Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida serai, tembelekanLantana camara
Pestisida elemen Elemental pesticide pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti: sulfur.
Pestisida kimiasintetis Syntetic pesticide pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia.
C. Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Pestisida sistemik
Systemic Pesticide
Adalah pestisida yang diserap dan dialirkan keseluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang memakannya.
Kelebihannya tidak hilang karena disiram. Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar pestisida ini bekerja. Pestisida ini
untuk mencegah tanaman dari serangan hama. Contoh : Neem oil.
Pestisida kontak langsung Contact pesticide : adalah pestisida yang reaksinya akan bekerja bila bersentuhan
langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik menggunakan jenis pestisida
ini.
D. Berdasarkan nama dan asal katanya, Pestisida dapat digolongkan
menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan
tersebut disajikan
sbb.: Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti
tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida.
Fungsinya untuk
membunuh tungau
atau kutu.
Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang
laut. Berfungsi
untuk melawan
alge. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti
burung. Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol
populasi burung.
Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi
untuk melawan
bakteri. Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang
berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan. Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun.
Berfungsi membunuh gulma tumbuhan pengganggu. Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan,
keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga. Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat
atau larva.
Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda semacam
cacing yang
hidup di
akar. Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk
membunuh telur.
Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk
membunuh kutu
atau tuma.
Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk
membunuh ikan.
Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi
untuk membunuh
pemangsa predator.
Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk
membunuh pohon.
Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.
Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya
tidak menggunakan
akhiran sida:
Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan
menangkapnya dengan
perangkap. Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau
hewan bertulang
belakang. Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya
memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai. Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian
tanaman lainnya.
Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan
pertumbuhan tanaman.
Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak
sereb untuk
penolak nyamuk.
Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik
atau biji
gulma. Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol PCP.
Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin
dan hujan.
Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan
daun. Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan
dan memastikan
terjadinya buah.
2.3 Formulasi Pestisida