Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

17 terhadap alatmedia, 4 pembuatan rencana pendanaan, 5 menunjuk orang yang ahli dalam bidangnya untuk mengelola sarana dan prasarana pendidikan.

b. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan

Pengaturan dan penggunaan sarana merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan. Menurut Arikunto 2012: 191 bahwa penggunaan sarana dibedakan menjadi dua kategori, yaitu; 1 alat-alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar seperti alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan, dan 2 alat-alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar seperti: bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, kamar kecil dan sebagainya. Arikunto 1987: 62, mengatakan bahwa penggunaan sarana dan prasarana harus dipantau dan diatur dengan peraturan sesuai kesepakatan bersama. Didalam penggunaan alatmedia harus memperhatikan langkah sebagai berikut: 1. Mengadakan pengecekan dengan melihat buku pinjaman apakah alatmedia yang dimaksud masih ada dan belum dipesan orang guru lain. 2. Mendaftarkan untuk meminjam pada hari tertentu. 3. Menuliskan bon pinjam dan mencantumkan pula jam pengambilan penggunaan. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan alatmedia pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhannya, dan guru yang akan menggunakannya hendaknya mengetahuidapat menggunakan alatmedia tersebut, selain itu jika alatmedia pengajaran terbatas dapat dibuat jadwal penggunaan atau dapat mendaftarkan terlebih dahulu jika akan menggunakannya. 18

c. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

Suatu barangalat pengajaran yang berfungsi dan digunakan dengan sering, maka alat tersebut harus dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan dari kerusakan baik saat penggunaan maupun penyimpanan. Prihatin 2011: 60 menjelaskan pendapatnya tentang pemeliharaan sarana pendidikan yaitu kegiatan yang dilakukan secara kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap dipergunakan. Pendapat lain dikemukakan oleh Wahyuningrum 2000: 31 bahwa pemeliharaan adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terus menerus untuk mengusahakan agar setiap jenis barang tetap berada dalam keadaan baik dan siap pakai. Selain itu menurut Dirjen Dikdasmen Dekdikbud 1996: 46 bahwa pemeliharaan alat atau sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan melakukan pengurusan agar semua alat atau sarana tersebut dalam kondisi baik dan siap pakai secara berdaya guna dan berhasil guna. Bafadal 2004: 49 menjelaskan pemeliharaan sarana pendidikan yaitu dibedakan menjadi empat macam pemeliharaan ditinjau dari sifatnya, sebagai berikut: 1 Pemeliharaan yang bersifat pengecekan, 2 Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, 3 Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, dan 4 Perbaikan berat. Sedangkan apabila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam pemeliharaan perlengkapan sekolah, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari, misalnya, berupa menyapu, 19 mengepel lantai, dan membersihkan pintu. Sedangkan pemeliharaan berkala, misalnya, berupa pengontrolan genting dan pengapuran tembok. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka secara garis besar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu usaha sadar akan kegiatan memelihara kondisi sarana dan prasarana yang ada baik secara rutin maupun berkala. Dengan adanya pemeliharaan kondisi sarana dan prasarana pedidikan menjadikan peralatanmedia menjadi lebih tahan lama dan tidak gampang rusak, sehingga sangar mendukung proses pembelajaran yang dilakukan lebih efektif dan efisisen.

d. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan