Entity Relationship Diagram ERD Flowchart

Simbol offline-storage, untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu. Simbol manual input, untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard. 3. Input-Output Symbols Simbol Input-Output Input-Output Symbols merupakan simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. Tabel 2.7 Input-Output Symbols Al-Bahra, 2005 Simbol Keterangan Simbol inputoutput, untuk menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya. Simbol punched card, untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu. Simbol magnetic tape, untuk menyatakan input berasal dari pita magnetis atau output disimpan ke pita magnetis. Simbol disk storage, untuk menyatakan input berasal dari dari disk atau output disimpan ke disk. Simbol document, untuk mencetak keluaran dalam bentuk dokumen melalui printer. Simbol display, untuk mencetak keluaran dalam layar monitor.

2.4.3 Implementasi Sistem

Menurut Kadir dalam bukunya Kadir, 2003, implementasi sistem dilakukan untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat telah sesuai kebutuhan sistem, desain, dan semua fungsi dapat berjalan dan dipergunakan dengan baik tanpa kesalahan atau eror. Pada implementasi sistem, aktifitas yang dilakukan antara lain: a. Pemrograman dan Pengujian b. Instalasi hardware dan software c. Pelatihan kepada pengguna d. Pembuatan dokumentasi e. Konversi

2.4.4 Pemeliharaan Sistem

Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Kedua pemeliharan diperlukan karena perubahan bisnis atau lingkungan atau adanya permintaan kebutuhan baru oleh pengguna. Ketiga, pemeliharaan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang menjadi menurun Kadir, 2003.

2.4.5 Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak merupakan proses eksekusi suatu program atau sistem dengan tujuan menemukan ada atau tidaknya kekurangan atau masalah pada sistem dengan melibatkan setiap aktivitas. Pada pengujian sistem ini dilakukan evaluasi pada setiap atribut atau kemampuan suatu sistem sehingga diketahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna Zulkifli, 2013. Black box Testing merupakan salah satu metode pengujian sistem, dimana pengujian yang dilakukan berdasarkan spesifikasi kebutuhan sistem dan tidak perlu memeriksa coding. Dengan Black box Testing, pengujian yang dilakukan hanya berdasarkan pandangan pengguna untuk mengetahui apakah fungsi yang dibutuhkan berjalan sesuai harapan atau tidak. Metode Black box Testing ini digunakan saat suatu sistem telah selesai dibuat. Keuntungan penggunaan metode ini adalah penguji tidak memerlukan pengetahuan yang spesifik mengenai bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan sistem tersebut dan juga pengetahuan pada implementasinya Nidhra dan Dondeti, 2012. Pada pengujian dengan Black box Testing, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, salah satunya adalah Equivalence Class Partioning. Pengujian dengan Equivalence Class Partioning didasarkan pada asumsi bahwa input dan output program dapat dibagi menjadi kelas dengan jumlah terbatas valid dan non-valid sehingga semua kasus yang sudah dipartisi ke dalam kelas-kelasnya akan diuji dengan perilaku yang sama Nidhra dan Dondeti, 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun ajaran 20142015.

3.2 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Spesifikasi kebutuhan fungsional dari sistem ini antara lain: 1. Daftar smartphone dan spesifikasinya. 2. Entry bobot nilai kriteria smartphone untuk menunjukkan prioritas kriteria smartphone yang diharapkan. 3. SPK pemilihan smartphone, merupakan proses pemilihan smartphone yang akan dibandingkan dan memproses smartphone yang telah dipilih untuk mendapatkan hasil smartphone yang diharapkan pengguna. 4. Entry data smartphone dan spesifikasinya, meliputi proses input, edit, dan delete data. 5. Entry data spesifikasi dan bobot setiap spesifikasi smartphone, meliputi proses input, edit, dan delete data.

3.3 Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan yang berada diluar fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem. Dengan kata lain, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan batasan lingkungan sistem, kinerja sistem, keandalan sistem, kemanan sistem, dan lain-lain. Spesifikasi kebutuhan non-fungsional dari sistem ini antara lain: 1. Kebutuhan Pemakaian a. Sistem mudah digunakan pengguna, baik pengguna umum maupun admin. b. Tampilan bagi pengguna user interface dibuat secara user-friendly. 2. Kebutuhan Kinerja a. Sistem memiliki keamanan yang baik. b. Sistem harus dapat melakukan semua proses dalam waktu yang relatif cepat, termasuk waktu antara input data dan output yang dikeluarkan, sehingga tidak membuat pengguna menunggu lama untuk proses yang dijalankan.

3.4 Perangkat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, perangkat pendukung yang dibutuhkan dibagi menjadi dua, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras.

3.4.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini, yaitu: 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 64 bit 2. Notepad++

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode ANP (Analytic Network Process) dan TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) Untuk Pengambilan Keputusan Alternatif Pemasaran Terbaik Pada Hotel Citi Inn Medan

78 552 153

Implementasi Metode Preference Rangking Organizational Method For Enrichment Evaluation (Promethee)Untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)

7 42 182

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Algoritma K-Nearest Neighbor Dan Metode Topsis Dalam (Technique For Orders Preference By Similarity To Ideal Solution) Dalam Penentuan Mutu Beras Miskin (Studi Kasus: Bulog Aceh)

13 70 123

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

APLIKASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK PENENTUAN SUPPLIER KAYU SENGON

4 10 15

Analisis Dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Handphone Dengan Metode Entropy Dan Metode Technique for order preference By Similarity to Ideal Solution (Topsis).

0 1 12

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTWATCH MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS).

1 1 4

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Smartwatch Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) JURNAL. JURNAL

3 6 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAYU UNTUK GITAR MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

0 0 5