PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN BARANG PUBLIK TERHADAP REALISASI BELANJA MODAL PADA PROVINSI SUMATERA UTARA.

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ungkapkan ke-hadirat Allah SWT. Karena
rahmat, nikmat, dan petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul
“Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Barang Publik terhadap
Realisasi Belanja Modal pada Kabupaten Serdang Berdagai”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
Dalam penyelesaiannya penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak terutama kepada Ayahanda dan Ibunda terima kasih atas kecukupan materi
yang diberikan dan senantiasa tetap bersabar dan penuh kasih sayang mendorong
penulis menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini. Pada tulisan ini penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.


3.

Bapak Drs. Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Drs. Nasirwan, M.Si, Ak. Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si. selaku Pembimbing Akademik penulis.

6.

Bapak M. Ridha Habibi Z., M.Si., Ak., CA. selaku Pembimbing Skripsi
penulis.

7.


Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

iii

8.

Abangda Prof. Dr. Indra Maypita, M.Si., Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si.,
Abangda Surkani, SE., Abangda Irfandi, S.Pd., M.Si., Abangda Amrizal, S.Si,
M.Pd, Abangda Nasrullah, S.Pd.I, Abangda Alimuddin H.M, S.Pd, M.S.I,
Abangda Abdurriyadi R, S.Pd, Abangda Hamsyah, S.Pd, Abangda Suramah,
S.Pd, Abangda Rahmad Hareva, S.Pd, serta Bang Ricky yang telah banyak
memberi saran, bantuan materi dan non-materi serta motivasi yang amat
berharga.

9.

Adik satu-satunya yang selalu bersedia direpotkan.

10. Teman-teman Akademisi pada Jurusan Khusus Akuntansi Pemerintahan,

terkhusus kepada Mizwar Hakim Nst, SE, Agung Nugraha, SE, Rusdi
Harahap, SE, Pangeran H. Azizi, SE, Sjahrial Rambe SE, Disandi A.M, SE,
Fasca Rizky Harahap SE.
11. Teman-teman yang ikut membantu sebelum dan selama sidang skripsi,
Rahmat, Mardiyah, Dina, Juli, Fitri, Ratna, Monika, Johanes, Imam, serta
yang lainnya.
12. Kawan-kawan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Dediyan Wijaya, S.Pd,
Ihsan Amri, S.Pd, Hadinata S, S.Pd, Fachri Mizan H, S.Pd, Lainatusshifa
Kemal, S.E, Sri Wahyuni R, S.Pd, Zakiyah Khairani, S.Pd, Syaiful Bahri, S.P,
Azhar Aziz L, S.Pd, Dedi Saputra E, S.E, Tomy Harpiansyah, S.E, Sofyan H,
S.Pd, Ilham Akbar D, S.Pd, Irham Fahmi, S.Pd, Herman Birje, Fauzan Hamid,
Kiki Fasilia dan kawan-kawan lain yang tidak tersebutkan di Ikatan tercinta.

iv

13. Sahabat baik, baik susah atau senang, Rizal Ashadi S, A.md, Fikri Arief,
Hazlan Nuari, Dyce Ardian, S.H, Khairul Zein, S.Sos, M. Asli N., Daya Ihsan
M,
14. Kepada Regina Fransiska S, S.Pd, yang banyak membantu walau lebih
banyak merepotkan.

15. Terima kasih sungguh kepada Khairun Nisak, yang banyak membantu,
memotivasi, dan bersedia menjadi objek motivasi sejak awal meski tak
mampu menunggu di akhir, terima kasih atas kesugguhannya dan
ketidaksungguhannya.
16. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan DJPK Kemetrian Keuangan
Republik Indonesia.
17. Dan semua pihak yang ikut membantu yang tak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Tanpa bantuan dari berbagai pihak tersebut, teramat sulit rasanya penulis
menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa berharap semua pihak yang
membantu baik dalam bentuk moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi
ini semoga senantiasa mendapat berkah, rahmat, dan ridha Ilahi.

Medan, September 2015

Fahrurrizky Lubis
NIM. 708532030

v


ABSTRAK
Fahrurrizky Lubis, 708532030. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan
Kebutuhan Barang Publik terhadap Realisasi Belanja Modal di Provinsi
Sumatera Utara. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Kekhususan Akuntansi
Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2015.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain, faktor apa saja
yang memengaruhi fluktuasi nilai realisasi anggaran Belanja Modal pada
Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Apakah Pertumbuhan Ekonomi
dan Kebutuhan Barang Publik memiliki pengaruh terhadap Realisasi Belanja
Modal baik secara parsial dan atau simultan pada Kabupaten dan Kota di
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pertumbuhan
Ekonomi dan Kebutuhan Barang Publik berpengaruh terhadap Realisasi Belanja
Modal pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara baik
secara simultan maupun parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintah Kabupaten dan
Kota di Sumatera Utara. Dan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
delapan belas pemerintah kabupaten dan empat pemerintah kota dari tiga puluh
tiga Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara. Metode yang digunakan
dalam penentuan sampel adalah metode judgement sampling salah satu metode
purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat korelasional

dengan teknik analisa menggunakan metode regresi linear berganda dengan
bantuan software SPSS 20.
Hasil uji simultan (uji F) pada penelitian ini menujukkan nilai F hitung
sebesar 2,396, lebih kecil dari dari F tabel sebesar 3,226. Fhitung < Ftabel. Hasil uji t
(parsial) untuk pertumbuhan ekonomi menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,182
lebih besar dari t tabel sebesar 2,020. thitung > ttabel. Sedangkan, uji t untuk
kebutuhan barang publik menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,107, lebih kecil
dari t tabel. thitung < ttabel.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi dan
Kebutuhan barang Publik secara simultan tidak berpengaruh terhapa Realisasi
Belanja Modal. Secara parsial Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh signifikan
positif terhadap Realisasi Belanja Modal, sedangkan Kebutuhan Barang Publik
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Realisasi Belanja Modal pada
Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
Kata Kunci

: Pertumbuhan Ekonomi,
Realisasi Belanja Modal.

i


Kebutuhan

Barang

Publik,

ABSTRACT

Fahrurrizky Lubis, 708532030. Influence of Economic Growth and Public
Goods Necessary toward Actual Capital Expenditure on North Sumatera
Province. Minithesis, Study of Accounting Program, Concern of Government
Accounting, Faculty of Economic, State University of Medan, 2015.
The matters was looked for in this research are which factor influence on
fluctuation of actual capital expenditure. And whether economic growth and
public goods necessary have influence on actual capital expenditure on North
Sumatera Province as simultaneos or partially. This research is aimed to know that
is there influence of economic growth and public goods necessary toward actual
capital expenditure on North Sumatera Province as simultaneos or partially.
The populate of variables in this research is all of regencies and cities on

North Sumatera. And there are eighteen regencies and four cities was becoming
samples. Sampling method was used is judgement sampling which once of
purposive sampling method. This is study of correlation with multiple linear
regression analysis and used SPSS 20 software.
Result of simultaneos test (F test) in this research showed value of F count
for 2,396 lower than value of F table for 3,226. F count < F table. Result of partial
test of economic growth (t test) in this research showed value of t count for 2,182,
higher than value of t table for 2,020. t count > t table. And result of partial test
above public goods necessary showed value of t count for 0,107 lower than value
of t table. t count < t table
The conclusions are that economic growth and public goods necessary
simultaneosly is not have influence of actual capital expenditure. Economic
growth has influence of actual capital expenditure partially with positive
significance. But, public goods necessary don’t has influence of actual
expenditure patially.
Keyword

: Economic Growth, Public Goods Necessary, Actual Capital
Expenditure.


ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................ 6

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 7
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis ................................................................................. 9
2.1.1 Penganggaran Belanja Daerah ................................................. 9
2.1.1.1 Realisasi Anggaran ....................................................11

v

2.1.1.2 Belanja Modal ............................................................12
2.1.1.3 Pengertian Belanja Modal ..........................................12
2.1.1.4 Tujuan Pengadaan Belanja Modal .............................13
2.1.1.5 Klasifikasi Belanja Modal ..........................................15
2.1.2 Kebutuhan Barang Publik ........................................................17
2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi .............................................................19
2.1.5 Penelitian yang Relevan ...........................................................22
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................23
2.3 Hipotesis ..............................................................................................24

III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................26
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................26
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .....................................27
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................28
3.5 Teknis Analisis Data ............................................................................28
3.6 Statistik Deskriptif ...............................................................................29
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik .........................................................29
3.6.1.1 Uji Normalitas ............................................................29
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ..................................................30
3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ................................................33
3.6.1.4 Uji Autokorelasi .........................................................34
3.6.2 Model dan Teknik Analisis Data ..............................................35
3.6.2.1 Model Regresi Berganda ............................................35

vi

3.6.3 Pengujian Hipotesis ..................................................................35
3.6.3.1 Uji simultan (f) ............................................................35
3.6.3.2 Uji parsial (t) ..............................................................36
3.6.4 Koefisien Determinasi ..............................................................36
IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ............................................38
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................38
4.1.1 Hasil Pengumpulan Data ..........................................................38
4.1.2 Hasil Analisis Data ...................................................................41
4.1.2.1 Pengujian Asumsi Klasi .............................................42
4.1.2.1.1 Uji Normalitas ...........................................42
4.1.2.1.2 Uji Heterokedastisitas ................................43
4.1.2.1.3 Uji Multikolinearitas .................................46
4.1.2.1.4 Uji Autokorelasi ........................................47
4.1.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda .............................48
4.1.2.3 Pengujian Hipotesis ...................................................50
4.1.2.3.1 Uji f ............................................................50
4.1.2.3.2 Uji t ............................................................51
4.1.2.3.3 Koefisien Determinasi ...............................53

vii

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................54
V

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................56
5.1 Kesimpulan

....................................................................56

5.2 Saran

....................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................58
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................22
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ...........................................................27
Tabel 4.1 Jumlah Realisasi Belanja Modal, Pelayanan Barang Publik, dan PDRB
pada Kab/Kota di Sumatera Utara 2012 -2013 ..................................39
Tabel 4.2 Uji Kolmonogorov-Smirnov ..............................................................43
Tabel 4.3 Uji Glejser ..........................................................................................44
Tabel 4.4 Uji Korelasi Spearman’s Rho ............................................................46
Tabel 4.5 Uji Nilai Tolerance dan VIF ..............................................................47
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi .................................................................................48
Tabel 4.7 Koefisien Regresi ...............................................................................49
Tabel 4.8 Tabel Anova .......................................................................................50
Tabel 4.9 Tabel Determinasi ..............................................................................53

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Penetapan Arah APBD ....................................................... 9
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..........................................................................23
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot ..................................................................42
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ...........................................................................45

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Tabulasi Data Sampel

LAMPIRAN B

Output SPSS

LAMPIRAN C

Berkas Administratif

xii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Belanja modal merupakan jenis pembiayaan pemerintah dengan sifat memberi

manfaat jangka panjang. Jenis belanja ini umumnya pada banyak pengertian,
dikemukakan sebagai belanja yang dialokasikan untuk memperoleh aset tetap berwujud
dengan nilai ekonomis lebih dari dua belas bulan. Kemudian semua pengeluaran atau
pengorbanan yang bernilai ekonomi dalam proses realisasi atau pengadaan aset tetap
berwujud tersebut oleh Pemerintah juga akan dicatat sebagai realisasi belanja modal dan
akan ditambahkan pada nilai dari aset tersebut.
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan belanja modal memiliki tujuan untuk
peningkatan pembangunan dan perekonomian daerah. Badrudin (2012) mengemukakan
bahwa belanja publik untuk penyediaan barang modal dilakukan pada tahap awal karena
pembangunan ekonomi menimbulkan kebutuhan khusus terhadap barang modal, seperti
jalan, pelabuhan, dan instalasi listrik. Infrastruktur dan instalasi akan membantu
kegiatan masyarakat dalam aktivitas ekonominya. Seperti layaknya sektor pertanian
yang memerlukan irigasi dan sektor industri yang membutuhkan instalasi listrik.
Belanja modal adalah poin penting bagi pemerintah dalam wacana menyejahterakan
rakyat. Kebutuhan akan transportasi massal yang murah pada masyarakat yang belum
mampu membeli kendraan pribadi dari pihak swasta tentu harus diupayakan oleh
pemerintah.
Dalam realisasinya, belanja modal memiliki tujuan terkait dengan pelayanan
publik karena melihat jenis aset yang biasa dilaporkan dalam tiap laporan pemerintah

1

2

memperlihatkan bahwa jenis belanja ini diperuntukkan untuk peningkatan kualitas
pelayanan publik dan infrastruktur yang lebih baik bagi masyarakat. Jalan, instalasi,
bangunan, dan lain sebagainya yang dianggarkan, lebih diprioritaskan untuk memenuhi
kepentingan publik. Manfaat dari aset yang dianggarkan menjadi acuan penting dalam
pelaksanaan belanja modal tersebut.
Dalam

melaksanakan

kegiatannya,

pemerintah

daerah

harus

dapat

mempertimbangkan prestasi capaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga, Pemerintah Daerah harus
memprioritaskan alokasi belanja untuk keperluan pelayanan publik dalam penyusunan
anggaran. Perbaikan prioritas ini

akan meningkatkan

pula tingkat

kesejahteraan

masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dapat dicerminkan melalui kemampuan ekonomi
yang mapan. Dalam mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat pada
gilirannya dipengaruhi faktor yang antara lain adalah pendapatan per kapita, pendapatan
nasional, PDRB, dan inflasi yang keseluruhan merupakan instrumen pengukuran
pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor bermuara pada kebutuhan
akan infrastruktur yang merupakan bentukan akhir dari kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan belanja.
Umumnya, tujuan ekonomi adalah peningkatan pendapatan riel per kapita dan
adanya unsur keadilan dan pemerataan dalam penghasilan dan berbagai bidang.
Mewujudkan pembangunan dan pemerataan tersebut menyinggung banyak aspek
termasuk aspek budgeting. Dengan tujuan apa suatu anggaran dihabiskan dan akankah
tepat sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan merupakan unsur yang harus
dipertimbangkan Pemerintah Daerah dalam mencapai pembangunan dan pemerataan

3

tersebut. Hal ini membuat penganggaran belanja modal dianggap menjadi bagian
penting yang lebih banyak menjadi perhatian.
Belanja modal merupakan jenis belanja langsung. Pengertian belanja langsung
didefenisikan sebagai belanja yang penganggarannya terkait secara langsung dengan
program

dan

kegiatan

pemerintah,

penganggarannya

diperuntukkan

untuk

melaksanakan kegiatan atau program yang telah dicanangkan. Dengan demikian,
berbagai item yang dianggarkan pada penganggaran belanja modal memiliki keterkaitan
langsung dengan program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah. Penganggaran
kegiatan yang memerlukan pengadaan infrastruktur dalam pelaksanaannya akan
melibatkan penganggaran belanja modal dalam pencanangannnya. Pelaksanaan realisasi
belanja modal tersebut berkaitan atau tidaknya terhadap peningkatan kualitas pelayanan
publik tergantung apakah kegiatan yang berkaitan dengan anggaran belanja modal
memiliki tujuan pada peningkaran pelayanan publik. (Sari dan Indrajaya, 2013:457)
menyatakan “alokasi anggaran ke pos belanja langsung lebih memberikan manfaat
nyata yang dapat dirasakan masyarakat”.
Reformasi penganggaran yang terjadi Dari traditional budget menjadi
performance budget membuat proses penyusunan anggaran dengan sistem tradisional
yang menggunakan pendekatan incremental dan line item dengan penekanan pada
pertanggungjawaban pada setiap input yang dialokasikan bergeser kepada konsep
penyusunan anggaran dengan basis kinerja. Reformasi keuangan daerah menuntut
adanya konsep penyusunan anggaran dengan sistem anggaran dengan ukuran kinerja
bahwa pertanggungjawaban tidak hanya sekedar pada input tetapi juga pada output dan
outcome. Performance budgeting atau penganggaran berbasis kinerja ini mengutamakan

4

pencapaian hasil (output) pada realisasi anggaran. Oleh sebab itu, penganggaran
berbasis kinerja memaksa realisasi anggaran belanja berorientasi pada pencapaian hasil
dari kegiatan yang dicanangkan Pemerintah Daerah.
Hal lain mengenai pengadaan belanja modal ini adalah faktor pertumbuhannya.
Alasan mengapa belanja modal itu ada, atau mengapa suatu anggaran belanja modal itu
dianggarkan merupakan suatu fenomomena menarik dalam siklus anggaran suatu
pemerintahan. Bahkan penganggaran memiliki kecenderungan meningkat pada setiap
tahun anggaran berikutnya, padahal aset hasil realisasi belanja modal memiliki sifat
jangka panjang – lebih dari dua belas bulan. Berdasarkan Soepangat dalam Badrudin
(2012) dijelaskan konsep tentang peningkatan anggaran. Peningkatan anggaran
pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat meningkat karena ada upaya pemerintah untuk mengurangi
kesenjangan tingkat kesejahteraan antargolongan dalam masyarakat karena perbedaan
pemilikan dan kesempatan penggunaan sumber daya ekonomi pada sektor swasta.
Pengeluaran pemerintah yang berupa subsidi dan penyediaan barang swasta untuk
golongan lemah menjadi kewajiban pemerintah. Demikian pula dengan penyediaan
barang dan jasa publik (public goods), akan bermanfaat bagi masyarakat jika tujuan
pengadaannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga penyediaan berbagai
barang dan jasa publik yang dianggarkan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Poin penting tentang kebutuhan masyarakat akan barang/jasa publik ini
harus menjadi perhatian dalam penganggaran berbagai item dalam anggaran belanja
modal terkait fungsi belanja modal sebagai anggaran pengadaan aset-aset tetap
berwujud. Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan adanya peran penting penganggaran

5

belanja modal dalam keburuhan masyarakat akan barang/jasa publik. Barang/jasa publik
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pembangunannya pada dasarnya merupakan
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Namun apakah dalam penganggaran belanja modal
secara langsung dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat akan barang/jasa publik
tersebut.
Fuad dalam Badrudin (2012) menyatakan terdapat faktor yang memengaruhi
belanja modal antara lain pertumbuhan pendapatan per kapita, perubahan teknologi,
perubahan populasi, biaya relatif, dan urbanisasi. Berfokus pada pendapatan per kapita,
bahwa faktor ini merupakan bagian penting sebagai indikator pengukuran pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Peningkatan pemerataan ekonomi dan daya beli masyarakat
merupakan

agenda

dalam

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat.

Jika

pada

pengganggaran belanja modal terdapat agenda dengan tujuan peningkatan pendapatan
dan perekonomian masyarakat maka dapat disimpulkan terdapat kemungkinan
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penganggaran belanja modal. Dengan
mengharapkan pengorbanan melalui belanja modal untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan agar terjadinya pemerataan ekonomi yang ditunjukkan melalui nilai
pertumbuhan ekonomi, membuat Pemerintah Daerah dituntut untuk konsisten dalam
penganggaran belanja modal tersebut.
Kedua variabel – kebutuhan barang publik dan pertumbuhan ekonomi – dianggap
mendapat dampak setelah adanya realisasi belanja modal. Namun, apakah sebaliknya
kedus variabel tersebut memengaruhi Pemerintah Daerah dalam melakukan realisasi
pada anggaran belanja modal menjadi pertanyaan tersendiri. Erlis (2013) menyimpulkan
bahwa secara parsial pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap belanja modal. Hal ini

6

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap adanya hubungan antara
kebutuhan pada Kebutuhan barang publik (public goods) dan pertumbuhan ekonomi
terhadap penganggaran belanja modal pada wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sumatera
Utara menjadi pilihan penelitian karena penulis lahir, besar dan belajar di sini. Banyak
aspek yang telah penulis tahu berkaitan dengan budaya, karakter masyarakat, laju
perekonomian dan pembangunan serta karakteristik wilayah yang mencakup sektor
perokonomiannya. Oleh karena itu penelitian ini akan dituangkan dalam judul
“Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Barang Publik terhadap
Realisasi Belanja Modal pada Provinsi Sumatera Utara”.

1.2

Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut,
1. Faktor apa saja yang memengaruhi fluktuasi nilai anggaran belanja modal
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
2. Apakah kebutuhan barang publik di Provinsi Sumatera Utara berpengaruh
pada realisasi belanja modal Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara?
3. Apakah pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara berpengaruh pada
realisasi belanja modal di Provinsi Sumatera Utara?

1.3

Pembatasan Masalah
Masalah yang akan diteliti pada penelitan ini dibatasi hanya pada Kebutuhan

barang publik masyarakat yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara yang
dipublikasikan oleh Kementrian Keuangan mengenai realisasi belanja menurut fungsi

7

dan data terbitan BPS yang menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di
Provinsi Sumatera Utara serta Laporan Realisasi Anggaran APBD Provinsi Sumatera
Utara. Keseluruhan data yang diambil berada pada jenjang tahun anggaran 2012 dan
2013.

1.4

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut,
1 Apakah secara parsial pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap
realisasi belanja modal di Provinsi Sumatera Utara?
2 Apakah secara parsial kebutuhan barang publik berpengaruh signifikan terhadap
realisasi belanja modal di Provinsi Sumatera Utara?
3 Apakah secara simultan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan barang publik
berpengaruh signifikan terhadap realisasi belanja modal di Provinsi Sumatera
Utara?

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut,
1 Untuk menguji dan mengetahui apakah secara parsial pertumbuhan ekonomi
berpengaruh signifikan terhadap anggaran belanja modal di Provinsi
Sumatera Utara.
2 Untuk menguji dan mengetahui apakah secara parsial kebutuhan barang publik
berpengaruh signifikan terhadap anggaran belanja modal di Provinsi
Sumatera Utara.

8

3 Untuk menguji dan mengetahui apakah secara simultan pertumbuhan ekonomi
dan kebutuhan barang publik berpengaruh signifikan terhadap anggaran
belanja modal di Provinsi Sumatera Utara.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah,

1.

Bagi peneliti, untuk mengetahui dampak mengenai pengaruh dari Pertumbuhan
Ekonomi dan Kebutuhan barang publik terhadap Belanja Modal.

2.

Bagi Pemerintah Daerah, memberikan masukan bagi Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dan dapat menjadi acuan atau pertimbangan dalam pembuatan
kebijakan di masa yang akan datang dalam hal penganggaran belanja modal.

3.

Bagi peneliti lain dan kalangan publik, penelitian ini diharapkan menjadi referensi
yang bermanfaat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1

Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa secara parsial
pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh signifikan terhadap realisasi
belanja modal.
2. Variabel kebutuhan barang publik berdasarkan penelitian ini disimpulkan
tidak berpengaruh secara parsial terhadap realisasi belanja modal.
3. Berdasarkan uji pengaruh simultan atau uji f disimpulkan secara simultan
pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan barang publik tidak memengaruhi
belanja modal.
4. Variasi atau perubahan yang terjadi pada belanja modal dapat dijelaskan oleh
pengaruh pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan barang publik sebesar
10,5%. Sedangkan sisanya disebabkan faktor lain.
5. Penelitian ini memiliki keterbatasan baik hasil maupun data. Penelitian ini
hanya menggunakan dua puluh dua Kab/Kota dari tiga puluh tiga Kab/Kota
yang terdaftar di Sumatera Utara. Penelitian ini hanya mengambil dua tahun
periode dan tidak memberikan rincian penggunaan belanja modal dan
aspeknya yang terkena langsung oleh pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan
barang publik. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam
pengumpulkan data dan waktu yang dimiliki.

56

57

1.2

Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat menambah rentang waktu
periode yang diteliti.
2. Disarankan untuk menambah variabel independen lain yang dianggap terkait
dalam realisasi belanja modal.

58

DAFTAR PUSTAKA
Badrudin, Rudy, 2012. Ekonomi Otonomi Daerah, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Basri, Faisal, 2002. Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Batubara, Jansen, 2009. Pengaruh Belanja Pemeliharaan Pelayanan Publik dan PAD
terhadap Realisasi Belanja Modal di Kab/kota Sumatera Utara
Erlis, Nola, 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
terhadap Belanja Modal dengan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum
sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota Hasil Pemekara
Daerah di Pulau Sumatera). Jurnal Akuntansi Universitas Bung Hatta Vol. 4 No.1.
Halim, Abdul, 2002. Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat, Jakarta
___________, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah ; Akuntansi Sektor Publik, Edisi Revisi,
Salemba Empat, Jakarta.
Hariyadi dan Yasa, 2013. Pengaruh PAD terhadap PDRB dan Belanja Modal
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Jurnal EP Unud Vol. 3 No. 12.
Kartiwa, H.A., 2012. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan Arah Kebijakan Umum.
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi Ketiga, Erlangga,
Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2012. Analisis Data dengan SPSS 20, ANDI, Yogyakarta.

58

59

Renny dkk, 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah terhadap
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Kota di Jawa Barat).
Jurnal PESAT Vol. 5 Oktober 2013.
Renyowijoyo, Muindro, 2008. Akuntansi Sektor Publik ; Organisasi Non Laba, Mitra
Wicana Media, Jakarta.
Republik Indonesia, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Anggaran Belanja
Negara.
________________, Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Anggaran Belanja
Negara.
________________, Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
_______________, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
________________, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Rudi, Asep, 2013. Pengaruh Pengadaan Barang Publik terhadap Realisasi Belanja Modal
pada Kab/Kota di Banten.
Sari dan Indrajaya, 2013. Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah
terhadap Belanja Daerah Kabupaten Bandung. Jurnal EP Unud Vol. 3 No. 10.
Siska dan Suyanto, 2014. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah,
Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Modal pada Provinsi
Jawa Tengah. Jurnal Potensio Vol. 20 No. 2 Januari 2014.
Sukirno, Sadono, 2005. Ekonomi Makro, Salemba Empat, Jakarta.

59

60

Syafitri, Irma, 2009. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Alokasi Umum terhadap Belanja Modal di Kab/Kota di Sumatera Utara.
Tanjung, Abdul Hafiz, 2009. Penatausahaan dan Akuntansi Keuangan Daerah untuk
SKPD, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Tim Dosen Ekonomi Universitas Negeri Medan, 2009. Pengantar Ekonomi Makro,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Yustikasari, Yulia, 2007. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal.

60