PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) Adi Pangestu, Elman Eddy Patra, dan Satria Prayoga Program Studi Hukum Administra

  

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP

PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN

PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP (PROPER)

Adi Pangestu, Elman Eddy Patra, dan Satria Prayoga

  Program Studi Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung, Jl Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

  Bandar Lampung 35145 No.HP : 08989977739 e-mail :

  

ABSTRAK

  Lingkungan hidup dapat terjaga apabila implementasi peraturan tentang lingkungan hidup tepat guna, namun apabila terjadi disobediensi maka akan mengalami kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan secara terus menerus sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas, Tata Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung dan Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung Nomor:30/Skep/DK/II.04/2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Proper Provinsi Lampung Tahun 2014. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan pengawasan oleh Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper dan Apa faktor penghambatnya?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris dengan data yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan 1)bahwa pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper dilakukan oleh tim teknis dan dilakukan secara langsung dan berkala kepada perusahaan yang masuk dalam daftar pengawasan di Kota Bandar lampung 2)Penghambat pada pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper yaitu: keterbatasan sumber daya manusia yang kompatibel untuk pengawasan di lapangan, keterbatasan anggaran, serta kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan uji limbah seperti laboratorium dan peralatan pengawas di lapangan. Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung diharapkan menindak tegas perusahaan yang tidak bersedia memberikan laporan UKL/UPL, perizinan, pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta perlunya konsistensi dari perusahaan yang tidak terdaftar dalam Proper maupun yang terdaftar untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

  Kata kunci: Lingkungan, Pengawasan, Perusahaan, Proper

  PENDAHULUAN

  Secara konstitusional, perekonomian nasional negara Indonesia diatur dalam Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen ke empat yang berbunyi

  1

  : “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”

  Hal ini menunjukkan adanya kebebasan dalam pembangunan perekonomian yang sangat ditentukan oleh pelaku usaha guna terselenggaranya peningkatan ekonomi di segala bidang seperti bidang pertanian, bidang hukum, bidang peternakan, dan bidang-bidang lainnya. Karena suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila berhasil membangun perekonomian yang kokoh dengan tingginya pendapatan per kapita masyarakat bangsa tersebut. Kebebasan pada penyelenggaraan Pemerintahan tersebut diperlukan pengawasan dengan prinsip berwawasan lingkungan.

  Pengawasan pada umumnya adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, 1 Undang-Undang Dasar Negara

  Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen ke-4 Pasal 33 ayat

  apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Pengertian pengawasan tersebut menekankan pada suatu proses pengawasan berjalan secara sistematis sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan

  2 .

  Pengawasan dibebankan kepada Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup yang dalam hal ini Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung untuk Kota Bandar Lampung.

  Sumber air bersih khususnya air sumur serta sungai telah tercemar. Pada

  4 April 2014 terjadi indikasi kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dadi Tjokrodipo. Air sumur disekitar lingkungan rumah sakit berubah warna menjadi merah dan berbau zat kimia

  3 .

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, menjadi dasar penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana pengawasan dan apa saja faktor penghambat Pengawasan BPPLH Kota Bandar Lampung Terhadap Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) mengingat Pemerintah Provinsi Lampung sudah mengeluarkan beberapa kebijakan dan himbauan terhadap pelestarian lingkungan hidup. 2 Sujamto. 2001. Aspek-aspek Pengawasan di

   Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.Hlm 19 3 Diolah dari diakses pada tanggal 23 April

METODE PENELITIAN

  Metode penelitian yang dipergunakan adalah dengan menggunakan pendekatan masalah secara yuridis empiris dengan data yang bersumber dari data primer dan data skunder. Mengumpulkan data dengan mengadakan penelitian langsung pada tempat atau objek penelitian dan melakukan wawancara.

  PEMBAHASAN

  Berdasarkan Keputusan Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Selaku Ketua Tim Teknis Proper Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Penetapan Peserta Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan hidup (PROPER) Tahun 2013-2014 terdapat 23 perusahaan /jenis kegiatan yang berdampak bagi lingkungan hidup di Kota Bandar Lampung terdaftar dalam program tersebut yaitu perusahaan agroindustri, manufaktur, pra sarana dan jasa, pertambangan, energi dan migas.

  Kemudian, Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013 terdapat

  14 perusahaan/jenis kegiatan yang berdampak bagi lingkungan hidup berkategori merah di Kota Bandar Lampung, yaitu kegiatannya tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Salah satu diantaranya yaitu Hotel Novotel Lampung.

  Sedangkan perusahaan/jenis kegiatan yang berdampak bagi lingkungan hidup berkategori biru salah satu dari 9 yang terdaftar adalah PT. Tanso Putra Asia.

  4.2 Pelaksanaan Pengawasan BPPLH Kota Bandar Lampung terhadap Perusahaan Yang Terdaftar Dalam PROPER

4.1.3 Perusahaan di Kota Bandar Lampung

  4.2.1 Kewenangan BPPLH Kota Bandar Lampung

  Berdasarkan hasil wawancara dan Keputusan Walikota Bandar lampung Nomor: 893/III.20/HK/2013 tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT. Sinar Laut Lampung Permai (Hotel Novotel Lampung) memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut

  4

  :

  a. Melakukan pengamatan, pemotretan, perekaman audio visual dan pengukuran;

  b. Meminta keterangan kepada masyarakat yang berkepentingan, karyawan yang bersangkutan, konsultan, kontraktor, dan perangkat pemerintahan setempat; 4 Keputusan Walikota Bandar

  lampung Nomor: 893/III.20/HK/2013 tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT. Sinar Laut Lampung Permai c. Membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yang diperlukan, antara lain dokumen perizinan, dokumen AMDAL. UKL/UPL data hasil swapantau, dokumen surat keputusan organisasi perusahaan;

  d. Memasuki tempat tertentu;

  e. Memeriksa konstruksi dan fasilitas penyimpanan sementara limbah B3 f. Memeriksa peralatan penanggulangan bahaya berkaitan dengan limbah B3 yang disimpan sementara; g. Serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggung jawab atas usaha dan/atau kegiatan.

  Menurut hasil wawancara dengan Staf Wasdal dan Gakkum, Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung sebelum melakukan tugas pengawasannya, mengadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada perusahaan tentang apa saja yang dinilai sebagai indikator pencemaran lingkungan. Setelah dilakukan sosialisasi tersebut perusahaan harus menyiapkan dokumen-dokumen, yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL), dan Surat Pernyataan Kesanggupan

  Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL). Perusahaan

  diminta untuk melaporkan minimal 1 dokumen dari 3 dokumen tersebut. Setelah itu, dibuat jadwal untuk inspeksi ke lapangan untuk mengecek kebenaran tentang dokumen yang dilaporkan.

  4.2.2 Pembentukkan Tim Teknis Proper

  4.2.2.1 Tugas Tim Teknis Proper

  Tim teknis Proper yang dibentuk oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kab/Kota sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung Nomor 30/Skep/DK/II.04/2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Proper Provinsi Lampung Tahun 2014 memiliki tugas-tugas yaitu

  5

  : a. Pengumpulan data awal; b.

  Melakukan inspeksi; c. Menyusun laporan hasil inspeksi; d.

  Mengikuti supervisi KLH; e. Menyusun raport sementara; f. Menyampaikan hasil raport sementara; g. Mengelola sanggahan; h. Menetapkan peringkat sementara; dan i.

  Melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur Kabupaten/Kota

  4.2.3.3 Hasil Pengawasan Berkala Hotel Novotel

  Dari hasil penelitian didapat data hasil analisis air limbah yang dilakukan 5 Keputusan Kepala Badan Pengelolaan

  Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung Nomor 30/Skep/DK/II.04/2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Proper Kesehatan Tanjung Karang terhadap (B3) per item dan diletakkan di air Limbah Hotel Novotel Lampung blok masing-masing item limbah pada Januari 2014 - Maret 2014. Pada

  4. Tidak mengirim/mengeluarkan bulan Februari 2014 didapat hasil yang Limbah Bahan Berbahaya dan melebihi standar/baku mutu. Beracun (B3) yang sudah saatnya dikeluarkan

  Tabel 8. Hasil Analisis Air Limbah Hotel Novotel

  20 Februari 2014 No Parameter Standar Satuan Analisis Hasil

  4.2.3.4 Hasil Pengawasan Berkala 1 PH 6,0-9,0 7,80 PT. Tanso Putra Asia 3 T S S 50 mg/L 34 -- Dari hasil penelitian diperoleh 4 BOD 5 30 23,15 data hasil pengolahan solar bekas oleh mg/L 5 COD 50 58 PT. Tanso Putra Asia pada Desember mg/L 6 Minyak/Lem 25 2,40 2013 - Februari 2014. ak mg/L 7 MBAS 5 0,317

  1. Date : 27 Desember 2013

  mg/L 8 Colyfrom 400 MPN/10 93 Costumer : PT. Karya Gemilang Sumber : Data Badan Pengelolaan dan Pengendalian Hidup Kota 0mL Bersama Bandar Lampung 2014 Product : Solar Bekas

  Vehicle : BE 9844 BE Kemudian, pada periode Januari- 1st Weight : 20.080 Kg

  2nd Weight : 7.110 Kg + Maret 2014 limbah lampu bekas yang dihasilkan sebanyak 298 buah dan aki

  Net Weight : 12.970 Kg bekas 2 buah.

  2. Date : 24 Januari 2014 Berdasarkan hasil wawancara

  Costumer : PT. Karya Gemilang dengan Handi Setio Buono, S.T. selaku Bersama

  Staf Wasdal dan Gakkum Lingkungan Product : Solar Bekas

  Hidup yang menyatakan bahwa Hotel Vehicle : BE 9844 BE

  Novotel telah taat dalam pelaksanaan 1st Weight : 19.780 Kg

  UKL/UPL namun terdapat beberapa 2nd Weight : 6.930 Kg + pelanggaran yang dilakukan oleh Hotel

  Novotel. Pelanggaran yang dilakukan Net Weight : 12.850 Kg diantaranya sebagai berikut:

  3. Date : 20 Februari 2014

  1. Tidak adanya papan informasi titik Costumer : PT. Karya Gemilang koordinat Tempat Penyimpanan

  Bersama Sementara (TPS) Limbah Bahan

  Product : Solar Bekas Berbahaya dan Beracun (B3)

  Vehicle : BE 9844 BE

  2. Tidak terdapat perlengkapan 1st Weight : 20.210 Kg

  Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Pertolongan Pertama

  Net Weight : 13.320 Kg Pada Kecelakaan (P3K)

  3. Tidak adanya log book Limbah Kemudian, berdasarkan hasil

  Bahan Berbahaya dan Beracun wawancara dengan Handi Setio Buono, S.T. selaku Staf Wasdal dan Gakkum Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa Hotel Novotel telah taat dalam pelaksanaan UKL/UPL namun terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Tanso Putra Asia. Pelanggaran yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:

  1. Dengan sengaja membiarkan ceceran oli ke tanah

  2. Tidak menjaga kebersihan dan penataan di halaman pabrik

  Dari hasil wawancara dengan Staf Wasdal dan Gakkum BPPLH Kota Bandar Lampung, Handi Setio Buono,S.T. peneliti mendapatkan informasi tentang beberapa faktor penghambat Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper, yaitu:

  1. Keterbatasan sumber daya manusia yang kompatibel untuk pengawasan di lapangan.

  2. Keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan pengawasan di lapangan.

  3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan uji limbah seperti laboratorium dan peralatan pengawas di lapangan.

  4. Kurangnya sosialisasi kepada perusahaan mengenai peraturan tentang lingkungan hidup

  PENUTUP

  Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pelaksanaan pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper dilakukan oleh Tim Teknis Proper sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung Nomor 30/Skep/DK/II.04/2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Proper Provinsi Lampung Tahun 2014 dan Surat Perintah Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Nomor: 800/643/III.20/2014 tentang pelaksanaan dan pendampingan tim inspeksi Proper 2014.

4.3. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pengawasan Terhadap Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Proper

  2. Faktor penghambat dalam pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Proper adalah keterbatasan sumber daya manusia yang kompatibel untuk pengawasan di lapangan, keterbatasan anggaran, kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan uji limbah seperti laboratorium dan peralatan pengawas di lapangan serta kurangnya sosialisasi kepada perusahaan mengenai peraturan tentang lingkungan hidup.

  3. Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung diharapkan menindak tegas perusahaan yang tidak bersedia memberikan laporan pelaksanaan UKL/UPL, perizinan, Muhammad, S.H.,M.H., Prof. pengelolaan Limbah B3 (Bahan Abdulkadir. 2010. Hukum Berbahaya dan Beracun). . Bandung:

  Perusahaan Indonesia 4. Pemerintah Kota Bandar Lampung PT. Citra Aditya Bakti.

  diharapkan memberikan fasilitas Nurmayani, S.H., M.H., 2009. Hukum yang memadai bagi BPPLH agar Administrasi Daerah , Bandar dapat melakukan tugasnya dengan Lampung : Universitas Lampung. baik serta konsisten mengawasi Pracoyo NE et al. 2006. Penelitian perusahaan dalam rangka Bakteriologik Air Minum Isi perlindungan terhadap lingkungan. Ulang Di Daerah Jabotabek .

  5. Perlunya konsistensi dari Cermin Dunia Kedokteran 152 perusahaan yang tidak terdaftar Prayudi, Hukum Administrasi Negara, dalam Proper maupun yang Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981 terdaftar untuk menjaga dan Sujanto. Beberapa Pengertian di melestarikan lingkungan hidup Bidang Pengawasan . Ghalia karena sebagian besar makhluk Indonesia. 1986 hidup yang ada di alam tidak dapat Soewarno Handayadiningrat. 1981. diperbaharui. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen .

  Jakarta :Bumi Aksara.

DAFTAR PUSTAKA

  Soekarno K. 1965. Dasar-Dasar A.

   Buku-Buku Management . Firma Tekad.

  Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum Dan Penelitian Hukum .

  Peraturan – Peraturan : Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

  Abdulkadir Muhammad. 2002. Hukum Undang-Undang Dasar Negara

  Perusahaan Indonesia. Bandung:

  Republik Indonesia Tahun 1945 Citra Aditya Bakti. amandemen ke-4

  Chidir Ali, Badan Hukum, Alumni, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 1987. tentang Dokumen Perusahaan

  Hasibuan Malayu. 2001. Dasar-dasar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982

  Perbankan. Jakarta : Bumi

  tentang Wajib Daftar Perusahaan Aksara. Keputusan Deputi Menteri Lingkungan

  H. Bohari, S.H., 1992, Pengawasan Hidup Bidang Pengendalian

  Keuangan Negara , Jakarta :

  Pencemaran Lingkungan Selaku Rajawali Pers. Ketua Tim Teknis Proper Nomor

  Muh. Ilham. Skripsi. Pengaruh

  6 Tahun 2014 Tentang Penetapan

  Motivasi, Komitmen dan Disiplin

  Peserta Penilaian Peringkat

  Kerja Terhadap Kinerja

  Kinerja Perusahaan Dalam

  Karyawan Pada PT. Wesitan

  Pengelolaan Lingkungan hidup

  Konsultan Pembangunan di

  (PROPER) Tahun 2013 – 2014 Makassar , Makassar, 2013. Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Internet: Provinsi Lampung Nomor 30/Skep/DK/II.04/2014 tentang

  Proper Provinsi Lampung Tahun id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandar_La 2014 mpung

  Surat Edaran Badan Pengelolaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Nomor : 660/394/III.20/2014 tentang Teguran 1

  Surat Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Nomor : 660/395/III.20/2014 tentang Teguran Pertama

  Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013

  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

  Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 23 Tahun 2008 tentang

   Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung

  Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

  Lain - lain :

  Laporan Ekonomi dan Sosial Terkini 2013 Provinsi Lampung, BPS Provinsi Lampung

  Direktori Industri Besar dan Sedang Provinsi Lampung 2013, BPS Provinsi Lampung

  Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung dalam angka 2013

  PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Penggunaan 2008-2012, Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung 2013

  Laporan Hasil Penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2011