data yang didapat diubah menjadi bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing. Reduksi data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data
yang didapat dari proses wawancara dan dokumentasi, kemudian dipilah sedemikian rupa hingga mendapat data-data penting yang sesuai dengan
fokus penelitian, lalu data-data penting tersebut dirangkum dalam suatu rangkuman data.
3. Display Data
Tahapan selanjutnya adalah tahap penyajian data display data. Tahap
display data berisi tentang pengolahan data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke
dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut
ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana. Rangkuman data yang diperoleh dari tahap reduksi dideskripsikan secara singkat dan didukung
oleh tabel yang dibuat oleh peneliti untuk memudahkan pembaca memahami segala informasi yang disajikan secara lebih sederhana. Data yang disajikan
diharapkan mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh terhadap fenomena golongan putih yang terjadi di kalangan mahasiswa Jurusan Ilmu
Pemerintahan FISIP Unila pada Pemilu Legislatif tahun 2014.
4. Kesimpulan atau Verifikasi
Tahapan terakhir adalah tahap kesimpulan atau verifikasi. Pada tahap ini
peneliti menganalisis data secara lebih spesifik hingga mendapat suatu
kesimpulan yang utuh. Kesimpulan dibuat berdasarkan fakta yang tersaji di lapangan. Kesimpulan menjurus pada jawaban dari pertanyaan penelitian
yang diajukan dan mengungkap “what” dan “how” dari temuan penelitian
tersebut. Kesimpulan yang dibuat diharapkan mampu mengungkakan bagaimana fenomena golongan putih yang terjadi di kalangan mahasiswa
Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila pada Pemilu Legislatif tahun 2014, dengan kata lain kesimpulan yang dibuat akan menjawab tujuan masalah
yang telah ditetapkan sebelumnya.
IV. GAMBARAN UMUM
A. Jurusan Ilmu Pemerintahan
Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke
governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan. Dominasi state negara dalam proses pembuatan kebijakan
publik mulai tereduksi seiring dengan diakuinya posisi dan peran voluntary sector dan private sector dalam proses pembuatan kebijakan, yang
sebelumnya nyaris tidak pernah diperhitungkan dalam pendekatan pemerintahan versi lama klasik. Masuknya dua sektor sebagai aktor baru
dalam proses tata kelola pemerintahan berpengaruh terhadap meluasnya bidang kajian Ilmu Pemerintahan. Jika sebelumnya Ilmu Pemerintahan
menempatkan lembaga-lembaga negara sebagai fokus dalam kajiannya maka sektor swasta dan masyarakat kini juga menjadi bidang kajian baru yang tidak
kalah pentingnya dalam memahami berbagai persoalan serta fenomena politik dan pemerintahan
Pergeseran government ke governance dalam pengajaran studi Ilmu
Pemerintahan dipahami dengan cara: pertama, yang dikedepankan dalam proses governance bukan efisiensi atau efektifitas kerjanya melainkan pola
interaksi pihak-pihak yang berkepentingan. Kinerja masing-masing pihak