BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Aikido merupakan salah satu jenis olahraga beladiri Jepang yang paling sulit untuk dikuasai dengan benar. Dimulai dari lingkungan istana kekaisaran
Jepang, Aikido digemari di dunia oleh pria dan wanita. Seni beladiri yang berasal pada budaya Jepang ini mengajarkan keseimbangan. Harmoni antara tubuh,
pikiran dan jiwa melahirkan kelembutan orang yang hanya bertumpu pada kemenangan saja, bukanlah Aikidoka sejati. Kemenangan adalah usaha terus-
menerus untuk menyingkirkan pikiran perselisihan serta konflik di dalam diri kita sendiri. Para pengikutnya lebih suka menggolongkan Aikido sebagai sebuah seni
beladiri murni daripada olahraga beladiri. Hal ini bisa dimaklumi karena Aikido mengajarkan kelembutan dan keseimbangan yang melahirkan sebuah harmoni.
Dalam kelembutan dan keindahan gerakannya, kekerasan selalu bisa dikalahkan. Dengan alasan seperti di atas, Penulis dalam penulisan Kertas Karya ini mencoba
untuk membahas lebih lanjut mengenai Aikido.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Kertas Karya ini adalah : 1.
Untuk memperkenalkan salah satu seni bela diri yang ada di Jepang, yaitu Aikido.
2. Untuk menambah pengetahuan Penulis mengenai Aikido.
1.3 Pembatasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Aikido adalah salah satu seni bela diri terkenal di Jepang. Dalam Kertas Karya ini, Penulis membatasi masalah ini pada sejarah umum dan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam seni bela diri Aikido.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan Kertas Karya ini, Penulis menggunakan metode Kepustakaan, yaitu suatu metode pengumpulan data atau informasi dengan cara
membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan Aikido. Setelah semua terkumpul, kemudian disusun kedalam setiap bab dalam Kertas Karya ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AIKIDO
2.1. Sejarah Aikido
2.1.1. Asal-usul Aikido berasal dari teknik beladiri kuno Jepang, seperti jujitsu, kenjitsu,
dan bojutsu yang merupakan seni perang. Pada awalnya, seni perang tersebut dikembangkan oleh Pangeran Teijun, putra keenam Kaisar Seiwa. Kemampuan
bela diri ini hanya dapat digunakan oleh para prajurit kekaisaran Jepang untuk berperang dan hanya dapat dikuasai oleh orang-orang dari istana kerajaan,
terutama samurai pilihan di istana dan tidak sembarang orang dapat mempelajarinya. Yang kemudian
merupakan pertahanan diri yang cukup efektif pada masa itu. Setelah masa restorasi Meiji, teknik beladiri ini mulai
dikembangkan secara luas tapi belum cukup populer. Lalu Morihei Ueshiba membuat seni beladiri ini dikenal luas tahun 1925 dan pada tahun 1941, seni
beladiri ini dikenal dengan nama Aikido. Beliau pun menggabungkan gerakan beladiri ini dengan beladiri tradisi kuno dan pendalaman spiritual.
Aikido lahir di Jepang sebelum perang dunia ke dua. Asal-usul Aikido
bermula pada abad 9, pada jaman feodal di Jepang. Olahraga ini hanya bisa dikuasai oleh orang-orang tertentu. Aikido diciptakan karena kejenuhan dari
Morihei Ueshiba akan perang dan banyaknya korban yang beliau lihat dan alami semasa perang. Sehingga sewaktu kembali ke Jepang setelah selesai ditugaskan
berperang, beliau berpikir untuk menciptakan suatu olahraga yang lebih melindungi dari pada merusak dan menghancurkan.
Universitas Sumatera Utara
Morihei Ueshiba adalah orang yang juga mempelajari spiritual secara mendalam dan pengikut dari sekte Omotokyo dari agama Shinto. Karena itu
pengembangan Aikido sangat dipengaruhi oleh kepercayaan sekte Omotokyo ini.
2.1.2. Pengertian Nama Aikido memiliki arti yang mencerminkan harapan dari pendirinya.
Aikido terdiri dari 3 buah karakter kanji Jepang yaitu “Ai” yang berarti “Keharmonisan gerakan tubuh dengan jiwa”, “Ki” yang berarti “Energi kehidupan
Chi” dan “Do” yang berarti “Jalan”. Jadi Aikido berarti “Jalan untuk
mengharmoniskan gerakan tubuh dan jiwa dengan energi kehidupan”. Dengan kata lain Aikido merupakan suatu jalan untuk mengharmoniskan semua yang ada
di kehidupan kita. Dengan keharmonisan ini, diharapkan dapat menciptakan suatu
kedamaian, namun jika harus menggunakan Aikido untuk membela diri bukan berarti harus dengan menghancurkan sesuatu untuk mencapai tujuan, melainkan
untuk mengatur emosi yang ada pada diri kita sehingga kita dapat menguasai hati dan pikiran dari lawan kita. Dilihat dari arti nama Aikido maka Aikido dapat
dipelajari oleh siapapun tanpa mengenal batas umur, keadaan fisik yang kuat atau lemah, lelaki maupun perempuan. Ini disebabkan Aikido tidak hanya
mengandalkan teknik dan kekuatan fisik semata tapi lebih luas dari itu.
2.1.3. Makna Dalam makna Jepang, Aikido berarti jalan bagi keselarasan jiwa. Aikido
merupakan olahraga khas Jepang yang maknanya berarti meminjam dan
Universitas Sumatera Utara
menyalurkan tenaga lawan, untuk kemudian mengalirkannya, sehingga serangan yang datang pada kita dapat dikembalikan dengan bantingan atau teknik kuncian.
Teknik Aikido disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Sehingga membuat gerakan Aikido kelihatan praktis dan sederhana. Gerakan Aikido tak terputus,
mengalir seperti air. Kelembutan Aikido pun tampak dari tenaga yang digunakan dalam setiap
gerakan-gerakannya yaitu tidak terlalu besar. Untuk meminimalkan energi tubuh, digunakan teknik menyusup dan berputar dengan menyerap tenaga yang
dikeluarkan oleh lawan. Inti dari makna ajaran Aikido yang sebenarnya adalah menguasai spirit atau rohnya. Memahami spirit Aikido sama sulitnya dengan
menangkap air. Bisa dirasakan tapi tak dapat digenggam. Perlu waktu sangat panjang, bahkan seumur hidup, untuk menguasainya. Karena itu, orang yang
mempelajarinya tidak pernah mengenal batas akhir. Aikido juga dapat dipahami menjadi sikap kerendahan hati. Karena
pencarian makna hakikat Aikido yang sebenarnya bukan diukur dengan tingkat. Tingkatan setinggi apapun masih merupakan bagian kulit luar dari makna Aikido
yang sebenarnya. Aikido mendidik manusia agar memahami kehidupan, diri sendiri, orang lain, dan alam semesta, dengan cinta kasih. Dengan kata lain,
kehidupan ini patut dijaga dan dipelihara.
2.2. Tujuan Aikido