Pendekatan Masalah Sumber dan Jenis data

3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.3.1 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan, dengan cara : a. Studi Pustaka Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari undang-undang, peraturan pemerintah dan literatur hukum yang berkaitan dengan pokok bahasan. Hal ini dilakukan dengan cara membaca, mengutip dan mengidentifikasi data yang sesuai dengan pokok bahasan dan ruang lingkup penelitian ini. b. Studi lapangan Studi lapangan dilakukan dengan wawancara dengan responden yang telah direncanakan sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka. Peneliti bertanya langsung kepada informan yang dipilih, yaitu pihak-pihak yang berkompeten yang dianggap mampu memberikan gambaran dan informasi yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

3.3.2 Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Identifikasi data, yaitu mencari data yang diperoleh untuk disesuaikan dengan pembahasan yang akan dilakukan dengan menelaah peraturan, buku atau artikel yang berkaitan dengan judul dan permasalahan. b. Klasifikasi data, yaitu hasil identifikasi data yang selanjutnya diklasifikasi atau dikelompokkan sehingga diperoleh data yang benar-benar objektif. c. Penyusunan data, yaitu menyusun data menurut sistematika yang telah ditetapkan dalam penelitian sehingga memudahkan peneliti dalam menginterprestasikan data.

3.4 Analisis Data

Analisis terhadap hasil penelitian merupakan usaha untuk menemukan jawaban dari permasalahan. Dalam proses analisis ini rangkaian data yang tersusun secara sistematis dan menurut klasifikasinya dianalisis secara kualitatif dan diberi pengertian berdasarkan kata-kata yang sesuai dengan apa yang ada dilapangan sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Hasil analisa dilanjutkan dengan mengambil kesimpulan secara induktif, yaitu meneliti dari data dan fakta yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan mengambil kesimpulan secara umum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab terdahulu selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian izin kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil salah satunya diatur dalam Skep Kapolri No. Pol. : Skep82II2004 dan Peraturan Kapolri No. Pol.: 13X2006. Kewenangan perizinan ini mutlak ada pada Kepolisian yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada kepala satuan jajaran Polri. Untuk memiliki izin tersebut, peminat harus terlebih dahulu meminta rekomendasi dari aparat intelijen dari markas besar Polisi provinsi dimana pemohon tersebut tercatat yang dilampiri dengan SKCK yang dikeluarkan oleh kepolisian setempat, surat keterangan pekerjaan, surat keterangan kesehatan dan kemampuan menembak. Semua dokumen tersebut kemudian diverifikasi dan dilakukan wawancara oleh aparat intelijen kepolisian provinsi. Apabila kesemua elemen persyaratan dianggap memenuhi, aparat intelijen tersebut lalu kemudian mengeluarkan surat rekomendasi untuk kemudian ditindaklanjuti oleh aparat intelijen di Mabes Polri. Pada tahapan ini, akan

Dokumen yang terkait

PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRATIF TERHADAP PERKARA PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PERUSAHAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 18 78

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) (Studi Pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampu

1 13 115

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) (Studi Pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampu

0 9 117

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER)

0 13 51

KAJIAN PENGATURAN PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (PROPER) SEBAGAI INSTRUMEN PENAATAN HUKUM LINGKUNGAN.

0 0 1

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 237 Tahun 2012 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2011-2012

1 1 70

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013

1 3 68

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 180 Tahun 2014 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013-2014

1 16 119

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2010 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 0 5

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) Adi Pangestu, Elman Eddy Patra, dan Satria Prayoga Program Studi Hukum Administra

0 3 9