Belanja Desa Pembiayaan Desa

memperhatikan Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Besaran Bagi Hasil Retribusi dan Pajak dari Pemerintah Daerah Tahun Anggran 2011, serta Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Alokasi Dana Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2011.

2. Belanja Desa

Belanja desa disusun secara berimbang antara penerimaan dan pengeluaran, dan penggunaan keuangan desa harus tetap konsiten dengan ketentuan penggunaan ADD yaitu 30 tiga puluh persen untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah desa dan penguatan peran lembaga pemerintah di desa, dan 70 tujuh puluh persen untuk mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Adapun hal lainnya agar tetap mengikuti ketentuan- ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping hal utama di atas, dalam penyusunan belanja desa diminta perhatiannya agar menyesuaikan belanja desa sesuai ketentuan sebagai berikut : a. Dalam upaya meningkatkan kinerja lembaga kemasyarakatan desa dalam hal ini rukun warga RW, rukun tetangga RT, dan Lembaga Permusyawaratan Desa BPD, ditetapkan agar mengalokasikan peningkatan belanja operasionalnya, dengan rincian sesuai pada tabel berikut ini : No Uraian Sebelum Sesudah Ket. 1 Ketua RT 25.000 50.000 2 Ketua RW 50.000 50.000 3 Ketua BPD 150.000 200.000 4 Wakil Ketua BPD 125.000 150.000 5 Sekretaris BPD 125.000 150.000 6 Angggota BPD 100.000 125.000 b. Bagi desa yang akan melaksanakan kegiatan Pemilihan Kepala Desa Pilkades pada tahun anggaran 2011 ini, dianjurkan untuk mengalokasikan sejumlah dana untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan Pilkades berupa operasional pengamanan 9 pelaksanaan Pilkades, operasional panitia Pilkades, dan lainya terkait dengan tercapainya pelaksanaan Pilkades yang aman, jujur, adil, dan transparan.

3. Pembiayaan Desa

a. Penerimaan Pembiayaan 1 Dalam menetapkan anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya SiLPA, agar disesuaikan dengan kapasitas potensi riil yang ada, yaitu potensi terjadinya pelampauan realisasi penerimaan desa dan terjadi penghematan belanja; 2 Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari Pencairan Dana Cadangan, agar waktu penggunaan dan besarnya disesuaikan dengan Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan. 3 Pencantuman jumlah pinjaman dalam APBDes disesuaikan dengan batas maksimal defisit APBDes Tahun Anggaran 2011 yaitu maksimal 5 lima persen dari jumlah belanja desa b. Pengeluaran Pembiayaan 1 Untuk menghindari terjadinya akumulasi pengembalian pokok pinjaman pada tahun tertentu yang akan membebani keuangan desa, agar Pemerintah Desa disiplin dalam mengembalikan pokok pinjaman dan biaya lain sesuai dengan jadwal yang direncanakan; 2 Penyertaan modal yang dianggarkan dalam APBDes didasarkan pada Peraturan Desa tentang Penyertaan Modal Desa, sehingga tidak perlu setiap penganggaran dalam APBDes dibuatkan Peraturan Desa tersendiri; 3 Untuk menganggarkan dana cadangan, Pemerintah Desa harus menetapkan terlebih dahulu Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang harus dianggarkan yang ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun pelaksanaan anggaran dana cadangan. 10 c. Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan SILPA-TB Untuk menghindari terjadinya dana yang menganggur Idle Money, maka diupayakan untuk menghindari adanya Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan dalam APBDes, dan apabila terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan supaya dalam perubahan APBDes dimanfaatkan seluruhnya untuk mendanai kegiatan pada tahun anggaran berjalan.

III. TEKNIS PENYUSUNAN APBDes