DESAIN PEMBELAJARAN MODEL ADDIE. docx

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 1

DESAIN PEMBELAJARAN MODEL ADDIE
Dedi Junaedi
Mahasiswa Program Magister (S2)
Program Pascasarjana (PPs) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
E-mail : [email protected]

ABSTRACT
Learning is an interactive process between teachers and learners,
where teaching is a teacher's job. As a teacher, the creativity of a
teacher in creating a design instructional will help achieve learning
outcomes that are appropriate to the learning objectives. In making the
design instructional there are several models that can be chosen by a
designer (teacher), one of which design instructional is model ADDIE.
Writing this journal aims to explain the design of learning model ADDIE
including the stages to develop this model, the writing of this journal is
done through literature study from various local and international
sources. ADDIE is acronim for Analyze, Design, Develop, Implement,
and Evaluate, this acronim as well as a step in applying the ADDIE
model in instructional design. The systematic model of ADDIE design

makes this model a simple, effective and efficient model that is easy to
apply.
Keyword : Learning, instructional design, ADDIE model.

ABSTRAK
Pembelajaran merupakan proses interaktif antara guru dan peserta
didik, dimana mengajar merupakan tugas seorang guru. Sebagai
seorang guru, kreatifitas seorang guru dalam membuat sebuah desain
pembelajaran akan membantu mencapai hasil belajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Dalam membuat desain pembelajaran
terdapat beberapa model yang dapat dipilih oleh seorang perancang
(guru), salah satunya adalah desain pembelajaran model ADDIE.
Penulisan jurnal ini bertujuan memaparkan desain pembelajaran model
ADDIE termasuk tahapan pengembangannya, penulisan jurnal ini
dilakukan melalui studi pustaka dari berbagai sumber lokal dan
internasional . ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design,
Develop, Implement, dan Evaluate, singkatan ini juga sekaligus sebagai
tahapan dalam menerapkan model ADDIE dalam desain pembelajaran.
Desain model ADDIE yang sistematis menjadikan model ini termasuk
model yang sederhana, efektif serta efisien sehingga mudah untuk

diterapkan.
Kata Kunci : Pembelajaran, desain pembelajaran, model
ADDIE.

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 2

PENDAHULUAN
Belajar

adalah

serangkaian

kegiatan

fisik

dan

psikis


seoseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Belajar memegang peranan penting dalam pembelajaran, karena
dalam pembelajaran terdapat peristiwa belajar dan peristiwa
mengajar. Belajar adalah aktivitas psychofisik yang ditimbulkan
karena adanya aktivitas dan interaksi pembelajaran.
Mengajar merupakan tugas utama seorang guru. Seorang
guru yang kreatif akan selalu berupaya menciptakan ide-ide
dalam

merancang

sistem

pembelajaran

yang


mampu

menghantarkan keberhasilan peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Menurut Siregar dalam Asep E. Latip bahwa pembelajaran
merupakan sebuah proses yang interaktif dari kegiatan belajar
dan mengajar. Perspektif ini mendasari proses pembelajaran yang
berakhir pada terciptanya keseimbangan kegiatan yang dilakukan
oleh pelajar dan pengajar. Seorang pengajar atau pendidik
berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
bahan

pengajaran,

kemudian

memilih

metode


pengajaran,

mengolah media pengajaran, menentukan indikator hasil belajar
bahkan menetapkan karakter yang diharapkan. Pembelajar atau
peserta

didik

mengelaborasi

berperan
dan

aktif

dalam

mengkonfirmasi

mengeksplorasi,


setiap

kegiatan

yang

difasilitasi oleh pengajar.1
Pembelajaran
beberapa

sebagai

komponen

yakni

suatu

sistem


tujuan,

yang

materi,

terdiri
metode

dari
atau

1 Latip, Asep E., Pembelajaran Berbasi Karakter di Madrasah Ibtidaiyah.
(Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 28, Issue 1, 2016), hlm. 41

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 3

implementasi dan evaluasi. Keempat komponen tersebut menjadi
acuan dalam rangka merancang sebuah desain pembelajaran

secara

terukur

dan

tearah

sehingga

pembelajaran

dapat

mencapai pada tujuan yang diharapkan.
Kemampuan seorang guru dalam menentukan, membuat
kemudian mengaplikasikan sebuah desain pembelajaran akan
mempengaruhi keberhasilannya dalam mengajar di sekolah.
Karena memang desain pembelajaran adalah sebuah proses
perencanaan pembelajaran dalam upaya membantu aktifitas

transfer

pengetahuan

antara

guru

dan

peserta

didik.

Perencanaan pembelajaran tersebut secara prinsip merupakan
penyusuan tujuan pembelajaran, memilih strategi yang tepat
dalam

pembelajaran,


pembuatan

materi,

serta

melakukan

evaluasi pada semua komponen pembelajaran.
Sebagaiman

Robert

“Instructional

design

performance

objectives,


choosing

media

and

is

M.
an

Branch
iterative

selecting

selecting

or

meyebutkan
process

instructional
creating

of

bahwa
planning

strategies,

materials,

and

evaluation”.2 (Desain pembelajaran adalah proses berulang untuk
merencanakan tujuan, memilih strategi pembelajaran, memilih
media dan memilih atau membuat bahan, dan evaluasi).
Istilah desain pembelajaran seharusnya bukan menjadi hal
yang asing bagi para guru (baca: pendidik), karena seorang guru
dalam

aktifitas

mengajarnya

harus

senantiasa

selalu

memperhatikan perencanaan, pengembangan, evaluasi, serta
mengelola proses pembelajaran (instructional) secara efektif dan
sistematis sehingga peserta didik berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, sebagaimana menurut Kemp Morrison, & Ross
(1998) dalam jurnal Zehra dan Edward.3
2 Branch, R. Maribe., Instructional Design : The ADDIE Approach. (Boston:
Speinger US, 2009), hlm. 8
3 Zehra Ozdilek - Edward Robeck, “Operational Priotrities of Instructional
Designers Analyzed Within the Steps of the ADDIE Instructional Design
Model”. (Procedia-Social and Behavioral Sciences, Vol. 1, Issue 1, 2009), Page.

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 4

PEMBAHASAN
Pengertian Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut
pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem,
dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran
membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta
proses

pengembangan

Sebagai ilmu,

pembelajaran

dan

pelaksanaannya.

desain pembelajaran merupakan ilmu untuk

menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian,
serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan
pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata
pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem,
desain

pembelajaran

merupakan

pengembangan

sistem

pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta
prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut
Syaiful

Sagala

sistematis

adalah

yang

pengembangan

digunakan

secara

pengajaran

khusus

dari

secara

teori-teori

pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan
tersebut

mengandung

arti

bahwa

penyusunan

perencanaan

pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan
pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan.4
Shambaugh

dalam

Wina

Sanjaya,

menjelaskan

tentang

desain pembelajaran sebagai berikut. An intellectual process to
help teachers

systematically

learners

needs

and construct

structures possibilities to responsively addres those needs.
(Sebuah proses intelektual untuk membantu pendidik dalam

2046
4 Sagala Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung : Alfabeta,
2005), hlm. 139

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 5

menganalisis kebutuhan peserta didik dan membangun berbagai
kemungkinan untuk merespon kebutuhan tersebut).5
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa
desain pembelajaran adalah pengembangan pembelajaran secara
sistematis

untuk

memaksimalkan

keefektifan

dan

efisiensi

pembelajaran. Kegiatan mendesain pembelajaran diawali dengan
menganalisis
pembelajaran,

kebutuhan

peserta

didik,

mengembangkan

menentukan

bahan

dan

tujuan
aktivitas

pembelajaran, yang di dalamnya mencakup penentuan sumber
belajar, strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
media pembelajaran dan penilaian (evaluasi) untuk mengukur
tingkat

keberhasilan

pembelajaran.

Hasil

evaluasi

tersebut

digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat efektivitas,
efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran.
Komponen Utama Desain Pembelajaran
Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:
1. Pembelajar

(pihak

yang

menjadi

fokus)

yang

perlu

diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan
awal dan pra syarat.
2. Tujuan

Pembelajaran

penjabaran

(umum

kompetensi

yang

dan
akan

khusus)
dikuasai

Adalah
oleh

pembelajar.
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis
topik atau materi yang akan dipelajari.
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro
dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu
kegiatan belajar mengajar.
5. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan
kepada pembelajar.

5 Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta :
Kencana, 2009), hlm. 67

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 6

6. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau
kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.
Model-model Desain Pembelajaran
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang
dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain
pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam empat (4) model,
yakni:
1. Model berorientasi kelas,
2. Model berorientasi sistem,
3. Model berorientasi produk,
4. Model prosedural dan model melingkar.
Model
mendesain

berorientasi

kelas

pembelajaran

level

biasanya
mikro

ditujukan

(kelas)

yang

untuk
hanya

dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah
model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya
media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia
pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model
hannafin and peck.
Model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran
untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya
luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekiolah,
dan lain-lain. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula
yang biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model
melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and
Carrey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.
Adanya berbagai variasi model yang ada, sebenarnya juga
dapat menguntungkan kita sebagai guru, beberapa keuntungan
itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah
satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga kita dapat

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 7

mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model
yang

telah

ada,

ataupun

kita

juga

dapat

meneliti

dan

mengembangkan desain yang telah ada untuk diuji cobakan dan
diperbaiki.
Desain Pembelajaran Model ADDIE
Desain pembelajaran model ADDIE adalah salah satu desain
pembelajaran yang berorientasi sistem, yakni sebuah desain yang
menghasilkan sistem pembelajaran yang mencakup seluruh
komponen
Analyze,

pembelajaran.
Design,

ADDIE

Develop,

merupakan

Implement,

akronim
dan

dari

Evaluate.

(menganalisis, merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi).6
Model pengembangan ADDIE merupakan model desain
pembelajaran yang berlandasan pada pendekatan sistem yang
efektif dan efisien serta prosesnya yang bersifat interaktif yakni
hasil

evaluasi

setiap

fase

dapat

membawa

pengembangan

pembelajaran ke fase selanjutnya. Hasil akhir dari suatu fase
merupakan produk awal bagi fase berikutnya. Model ini terdiri
atas 5 fase atau tahap utama yaitu 1) Analyze (Analisis), 2)
Design (Desain), 3) Develop (Pengembangan), 4) Implement
(Implementasi), 5) Evaluate (Evaluasi) (Reyzal Ibrahim, 2011).7
Model

ADDIE

(Analysis,

Design,

Development,

Implementation, Evaluations) berawal dari konsep model desain
pembelajaran serta teori yang digunakan untuk angkatan darat
AS

pada

tahun

dikembangkan

lagi

1950.
oleh

Selanjutnya,
Florida

State

pada

tahun

University

1975
bidang

Educational Technology untuk digunakan pada semua angkatan
bersenjata AS.8
6 Branch, R. Maribe., Instructional Design : The ADDIE Approach. (Boston:
Speinger US, 2009), hlm. 20
7
Ibrahim,
Reyzal,
Model
Pengembangan
ADDIE.
(http://jurnalpdf.info/pdf/model-pengembangan-addie.html diakses tanggal 2
November 2017 pukul 03.16 WIB)
8
Admin
Padamu,
Desain
Pembelajaran
Model
ADDIE.
(https://www.padamu.net. Diakses pada 07 November 2017 pukul 13.15 WIB)

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 8

Praktisi pendidikan selanjutnya membuat beberapa revisi
sehingga sekitar pertengahan 1980-an muncullah model yang
lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian
dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan
produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan
bahan

ajar.

Model

ADDIE

dapat

menjadi

pedoman

dalam

mengembangkan perangkat dan infrastruktur program pelatihan
atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung proses
pembelajarn dengan beberapa tahapan.
Dibawah ini adalah skema desain sistem pembelajaran model
ADDIE.
revisi

Analyze

revisi

Implement

Evaluation

Design

Development

revisi

revisi

Skeam 1. Model ADDIE.
Berikut ini adalah tabel tahapan pengembangan desain
pembelajaran model ADDIE.9
Tabel 1. Konsep dan prosedur desain pembelajaran model
ADDIE

Konsep

Prosedur umum

9 ………., Instructional Design : The ADDIE Approach. (Boston: Speinger US,
2009), hlm. 21

Analyze

Identifikasi
penyebab
terjadinya
masalah dalam
pembelajaran

1.
Validasi
pembelajaran
2.
Menentukan
pembelajaran

masalah
tujuan

evaluasiRencana
pelaksanStrategi
belajarSumber
singkatDesain
nRingkasa

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE 9

Verifikasi
1. Menginventarisir tugas
hasil/prestasi 2. Menyusun
tujuan
Design
yang
pembelajaran
diinginkan
3. Membuat
pengujian
(tujuan
Mengembang
1.Menghasilkan konten
kan
dan 2.Memilih
atau
Develop
memvalidasi
mengembangkan
media
sumber
pendukung
belajar
Persiapan
1.
Menyiapkan guru
lingkungan
2.
Menyiapkan siswa
Impleme
belajar,
dan
nt
pelaksanaan
belajar
Menilai
1. Menentukan
kriteria
kualitas
evaluasi
Evaluate
produk
dan 2. Memilih alat evaluasi
proses
3. Melakukan evaluasi
pembelajaran
Sumber : Buku Instructional Design The ADDIE Approach

Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus
yang terdiri dari 5 tahapan yakni: analisis (Analyze), desain
(Design),

pengembangan

(Development),

implementasi

(Implementation) serta evaluasi (Evaluation).
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens.
Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan
instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

Tahap Analisis

umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik
seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan,
minat, latar belakang budaya, dan lain-lain?

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE10

b. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir
program pembelajaran atau apa kebutuhan siswa?
c. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran?
Apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dan
lain-lain?
d. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk
mereka cukup? aspek apa yang perlu ditambahkan,
diklarifikasi dan diperbaiki?
e. Apa fokus tujuan instruksional?
f. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis
lingkungan belajar lebih disukai?
g. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun
dukungan sudah mencukupi?
2. Desain (Design)
Tahap

desain

terkait

dengan

penentuan

sasaran,

instrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis yang
terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan
pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis
dan spesifik. Dalam tahap desain, yang ditanyakan adalah:
a. Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video
dan Grafis. Apakah sumber tersebut dari pihak ketiga
atau siswa membuat sendiri?
b. Berbagai

sumber

pembelajaran.

Apa

dibutuhkan
sumber

untuk
cukup

menyelesaikan
tersedia

untuk

menyelesaikan pembelajaran?
c. Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama
pembekajaran. Apakah terjadi kolaboratif, interaktif atau
individu?
d. Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada
pembelajaran? Misalkan behavioris konstruktivis, dan
lain-lain.

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE11

e. Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap
tugas

dan

bagaimana

pembelajaran

yang

akan

dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dan lain-lain,)?
f. Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran?
g. Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai
yang

telah

dicapai

oleh

siswa?

Apa

metode

untuk

menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
h. Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk
mendapatkan umpan balik pada bahan ajar?
i. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga
menarik minat siswa? Anda akan memilih untuk variasi
dalam pilihan pengiriman dan jenis media?
3. Pengembangan (Development)
Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan dan
penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahapan
desain. Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan konten dan
perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
b. Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada
anggota yang bekerja secara efektif dalam sebuah tim?
c. Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
d. Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas
siswa?
4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta
pelatihan

dan

instrukturnya/

fasilitator.

Pelatihan

bagi

fasilitator meliputi materi kurikulum,hasil pembelajaran
yang

diharapkan,

metode

penyampaian

dan

prosedur

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE12

pengujian. Aktivitas lain yang harus dilakukan pada fase ini
meliputi penggandaan dan pendistribusian materi dan bahan
pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi masalah
teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:
a. Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari
pengalaman siswa saat berinteraksi dengan belajar.
b. Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan
siswa selama pebelajaran?Apakah mereka benar-benar
tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
c. Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa
siswa dapat memahami topik dengan segera atau apakah
mereka perlu bantuan?
d. Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin
terjadi selama pembelajaran. Apa reaksi guru ketika
kegiatan

untuk

siswa

tidak

berjalan

seperti

yang

direncanakan?
e. Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru
memiliki strategi ‘cadangan’?
f. Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
g. Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka
dapat

bekerja

secara

mandiri

atau

memerlukan

bimbingan?
5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap
formatif.

tahap

Ini

proses

adalah

ADDIE

melibatkan

multidimensional

dan

evaluasi

merupakan

komponen penting dari proses ADDIE. Ini mengasumsikan
bentuk

evaluasi

formatif

dalam

tahap

pengembangan.

Evaluasi dilakukan selama tahap implementasi dengan
bantuan

instruktur

dan

siswa.

Setelah

pelaksanaan

pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE13

perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi
harus memastikan apakah masalah yang relevan dengan
program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang
diinginkan terpenuhi.
Tahapan-tahapan model ADDIE menurut Chaeruman (2008)
adalah sebagai berikut :

10

a. Tahap analisis: suatu proses mendefinisikan apa yang akan
dipelajari oleh peserta belajar. Maka untuk mengetahui atau
menentukan apa yang harus dipelajari, kita harus melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya adalah melakukan needs
assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah
(kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profil calon peserta belajar, identifikasi
kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang
rinci didasarkan atas kebutuhan.
b. Tahap desain: tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat
rancangan. Ibarat bangunan, maka sebelum dibangun gambar
rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih
dahulu. Apa yang kita lakukan dalam tahap desain ini?
Pertama kita merumuskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya
menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada
tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian
menentukan

strategi

pembelajaran

yang

tepat

harusnya

seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada
banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita
pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu,
pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, misalnya
sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti
apa seharusnya.
10 Chaeruman. Mengembangkan Sistem Pembelajaran dengan Model
ADDIE. (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2008)

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE14

c. Tahap

pengembangan:

pengembangan

adalah

proses

mewujudkan blue-print atau desain tadi menjadi kenyataan.
Jika dalam desain diperlukan suatu perangkat lunak berupa
multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus
dikembangkan, atau diperlukan modul cetak, maka modul
tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan
lingkungan

belajar

lain

yang

akan

mendukung

proses

pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu
langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba
sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang
merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu
evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya
digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang
dikembangkan.
d. Tahap implementasi: langkah nyata untuk menerapkan
sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada
tahap ini semua yang telah dikembangkan diset sedemikian
rupa

sesuai

dengan

diimplementasikan.

peran

Misalnya,

atau
jika

fungsinya

agar

memerlukan

bisa

perangkat

lunak tertentu maka perangkat lunak tersebut harus sudah
diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka
lingkungan dibuat tertentu dan juga harus ditata. Barulah
diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.
e. Tahap evaluasi: evaluasi adalah proses untuk melihat apakah
sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai
dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi
bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang
terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misalnya,
pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu
bentuk

evaluasi

formatif

misalnya

review

ahli

untuk

memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat.

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE15

Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari
produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi
kelompok kecil.
Kelebihan dan Kekurangan Model ADDIE
Dalam aplikasinya di lapangan, model ADDIE ini tentu saja
mempunyai

kelebihan

dan

kekurangan,

kelebihan

dan

kekurangan desain pembelajaran model ADDIE ini diantaranya:11
a. Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta
strukturnya yang sistematis.
Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5
komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara
sistematis, artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan
yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik,
tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana
yang

menurut

kita

ingin

di

dahulukan.

Karena

kelima

tahap/langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan
dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana
dan terstruktur dan sistematis maka model desain ini akan
mudah dipelajari oleh para pendidik.
b. Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis
memerlukan waktu yang lama.
Dalam

tahap

analisis

ini

pendesain

atau

pendidik

diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa
terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu
analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis
ini

yang

nantinya

akan

mempengaruhi

lamanya

proses

menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran dilaksanakan.
Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan

11
Nurmaya,
Model
Pembelajaran:
7
Model
Pembelajaran.
(https://mayalink.wordpress.com/2015/11/13/
model-pembelajaran-7-modelpembelajaran/, diakses tanggal 17 November 2017)

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE16

mempengaruhi

tahap

mendesain

pembelajaran

yang

selanjutnya.
KESIMPULAN
Desain pembelajaran model ADDIE merupakan singkatan
dari Analyze (analisis), Design (desain), Develop (pengembangan),
Implement
Sebagiamana

(implementasi
namanya

/eksekusi),

desain

Evaluate

pembelajaran

(evaluasi).

model

ADDIE

merupakan desain pembelajaran dengan pendekatan sistem
sehingga diantara tahapan-tahapannya tidak bisa terpisahkan.
Tahapan ADDIE yang sistematis menjadikan model ini merupakan
model

yang

sederhana

dan

mudah

diterapkan.

Proses

pembelajaran ADDIE bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan
dasar yang efektif, efisien, dan dinamis.

Dedi Junaedi, Desain Pembelajaran Model ADDIE17

DAFTAR PUSTAKA
Admin
Padamu,
Desain
Pembelajaran
Model
ADDIE.
https://www.padamu.net. Diakses pada 07 November 2017
pukul 13.15 WIB.
Branch, R. M. 2009. Instructional Design : The ADDIE Approach.
Boston: Springer US.
Chaeruman. 2008. Mengembangkan
Sistem Pembelajaran
dengan Model ADDIE. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Gage, Nathaniel L. 2009. A Conception Of Teaching. Boston:
Springer US
Ibrahim, Reyzal. 2011. Model Pengembangan ADDIE diakses
melalui
http://jurnalpdf.info/pdf/model-pengembanganaddie.html diakses tanggal 2 November 2017 pukul 03.16
WIB
Latip, Asep E. 2016. Pembelajaran Berbasi Karakter di Madrasah
Ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 28, Issue 1.
Nurmaya. 2015. Model Pembelajaran: 7 Model Pembelajaran.
(https://mayalink.wordpress.com/model-pembelajaran-7model-pembelajaran/, diakses tanggal 17 November 2017
Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung : Alfabeta.
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Zehra Ozdilek - Edward Robeck. 2009. “Operational Priotrities of
Instructional Designers Analyzed Within the Steps of the
ADDIE Instructional Design Model”. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, Vol. 1, Issue 1.