KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU IPA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA DALAM Kemampuan Pedagogical Content Knowledge Guru Ipa Kelas Viii Smp Muhammadiyah Se-Kota Surakarta Dalam Penyusunan Rpp Tahun Ajaran 2016/2017.

(1)

KEMAMPUAN

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

GURU IPA

KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA DALAM

PENYUSUNAN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

JOKO MARYANTO A 420 130 163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

1

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU IPA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP

TAHUN AJARAN 2016/2017 ABSTRAK

Guru merupakan komponen sistem pendidikan yang berperan sebagai pengendali keberhasilan suatu program pendidikan. Kinerja guru diyakini sebagai faktor yang paling penting dalam tercapainya pembelajaran yang berkualitas. Tiga pilar utama yang dijadikan sebagai dasar

pengetahuan seorang guru yaitu Content Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), dan

Pedagogical Content Knowledge (PCK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

PCK Guru IPA kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam penyusunan RPP tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan kemampuan PCK guru dalam penyusunan RPP. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan cara mengambil 5 RPP dari guru secara acak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kemampuan PCK guru IPA kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta memperlihatkan hasil baik (71,35%).

Kata kunci : kemampuan PCK, guru IPA kelas VIII, RPP.

ABSTRACT

Teacher is a component of the education system that acts as a controller of the success of an educational program. Teacher performance is believed to be the most important factor in the achievement of quality learning. The three main pillars that serve as a knowledge base that is a teacher Content Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), and Pedagogical Content Knowledge (PCK). This study aims to determine the ability of PCK Science Teacher Class Eight SMP Muhammadiyah City of Surakarta in preparation of lesson plan school year 2016/2017. This type of research is qualitative descriptive for describing the ability of PCK teachers in preparation of lesson plan. Data collection techniques in this research is the method of documentation by taking 5 lesson plan of teachers randomly. Based on the research that has been done shows that the PCK ability of Science Teacher Class Eight SMP Muhammadiyah City of Surakarta shows the result is good (71.35%).


(6)

2 1.PENDAHULUAN

Guru merupakan komponen sistem pendidikan yang berperan sebagai pengendali keberhasilan suatu program pendidikan. Sebagai komponen yang menentukan dalam keberhasilan pembelajaran, maka untuk dapat mengajar dan menjalankan fungsinya dengan baik guru harus memiliki kompetensi yang tinggi (Saragih, 2008). Kinerja guru diyakini sebagai faktor yang paling penting dalam tercapainya pembelajaran yang berkualitas (Ghazi, 2013). Dalam melaksanakan tugasnya, guru menerapkan keahlian yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu yang diperoleh

melalui pendidikan profesi (Hidayah, 2013). Sebagai agen pengubah (the agent of change), guru

terus mengembangkan proses mengajarnya di kelas dan melatih kemampuannya dalam

merencanakan pembelajaran, salah satunya dengan memahami Pedagogical Content Knowledge

(PCK) (Anwar, 2014).

PCK diartikan sebagai gambaran tentang bagaimana seorang guru mengajarkan suatu subjek dengan mengakses apa yang diketahui tentang subjek materi, apa yang diketahui tentang pembelajaran yang diajarkan, apa yang diketahui tentang kurikulum terkait dengan subjek, dan apa yang diketahui tentang cara mengajar yang baik pada konten materi (Rollnick, 2008). PCK yaitu pengetahuan tentang bagaimana seorang guru mengkombinasikan CK dan PK dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat meningkatkan dan mencapai kemampuan akademik peserta didik secara optimal (Etkina, 2010). Pedagogik berarti cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa belajar dan memecahkan masalah dalam pembelajaran (Maryati, 2013). Pengetahuan konten pedagogik (PCK) merupakan salah satu standar penyiapan calon guru. Baik PK maupun CK keduanya harus dimiliki oleh calon guru dan guru. Pengetahuan PK dan CK bagi calon guru penting sebagai penguasaan salah satu tuntutan dari standar kompetensi (Rosnita, 2011). Hasil penelitian Agustina (2015), pengaplikasian PCK dalam proses pembelajaran terwujud dalam berbagai macam pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda untuk materi dengan karakteristik yang juga berbeda.

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga proses pembelajaran peserta didik berada pada tingkat optimal (Hamalik, 2008). Untuk itu guru harus memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai seperti kompetensi intelektual, sosial, spiritual, pribadi dan moral (Surya, 2003). Guru yang profesional mampu mencerminkan sosok keguruannya dengan wawasan yang luas dan memiliki sejumlah kompetensi yang dapat mendukung tugasnya (Asmarani, 2014). Kompetensi guru dapat memberikan kontribusi dalam meningkatnya prestasi belajar dan meningkatkan integritas sekolah, karena kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam pribadi guru untuk mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif (Novauli, 2015).


(7)

3

Ditinjau dari penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2015) dilaporkan bahwa dalam implementasinya, guru mengalami kesulitan melakukan penilaian otentik dan memadukan pada beberapa tema. Guru kesulitan mengimplementasikan kurikulum 2013 karena kurang optimalnya

pelatihan untuk implementasi kelas VIII. Tidak ada kendala pengunaan scientific, tetapi mempunyai

keterbatasan waktu untuk menyelesaikan materi sesuai jam pelajaran. Kesulitan dalam melaksanakan penilaian secara keseluruhan. Mengalami kesulitan memahami materi sifat bahan dan pemanfaatannya karena merupakan materi baru. Kesulitan mengembangkan pertanyaan analisis. Kesulitan dalam mengembangkan berpikir kritis peserta didik, dan kesulitan dalam memadukan

materi IPA. Tiga pilar utama yang dijadikan sebagai dasar pengetahuan seorang guru yaitu Content

Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), dan Pedagogical Content Knowledge (PCK). CK

merupakan kemampuan dasar guru dalam menguasai materi pembelajaran, PK merupakan pengetahuan umum tentang bagaimana siswa belajar, termasuk pengetahuan tentang psikologi kognitif, tentang bagaimana memori peserta didik bekerja, belajar secara kolaborasi melalui grup dan lainnya, sedangkan PCK yaitu pengetahuan tentang bagaimana seorang calon guru mengkombinasikan CK dan PK dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat meningkatkan dan mencapai kemampuan akademik peserta didik secara optimal (Etkina, 2010).

Loughran (2004) menyatakan bahwa PCK sebagai gabungan khusus antara CK dan PK. CK sangat berhubungan erat dengan cara mengajar materi tersebut agar mudah diajarkan dan dipahami oleh peserta didik. Atas dasar pemahaman inilah, seharusnya calon guru dan guru mempunyai pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan suatu bahan ajar kepada siswanya. Setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi dalam pembelajaran dan memberikan ruang yang cukup untuk mengembangkan kreativitas peserta didik (Rusman, 2012).

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang Kemampuan Pedagogical

Content Knowledge Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Surakarta dalam Penyusunan

RPP Tahun Ajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan tentang kemampuan PCK dalam penyusunan RPP dan sebagai bahan evaluasi bagi peneliti selanjutnya serta guru dalam penyusunan RPP.


(8)

4 2.METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta pada bulan September 2016 sampai Februari 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan kemampuan PCK guru IPA dalam penyusunan RPP. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan cara mengambil 5 RPP dari guru secara acak. Pengumpulan data dengan mengidentifikasi RPP sesuai dengan instrumen dan tahapan dalam RPP. Teknik yang digunakan dalam menganalisa data yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan memadukan hasil data kedalam bentuk kalimat deksriptif secara terperinci. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi kemampuan PCK pada RPP yang dibuat oleh guru IPA kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Penelitian ini adalah kemampuan PCK dari Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017. Jumlah sampel yang digunakan adalah sejumlah sejumlah total populasi sebanyak delapan sekolah, tiap sekolah terdapat satu guru IPA yang mengajar di kelas VIII. RPP yang dijadikan bahan penelitian berjumlah lima RPP untuk masing-masing guru. Kemampuan guru yang diteliti adalah kemampuan PCK.

3.1 Kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017.

Kemampuan PCK dalam penelitian ini meliputi enam sub aspek penting yaitu kesesuaian materi dengan strategi, kesesuaian materi dengan media, kesesuaian materi dengan evaluasi, kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik, kesesuaian media dengan jenjang peserta didik, dan kesesuaian evaluasi dengan jenjang peserta didik (Tabel 1).

PCK dalam hal pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang terdapat pada kurikulum. Pemahaman hubungan antara irisan pengetahuan konten (CK) dengan pengetahuan pedagogik (PK) diharapkan dapat memberikan bekal bagi guru tentang bagaimana strategi pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik konten dengan mengantarkan peserta didik belajar secara efektif (Agustina, 2015). Hal ini sejalan dengan pendapat (Suryawati, 2014), bahwa PCK adalah pengetahuan pedagogik yang berlaku untuk pengajaran konten yang spesifik. PCK meliputi pendekatan apa yang sesuai dengan konten atau dapat juga bagaimana elemen konten dapat diatur untuk pembelajaran yang lebih baik.

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa kemampuan PCK memperlihatkan hasil baik (71,35%) yang berarti kemampuan PCK guru sudah baik dalam penyusunan RPP. Dari enam sub aspek yang


(9)

5

diteliti dalam kemampuan PCK sub aspek kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik menunjukkan hasil tertinggi (79,37%) dari sub aspek lainnya, karena guru mampu menyesuaikan materi dengan strategi yang tepat untuk proses pembelajaran dan media yang digunakan pada materi tertentu. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2015), bahwa Kemampuan PCK yaitu meliputi kegiatan pendahuluan 65,27% (baik), kegiatan inti 100% (sangat baik), kegiatan penutup 70,83% (baik)Kemampuan PCK pada sub aspek kesesuaian evaluasi dengan jenjang peserta didik menunjukkan hasil terendah (66,87%), karena guru masih monoton dalam mengevaluasi proses pembelajaran, seperti teknik penilaian, jenis-jenis soal, dan rubrik penilaian. Menurut Hamid (2012), bahwa penguasaan konsep yang baik serta variasi model-model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Keenam sub aspek kemampuan PCK berada pada persentase >66% yang menunjukkan bahwa kemampuan PCK guru sudah cukup baik dalam penyusunan RPP.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017.

SUB ASPEK GURU (%) KET

A B C D E F G H Kesesuaian materi dengan

1. strategi 60 90 70 70 75 50 90 65 71,25 Baik 2. media 60 80 75 60 75 75 85 65 71,87 Baik 3. evaluasi 15 95 95 80 55 60 100 50 68,75 Baik Kesesuaian strategi dengan

4. peserta didik 35 60 100 85 60 100 95 100 79,37 Baik Kesesuaian media dengan

5. peserta didik 65 70 75 55 75 75 75 70 70,00 Baik Kesesuaian evaluasi dengan

6. peserta didik 15 95 70 75 65 65 100 50 66,87 Cukup

�� (rata-rata) 42 82 81 71 67 71 91 67 71,35 Baik Keterangan diadaptasi dari kriteria interpretasi skor (Arikunto, 2011) :

84%-100% : Sangat Baik (SB) 36%-51% : Kurang (K) 68%-83% : Baik (B) <35% : Tidak Baik (TB) 52%-67% : Cukup (C)

Dari delapan sampel yang diteliti, guru sekolah G memperlihatkan hasil skor tertinggi (91%) dalam kemampuan PCK. Hal ini karena guru sekolah G dapat menyesuaikan materi dengan strategi, materi dengan media, dan materi dengan evaluasi secara tepat. Guru dari sekolah G

terbilang kompeten dalam mengajar karena guru sering mengikuti workshop di luar sekolah,

mengikuti pelatihan-pelatihan dari MGMP tentang pembelajaran. Tidak hanya itu, guru sekolah G juga memiliki riwayat pendidikan yang baik. Kemampuan PCK guru sekolah A memperlihatkan hasil skor terendah (42%), karena guru tidak mencantumkan evaluasi yang


(10)

6

dipakai dalam proses pembelajaran dan tidak membuat soal-soal evaluasi beserta rubrik penilaian pada RPP. Menurut (Rollnick, 2008), bahwa PCK setiap guru bisa sama dengan guru lain, tetapi juga bisa berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh konteks belajar, penguasaan konten dan pengalaman guru. Menurut Morrison (2015), bahwa dalam mengukur PCK guru bisa dilakukan menggunakan RPP yang telah dibuat oleh guru tersebut.

Menurut Sudjana (2004), bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor guru. Guru harus mampu menguasai materi pelajaran dengan baik serta guru harus membuat strategi pembelajaran dengan efektif dalam penyusunan RPP. Menurut Park (2009), bahwa pemilihan media yang digunakan dalam rencana proses pembelajaran dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dalam mengajar IPA. Menurut Gunadi (2014), strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan instruksional, cara pengorganisasian materi pembelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yang tertuang dalam RPP.

RPP merupakan gambaran dan rencana yang akan dilakukan dalam pembelajaran maka kemampuan PCK dalam hal ini sangat berperan penting. Di dalam komponen RPP terdapat materi yang harus dikuasai oleh guru sebagai bahan pengajaran yang akan disampaikan ke peserta didik didalam PCK kemapuan ini termasuk kedalam CK. Didalam sebuah RPP guru harus memperkirakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang tersedia, menentukan metode, model dan teknik agar materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik sehingga tercipta suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Kemampuan guru dalam menentukan langkah apa yang akan dilakukan dan bagaimana merupakan salah satu bagian besar dalam PCK yaitu PK.

Menurut Nuangchalerm (2011), bahwa guru yang mampu menguasai PCK menyadari bahwa tidak hanya pengetahuan konten yang disampaikan untuk meningkatkan dan mendorong pembelajaran berkualitas dikelas, tetapi konten yang sudah tersedia harus diintegrasikan di dalam kelas melalui berbagai jenis strategi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada hakekatnya adalah penetapan sasaran, tujuan, materi, metode, media, dan alat evaluasi pembelajaran secara tepat untuk dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (Yusuf, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam penyusunan RPP baik (71,35%).


(11)

7 4.PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017 adalah baik (71,35%).

PERSANTUNAN

Terima kasih kepada kedua orang tua, dosen pembimbing, dan teman-teman seperjuangan skripsi yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Y. (2014). Kemampuan Pedagogical Content Knowledge Guru Biologi yang

Berpengalaman dan yang Belum Berpengalaman. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol 19(1),

69-73.

Aryana, I. (2007). Pengembangan Profesionalisme Guru Biologi di Era Global. Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA.

Asmarani, N. (2014). Peningkatan Kompetensi Profesional Guru di Sekolah Dasar. Jurnal

Administrasi Pendidikan, Vol 2(1), 503-510.

Etkina, E. (2010). Pedagogical Content Knowledge and Preparation of High School Physics

Teacher. Physical Review Special Topics-Physics Educations Research.

Ghazi, S. (2013). Teacher’s Professional Competencies in Knowledge of Subject Matters at

Secondary Level in Southern District of Khyber Pakhtunkhwa. Journal of Education

and Social Research, Vol 3(2), 453-460.

Hamalik, U. (2008). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : Kencana.

Hidayah, F. (2013). Perbedaan Tingkat Efficacy ditinjau dari Status Sertifikasi pada Guru

Sekolah Menengah Atas di Tuban. Jurnal Psikologi Pendidikan, Vol 2(1).

Loughran, A. (2004). In Search of Pedagogical Content Knowledge in Science : Developing

ways of articulating and Documenting professional Practice. Journal of Research in

science Teaching. Vol 41(4), 370-391.

Maryati. (2013). Analisis Pedagogic Content Knowledge (PCK) Terhadap Buku Pegangan Guru

IPA SMP/MTs Kelas VII Pada Implementasi Kurikulum 2013. Artikel Ilmiah.

Nuangchalerm, P. (2011). In-Service Science Teachers Pedagogical Content Knowledge. Studies

in Sociology of Science. Vol 2(2), 33-37.

Novauli, F. (2015). Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP Negeri

Dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas


(12)

8

Purwaningsih, E. (2015). Potret Representasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru

dalam Mengajarkan Materi Getaran dan Gelombang pada Siswa SMP. Indonesian

Journal of Applied Physics. Vol 5(1), 9-15.

Rasyidin, W.H. (2014). Pedagogik Teoretis dan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rollnick, M. (2008). The Place of Subject Matter Knowledge in Pedagogical Content Knowledge : A Case Study of South African Teachers The Amount of Substance and

Chemical Equilibrium. Internasional Journal of Science Education, Vol 30(10),

1365-1387.

Rosnita. (2011). Standar Pendidikan untuk Calon Guru Sains : Pedagogi Materi Subjek sebagai

Sarana Pengembangan Konten Pedagogi Calon Guru. Jurnal Cakrawala Kependidikan,

Vol 9(2).

Saragih, A. (2008). Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar”. Jurnal Pendidikan

PPS UNIMED, Vol 1, 23-54.

Shulman, L.S. (1986). Those Who Understand : Knowledge Growth In Teaching. Educational

Reasearcher. Vol 57(1), 1-12.

Surya, M. (2003). Percikap Perjuangan Guru. Semarang : CV Aneka.

Susilowati. (2015). Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru IPA SMP Kelas VIII Dalam


(1)

3

Ditinjau dari penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2015) dilaporkan bahwa dalam implementasinya, guru mengalami kesulitan melakukan penilaian otentik dan memadukan pada beberapa tema. Guru kesulitan mengimplementasikan kurikulum 2013 karena kurang optimalnya pelatihan untuk implementasi kelas VIII. Tidak ada kendala pengunaan scientific, tetapi mempunyai keterbatasan waktu untuk menyelesaikan materi sesuai jam pelajaran. Kesulitan dalam melaksanakan penilaian secara keseluruhan. Mengalami kesulitan memahami materi sifat bahan dan pemanfaatannya karena merupakan materi baru. Kesulitan mengembangkan pertanyaan analisis. Kesulitan dalam mengembangkan berpikir kritis peserta didik, dan kesulitan dalam memadukan materi IPA. Tiga pilar utama yang dijadikan sebagai dasar pengetahuan seorang guru yaitu Content Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), dan Pedagogical Content Knowledge (PCK). CK merupakan kemampuan dasar guru dalam menguasai materi pembelajaran, PK merupakan pengetahuan umum tentang bagaimana siswa belajar, termasuk pengetahuan tentang psikologi kognitif, tentang bagaimana memori peserta didik bekerja, belajar secara kolaborasi melalui grup dan lainnya, sedangkan PCK yaitu pengetahuan tentang bagaimana seorang calon guru mengkombinasikan CK dan PK dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat meningkatkan dan mencapai kemampuan akademik peserta didik secara optimal (Etkina, 2010).

Loughran (2004) menyatakan bahwa PCK sebagai gabungan khusus antara CK dan PK. CK sangat berhubungan erat dengan cara mengajar materi tersebut agar mudah diajarkan dan dipahami oleh peserta didik. Atas dasar pemahaman inilah, seharusnya calon guru dan guru mempunyai pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan suatu bahan ajar kepada siswanya. Setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi dalam pembelajaran dan memberikan ruang yang cukup untuk mengembangkan kreativitas peserta didik (Rusman, 2012).

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang Kemampuan Pedagogical Content Knowledge Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan tentang kemampuan PCK dalam penyusunan RPP dan sebagai bahan evaluasi bagi peneliti selanjutnya serta guru dalam penyusunan RPP.


(2)

4

2.METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta pada bulan September 2016 sampai Februari 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan kemampuan PCK guru IPA dalam penyusunan RPP. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan cara mengambil 5 RPP dari guru secara acak. Pengumpulan data dengan mengidentifikasi RPP sesuai dengan instrumen dan tahapan dalam RPP. Teknik yang digunakan dalam menganalisa data yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan memadukan hasil data kedalam bentuk kalimat deksriptif secara terperinci. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi kemampuan PCK pada RPP yang dibuat oleh guru IPA kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Penelitian ini adalah kemampuan PCK dari Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017. Jumlah sampel yang digunakan adalah sejumlah sejumlah total populasi sebanyak delapan sekolah, tiap sekolah terdapat satu guru IPA yang mengajar di kelas VIII. RPP yang dijadikan bahan penelitian berjumlah lima RPP untuk masing-masing guru. Kemampuan guru yang diteliti adalah kemampuan PCK.

3.1 Kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017.

Kemampuan PCK dalam penelitian ini meliputi enam sub aspek penting yaitu kesesuaian materi dengan strategi, kesesuaian materi dengan media, kesesuaian materi dengan evaluasi, kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik, kesesuaian media dengan jenjang peserta didik, dan kesesuaian evaluasi dengan jenjang peserta didik (Tabel 1).

PCK dalam hal pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang terdapat pada kurikulum. Pemahaman hubungan antara irisan pengetahuan konten (CK) dengan pengetahuan pedagogik (PK) diharapkan dapat memberikan bekal bagi guru tentang bagaimana strategi pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik konten dengan mengantarkan peserta didik belajar secara efektif (Agustina, 2015). Hal ini sejalan dengan pendapat (Suryawati, 2014), bahwa PCK adalah pengetahuan pedagogik yang berlaku untuk pengajaran konten yang spesifik. PCK meliputi pendekatan apa yang sesuai dengan konten atau dapat juga bagaimana elemen konten dapat diatur untuk pembelajaran yang lebih baik.

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa kemampuan PCK memperlihatkan hasil baik (71,35%) yang berarti kemampuan PCK guru sudah baik dalam penyusunan RPP. Dari enam sub aspek yang


(3)

5

diteliti dalam kemampuan PCK sub aspek kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik menunjukkan hasil tertinggi (79,37%) dari sub aspek lainnya, karena guru mampu menyesuaikan materi dengan strategi yang tepat untuk proses pembelajaran dan media yang digunakan pada materi tertentu. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2015), bahwa Kemampuan PCK yaitu meliputi kegiatan pendahuluan 65,27% (baik), kegiatan inti 100% (sangat baik), kegiatan penutup 70,83% (baik)Kemampuan PCK pada sub aspek kesesuaian evaluasi dengan jenjang peserta didik menunjukkan hasil terendah (66,87%), karena guru masih monoton dalam mengevaluasi proses pembelajaran, seperti teknik penilaian, jenis-jenis soal, dan rubrik penilaian. Menurut Hamid (2012), bahwa penguasaan konsep yang baik serta variasi model-model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Keenam sub aspek kemampuan PCK berada pada persentase >66% yang menunjukkan bahwa kemampuan PCK guru sudah cukup baik dalam penyusunan RPP.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017.

SUB ASPEK GURU (%) KET

A B C D E F G H

Kesesuaian materi dengan

1. strategi 60 90 70 70 75 50 90 65 71,25 Baik 2. media 60 80 75 60 75 75 85 65 71,87 Baik 3. evaluasi 15 95 95 80 55 60 100 50 68,75 Baik Kesesuaian strategi dengan

4. peserta didik 35 60 100 85 60 100 95 100 79,37 Baik Kesesuaian media dengan

5. peserta didik 65 70 75 55 75 75 75 70 70,00 Baik Kesesuaian evaluasi dengan

6. peserta didik 15 95 70 75 65 65 100 50 66,87 Cukup

�� (rata-rata) 42 82 81 71 67 71 91 67 71,35 Baik

Keterangan diadaptasi dari kriteria interpretasi skor (Arikunto, 2011) :

84%-100% : Sangat Baik (SB) 36%-51% : Kurang (K) 68%-83% : Baik (B) <35% : Tidak Baik (TB) 52%-67% : Cukup (C)

Dari delapan sampel yang diteliti, guru sekolah G memperlihatkan hasil skor tertinggi (91%) dalam kemampuan PCK. Hal ini karena guru sekolah G dapat menyesuaikan materi dengan strategi, materi dengan media, dan materi dengan evaluasi secara tepat. Guru dari sekolah G terbilang kompeten dalam mengajar karena guru sering mengikuti workshop di luar sekolah, mengikuti pelatihan-pelatihan dari MGMP tentang pembelajaran. Tidak hanya itu, guru sekolah G juga memiliki riwayat pendidikan yang baik. Kemampuan PCK guru sekolah A memperlihatkan hasil skor terendah (42%), karena guru tidak mencantumkan evaluasi yang


(4)

6

dipakai dalam proses pembelajaran dan tidak membuat soal-soal evaluasi beserta rubrik penilaian pada RPP. Menurut (Rollnick, 2008), bahwa PCK setiap guru bisa sama dengan guru lain, tetapi juga bisa berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh konteks belajar, penguasaan konten dan pengalaman guru. Menurut Morrison (2015), bahwa dalam mengukur PCK guru bisa dilakukan menggunakan RPP yang telah dibuat oleh guru tersebut.

Menurut Sudjana (2004), bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor guru. Guru harus mampu menguasai materi pelajaran dengan baik serta guru harus membuat strategi pembelajaran dengan efektif dalam penyusunan RPP. Menurut Park (2009), bahwa pemilihan media yang digunakan dalam rencana proses pembelajaran dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dalam mengajar IPA. Menurut Gunadi (2014), strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan instruksional, cara pengorganisasian materi pembelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yang tertuang dalam RPP.

RPP merupakan gambaran dan rencana yang akan dilakukan dalam pembelajaran maka kemampuan PCK dalam hal ini sangat berperan penting. Di dalam komponen RPP terdapat materi yang harus dikuasai oleh guru sebagai bahan pengajaran yang akan disampaikan ke peserta didik didalam PCK kemapuan ini termasuk kedalam CK. Didalam sebuah RPP guru harus memperkirakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang tersedia, menentukan metode, model dan teknik agar materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik sehingga tercipta suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Kemampuan guru dalam menentukan langkah apa yang akan dilakukan dan bagaimana merupakan salah satu bagian besar dalam PCK yaitu PK.

Menurut Nuangchalerm (2011), bahwa guru yang mampu menguasai PCK menyadari bahwa tidak hanya pengetahuan konten yang disampaikan untuk meningkatkan dan mendorong pembelajaran berkualitas dikelas, tetapi konten yang sudah tersedia harus diintegrasikan di dalam kelas melalui berbagai jenis strategi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada hakekatnya adalah penetapan sasaran, tujuan, materi, metode, media, dan alat evaluasi pembelajaran secara tepat untuk dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (Yusuf, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam penyusunan RPP baik (71,35%).


(5)

7

4.PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan PCK Guru IPA Kelas VIII SMP Muhammadiyah Se-Kota Surakarta dalam Penyusunan RPP Tahun Ajaran 2016/2017 adalah baik (71,35%).

PERSANTUNAN

Terima kasih kepada kedua orang tua, dosen pembimbing, dan teman-teman seperjuangan skripsi yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Y. (2014). Kemampuan Pedagogical Content Knowledge Guru Biologi yang Berpengalaman dan yang Belum Berpengalaman. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol 19(1), 69-73.

Aryana, I. (2007). Pengembangan Profesionalisme Guru Biologi di Era Global. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA.

Asmarani, N. (2014). Peningkatan Kompetensi Profesional Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol 2(1), 503-510.

Etkina, E. (2010). Pedagogical Content Knowledge and Preparation of High School Physics Teacher. Physical Review Special Topics-Physics Educations Research.

Ghazi, S. (2013). Teacher’s Professional Competencies in Knowledge of Subject Matters at Secondary Level in Southern District of Khyber Pakhtunkhwa. Journal of Education and Social Research, Vol 3(2), 453-460.

Hamalik, U. (2008). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : Kencana.

Hidayah, F. (2013). Perbedaan Tingkat Efficacy ditinjau dari Status Sertifikasi pada Guru Sekolah Menengah Atas di Tuban. Jurnal Psikologi Pendidikan, Vol 2(1).

Loughran, A. (2004). In Search of Pedagogical Content Knowledge in Science : Developing ways of articulating and Documenting professional Practice. Journal of Research in science Teaching. Vol 41(4), 370-391.

Maryati. (2013). Analisis Pedagogic Content Knowledge (PCK) Terhadap Buku Pegangan Guru IPA SMP/MTs Kelas VII Pada Implementasi Kurikulum 2013. Artikel Ilmiah.

Nuangchalerm, P. (2011). In-Service Science Teachers Pedagogical Content Knowledge. Studies in Sociology of Science. Vol 2(2), 33-37.

Novauli, F. (2015). Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP Negeri Dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 3(1), 45-67.


(6)

8

Purwaningsih, E. (2015). Potret Representasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Mengajarkan Materi Getaran dan Gelombang pada Siswa SMP. Indonesian Journal of Applied Physics. Vol 5(1), 9-15.

Rasyidin, W.H. (2014). Pedagogik Teoretis dan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rollnick, M. (2008). The Place of Subject Matter Knowledge in Pedagogical Content Knowledge : A Case Study of South African Teachers The Amount of Substance and Chemical Equilibrium. Internasional Journal of Science Education, Vol 30(10), 1365-1387.

Rosnita. (2011). Standar Pendidikan untuk Calon Guru Sains : Pedagogi Materi Subjek sebagai Sarana Pengembangan Konten Pedagogi Calon Guru. Jurnal Cakrawala Kependidikan, Vol 9(2).

Saragih, A. (2008). Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar”. Jurnal Pendidikan PPS UNIMED, Vol 1, 23-54.

Shulman, L.S. (1986). Those Who Understand : Knowledge Growth In Teaching. Educational Reasearcher. Vol 57(1), 1-12.

Surya, M. (2003). Percikap Perjuangan Guru. Semarang : CV Aneka.

Susilowati. (2015). Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru IPA SMP Kelas VIII Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 3(1), 72.