seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistic Durbin-Watson D-W:
Sumber : Gujarati 2003 : 467 3.7.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh profitabilitas dan kebijakan hutang
terhadap nilai perusahaan. Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel
dependen Y dan variabel independen X
1
dan X
2
. Persamaan regresinya sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono 2009:192
Y = variabel terikat Nilai Perusahaan
a = bilangan berkonstanta
b
1
,b
2
= koefisien arah garis
X
1
= variabel bebas X
1
Profitabilitas X
2
= variabel bebas X
2
Kebijakan Hutang
3.7.1.3 Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang
digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antara X
1
terhadap Y, bila X
2
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antara X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan D-
W = ∑e
1
– e
1-1
∑ e
1 2
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2