KODE KOMODITAS 2014 2954 ped Pedoman Umum Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori Tahun 2014

Output inventori disajikan sebagai bagian dari konsumsi akhir final demand, tepatnya terletak pada kuadran II dalam Tabel I-O. Selama ini pada kedua perangkat tersebut inventori diperlukan sebagai komponen residual yang didalamnya termasuk pula perbedaan statistik. Kondisi ini menyebabkan informasi tentang inventori sulit untuk dipahami dan dianalisis lebih jauh. Secara konsep, inventori yang berbentuk persediaan barang tersebut menggambarkan tentang bagian dari output domestik maupun impor yang belum digunakan, baik untuk diproses lebih lanjut, dikonsumsi ataupun untuk tujuan dijual tanpa mengalami proses lebih lanjut. Inventori tersebut dapat berbentuk barang jadi maupun barang setengah jadi atau bahan baku raw material. Dilihat dari sisi yang negatif, proses pengadaan inventori ini lebih dimaksudkan sebagai upaya spekulasi upaya dilakukan oleh pedagang atau bahkan produsen, dengan harapan untuk memperoleh keuntungan lebih, terutama jika diperkirakan akan terjadi kelangkaan produk di pasar. Meskipun di sisi lain inventori juga bisa menggambarkan tentang proses akumulasi produk yang berada pada pihak produsen karena produknya belum terserap oleh pasar. Dalam prakteknya produsen ataupun pedagang akan selalu berupaya untuk melakukan penumpukan barang-barang tertentu yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat karena barang tersebut menjadi langka di pasar. Bertolak dari pemikiran betapa pentingnya penghitungan perubahan inventori sebagai tolok ukur penghitungan produktivitas ekonomi suatu negara, maka diperlukan informasi yang lebih akurat dan lebih rinci mengenai besarnya nilai posisi barang inventori tersebut. 4

3. KODE KOMODITAS

17 16 Selain itu, data perubahan inventori propinsiregional selama ini masih dihitung sebagai residual pengurangan PDB dengan komponen-komponen lain dalam PDB pengeluaran sehingga penghitungannya masih berupa perkiraan kasar. Akibatnya, nilai perubahan inventori yang diperoleh dengan cara tersebut masih mengandung selisih statistik statistical discrepancy yang mungkin terjadi akibat kelemahan data penghitungan PDB dengan pendekatan produksi dan pengeluaran. Adapun rincian perubahan inventori meliputi bahan baku dan bahan penolong, barang dalam proses barang dalam proses budidaya sumberdaya hayati dan barang dalam proses lainnya, barang jadi, inventori militer, dan barang-barang untuk dijual kembali. Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2014 bertujuan: 1. Memperoleh gambaran yang mendasar mengenai kuantitas dan posisi nilai inventoripersediaan pada awal tahun dan akhir tahun. 2. Memperoleh data inventori, pola dan strukturnya menurut karakteristik, jenis dan klasifikasi lapangan usaha. 3. Memperoleh informasi mengenai rasio inventori terhadap nilai produksi output dan polanya pada sektor-sektor ekonomi. 4. Menerapkan System National Account 2008 SNA 2008 yang berkaitan dengan perubahan inventori. 5 Sasaran Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2014 adalah perusahaan pada seluruh sektor dengan cakupan utamanya ditujukan kepada perusahaan yang memiliki persediaaninventori dan mempunyai laporan keuangansistem pencatatan administrasi keuangan yang baik. Perusahaan adalah suatu unit usaha yang terletak pada suatu lokasi tertentu dan dikeloladiselenggarakan secara komersil dengan tujuan menghasilkan barangjasa serta mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai kegiatan produksinya. Propinsi terpilih pada Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2014 terdiri dari 20 propinsi yaitu: Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Kep. Riau, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, NTB, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulut, Sulsel, dan Maluku. Secara rinci alokasi jumlah perusahaan masing-masing propinsi disesuaikan keadaan propinsi.

3. Rancangan Penarikan Sampel