel.

2. Informasi Laporan Keuangan adalah sumber informasi yang lebih dapat dipercaya.

3. Informasi Laporan Keuangan adalah sumber informasi yang dapat diperoleh dengan biaya lebih murah.

4. Informasi Laporan Keuangan adalah sumber informasi yang lebih tepat waktu. Secara umum, potensi dari Informasi Laporan Keuangan untuk menjadi lebih tepat waktu lebih besar dengan adanya pengumuman keuangan untuk beberapa tahun kedepan ( misalnya, ramalan keuangan ) dari pada mengenai laporan akuntansi yang diaudit yang mengandung informasi tahun


(27)

sekarang dan tahun tahun sebelumnya. Untuk kebanyakan hal hal yang dimasukkan dalam laporan keuangan yang diaudit, ketepatan waktu bukan merupakan suatu keunggulan komparatif.

2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi/laba. Dalam perkembangan berikutnya yang dilator belakangi oleh keinginan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan.

American Institute od Certified Public Accountant (AICPA:1961)

mengakui pentingnya penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai hal ini. Financial Accounting Standard Board (FASB 1987) menerbitkan laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti yang pernah dinyatakan oleh Lawson dan Lee (1972) bahwa,

“…….cash flow and not profit is the end result of entity activity. Profit is an

abstaction, cash is a physical resources.” (Wolk, Francis & Tearney

1992:340).


(28)

“The Statements of Cash Flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash balance.” (Kyeso & Wygant 1987:114).

Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus kas untuk menaksir likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.

Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya.

Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya


(29)

perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan lainnya seperti neraca, laporan rugi/laba. Laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:

1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi kas.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkaan kas dan setara kas

3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.

4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indicator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan.

5. Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

Laporan Arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang


(30)

melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunan kas bersih menjadi berguna bagi investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas.

2.3 Klasifikasi Laporan Arus Kas

Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi arus kas, yaitu ;

1. Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan. Aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi yang merupakan komponen penentuan laba bersih seperti penerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pembelian kepada supplier dan pembayaran gaji karyawan.

2. Aktivitas Investasi adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang. Antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan pembelian kas untuk mesin produksi.

3. Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban jangka panjang dan modal


(31)

perusahaan. Mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham baru dan pengeluaran kas untuk pembayaran hutang.

Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam SAK adalah sebagai berikut ;

Arus Kas dari aktivitas operasi:

• Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.

• Penerimaan Kas dari royalty, fee, komisi dan pendapatan lain. • Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa

• Pembayaran Gaji Karyawan

• Penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya. • Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan

• Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan transaksi dan perdagangan.

Arus Kas dari aktivitas Investasi

• Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang

• Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan • Perolehan saham atau instrument keuangan lain


(32)

• Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.

• Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts.

Arus Kas dari aktivitas pendanaan

• Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument lainnya.

• Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham perusahaan.

• Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.

• Pelunasan pinjaman

• Pembayaran kas pleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha.

2.4 Pola Normal Arus Kas

Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas keluar negative yang dilaporkan pada laporan arus kas berbeda-beda dari tiap aktivitas. Dari aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negative dari aktivitas operasi pada suatu periode adalah indicator adanya masalah yang serius atau sebagai akibat besarnya kas keluar untuk peluncuran


(33)

produk. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51) bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber dana dari luar untuk membiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya.

Arus kas dari aktivitas investasi biasanya berpola negative, menunjukkan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka panjang/asset yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada menukarnya dengan yang baru.

Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau negative. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negative dari aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang sudah mapan yang telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk membayar hutang atau membayar


(34)

dividen tunai yang besar. Pola arus kas merupakan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam siklus hidupnya.

2.5 Volume Perdagangan Saham

Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham di bursa efek. Informasi (misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham dan sensitive terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan.

Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi factor yang mempengaruhinya.


(35)

Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi perusahaan. Jadi bukan pada factor-faktor makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik atau kebijakan pemerintah.

2.6 Tujuan dan Risiko Investasi

Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi ( Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi, hal 2 ). Berdasarkan pengertian tersebut maka menempatkan kas pada tabungan di bank merupakan investasi karena tabungan memberikan penghasilan atau return dalam bentuk bunga. Demikian pula pembelian saham merupakan investasi karena saham memberikan penghasilan dalam bentuk deviden, serta nilainya dapat diharapkan meningkat dimasa dating.

Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi ( seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa ), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang


(36)

Perusahaan melakukan investasi yang berbeda beda. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lainnya melakukan perdagangan investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun yang menjadi motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, semuanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Dalam melakukan investasi, seorang investor akan memprediksi tingkat pengembalian yang diharapkan ( expected return ) atas investasinya untuk suatu periode tertentu dimasa mendatang. Namun, setelah periode investasi berlalu, belum tentu tingkat pengembalian yang terealisasi ( realized

return ) akan sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh

investor. Ada kemungkinan tingkat pengembalian yang terealisasi lebih besar ataupun lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Ketidakpastian tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan inilah yang disebut resiko investasi. Resiko investasi dikatakan sebagai inti dari investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi.

Investor lebih menykai kepastian dari pada ketidakpastian, Jika investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, dimana keduanya menjanjikan tingkat pengembalian yang sama, namun untuk investasi pertama kemungkinan tidak terealisasi tingkat pengembalian yang diharapkan sangat tinggi,


(37)

sedangkan untuk investasi kedua kemungkinan relatif rendah, maka investor akan lebih memilih investasi yang kedua. Pada umumnya investor baru mau mengambil investasi yang beresiko tinggi apabila investasi tersebut menjanjikan penghasilan yang lebih tinggi dari pada investasi yang beresiko rendah. Dengan demikian investor menuntut tambahan kompensasi dengan semakin tingginya risiko investasi.

2.7 Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan saham

Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti factor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi Negara bersangkutan. Tetapi disini volume perdagangan saham dilihat secara mikro yaitu kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan arus kas.

Laporan arus kas diterbitkan oleh suatu perusahaan dan setiap perusahaan berbeda-beda laporan arus kas sesuai dengan bisnis perusahaan masing-masing. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;55), disebutkan bahwa dari laporan arus kas, pembaca dapat mendapatkan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, keberhasilan manajemen dalam mengelola kegiatan investasi, efektivitas dalam menjalankan strategi investasi dan pendanaan.


(38)

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan menghasilkan kas, diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend an melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber dari luar.

Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung. Mengutip dari Livnat dan Zarrowin (1990) dari penelitian Dilah Utami (1999) menyatakan bahwa kenaikan investasi memungkinkan timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik.

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktifitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktifitas operasi tidak mencukupi untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan. Dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya dan pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan


(39)

operasinya. Jensen (19860 menyatakan bahwa dengan adanya hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia. Diduga investor telah memanfaatkan informasi dari aktivitas pendanaan guna menilai apakah perusahaan sudah memanfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasinya.

Semakin baru, wajar dan baik informasi laporan arus kas yang diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap volume perdagangan saham. Karena informasi yang baru dapat membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Selanjtnya kepercayaan baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham, obligasi yaitu dengan cara investor bertransaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Besar kecilnya transaksi inilah yang akan membentuk tinggi rendahnya volume perdagangan saham.

2.8 Tinjauan Peneliti Sebelumnya

1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen (1999) mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal. Menunjukkan bahwa arus kas dari aktifitas operasi dan arus kas dari aktifitas investasi memiliki hubungan positif dengan volume perdagangan saham, dan arus kas dari aktifitas pendanaan


(40)

memiliki hubungan terbalik (negative) dengan volume perdagangan saham.

2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh zaki Baridwan (1997) yang mengevaluasi informasi yang dihasilkan oleh laporan arus kas, Hasil pengungkapan informasi laporan arus kas ternyata memberikan nilai tambah bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi yang terdapat dalam laporan arus kas walau berkorelasi tinggi dengan informasi laba ternyata berbeda secara signifikan. Oleh karena itu informasi arus kas perlu diungkapkan secara terpisah. Implikasi dari penelitian menolak pendapat yang menyatakan tidak perlunya informasi laporan arus kas bagi pemakai laporan keuangan.

3. Menurut penelitian Ambar dan Bambang (1998) yang berjudul “pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta” dengan mengambil 37 emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan, dimana telah go public sebelum 31 desember 1991 serta sudah menyertakan laporan arus kas desember 1993. Dari hasil analisis, didapati bahwa periode 1991 dan 1992 tidak terjadi reaksi pasar berupa perubahan rata-rata volume perdagangan saham yang signifikan sedangkan pada publikasi laporan keuangan Desember 1993 dan 1994 terdapat reaksi pasar berupa peningkatan volume perdagangan saham.


(41)

4. Triyono (1998) menguji hubungan informasi arus kas dari aktifitas pendanaan, investasi, operasi dan laba akuntansi dengan return saham. Hasilnya menggunakan alat analisis regresi linear berganda menyatakan total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham, namun pemisahan arus kas menjadi 3 komponen yaitu operasi, investasi, dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham.

2.9 Perumusan Hipotesis

Ha : b1 > 0 Æ Ada pengaruh antara AKOp dengan Volume perdagangan

Saham.

Ha : b2 > 0 Æ Ada pengaruh antara AKIn dengan volume perdagangan

Saham.

Ha : b3 > 0 Æ Ada pengaruh antara AKDa dengan volume perdagangan


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2003-2006. Perusahaan yang terdaftar di BEJ berarti keuangannya telah terpublikasi sehingga ketersediaan dan kemudahan memperoleh data dapat terpenuhi. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Menunjukkan tanggal publikasi laporan keuangan oleh emiten, termasuk tanggal publikasi di media atau tanggal penyerahan laporan keuangan di BAPEPAM.

2. Emiten yang menyertakan laporan arus kas pada pelaporan keuangan tahun 2003-2005.

3. Emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan di BEJ. Periode pengamatan untuk pemilihan saham aktif adalah tahun 2006.

4. Perusahaan yang dipilih tidak mengumumkan dividen pada 5 hari sebelum dan 5 hari setelah publikasi laporan keuangan.


(43)

Dari populasi pada penelitian ini diperoleh sebanyak tiga puluh dua perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian. Berikut ini merupakan data perusahaan sampel dalam penelitian yang disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan Kode

1 PT. ADHI CHANDRA AUTOMOTIVE ACAP

2 PT. ASTRA INTERNATIONAL ASII

3 PT. ASTRA GRAPHIA ASGR

4 PT. ASTRA AUTOPARTS AUTO

5 PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI AQUA

6 PT. SEPATU BATA BATA

7 PT. BERLIAN LAJU TANKER BLTA

8 PT. CENTRIS MULTIPERSADA CMPP

9 PT. CITRA TUBINDO CTBN

10 PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA DPNS

11 PT. DYNAPLAST DYNA

12 PT. EKADHARMA INTERNATIONAL EKAD

13 PT. FAST FOOD INDONESIA FAST

14 PT. GOODYEAR INDONESIA GDYR

15 PT. GUDANG GARAM GGRM

16 PT. HEXINDO ADIPERKASA HEXA

17 PT. INDOFOOD SEKSES MAKMUR INDF

18 PT. KIMIA FARMA KAEF

19 PT. KALBE FARMA KLBF

20 PT. LION METAL WORKS LION

21 PT. LAUTAN LUAS LTLS


(44)

Perusahaan Sampel (Lanjutan)

23 PT. MAYORA INDAH MYOR

24 PT. PAN BROTHERS PBRX

25 PT. BENTOEL INTERNATIONAL RMBA

26 PT. SEMEN GRESIK SMGR

27 PT. SELAMAT SEMPURNA SMSM

28 PT. SUGI SAMAPERSADA SUGI

29 PT. MANDOM INDONESIA TCID

30 PT. TEMPO SCAN PASIFIC TSPC

31 PT. UNITED TRACTOR UNTR

32 PT. UNILEVER INDONESIA UNVR

Sumber: Lampiran 1

3.2 Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu: data laporan keuangan dan catatan atas laporan arus kas perusahaan sampel selama tahun 2003-2005 dan data lain yang relevan dengan penelitian ini diantaranya diambil dari:

1. Indonesian Market Capital Directory (ICMD) selama periode penelitian.

2. Fact book

3. Laporan Keuangan Tahunan dan Catatan Atas Laporan Arus Kas dari tiap-tiap perusahaan.

4. Jurnal atau publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.


(45)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel independen yang digunakan yaitu arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKDa), diproxy dari arus kas bersih dari masing-masing aktivitas yang terdapat didalam laporan arus kas perusahaan.

Variabel dependen yang digunakan adalah volume perdagangan saham. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham benar-benar merupakan penilaian setiap hari yang dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu kondisi perekonomian negara bersangkutan, harga saham, prestasi perusahaan emiten, rumor dan sebagainya. Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut dimasukkan dalam program SPSS 15.0


(46)

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis Kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik analisis berupa Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independennya. Adapun persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Yit = a + b1AKOp + b2AKIn + b3AKDa + eit

Dimana:

Yit : Rata-rata volume perdagangan saham i pada periode

pengamatan t

AKOp : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Operasi perusahaan i pada periode pengamatan t

AKIn : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Investasi perusahaan i pada periode pengamatan t

AKDa : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan perusahaan i pada periode pengamatan t

a : Koefisien kontanta/Intercept


(47)

eit : Variabel gangguan perusahaan i pada periode t

Tujuan utama dari analisa regresi linear berganda ini adalah untuk mengukur intensitas pengaruh antara variabel-variabel independen yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham sebagai variabel dependen. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu diuji dengan uji T, sedangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan diuji dengan uji F.

Secara teoritis model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan parameter model penduga yang sahih bila memenuhi asumsi normalitas, tidak terjadi autokorelasi, multikolinieritas, dan heterokedastisitas atau data bersifat homokedastisitas.

3.5 Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji T

Untuk menentukan variabel-variabel independent yang paling berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, dalam penelitian ini penulis menggunakan uji T.

Melalui pengujian ini dapat diketahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Untuk menguji tingkat signifikansi masing-masing koefisien regresi yang diperoleh perhitungan, maka prosedurnya dimulai dengan dirumuskannya


(48)

hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha) bagi setiap koefisien regresi (Damodar Gujarati 1995:121).

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesa adalah sebagai berikut: a. Membuat formulasi uji hipotesis

a) Ha1 : b1 = 0 : Ada pengaruh antara AKOp dengan Volume

Perdagangan Saham.

b) Ha2 : b2 = 0 : Ada pengaruh antara AKIn dengan Volume

Perdagangan Saham.

c) Ha3 : b3 = 0 : Ada pengaruh antara AKDa dengan Volume

Perdagangan Saham.

d) Ha4 : b4 = 0 : Ada pengaruh antara AKOp, AKIn, dan

AKDa dengan Volume Perdagangan Saham. b. Menentukan besarnya α untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil

pengolahan data. nilai α ditetapkan sebesar 5% atau tingkat signifikansi 95%.

c. Menghitung nilai T

d. Membuat kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak bila:

Sig.T < α (α = 0,05) Ho gagal ditolak bila: Sig.T > α (α = 0,05)


(49)

3.5.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau serentak dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat atau digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Membuat formulasi uji hipotesis

Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel-variabel independen yaitu AKOp, AKIn dan AKDa secara serentak terhadap Volume Perdagangan Saham sebagai variabel dependen.

Ha : artinya ada pengaruh signifikan antara variabel-variabel independen yaitu: AKOp, AKIn dan AKDa secara serentak terhadap Volume Perdagangan Saham sebagai variabel dependen.

b. Menentukan besarnya α untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil pengolahan data. Nilai α ditetapkan sebesar 5% atau tingkat signifikansi 95%.

c. Menghitung nilai F

d. Membuat kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak bila:


(50)

Ho gagal ditolak bila: Sig.F > α (α = 0,05)


(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis data yang dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 15.0 yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang mempunyai hubungan sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesa yang telah diajukan dengan model regresi berganda guna menguji pengaruh variabel-variabel bebas yang terdiri dari : AKOp, AKIn dan AKDa terhadap variabel-variabel terikat volume perdagangan saham.

4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif akan menunjukkan gambaran mengenai suatu data yang akan diteliti. Adapun data deskriptif meliputi nilai rata-rata, nilai maksimum dan minimum, nilai deviasi standar dari semua variabel penelitian yang akan dianalisis. Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif perusahaan sampel.

Tabel 4.1

Hasil Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AKOp 32 -2.0E+09 1.4E+12 1.1E+11 2.590E+11

AKIn 32 -3.6E+11 7.2E+11 -1.6E+10 1.538E+11

AKDa 32 -8.3E+11 2.5E+11 -4.1E+10 1.598E+11

YIT 32 .00 6.2E+07 6166054 13781836.84

Valid N

(listwise) 32


(52)

4.2 Pengujian Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume Perdagangan Saham

Pengujian yang dilakukan didalam penelitian ini adalah pengujian normalitas dan pengujian asumsi klasik yang diantaranya meliputi uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi, yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesa

4.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2001), uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Normalitas data diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian yang dilakukan dengan SPSS pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (tabel 4.2). Dari pengujian ini memperlihatkan bahwa nilai Asymp. Sig (probabilitas) sebesar 0,104 di atas 0,05 berarti seluruh data dari variabel-variabel tersebut berdistribusi normal.

Tabel 4.2

Hasil Uji Kolmogorov-smirnov

N Z Asymp. Sig Keterangan

Model 32 1.217 0.104 Normal


(53)

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum hasil analisis regresi yang diperoleh tersebut digunakan untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap model regresi tersebut. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:

4.2.2.1 Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2001), uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi dikatakan baik jika homokedastisitas.

Untuk menguji asumsi ini digunakan Scatterplot. Dari pengujian yang dilakukan dengan Scatterplot (lihat grafik 4.3) sebagian besar memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,5. dengan demikian tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan.


(54)

Grafik 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: YIT

Regression Standardized Predicted Value

5 4

3 2

1 0

-1

Regression Standardized Residual

4 3 2 1 0 -1 -2 -3

4.2.2.2 Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2001), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai


(55)

tolerance value diatas 0,1 dan nilai VIF adalah di bawah 10 maka dianggap tidak terkena Multikolineritas. Dari hasil pengujian (lihat tabel 4.4) menunjukkan bahwa tidak terdapat data dengan nilai tolerance value di bawah 0,1 dan nilai VIF di atas 10 dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

AKOp 0.202 4.955

AKIn 0.265 3.770

AKDa 0.103 9.739

Sumber: Lampiran 3.5

4.2.2.3 Autokorelasi

Menurut Ghozali (2001), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Jika nilai Durbin-Watson mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, namun jika nilainya 0 atau 4 maka terjadi autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel (4.5) di bawah ini.


(56)

Tabel 4.5 Hasil Durbin-Watson

Model R Square Adjusted R Square Durbin-Watson

1 0.785 0.762 2.020

Sumber: Lampiran 3.6

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2.020. Nilai ini akan dibandingkan dengan DW tabel dengan jumlah sample 32 perusahaan, jumlah variabel bebas 3 dan tingkat kepercayaan 5% di dapat nilai batas bawah (dl) = 1,46 dan batas atas (du) = 1,63. Oleh karena nilai DW 2.020 berada di antara batas atas (du) = 1,63 dan (4-du) = 2,37, dari pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Berdasarkan uji asumsi klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian memenuhi semua asumsi klasik, sehingga model regresi yang digunakan layak untuk volume perdagangan saham berdasarkan masukan variabel bebas.

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2005), alat ini digunakan untuk mengetahui apakah satu variabel dipengaruhi oleh variabel lain, di mana variabel tersebut lebih dari satu.


(57)

Persamaan yang digunakan pada penelitian ini model regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Yit = a + b1AKOp + b2AKIn + b3AKDa + eit

Dimana:

Yit : Rata-rata volume perdagangan saham i pada periode

pengamatan t

AKOp : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Operasi perusahaan i pada periode pengamatan t

AKIn : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Investasi perusahaan i pada periode pengamatan t

AKDa : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan perusahaan i pada periode pengamatan t

A : Koefisien kontanta/Intercept b1, b2, b3 : Koefisien variabel independent

eit : Variabel gangguan perusahaan i pada periode t

Untuk melakukan perhitungan atau pengujian dengan menggunakan model regresi linear berganda dapat digunakan program software SPSS for Windows 15.0.

Pengolahan data dengan menggunakan program software SPSS for Windows 15.0 menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:


(58)

Y = 1280802 + 0,0000078X1 + 0,0000023X2 +0,0000079X3

Persamaan regresi berganda di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Konstanta sebesar 1280802 menunjukkan bahwa dalam keadaan variabel-variabel independen yaitu AKOp, AKIn, AKDa diasumsikan tidak mengalami perubahan/konstan (sama dengan nol) maka perubahan volume perdagangan saham sebesar 1280802.

Koefisien regresi sebesar 0,0000078 menunjukkan bahwa apabila perubahan arus kas dari aktivitas operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1,- maka perubahan volume perdagangan saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,0000078 di mana variabel lainnya dianggap tetap.

Koefisien regresi sebesar 0,0000023 menunjukkan apabila perubahan arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1,- maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 0,0000023 di mana variabel lainnya dianggap tetap.

Koefisien regresi sebesar 0,0000079 menunjukkan apabila perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami kenaikan sebesar Rp 1,- maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 0,0000079 di mana variabel lainnya dianggap tetap.


(59)

4.4 Pengujian Hipotesa

Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji T dan uji F. Uji T dilakukan menguji pengaruh variabel AKOp, AkIn dan AKDa terhadap volume perdagangan saham secara parsial. Sedangkan pada uji F dilakukan pengujian secara serentak variabel AKOp, AkIn dan AKDa terhadap volume saham

4.4.1 Uji T

Menurut Ghozali (2001), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Ringkasan hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji T Variabel

Bebas Koefisien Regresi thitung Sig. T

AKOp 0.0000078 7.523 0.000

AKIn 0.0000023 1.502 0.144

AKDa 0.0000079 3.350 0.002

Sumber: Lampiran 3.7

4.4.1.1 Pengujian Hipotesis 1

Pengujian hipotesis 1 dilakukan melalui langkah-langkah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Dari pengolahan data yang


(60)

dilakukan didapat nilai signifikansi variabel arus kas dari AKOp (P-value) adalah 0.000 (lihat tabel 4.6). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% maka Ho1 ditolak atau Ha diterima, artinya variabel aktivitas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham.

Dari pengujian hipotesis 1 dapat diketahui bahwa penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lena Tan Chooi Yen (1999) yang menyatakan AKOp berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham.

4.4.1.2 Pengujian Hipotesis 2

Pengujian hipotesis 2 dilakukan melalui langkah-langkah yang telah jelaskan pada bab sebelumnya. Dari hasil pengolahan data didapat nilai signifikansi variabel AKIn (P-value) adalah 0.144 (lihat tabel 4.6). Oleh karena P-value lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% maka Ho1 diterima atau Ha ditolak, artinya variabel aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham.

Dari pengujian hipotesis 2 dapat diketahui bahwa penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lena Tan Chooi Yen (1999) yang menyatakan AKIn tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.


(61)

4.4.1.3 Pengujian Hipotesis 3

Pengujian hipotesis 3 juga dilakukan melalui langkah-langkah yang telah jelaskan pada bab sebelumnya. Dari hasil pengolahan data didapat nilai signifikansi variabel AKDa (P-value) adalah 0.002 (lihat tabel 4.6). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% maka Ho1 ditolak atau Ha diterima, artinya variabel aktivitas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham.

Dari pengujian hipotesis 3 dapat diketahui bahwa penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lena Tan Chooi Yen (1999) yang menyatakan AKDa tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.

4.4.2 Uji F

Menurut Ghozali (2001), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen. Dengan melakukan uji F menggunakan program SPSS 15.0, dengan tingkat kesalahan 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.


(62)

Tabel 4.7 Uji F

Adj R Square fhitung Sig. F

0.762 34.144 0.000

Sumber : Lampiran 3.7

Dari hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS 15.0 diperoleh nilai F hitung sebesar 34.144 dengan tingkat probabilitas 0,000 (signifikansi). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% maka Ho1 ditolak atau Ha diterima. Artinya bahwa secara serentak variabel-variabel AKOp, AKIn, AKDa secara bersama-sama berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengukur besarnya persentase sumbangan variabel independen terhadap naik turunnya variabel dependen. Koefisien nilai adjusted R2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.886 0.785 0.762 6718828.9776


(63)

Besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,762 hal ini berarti 76,2% variasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen. Sedangkan sisanya 23,8% dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain di luar model regresi.

4.5 Pembahasan

Terbuktinya hipotesis 1 pada penelitian ini dimungkinkan karena naik turunnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi setiap tahunnya dapat mempengaruhi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang tercermin lewat tinggi-rendahnya volume perdagangan saham. Karena Investor sebelum melakukan investasi melihat arus kas dari aktivitas operasi suatu perusahaan karena aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Kebanyakan perusahaan yang sebagai sampel penelitian menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi. Pada kenyataannya, apabila arus kas negatif dari aktivitas operasi selama periode tertentu adalah indikator yang pasti dari adanya masalah yang serius atau sebagai akibat besarnya kas keluar untuk peluncuran produk


(64)

Tidak terbuktinya hipotesa 2 pada penelitian ini dimungkinkan karena investor beranggapan arus kas dari aktivitas investasi tidak memberikan dampak yang begitu signifikan atas tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi mereka menanamkan. Karena aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Kebanyakan perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya, sehingga kas dari aktivitas investasi biasanya negatif . Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka panjangnya lebih cepat dari pada menukarnya dengan yang baru.

Terbuktinya hipotesa 3 pada penelitian ini dan arah hubungannya positif terhadap volume perdagangan saham dimungkinkan karena para investor lebih menyukai return yang besar akibat dari risiko perusahaan yang tinggi karena perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman (hutang) atau penjualan saham. Hal ini sesuai dengan teori risk and return, semakin tinggi tingkat risiko suatu perusahaan maka semakin besar return yang diinginkan oleh investor. Apabila risiko yang semakin tinggi tidak diimbangi dengan return yang tinggi pula, maka tidak akan pernah ada investor yang mau berinvestasi di perusahaan tersebut.

Periode dalam penelitian ini menggunakan tahun 2003-2006 sebagai periode penelitian. Di mana, dalam periode tersebut pasar modal di


(65)

Indonesia dinilai telah berhasil melewati periode masa krisis, sehingga kemungkinan investor yang bertujuan untuk investasi lebih mengutamakan pada informasi yang diumumkan oleh perusahaan-perusahaan. Mengingat penelitian yang dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen (1999) dilakukan selama masa krisis yang terjadi terhadap pasar modal di Indonesia.


(66)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari analisis terhadap hasil penelitian pengaruh informasi laporan arus kas yaitu AKOp (Aktivitas Operasi), AKIn (Aktivitas Investasi) dan AKDa (Aktivitas Pendanaan) terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2006, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan kesimpulan dari uji T yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini hipotesa 1 yaitu variabel aktivitas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham, dapat dilihat dari (P-value) adalah 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% terbukti. Dan hipotesa 2 yaitu variabel aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham, dapat dilihat dari (P-value) adalah 0,144 lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% tidak terbukti. Demikian juga hipotesa 3 yaitu variabel aktivitas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham juga terbukti, dapat dilihat dari (P-value) adalah 0.002 lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%.


(67)

2. Berdasarkan uji F dari ketiga variabel independen yaitu: AKOp, AKIn dan AKDa yang diuji terhadap volume perdagangan saham sebagai variabel dependen, secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor sudah memanfatkan informasi arus kas untuk pengambilan keputusan investasi.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penghitungan.

2. Pemilihan cara pengukuran variabel mungkin kurang tepat dalam penelitian ini sehingga memungkinkan hasil penelitian yang kurang maksimal.

3. Pemilihan sampel yang hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja dan periode pengamatan yang pendek dalam penelitian ini (3 tahun) yaitu data tahun 2003-2005 yang mewakili laporan arus kas dan tahun 2006 yang mewakili data volume perdagangan saham setelah dipublikasikannya informasi laporan keuangan.

5.3 Saran

Oleh karena keterbatasan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka temuan penelitian ini perlu pengkajian yang lebih seksama di masa yang


(68)

akan datang dengan mengurangi atau menghilangkan segala keterbatasannya. Adapun saran untuk penelitian berikutnya adalah sebagai berikut:

1. Perlu mempertimbang untuk menambah periode penelitian sehingga hasilnya akan lebih representatif.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan untuk mengembangkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi volume perdagangan saham seperti laba bersih, apakah tinggi-rendahnya volume perdagangan saham diseputar tanggal publikasi disebabkan oleh informasi arus kas atau informasi laba bersih.

5.4 Implikasi Penelitian

Terlepas dari keterbatasan yang ada, setidaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk pertimbangan dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya, khususnya yang berkaitan dengan masalah informasi laporan arus kas dan volume perdagangan saham dan bagi investor dan calon investor yang tertarik menanamkan modalnya melalui pasar modal, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dalam mempertimbangkan keputusannya.


(69)

Lampiran 1

Perusahaan Sampel dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan

Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi

2003 2004 2005

ACAP PT. ADHI CHANDRA AUTOMOTIVE 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 ASII PT. ASTRA INTERNATIONAL 24-Apr-04 22-Mar-05 24-Mar-06 ASGR PT. ASTRA GRAPHIA 24-Apr-04 21-Mar-05 31-Mar-06 AUTO PT. ASTRA AUTOPARTS 24-Apr-04 2-May-05 23-Mar-06 AQUA PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI 24-Apr-04 31-Mar-05 29-Mar-06 BATA PT. SEPATU BATA 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 BLTA PT. BERLIAN LAJU TANKER 20-Jun-04 1-Apr-05 31-Mar-06 CMPP PT. CENTRIS MULTIPERSADA 20-Jun-04 28-Apr-05 31-Mar-06 CTBN PT. CITRA TUBINDO 24-Apr-04 31-Mar-05 31-Mar-06 DPNS PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 DYNA PT. DYNAPLAST 24-Apr-04 31-Mar-05 31-Mar-06 EKAD PT. EKADHARMA INTERNATIONAL 24-Apr-04 29-Mar-05 29-Mar-06 FAST PT. FAST FOOD INDONESIA 24-Apr-04 31-Mar-05 31-Mar-06 GDYR PT. GOODYEAR INDONESIA 20-Jun-04 2-Apr-05 31-Mar-06 GGRM PT. GUDANG GARAM 24-Apr-04 13-May-05 29-Mar-06 HEXA PT. HEXINDO ADIPERKASA 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 INDF PT. INDOFOOD SEKSES MAKMUR 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 KAEF PT. KIMIA FARMA 24-Apr-04 1-Apr-05 27-Mar-06 KLBF PT. KALBE FARMA 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 LION PT. LION METAL WORKS 24-Apr-04 31-Mar-05 29-Mar-06 LTLS PT. LAUTAN LUAS 24-Apr-04 1-Apr-05 31-Mar-06 MLBI PT. MULTI BINTANG 24-Apr-04 29-Mar-05 29-Mar-06 MYOR PT. MAYORA INDAH 24-Apr-04 2-May-05 31-Mar-06 PBRX PT. PAN BROTHERS 1-Feb-05 5-Feb-05 31-Mar-06 RMBA PT. BENTOEL INTERNATIONAL 24-Apr-04 18-Apr-05 29-Mar-06 SMGR PT. SEMEN GRESIK 24-Nov-04 19-Apr-05 27-Mar-06 SMSM PT. SELAMAT SEMPURNA 20-Jun-04 2-May-05 31-Mar-06 SUGI PT. SUGI SAMAPERSADA 24-Apr-04 29-Mar-05 29-Mar-06 TCID PT. MANDOM INDONESIA 24-Apr-04 9-Mar-05 13-Mar-06 TSPC PT. TEMPO SCAN PASIFIC 2-Feb-05 1-Apr-05 4-Apr-06 UNTR PT. UNITED TRACTOR 20-Jun-04 21-Mar-05 24-Mar-06 UNVR PT. UNILEVER INDONESIA 24-Apr-04 16-Mar-05 31-Mar-06


(70)

Lampiran 2.1

Laporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Kode Tahun Jumlah Rata-rata

2003 2004 2005

ACAP 16879053176 -672840665 25788229823 41994442334 13998147445 ASII 2426621 3224415 2482997 8134033 2711344.333 ASGR 1.90418E+11 32339527488 1.0956E+11 3.32317E+11 1.10772E+11

AUTO 90830 122953 189883 403666 134555.3333

AQUA 58270295848 69658337194 96117967527 2.24047E+11 74682200190 BATA 50589701 52662356 52278029 155530086 51843362 BLTA 2.01225E+11 3.46469E+11 3.31989E+11 8.79683E+11 2.93228E+11 CMPP 31946818462 3226187117 32870908275 68043913854 22681304618

CTBN 5661951 3659597 7345479 16667027 5555675.667

DPNS 9770940578 7403413104 5296733408 22471087090 7490362363 DYNA 84992232940 1.29867E+11 92682493997 3.07542E+11 1.02514E+11 EKAD 4465833275 -40379375 9224134788 13649588688 4549862896 FAST 73506968 99236998 96807797 269551763 89850587.67 GDYR 41337766 32184128 42331593 115853487 38617829

GGRM 2112529 834682 1582883 4530094 1510031.333

HEXA 1.19053E+11 1.38045E+11 2.45242E+11 5.02341E+11 1.67447E+11 INDF 1.55725E+12 1.83879E+12 8.00679E+11 4.19672E+12 1.39891E+12 KAEF 3.14627E+11 -75045127891 30595857912 2.70178E+11 90059342075 KLBF 5.07168E+11 2.54151E+11 5.34289E+11 1.29561E+12 4.31869E+11 LION 11607037659 6244683149 15645147049 33496867857 11165622619

LTLS 27764 95121 -66650 56235 18745

MLBI 109629 150110 144525 404264 134754.6667

MYOR 1.28374E+11 1.03732E+11 1.57011E+11 3.89117E+11 1.29706E+11 PBRX 16611395756 -715571498 -21795386155 -5899561897 -1966520632 RMBA 1.79121E+11 29140014943 1.21744E+11 3.30005E+11 1.10002E+11 SMGR 1103701041 850727709 1223050916 3177479666 1059159889 SMSM 58279424755 49058716002 1.53724E+11 2.61062E+11 87020587644 SUGI -1715978902 -741440433 1236740267 -1220679068 -406893022.7 TCID 66934613485 83216953544 92356978844 2.42509E+11 80836181958 TSPC 3.20766E+11 4.24898E+11 2.97704E+11 1.04337E+12 3.47789E+11

UNTR 1022713 2063081 1048518 4134312 1378104


(71)

Lampiran 2.2 Laporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kode Tahun Jumlah Rata-rata

2003 2004 2005

ACAP -5974909172 -8507423045 -772152609 -15254484826 -5084828275 ASII 1321672 -1837590 -2744693 -3260611 -1086870.333 ASGR -25315101293 48289148318 -67713831396 -44739784371 -14913261457

AUTO -110937 -237451 -213387 -561775 -187258.3333

AQUA -42057499154 -53814367837 -73124678716 -1.68997E+11 -56332181902 BATA -23308099 -55638225 -54090840 -133037164 -44345721.33 BLTA -5.94296E+11 -7.11505E+11 2.38888E+11 -1.06691E+12 -3.55638E+11 CMPP -8371127205 -4083886944 -33296097513 -45751111662 -15250370554 CTBN -1210742 -4009698 -6700907 -11921347 -3973782.333 DPNS -16906035370 12444644777 3067519725 -1393870868 -464623622.7 DYNA -1.39578E+11 -1.85835E+11 -1.17007E+11 -4.42419E+11 -1.47473E+11 EKAD -3932414430 -4192184338 -10334981273 -18459580041 -6153193347 FAST -67702804 -66453078 -93731765 -227887647 -75962549 GDYR -11438470 -219884012 -17862510 -249184992 -83061664 GGRM -2151435 -1903487 -1062803 -5117725 -1705908.333 HEXA -6893049286 -17878339357 -29763752520 -54535141163 -18178380388 INDF -7.3376E+11 -73391094251 -1.35129E+12 -2.15844E+12 -7.1948E+11 KAEF -49039928606 -41609289716 -29152369412 -1.19802E+11 -39933862578 KLBF -3.97249E+11 7365089995 -1.1739E+11 -5.07274E+11 -1.69091E+11 LION -1949492917 7748409855 -4130489019 1668427919 556142639.7

LTLS -223666 -67731 -14876 -306273 -102091

MLBI -8631 -57556 -100822 -167009 -55669.66667

MYOR -31305865624 -54544184017 -1.86584E+11 -2.72434E+11 -90811494838 PBRX -1029169458 -4539327245 -22704563674 -28273060377 -9424353459 RMBA -11863424473 -1.39824E+11 -9815931487 -1.61503E+11 -53834454490 SMGR -114513329 -150136486 -266647164 -531296979 -177098993 SMSM -37886138292 -45617102893 -62465102588 -1.45968E+11 -48656114591 SUGI -1344987232 -452644419 5732152512 3934520861 1311506954 TCID -40419484444 -62302461002 -62049595874 -1.64772E+11 -54923847107 TSPC -1.15281E+11 -1.5293E+11 -2.06435E+11 -4.74646E+11 -1.58215E+11

UNTR -311229 -647687 -1595945 -2554861 -851620.3333


(72)

Lampiran 2.3 Laporan Arus Kas dari Aktivitas

Pendanaan

Kode Tahun Jumlah Rata-rata

2003 2004 2005

ACAP -8597428090 -27051179208 -19547978437 -55196585735 -18398861912 ASII -3898899 -1462486 -1181334 -6542719 -2180906.333 ASGR -94696990545 -38628349956 -1.09969E+11 -2.43294E+11 -81098163008

AUTO -112178 38053 98234 24109 8036.333333

AQUA -11913825505 -10445097868 -15460822769 -37819746142 -12606582047 BATA -31628612 3587832 3440389 -24600391 -8200130.333 BLTA 3.8981E+11 8.18962E+11 -4.67899E+11 7.40872E+11 2.46957E+11 CMPP -24998653868 -27304618680 -2232034924 -54535307472 -18178435824 CTBN -3593105 -2395833 251947 -5736991 -1912330.333 DPNS 2782701973 -11117288289 -2310401605 -10644987921 -3548329307 DYNA 34991264667 64289939846 15291229952 1.14572E+11 38190811488 EKAD -3932414430 -2224031690 -2224187751 -8380633871 -2793544624 FAST -8986830 -9190493 -10931150 -29108473 -9702824.333 GDYR -6993270 -6554865 -9139556 -22687691 -7562563.667

GGRM -10270 1188478 -641197 537011 179003.6667

HEXA -42994290615 -1.44316E+11 2.40752E+11 53441323315 17813774438 INDF -6.62237E+11 -6.48354E+11 -1.18355E+12 -2.49415E+12 -8.31382E+11 KAEF -96753625652 -41182687831 -27333508593 -1.6527E+11 -55089940692 KLBF -9754727215 -2.8763E+11 -2.39977E+11 -5.37362E+11 -1.79121E+11 LION 3708004439 -4692994186 -5120046751 -6105036498 -2035012166

LTLS 272414 -37570 82867 317711 105903.6667

MLBI -104621 -90585 -108674 -303880 -101293.3333

MYOR -1.55808E+11 -1.71138E+11 80838912489 -2.46108E+11 -82035968847 PBRX -28330746348 4351359330 43618442004 19639054986 6546351662 RMBA -1.11367E+11 -34909883298 -37327194324 -1.83604E+11 -61201438930 SMGR -890609893 -4344244863 -515737225 -5750591981 -1916863994 SMSM -42485312485 -69614532275 -60786972549 -1.72887E+11 -57628939103 SUGI 5432991579 482901598 -7306530289 -1390637112 -463545704 TCID -23389484750 -25738401875 -31190024250 -80317910875 -26772636958 TSPC -1.84712E+11 -1.80711E+11 -1.93343E+11 -5.58765E+11 -1.86255E+11

UNTR -361602 -1429301 329038 -1461865 -487288.3333


(73)

Lampiran 3.1 Data Penelitian

Case Summaries a

15454.55 1.400E+10 -5.08E+09 -1.84E+10 -788857.90876 6172000.00 2711344 -1086870 -2180906 4891183.66747 17339364 1.108E+11 -1.49E+10 -8.11E+10 14158746.22214 345863.64 134555 -187258 8036 -934945.01486 454.55 7.468E+10 -5.63E+10 -1.26E+10 -4823205.71240 863.64 51843362 -44345721 -8200130 -1282321.18560 42452727 2.932E+11 -3.56E+11 2.470E+11 6937196.03745 2318.18 2.268E+10 -1.53E+10 -1.82E+10 -1264289.68825 272.73 5555676 -3973782 -1912330 -1280720.67102 13590.91 7.490E+09 -464623623 -3.55E+09 -1560892.55948 423500.00 1.025E+11 -1.47E+11 3.819E+10 -8496166.61943 260590.91 4.550E+09 -6.15E+09 -2.79E+09 -1013916.27730 .00 89850588 -75962549 -9702824 -1285308.21150 1363.64 38617829 -83061664 -7562564 -1279953.95286 1346954.55 1510031 -1705908 179004 66059.82859 109545.45 1.674E+11 -1.82E+10 1.781E+10 -15225611.4593 61817909 1.399E+12 7.195E+11 -8.31E+11 559385.45347 4372272.73 9.006E+10 -3.99E+10 -5.51E+10 1327119.14074 20310455 4.319E+11 -1.69E+11 -1.79E+11 3342487.39393 21090.91 1.117E+10 556142640 -2.04E+09 -1982938.15527 6989045.45 18745 -102091 105904 5708236.15718 181.82 134755 -55670 -101293 -1280621.23098 275909.09 1.297E+11 -9.08E+10 -8.20E+10 -2571569.27389 242863.64 -1.97E+09 -9.42E+09 6.546E+09 -1185636.94979 24173682 1.100E+11 -5.38E+10 -6.12E+10 20373022.62877 165590.91 1.059E+09 -177098993 -1.92E+09 -1042489.23865 40181.82 8.702E+10 -4.87E+10 -5.76E+10 -2367937.22878 101090.91 -406893023 1.312E+09 -463545704 -1141379.48345 21409.09 8.084E+10 -5.49E+10 -2.68E+10 -4196420.70922 165277.27 3.478E+11 -1.58E+11 -1.86E+11 -9928516.05940 8512181.82 1378104 -851620 -487288 7231330.44071 1619727.27 1447484 -255700 -1421933 338930.61976

32 32 32 32 32

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 N Total

YIT AKOP AKIN AKDA

Unstandardized Residual

Limited to first 100 cases. a.


(74)

Lampiran 3.2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

32 .00 6.2E+07 6166054 13781836.84 32 -2.0E+09 1.4E+12 1.1E+11 2.590E+11 32 -3.6E+11 7.2E+11 -1.6E+10 1.538E+11 32 -8.3E+11 2.5E+11 -4.1E+10 1.598E+11 32

YIT AKOP AKIN AKDA

Valid N (listwise)


(75)

Lampiran 3.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

32 .0000000 6385453.62840 .215 .215 -.187 1.217 .104 N

Mean

Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(76)

Lampiran 3.4

Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: YIT

Regression Standardized Predicted Value

5 4

3 2

1 0

-1

Regression Standardized Residual

4 3 2 1 0 -1 -2 -3


(77)

Lampiran 3.5

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

1280802 1432593 .894 .379

7.8E-05 .000 1.466 7.523 .000 .202 4.955

2.3E-05 .000 .255 1.502 .144 .265 3.770

7.9E-05 .000 .915 3.350 .002 .103 9.739

(Constant) AKOP AKIN AKDA Model

1

B

Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standard

ized Coefficie

nts

t Sig.

Toleranc

e VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: YIT a.


(78)

Lampiran 3.6

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.886a .785 .762 6718828.9776 2.020 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP a.

Dependent Variable: YIT b.


(79)

Lampiran 3.7 Regression

Variables Entered/Removed b

AKDA, AKIN, AKOPa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: YIT b.

Model Summaryb

.886a .785 .762 6718828.9776 2.020

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP a.

Dependent Variable: YIT b.

ANOVAb

4.62412E+15 3 1.541E+15 34.144 .000a

1.26399E+15 28 4.514E+13

5.88811E+15 31 Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP a.

Dependent Variable: YIT b.


(80)

Coefficientsa

1280802 1432593 .894 .379

7.8E-05 .000 1.466 7.523 .000 .202 4.955

2.3E-05 .000 .255 1.502 .144 .265 3.770

7.9E-05 .000 .915 3.350 .002 .103 9.739

(Constant) AKOP AKIN AKDA Model

1

B

Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standard

ized Coefficie

nts

t Sig.

Toleranc

e VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: YIT a.


(1)

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

32 .0000000 6385453.62840 .215 .215 -.187 1.217 .104 N

Mean

Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(2)

Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: YIT

Regression Standardized Predicted Value

5 4

3 2

1 0

-1

Regression Standardized Residual

4 3 2 1 0 -1 -2 -3


(3)

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

1280802 1432593 .894 .379

7.8E-05 .000 1.466 7.523 .000 .202 4.955 2.3E-05 .000 .255 1.502 .144 .265 3.770 7.9E-05 .000 .915 3.350 .002 .103 9.739 (Constant)

AKOP AKIN AKDA Model

1

B

Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standard

ized Coefficie

nts

t Sig.

Toleranc

e VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: YIT a.


(4)

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.886a .785 .762 6718828.9776 2.020 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP a.

Dependent Variable: YIT b.


(5)

Regression

Variables Entered/Removed b

AKDA, AKIN, AKOPa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: YIT b.

Model Summary

b

.886

a

.785

.762 6718828.9776

2.020

Model

1

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP

a.

Dependent Variable: YIT

b.

ANOVA

b

4.62412E+15

3

1.541E+15

34.144

.000

a

1.26399E+15

28

4.514E+13

5.88811E+15

31

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Predictors: (Constant), AKDA, AKIN, AKOP

a.

Dependent Variable: YIT

b.


(6)

Coefficientsa

1280802 1432593 .894 .379

7.8E-05 .000 1.466 7.523 .000 .202 4.955 2.3E-05 .000 .255 1.502 .144 .265 3.770 7.9E-05 .000 .915 3.350 .002 .103 9.739 (Constant)

AKOP AKIN AKDA Model

1

B

Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standard

ized Coefficie

nts

t Sig.

Toleranc

e VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: YIT a.