Hubungan antara Minat Membaca dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang Kota Semarang Tahun Ajaran 2014 2015

Hubungan antara Minat Membaca dengan Hasil Belajar pada
Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7
Semarang Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ISMI KUMALA SARI
NIM 3201411084

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada :


Hari

: Selasa

Tanggal

: 18 Agustus 2015

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs. Hariyanto, M.Si.

Drs. Tukidi, M.Pd

NIP. 19620315 198901 1 001

NIP. 19540310 198303 1 002


Mengetahui,

ii

PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada :
Hari

: Senin

Tanggal

: 21 September 2015

Penguji 1

Penguji 2


Penguji 3

Dr. Puji Hardati, M.Si
NIP 195810041986032001

Drs. Tukidi, M.Pd
Drs. Hariyanto, M.Si
NIP 195403101983031002 NIP.196203151989011001

iii

PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang,21 September 2015


Ismi Kumala Sari
NIM. 3201411084

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
 Bahagia itu sederhana walau rumit dijalani.
 Bosan menjadi normal, jadilah berbeda.

PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak

dan

ibu


tersayang

beserta

keluarga besarku yang telah memberikan
doa, semangat dan segalanya kepadaku
2. Melinda dan Amalia Ramadhani
3. Sahabat-sahabatku cinta abadi untuk
terus

bersamaku

dalam

doa

dan

dukungannya
4. Teman-teman


seperjuangan

geografi

2011
5. Teman-teman kost Laras untuk 4 tahun
kebersamaannya
6. Semua orang yang berada di sisiku baik
di masa laluku, masa depanku nanti, dan
di masa sekarangku ini terima kasih

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan antara Minat Membaca dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran
Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang Kota Semarang Tahun Ajaran

2014/2015 ”
Penyusun menyadari skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan
studi di Program Studi Pendidikan Geografi.

2.

Dr. Subagyo M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan
kemudahan dalam perijinan melakukan penelitian.

3.

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Geografi yang
telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi.

4.


Drs. Hariyanto M.Si, Dosen Pembimbing yang selalu memberikan waktuna
untuk membantu dalam memberikan bimbingan dan kesabarannnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.

5.

Drs. Tukidi M.Pd., Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan
pengarahan,

bimbingan

dan

motivasi

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

vi


sehingga

penyusun

dapat

6.

Dr. Puji Hardati, M.Si selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberikan
bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah mengajar,
mendidik, dan melatih selama ini.

8.

Mahasiswa dan Mahasiswi Pendidikan Geografi angkatan 2011 yang telah
memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian hingga selesai


9.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penn yelesaian skripsi ini.
Penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

semua pihak yang memerlukan.

Semarang,21 September 2015

Ismi Kumala Sari
NIM. 3201411084

vii

SARI
Sari, Ismi Kumala. 2015. “Hubungan antara Minat Membaca dengan Hasil
Belajar pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang
Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas

Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Hariyanto, M.Si dan
Drs. Tukidi, M.Pd.
Kata Kunci: Minat Membaca, dan Hasil Belajar
Membaca merupakan awal dari sebuah pembelajaran, tanpa membaca kita
tak bisa mengetahui apa-apa karena membaca adalah membuka jendela dunia.
Tingkat minat membaca memiliki hubungan dengan hasil belajarnya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah minat
membaca referensi geografi sebagai sumber belajar siswa, dan (2) Bagaimana
hubungan antara minat membaca referensi geografi sebagai sumber belajar
dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Semarang. Penelitian ini
bertujuan: (1) Untuk mengetahui tingkat membaca referensi geografi siswa
sebagai sumber belajar, dan (2) Untuk mengetahui hubungan tingkat minat
membaca referensi geografi sebagai sumber belajar dengan hasil belajar siswa
kelas X IIS SMA Negeri 7 Semarang.
Lokasi penelitian berada di Jalan Untung Suropati Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X IS
SMA Negeri 7 Semarang dengan jumlah 143 siswa. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan yakni teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 40 siswa.
Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuesioner. Analisis
data penelitian menggunakan deskriptif persentase dan hubungan korelasi.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat membaca geografi sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil belajar mata pelajaran geografi.
Hasil penelitian menunjukan tingkat minat membaca siswa dalam kategori
sedang, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca rata-rata termasuk
kategori sedang yaitu faktor instrisik 75,29% dan faktor ekstrinsik 74,80%,,
hubungan minat membaca dan hasil belajar mempunyai hubungan yang signifikan
yaitu 0,751 lebih besar dari t tabel yang berarti ada hubungan antara minat
membaca siswa dengan hasil belajarnya.
Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat minat membaca siswa tinggi.
Adanya hubungan antara minat membaca dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi. Saran bagi siswa diharapkan meningkatkan minat membaca.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................
PENGESAHAN KELULUSAN .........................................................................
PERNYATAAN ..................................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................
PRAKATA ..........................................................................................................
SARI....................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
xi
xii
xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
1.5 Batasan Istilah .........................................................................................

1
7
7
8
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Minat ......................................................................................................
2.1.1 Pengertian Minat .......................................................................
2.1.2 Ciri-Ciri Siswa yang Mempunyai Minat ...................................
2.2 Membaca ................................................................................................
2.2.1 Pengertian Membaca ................................................................
2.2.2 Tujuan Membaca ......................................................................
2.2.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca .............
2.3 Referensi Geografi .................................................................................
2.3.1 Pengertian Referensi Geografi .................................................
2.3.2 Manfaat Buku ...........................................................................
2.3.3 Referensi melalui Internet ........................................................
2.4 Sumber Belajar .......................................................................................
2.4.1 Pengertian Sumber Belajar .......................................................
2.4.2 Klasifikasi Sumber Belajar ......................................................
2.4.3 Memilih Sumber Belajar ..........................................................
2.5 Hasil Belajar ...........................................................................................
2.6 Mata Pelajaran Geografi .........................................................................
2.7 Penelitian Terdahulu ..............................................................................
2.8 Kerangka Berpikir ..................................................................................
2.9 Hipotesis .................................................................................................

11
11
13
14
14
15
20
25
25
26
27
29
29
31
32
34
35
37
42
43

ix

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel ...............................................................................
3.1.1 Populasi .....................................................................................
3.1.2 Sampel ......................................................................................
3.2 Variabel Penelitian ..................................................................................
3.3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................
3.3.1 Validitas ...................................................................................
3.3.2 Reliabilitas ...............................................................................
3.4 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
3.4.1 Metode Dokumentasi ...............................................................
3.4.2 Metode Angket .........................................................................
3.5 Teknik Analisis Data ...............................................................................

44
44
44
45
46
46
48
49
49
49
50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................
4.1.2 Minat Membaca Mata Pelajaran Geografi ...............................
4.1.3 Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi .....................................
4.1.4 Uji Hubungan Antara Dua Variabel .........................................
4.1.5 Koefisien Determinasi ..............................................................
4.2 Pembahasan ............................................................................................
4.2.1 Minat Membaca Referensi Geografi ........................................
4.2.2 Hubungan Minat Membaca dengan Hasil Belajar Siswa .........

56
56
59
74
75
76
78
78
84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan..................................................................................................
6.2 Saran .......................................................................................................

88
89

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................

90
92

x

DAFTAR TABEL
Halaman
2.1
3.1
3.2
3.3
3.4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13

Penelitian-Penelitian yang Terkait ............................................................
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Penelitian ..........................................
Realibilitas Instrumen Penelitian ...............................................................
Hasil Perhitungan Kriteria Deskriptif Persentase ......................................
Angka Indeks Korelasi Product Moment ..................................................
Jumlah Kelas dan Siswa SMA Negeri 7 Semarang ...................................
Minat Membaca Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 7 Semarang .................
Intensitas atau Frekuensi seringnya Membaca ..........................................
Lamanya Waktu Belajar Siswa .................................................................
Jumlah Referensi yang dibaca ..................................................................
Ketertarikan terhadap Mata Pelajaran Geografi .......................................
Kesadaran akan Manfaat Membaca ..........................................................
Tujuan Membaca ......................................................................................
Kerjasama dengan Teman Sekelas ...........................................................
Dorongan dari Orang Tua .........................................................................
Dorongan Guru .........................................................................................
Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi .....................................................
Uji Hubungan Dua Variabel .....................................................................

xi

39
47
49
52
53
58
61
63
64
65
66
68
69
70
72
73
74
76

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1
4.1
4.2
4.3

Kerangka Berpikir .....................................................................................
SMA Negeri 7 Semarang ..........................................................................
Diagram Persentase Minat Membaca Siswa .............................................
Diagram Persentase Hasil Belajar .............................................................

xii

42
57
61
75

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Peta Lokasi Penelitian .................................................................................
Daftar Nama Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 7 Semarang ........................
Komposisi Sampel Uji Coba Instrumen ......................................................
Tabel Kisi-Kisi Instrumen Angket Uji Coba Penelitan ...............................
Lembar Angket Instrumen Uji Coba ...........................................................
Perhitungan Uji Validitas Instrumen ..........................................................
Perhitungan Realibilitas Instrumen .............................................................
Komposisi Anggota Sampel .......................................................................
Kisi-Kisi Angket Penelitian .........................................................................
Lembar Angket Penelitian ...........................................................................
Tabulasi Data Minat Membaca ...................................................................
Analisis Deskriptif Persentase Minat membaca ..........................................
Analisis Deskriptif Persentase Hasil Belajar ..............................................
Uji Hubungan Dua Variabel .......................................................................

xiii

92
94
98
99
100
106
117
122
123
124
130
138
149
151

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia
harus cerdas, damai, merdeka, dan adil. Hal tersebut merupakan tujuan
pendidikan yang harus diwujudkan. Secara eksplisit tujuan tersebut
dijabarkan di dalam UU No. 20/2003 yang menyatakan bahwa peserta didik
harus memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global. PP No.
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang digantikan dengan PP No
32/2013 lebih rinci menyatakan peserta didik harus memiliki (a) kualifikasi
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (b) dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut; (c) memiliki kecakapan hidup
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan
kecakapanvokasional(http://www.presidensby.info/DokumenUU.php/104.pdf
diunduh tanggal 3 Maret 2015).
UU No. 20/2003 mewujudkan tujuan tersebut, pembelajaran
dilaksanakan melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olahraga. PP No.
19/2005 pembelajaran

dilaksanakan

secara

interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Pembelajaran juga harus memberi keteladanan.

1

2

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melaksanakan tuntutan
UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005 adalah dengan menumbuhkan dan
meningkatkan minat membaca peserta didik. Menumbuhkan minat membaca
hendaknya dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu, banyak program
pemerintah yang digalakkan untuk pendidikan dasar terkait dengan upaya
menumbuhkan minat membaca ini. Tiap bulan September diperingati sebagai
Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan dengan peringatan
itu diharapkan masyarakat menjadi gemar membaca sebab membaca adalah
kunci

untuk

keberhasilan

belajar

peserta

didik

di

sekolah.

(http://www.litbang.depkes.go.id/download/regulasi/UU-20-2003.pdf
diunduh tanggal 3 Maret 2015)
Kemampuan membaca dan minat membaca

yang tinggi adalah

modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata pelajaran.
Kemampuan membaca dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan
informal. Pendidikan formal yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Salah satunya pada mata pelajaran
geografi yang masuk dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas, karena
geografi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial mempunyai struktur keilmuan
yang didalamnya tertata konsep, fakta, generalisasi dan teori-teori yang
mendominasi. Siswa dituntut untuk lebih banyak membaca referensi-referensi
yang relevan untuk mempelajari dan memahamiya dalam menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.

3

Minat membaca dalam hal ini adalah minat membaca siswa kelas X
semester satu pada mata pelajaran geografi yang membahas materi tentang
hakikat geografi. Hakikat geografi sendiri berisi materi-materi tentang konsep
dasar geografi, pendekatan geografi, dan aspek geografi. Konsep dasar
geografi

merupakan

konsep

penting

yang

harus

dipahami

untuk

menggambarkan berbagai gejala/fenomena seperti konsep lokasi, jarak,
keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, kegunaan, interaksi dan
interdependensi, deferensial areal, dan keterkaitan keruangan. Pendekatan
geografi antara lain meliputi pendekatan keruangan, kelingkungan, dan
kompleks wilayah. Prinsip-prinsip geografi dalam materi ini anatara lain
prinsip penyebaran, interelasi, korologi, dan deskriptif. Aspek geografi
meliputi aspek fisik dan aspek manusia.
Minat baca dalam masyarakat kita mulai merangkak meskipun
belum

mencapai

tahapan

yang

signifikan.

Minat

ini

perlu

ditumbuhkembangkan terus menerus untuk mencapai masyarakat yang
cerdas secara religi, intelektual, sosial, dan ekonomi. Sebab membaca
merupakan pintu gerbang informasi dan ilmu pengetahuan dan pendukung
kecerdasan bangsa. Dengan membaca sejumlah literatur, diskusi, dan
mengikuti pertemuan ilmiah, sesorang mampu mengasah otak, memperoleh
wawasan,

dan

meningkatkan

ilmu

pengetahuan.

Bacaan

besar

pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi dan kemajuan bangsa.
Kiranya tidak ada sejarah yang mencatat kehebatan seseorang yang tidak
dibarengi dengan gemar membaca dan melek informasi dalam arti luas.

4

Karena itu membaca sangatlah penting dalam perkembangan seorang anak
(Siahaan, 2007:166).
Kondisi minat baca bangsa kita masih jauh tertinggal dari minat baca
bangsa lain. Dari beberapa survei dan penelitian menunjukkan kondisi tersebut.
Hal ini antara lain dibuktikan dengan rasio surat kabar dibanding dengan
jumlah penduduk. Untuk itu dapat dicermati rasio surat kabar dan penduduk
di negara-negara Asean seperti Filipina 1 : 30, Sri Lanka 1 : 38 dan Indonesia
1: 45. Padahal rasio surat kabar dan jumlah penduduk di negara-negara maju
telah mencapai rasio 1 : 10. Kondisi ini sangat mungkin bahwa kita bangsa
Indonesia ini masih kuat tradisi kelisanannya (Siahaan 2007: 168).
Membaca merupakan proses penyerapan informasi yang lebih
efektif dari pada mendengar. Hal ini akan berpengaruh positif terhadap
kreativitas seseorang. Dalam hal ini Marion Lawrence yang dikutip
Wendyataka (2003:46) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa anak hanya
mampu mengingat 10 % dari yang didengarnya, 50 % dari yang dilihat/ baca,
70 % dari yang dikatakannya, dan 90 % dari yang dilakukannya.
Membaca merupakan usaha penyebaran gagasan dan upaya kreatif.
Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya ide pengarang
ke dalam diri pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke seluruh
penjuru dunia melalui tulisan (buku, artikel, makalah seminar, hasil
penelitian) dan rekaman lain.
Mengembangkan minat baca pada anak, akan diperoleh generasi muda
yang gemar membaca yang mempunyai wawasan luas serta kemampuan

5

berpikir tinggi, penguasaan terhadap ilmu dan teknologi. Kenyataannya
ditemukan adanya gejala malas membaca pada generasi muda kita, khususnya
pada anak-anak di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahwasanya mereka lebih suka mengisi waktu
luangnya untuk bermain ataupun menonton televisi dari pada menggunakan
waktu luangnya unuk membaca. Hal ini disebabkan oleh beragamnya sarana
hiburan yang menjanjikan anak untuk dapat bersenang-senang. Adanya
mainan-mainan yang modern dan juga acara hiburan telivisi yang menarik
serta pengaruh media sosial yang semakin besar merupakan salah satu faktor
penyebab berkurangnya minat baca pada anak khususnya pada anak usia
SMA dengan jenjang emosinya yang mudah terpengaruh oleh lingkungan
sekitarnya (Lasa, 2009: Volume 11 Nomor 2).
Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca merupakan salah satu dari
aktivitas belajar. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam usahanya memperoleh suatu bentuk peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya
pikir dan lain-lain yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku
(Sudjana, 2006: 36).
Seiring

dengan

perubahan

paradigma

pembelajaran,

maka

keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar tidak hanya ditentukan oleh
faktor pengajar melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam

6

mencari sumber belajar. Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang
tersedia di sekolah, sekarang ini berkembang teknologi internet yang
memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan.
Melalui internet siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat sehingga dapat mempermudah
proses belajar (Mulyasa, 2003: 36).
Sumber belajar atau Learning resources adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam menunjang proses belajar, sehingga mempermudah perserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber
belajar tidak hanya bisa diambil melalui media cetak, tetapi juga internet
dengan sumber belajar tersebut peserta didik diharapkan dapat memperoleh
ilmu dengan cepat dan terbaru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi
baik dan meningkat (Mulyasa, 2003: 34).
SMA Negeri 7 Semarang yang menjadi lokasi penelitian adalah
sekolah menengah atas yang ada di kota Semarang. Peneliti melakukan
penelitian di sekolah tersebut karena perpustakaan di SMA Negeri 7
Semarang pernah menjadi pemenang lomba perpustakaan tingkat provinsi.
Namun pada kenyataannya siswa di SMA Negeri 7 Semarang memiliki minat
membaca yang kurang, hal ini dilihat dari jumlah kunjungan perpustakaan
yang setiap bulannya kurang dari angka pencapainnya perpustakaan.

7

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Minat Membaca
Referensi Geografi sebagai Sumber Belajar dengan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang Kota Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah minat membaca referensi geografi sebagai sumber
belajar siswa kelas X SMA Negeri 7 Semarang?
2. Bagaimana hubungan antara minat baca referensi geografi sebagai
sumber belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 7
Semarang?`
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tingkat minat membaca referensi geografi sebagai sumber
belajar siswa kelas SMA Negeri 7 Semarang.
2. Mengetahui hubungan antara minat membaca referensi geografi
sebagai sumber belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 7 Semarang.

8

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi siswa agar mereka
menyadari bahwa membaca itu penting guna menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan.
2. Manfaat teoritis
Penelitan ini untuk memberikan informasi tentang gambaran mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca referensi geografi
sebagai sumber belajar.
1.5 Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
obyek penelitian ini, maka dikemukakan batasan istilah dalam rumusan judul
skripsi sebagai berikut.
1. Minat membaca
Slameto (2003: 68) mengartikan minat adalah suatu rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat. Meichati (1978: 43)
mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai
individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.

9

Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu
membuat intisari dari bacaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
dapat disimpulkan bahwa, Sinambela (1993: 87) mengartikan minat
membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak
terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek
minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan
kesadaran akan manfaat membaca.
2. Referensi sebagai sumber belajar
Definisi referensi adalah sumber acuan (rujukan atau petunjuk),
buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada mahasiswanya untuk
dibaca, buku wajib dan buku yang tersedia lengkap di perpustakaan, buku
perpustakaan yang tidak boleh dibawa keluar, dan harus dibaca di tempat
yang telah disediakan (Poerwadarminto, 1996: 939).
Mulyasa (2003: 34) menyatakan “sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam
memperoleh

sejumlah

informasi,

pengetahuan,

pengalaman

dan

keterampilan dalam proses belajar mengajar”. Pendapat dari beberapa ahli
tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas
dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang
sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk
keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar
dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi
hanya salah satu dari sekian sumber belajar lainnnya. Adapun referensi

10

sebagai sumber belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bukubuku atau non buku yang berkaitan dengan geografi yang dimiliki peserta
didik atau buku-buku yang dipinjamkan oleh guru/sekolah kepada peserta
didik dan buku-buku atau non buku yang dibaca siswa baik di
perpustakaan sekolah maupun di internet.
3. Mata Pelajaran Geografi.
Pakar-pakar geoografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan
Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, merumuskan
konsep geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan (Sumaatmadja, Nurshid, 1997:11).
Karakteristik mata pelajaran geografi adalah sebagai berikut.
a. Geografi terutama mengkaji tentang fenomena alam dan kaitannnya
dengan manusia di permukaan bumi.
b. Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu litosfer, hidrosfer,
atmosfer, biosfer, dan antroposfer.
4. Hasil belajar geografi
Sudjana (2001: 47) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar geografi siswa
berupa nilai ulangan tengah semester genap.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
Pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir dijelaskan tentang pengertian
minat, faktor-faktor yang mempengaruhi minat, membaca, sumber belajar,
referensi, referensi melalui internet, hasil belajar dan mata pelajaran geografi.
2.1. Minat
Minat meliputi pengertian minat dan faktor-faktor yang mempunyai minat.
2.1.1 Pengertian Minat
Slameto (2010: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada
daya tarik baginya. Sedangkan bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih
mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.
Sardiman (2011: 76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan

dengan

keinginan-keinginan

atau

kebutuhan-kebutuhannya

sendiri”. Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya
terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa
lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan
belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di
sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya
sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang
11

12

dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang
tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga
apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Minat seseorang dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut (a)
membangkitkan adanya suatu kebutuhan (b) menghubungkan dengan suatu
persoalan pengalaman yang lampau (c) memberi kesempatan untuk mendapatkan
hasil yang baik (d) menggunakan berbagai macam bentuk mengajar (Sardiman,
2011: 79).
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan
minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa
minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak
menaruh minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan berusaha untuk
mengetahui lebih banyak tentang kesenian.
William James (1890: 12) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor
utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, efektif merupakan
faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.
Seorang tokoh pendidikan lain dari Belgia, yakni Ovide Decroly (18711932), mendasarkan sistem pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya
dimiliki oleh setiap orang, yaitu minat terhadap makanan, perlindungan terhadap
iklim (pakaian dan rumah), mempertahankan diri terhadap macam-macam bahaya
dan musuh, bekerja sama dala olah raga. Mursell dalam bukunya Succesfull

13

Teaching, memberikan suatu klasifikasi yang berguna bagi guru dalam
memberikan pelajaran kepada siswa. Ia mengemukakan 22 macam minat yang di
antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian,
pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar dan guru sendiri hendaknya
berusaha membangkitkan minat anak terhadap belajar (Daryanto, 2012:8).
Pengertian minat dapat dirumuskan sebagai suatu kecenderungan yang
relatif mantap pada diri dan biasanya disertai dengan rasa ketertarikan untuk
melakukan aktivitas dengan perasaan senang tanpa paksaan. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar
diri, semakin besar minat seseorang terhadap sesuatu, perhatiannya akan tercurah
pada hal tersebut.
2.1.2

Ciri-ciri Siswa yang Mempunyai Minat
Seseorang yang mempunyai minat akan mendorong dirinya untuk

memperhatikan orang lain, benda-benda, pekerjaan atau kegatan-kegiatan tertentu.
Minat juga menjadi penyebab dari suatu keaktifan dan hasil dari pada
keikutsertaannya di dalam keaktifan itu. Adapun seseorang yang memiliki minat
menurut Walgito (2003: 35) bercirikan sebagai berikut (a) adanya kecenderungan
jiwa terhadap sesutau yang diamati dan dipelajari (b) adanya antusias atau rasa
tertarik dan perhatian terhadap sesuatu yang sedang diamati atau dihadapi (c)
adanya rasa puas dan senang atau suka terhadap apa yang dihadapi (d) adanya
kebutuhan terhadap apa yang diamati dan dipelajari (e) adanya tujuan terhadap
sesuatu yang diamati dan dipelajari.

14

2.2. Membaca
Membaca disini meliputi pengertian membaca, tujuan membaca, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca.
2.2.1 Pengertian Membaca
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83), membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Dengan kata lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna
yang terkandung di dalam bahan tulis.
Klein, dkk. (Farida Rahim, 2005: 3) mengemukakan bahwa definisi
membaca mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Membaca merupakan suatu proses
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama
dalam membentuk makna.
2) Membaca adalah strategis
Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai
dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika
membaca.
3) Membaca merupakan interaktif
Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui
beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus
mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.
Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa membaca merupakan
proses aktivitas komunikasi yang kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat,
memahami isi atau makna dan memperoleh pesan yang disampaikan penulis
melalui bahasa tulis sehingga diperoleh pemahaman terhadap bacaan. Membaca
membuat kita memperoleh pengetahuan yang berguna bagi kehidupan.

15

2.2.2 Tujuan Membaca
Orang yang melakukan aktivitas tentunya mempunyai tujuan yang ingin
dicapai, demikian juga dalam kegiatan membaca. Seseorang yang membaca
dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang
yang tidak mempunyai tujuan.
Membaca tanpa tujuan bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan, ibarat
pergi ke pasar tanpa tujuan, sehingga bingung apa yang harus dicari dan dibeli.
Oleh karena tujuannya mempunyai arti yang penting dalam membaca, maka
tentukanlah lebih dahulu tujuan yang akan dicapai dalam membaca suatu buku.
Tujuan mempunyai fungsi untuk mengarahkan bahan apa yang
seharusnya dibaca, membantu untuk menyeleksi bahan yang harus dibaca dan
membantu membangun motivasi yang tinggi. Tujuan memberikan kejelasan yang
meyakinkan dalam kegiatan membaca suatu buku. Oleh karena itu, kegiatan
membaca buku yang sia-sia adalah kegiatan membaca tanpa tujuan yang jelas.
Tujuan yang ditentukan dalam membaca akan mempengaruhi apa yang
perlu dibaca dan bagaimana cara membacanya seperti ringkasan di bawah ini
(Daryanto, 2012:79-80). Siswa memiliki tujuan untuk memahami secara detail
dan menyeluruh isi buku maka jenis buku yang perlu dibaca adalah pada bagian
daftar isi, kata pengantar, abstraksi, pendahuluan, bab-bab isi, kesimpulan, daftar
pustaka, gambar-gambar, tabel, diagram. Cara membaca yang sesuai dengan
tujuan tersebut yaitu seperti berikut baca dengan teliti dalam kecepatan normal,
pahami setiap gagasan yang diugkapkan dengan cermat, dan buat catatan bila
perlu.

16

Siswa memiliki tujuan menangkap ide pokok/ gagasan utama buku secara
cepat (waktu terbatas) maka jenis buku yang perlu dibaca adalah pada bagian
daftar isi, pendahuluan, bab -bab kunci dan kesimpulan. Cara membaca yang
sesuai dengan tujuan tersebut yaitu membaca dengan kecepatan tinggi halaman
demi halaman. Gerak mata mengarah (vertikal). Perhatikan kata-kata kunci dan
agak mengabaikan hal-hal yang kurang menunjang. Teknik ini biasanya disebut
dengan teknik skimming (Daryanto, 2012:79).
Siswa memiliki tujuan membaca mendapatkan informasi tentang sesuatu
maka buku yang sesuai untuk dibaca adalah buku Ensiklopedia. Cara membaca
yang tepat adalah skimlah kata-kata tertentu dengan cepat, sampai anda
menemukan kata kunci yang dibutuhkan, kemudian baca dengan kecepatan
normal tentang bagian itu. (Daryanto, 2012:79).
Siswa memiliki tujuan membaca untuk mengenali makna kata-kata
(istilah) sulit maka buku yang sesuai adalah kamus, perhatikan kamusnya,
sesuaikan dengan kata yang akan dicari (kamus satu bahasa atau dwi bahasa).
Cara yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah skimlah huruf awal kata dalam
kamus. Temukan kata yang anda maksud, dan pahami maknanya (Daryanto,
2012: 79)
Siswa yang memiliki tujuan ingin mengetahui peristiwa penting yang
terjadi di masyarakat sekitar dan yang terjadi di seluruh dunia maka buku yang
sesuai adalah surat kabar nasional serta surat kabar lokal. Cara membaca yang
tepat untuk tujuan itu adalah skimlah judul-judul berita. Baca head linesnya, baca
berita pada bagian yang menarik (Daryanto, 2012: 79).

17

Siswa yang memiliki tujuan membaca ingin memperoleh kenikmatan dari
karya fiksi maka buku yang sesuai adalah karya-karya sastra seperti novel,
cerpen, puisi dan drama. Cara yang membaca yang sesuai dengan tujuan tersebut
yaitu baca dengan santai dan nikmati bahasa, jalan ceritanya lalu buatlah catatan
bila perlu. Sedangkan siswa yang memiliki tujuan membaca ingin memperoleh
informasi tentang lowongan pekerjaan maka yang perlu dibaca adalah kolom
iklan di surat kabar dan cara membaca yang tepat adalah skimlah kolom-kolom
iklan yang ada, temukan bagian lowongan pekerjaan lalu baca dengan teliti
(Daryanto, 2012: 80).
Siswa yang memiliki tujuan membaca ingin mencari merek barang yang
cocok untuk dibeli maka buku yang sesuai untuk dibaca adalah iklan di surat
kabar atau majalah-majalah popular. Cara membaca yang tepat untuk tujuan
tersebut adalah skimlah kolom iklan, temukan keterangan tentang barang yang
anda perlukan dan bacalah lalu bandingkan (Daryanto, 2012:80).
Siswa yang memiliki tujuan membaca ingin menilai kebenaran gagasan
pengarang/ penulis maka buku yang sesuai untuk dibaca adalah pada bagian
judul pengembangan gagasan, data-data penunjang kesimpulan atau tulisan orang
lain. Cara yang tepat untuk membaca buku sesuai tujuan tersebut yaitu membaca
dengan teliti keseluruhan bacaan (buku), bandingkan dan ujilah antara judul,
tujuan penulisan, data yang diungkapkan, serta kesimpulan yang dibuat juga
bandingkan dengan pendapat-pendapat orang lain (Daryanto, 2012:80).

18

Siswa yang memiliki tujuan membaca ingin mendapatkan alat tertentu
(instrumen affect) maka buku yang sesuai adalah buku-buku yang bersifat
praktis. Misalnya: buku cara memperbaiki alat-alat, cara memotong bunga, cara
memasak, cara membersihkan air, cara menambal ban sepeda dan lain-lain dan
cara membaca yang sesuai adalah baca dengan teliti setiap petunjuk yang
diberikan, ikuti nasihat-nasihatnya. Praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
(Daryanto, 2012: 80).
Siswa yang memiliki tujuan membaca ingin mendapatkan keterangan
tentang pendapat seseorang (ahli) atau keterangan tentang definisi suatu istilah
maka buku yang sesuai untuk dibaca adalah pada bagian akhir buku yang serupa
daftar indeks, baik indeks subjek maupun indeks pengarang. Cara membaca yang
sesuai adalah skimlah daftar indeks yang ada dalam buku. Pilih indeks yang
sesuai, lalu temukan kata atau nama pengarang (ahli) yang Anda cari. Kemudian
bacalah penjelasannya di halaman yang ditunjuk (Daryanto, 2012:80).
Membaca juga dapat dibagi atas beberapa jenis berdasarkan berbagai
faktor. Seperti jenis bahan bacaan, cara membaca, dan jenis informasi yang
diinginkan. Akan tetapi penjenisan membaca ini akan lebih praktis jika didasarkan
pada tujuan membaca. Tujuan yang dimaksud ini secara umum, menurut D.P
Tampubolon (2006: 34) dibagi atas 3 jenis utama yaitu membaca untuk studi,
membaca untuk usaha, dan membaca untuk kesenangan.
1) Membaca untuk studi adalah membaca untuk menemukan informasiinformasi yang diperlukan guna menyelesaikan masalah-masalah dalam studi
seperti: menjawab pertanyaan-pertanyaan, ujian, menulis artikel, mengadakan

19

penelitian, penulisan karya tulis ilmiah dan lai-lain. Informasi-informasi yang
didapat kemudian dianalisis bersama informasi lainnya dan adri sini dapat
diambil rumusan/kesimpulan yang berguna sebagai pengetahuan. Dapat juga
dikatakan bahwa membaca untuk studi ialah untuk menambah pengetahuanpengetahuan dasar sesuai dengan tuntutan bidang ilmu pengetahuan yang
dituntut. Berdasarkan tujuan di atas, maka bahan-bahan bacaan yang
dibutuhkan untuk membaca studi ini adalah bahan pustaka yang relevan
dengan bidang ilmu yang bersangkutan, baik berupa teks, catatan studi,
artikel, majalah dan sebagainya.
2) Membaca untuk usaha adalah membaca yang ditujukan untuk dapat
menemukan dan memahami berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha
yang dilakukan oleh seseorang. Semua orang yang melakukan usaha harus
selalu mengikuti perkembangan usahanya dan situasi di masyarakat. Untuk
itu, dapat diperoleh informasinya dari membaca berbagai surat kabar,
majalah, dokumen dan sebagainya. Hal ini disebabkan apabila dia terlambat
membaca informasi baru yang relevan dengan usaha yang ditekuni maka akan
mengakibatkan kerugian dalam usahanya.
3) Membaca untuk kesenangan ialah membaca yang dilakukan untuk mengisi
waktu senggang dengan tujuan untuk memuaskan perasaan dan melepaskan
segala persoalan yang membebani seseorang. Waktu senggang yang
dimaksud di sini misalnya waktu istirahat atau sedang tidak melakukan
aktifitas apapun. Biasanya bahan bacaan untuk jenis membaca ini adalah
bacaan umum seperti surat kabar, majalah, cerpen, komik, novel dan

20

sebagainya. Karena dari bacaan-bacaan itu dapat membuat manusia semakin
manusiawi dengan mengambil nilai-nilai kehidupan yang ada pada bacaan.
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca.
Cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
terhadap sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu bersumber dari dalam individu yang bersangkutan dan yang berasal dari
luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Crow dan Crow (Rahman, 2004: 264-265) menyebutkan faktor yang
menjadikan timbulnya minat, yaitu sebagai berikut.
1) Dorongan dari dalam individu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan
minat untuk membaca, belajar menuntut ilmu, melaksanakan penelitian.
2) Motif sosial ini dapat menjadi fakta yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktifitas tertentu. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu
pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan masyarakat, karena
biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas (orang pandai)
mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
3) Emosional, minat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan emosi. Bila
seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktifitas akan menimbulkan
perasaan senang dan hal tersebut akan memperkuat minat terhaap aktifitas
tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal
tersebut (Rahman, 2004: 264-265).
4) Situasi belajar, apabila belum pernah mendengar tentang bidang studi
tertentu maka tidak akan menaruh minat terhadap bidang studi itu. Baru

21

setelah mendengar dan melihat berbagai hal berhubungan dengan suatu
bidang studi, minat dapat timbul. Minat akantimbul dari sesuatu yang telah
diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu melalui belajar. Karena itu,
semakin banyak belajar, semakin luas pula bidang minat.
5) Pengalaman, dari pengalaman jelaslah bahwa setiap pekerjaan memerlukan
usaha untuk tidak selalu sepadan dengan kesukaran tugasnya, tetapi
dipengaruhi minat dalam penyelesaian tugas tersebut. Minat yang timbul,
berlandaskan kesanggupan dalam bidang tertentu akan mendorong seseorang
ke usaha yang produktif ditambah dengan pengalaman, akan mencapai
sukses dalam batas-batas kemampuan yang dimiliki.
6) Bahan dan guru pelajaran, apabila siswa tidak berminat kepada bahan
pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh
karena itu, apabila siswa tidak berminat sebaliknya dibangkitkan sikap
menerima kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau belajar
memperhatikan pelajaran (Sabri, 2007:84).
7) Lingkungan, faktor lingkungan luar (kondisi lingkungan) yang
mendorong kelancaran atau kemacetan proses belajar mengajar, meliputi (a)
lingkungan sekitar sekolah, seperti: keadaan lingkungan gedung sekolah,
juga sistem pendidikan dan organisasi serta administrasi sekolah (b)
lingkungan sekitar rumah siswa, seperti tetangga, fasilitas atau sarana umum,
strata sosial masyarakat, situasi sosial masyarakat, situasi kultural, dan
sebagainya.

22

Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan prinsipprinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai berikut.
1) Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya lewat bahanbahan.. Isi dari bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan
individu, merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat
bacanya.
2) Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau bermanfaat jika
siswa memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasarnya, yaitu rasa aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan
kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya.
Jika kegiatan membaca dianggap menguntungkan seseorang, maka
membaca merupakan suatu kegiatan yang dianggap sebagai salah satu
kebutuhan hidupnya.
3) Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga merupakan salah satu
faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca. Ragam
bacaan yang memadai dan beraneka ragam dalam keluarga akan sangat
membantu anak dalam meningkatkan minat baca.
4) Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang lengkap dan sempurna serta
kemudahan proses peminjamannya merupakan faktor besar

yang

mendorong minat baca siswa.
5) Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan siswa
untuk membaca secara

periodik di perpustakaan sekolah sangat

mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca siswa.

23

6) Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong
timbulnya minat baca siswa. Pergaulan teman dalam sekolah menjadi
salah satu faktor penting dalm pembentukan minat. Siswa yang berminat
terhadap kegiatan membaca, akan lebih sering mengajak temannya ikut
melakukan kegiatan membaca baik di dalam kelas ataupun perpustakaan
sehingga memberikan pengaruh positif juga terhadap temannya.
7) Faktor guru yang berupa kemampuan mengelola kegiatan dan interaksi
belajar mengajar, khususnya dalam program pengajaran membaca. Guru
yang baik harus mengetahui karakteristik dan minat anak. Guru bisa
menyajikan bahan bacaan yang menarik dan bervariasi supaya siswa tidak
merasa bosan.
8) Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong pemilihan buku
bacaan dan minat baca siswa. Anak perempuan biasanya lebih suka
membaca novel, cerita drama maupun cerita persahabatan, sedangkan
anak laki-laki biasanya lebih suka cerita bertema kepahlawanan.
Menurut Harris dan Sipay (Mujiati, 2001: 24) mengemukakan bahwa
minat baca dipengaruhi oleh dua golongan, yaitu golongan faktor personal dan
golongan institusional. Faktor personal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri anak itu sendiri meliputi: (1) usia (2) jenis kelamin (3) intelegensi (4)
kemampuan membaca (5) sikap (6) kebutuhan psikologis. Faktor institusional
yaitu faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri yang meliputi: (1)
tersedianya buku-

Dokumen yang terkait

Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Sejarah) SMPN 87 Jakarta Tahun Ajaran 2014/2015

0 13 203

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA UTAMA WACANA METRO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

1 2 39

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 7 188

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH PEMINATAN KELAS X IIS SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 WIRADESA TAHUN AJARAN 2014 2015

0 7 92

Pengaruh Tripusat Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Kota Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 13 194

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014 2015

0 3 27

HUBUNGAN ANTARA KESULITAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 23

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015.

0 4 23

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG MATA PELAJARAN SEJARAH DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELWJWR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO.

0 0 16