Teori Proses Belajar Kebudayaan

penggunaan benda-benda simbolik tersebut pada dasarnya yang menjelaskan tentang cara hidup berumah tangga dan fungsi perkawinan menurut tradisi dan falsafah hidup orang Jawa. Penggunaan lambang-lambang komunikasi simbolik tersebut secara ideal harus dipahami oleh setiap pasangan suami istri yang melaksanakan prosesi ini sehingga diharapkan mereka akan dapat melaksanakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalam setiap prosesi Temu Manten. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir di bawah ini: Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian Prosesi Temu Manten  Sanggan atau tukar kembang mayang  Balangan Ghantal  Wiji Dadi  Sinduran  Mangku  Tanem  Kacar Kucur  Dahar Walimah  Menjemput Besan  Sungkeman Pasangan Suami Istri Nilai-Nilai Budaya Dalam Prosesi Temu Manten III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Menurut Moleong 2005; 6, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif adalah yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi perhitungan lainnya. Menurut Moleong 2005; 7, alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam metode kualitatif ialah si peneliti sendiri, sehingga peneliti harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang didapat dari penelitian ini adalah berupa data yang disajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam angka. Data muncul dalam kata yang berbeda dengan maksud yang sama. Data kata verbal yang beragam tersebut perlu diolah agar menjadi ringkas sistematis. Olahan tersebut mulai dari menuliskan hasil obsevasi, wawasan, atau merekam, mengedit, mengklasifikasi, dan mereduksi. Dengan demikian maka tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif.

B. Fokus Penelitian

Menurut Moleong 2005: 93, fokus penelitian penting untuk membatasi masalah studi dan penelitian, sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana data yang tidak relevan. Berdasarkan pengertian tersebur maka penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai budaya yang terdapat dalam prosesi temu manten adat Jawa.

C. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif pada umumnya mengambil jumlah informan yang lebih kecil dibandingkan dengan bentuk penelitian lainnya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu atau perorangan. Untuk memperoleh informasi yang diharapkan, peneliti terlebih dahulu menentukan informan yang akan dimintai informasinya. Berdasarkan pengertian tersebut maka informan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketua DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin Melati Kota Bandar Lampung 2. Sekretaris DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin Melati Kota Bandar Lampung 3. Pasangan Suami Istri yang melakukan prosesi Temu Manten pada DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin Melati Kota Bandar Lampung

D. Jenis Data

Jenis data penelitian ini meliputi: 1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian atau lokasi penelitian, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan penelitian.

Dokumen yang terkait

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Prosesi Lamaran Pada Perkawinan Adat Jawa (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen).

0 1 15

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Prosesi Lamaran Pada Perkawinan Adat Jawa (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen).

0 1 11

HUBUNGAN PENGUASAAN TEKNIK PENATAAN SANGGUL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBENTUK SANGGUL UKEL TEKUK PADA PENATA RIAS PENGANTIN DI HIMPUNAN AHLI RIAS PENGANTIN INDONESIA MELATI MEDAN.

0 7 23

NILAI-NILAI RELIGIUS YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Tradisi Temu Manten Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa ( Studi Kasus di Dusun Tanduran Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri).

1 1 18

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Tradisi Temu Manten Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa ( Studi Kasus di Dusun Tanduran Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri).

1 5 5

NILAI-NILAI RELIGIUS YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Tradisi Temu Manten Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa ( Studi Kasus di Dusun Tanduran Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri).

0 2 12

Peranan Juru Rias Pengantin dalam Melestarikan Tata Rias dan Busana Pengantin Adat Solo Putri di Kabupaten Temanggung.

0 13 90

Kajian Nilai-nilai Budaya Jawa dalam Tradisi Bancakan Weton di Kota (Sebuah Kajian Simbolisme dalam Budaya Jawa).

2 8 2

NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM TINDAK TUTUR PADA PROSESI TEMU MANTEN UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KOTA MADIUN

0 9 20

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA JAWA (Telaah Prosesi Adat Pemakaman pada Masyarakat Pager Kec. Kaliwungu Kab. Semarang Tahun 2014) - Test Repository

0 4 163