Model Kemp DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KEMP

1. Model Kemp

Skema Tahapan Model Kemp Uraian Tahapan Model Kemp Menurut Kemp pengembangan perangakat merupakan suatu lingkaran yang berkelanjutan. Namun karena kurikulum yang beralaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Langkah-langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp, terdiri dari delapan langkah, yakni: 1. Penentuan tujuan instruksional umum TIU : yaitu tujuan yang ditetapkan menurut masing- masing pokok bahasan. 2. Menganalisis karakteristik siswa; dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu diambil. Karakteristik yang dimaksud meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Sumber untuk memperoleh karakteristik siswa antara lain guru, kepala sekolah atau dokumen yang relevan. Ciri pribadi misalnya umur, sikap, dan ketekunan terhadap pelajaran. 3. Menentukan tujuan instruksional khusus TIK : yakni tujuan yang ditetapkan secara operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan demikian siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana melakukannya dan apa ukuran yang digunakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan belajar tersebut atau biasa disebut dengan indicator 4. Menentukan materi pelajaran : yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan. Pada tahap ini isi pokok bahasan yang akan diajarkan diurutkan terlebih dahulu. Menurut Posner dan Strike Kemp, 1994: 104 ada lima aspek yang perlu diperhatikan dalam mengurutkan pokok bahasan yaitu pengetahuan prasyarat, familiaritas, kesukaran, minat, dan perkembangan siswa. Setelah isi pokok bahasan diurutkan, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi awal pembelajaran. 5. Mengadakan penjajakan awal preassesment : langkah ini sama halnya dengan test awal yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum. Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa dalam memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, guru dapat memilih materi yang diperlukan tanpa harus menyajikan yang tidak perlu, sehingga siswa tidak menjadi bosan. 6. Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan Strategi pembelajaran yang digunakan menggambarkan urutan dan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Criteria umum untuk pemilihan strategi belajar-mengajar yagn sesuai dengan tujuan instruksional khusus tersebut adalah: Efisiensi, Keefektifan, Ekonomis dan Kepraktisan, melalu suatu analisis alternative 7. Dalam memilih strategi belajar-mengajar tersebut harus melalui analisis alternatif. Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan, meliputi: biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan tenaga. 8. Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengontrol dan mengkaji sejauhmana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil evaluasi merupakan umpan balik untuk merevisi kembali tentang; program instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode strategi yang dipakai dan sebagainya. Semua komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, bila adanya perubahan atau data yang bertentangan pada salah satu komponen mengakibatkan pengaruh pada komponen lainnya. Dalam lingkungan model Kemp menunjukkan kemungkinan revisi tiap komponen bila diperlukan. Revisi dilakukan dengan data pada komponen sebelumnya. Berbeda dengan pendekatan sistem dalam pembelajaran, perencanaan desain pembelajaran ini bisa dimulai dari komponen mana saja, jadi perencanaan desain boleh dimulai dengan merencanakan pokok bahasan lebih dahulu, atau mungkin dengan evaluasi. Komponen mana yang didahulukan serta di prioritaskan yang dipilih bergantung kepada data apa yang sudah siap, tersedia, situasi, dan kondisi sekolah atau bergantung pada pembuat perencanaan itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan model Kemp a. Kelebihan Dalam Model pembelajaran Kemp ini, di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu gunanya untuk menuju ketahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila terdapat kekurangan atau kesalahan di tahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya b. Kekurangan Model pembelajaran Jerold E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran guru di sini mempunyai pengaruh yang besar, karena mereka dituntut dalam rangka prrogram pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pengajaran.

2. MODEL BRIGGS