2. Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif 9mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif. Korelasi negatif artinya
hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat berlawanan. Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai Y atau
sebaliknya. 3. Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Maka
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan kata lain hubungan antara
variabel X dengan variabel Y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
3.7.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau
ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Andi Supangat, 2007:293 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sugiyono, 2011:159
Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang
akan ditelaah.Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
1. Pengujian Secara Simultan Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara
simultan terhadap variable terikat. a.
Rumus uji F yang digunakan adalah : ⁄
⁄ R = koefisien kolerasi ganda
K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas
secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai
F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai F
hitung
F
kritis
, maka H yang menyatakan
bahwa variasi perubahan nilai variable bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat ditolak dan sebaliknya.
b. Hipotesis
H ; ρ = 0, Secara simultan profitabilitas dan struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan H
1
; ρ ≠ 0, Secara simultan profitabilitas dan struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan
c. Kriteria Pengujian
H ditolak apabila F
hitung
F
kritis
α = 0,05 2. Pengujian Secara Parsial
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik t dengan langkah-langakah sebagai berikut: Rumus uji t yang digunakan adalah :
√ Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf
signifikansi 5. Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variable terikat, hipotesisnya sebagai berikut : H
01
; ρ = 0, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H
11
; ρ ≠ 0, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H
02
; ρ = 0, struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H
12
; ρ ≠ 0, struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut:
H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
α = 0,05 Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka
kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
o
ada di daerah penolakan, berarti H
a
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
b Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
ada di daerah penerimaan, berarti H
a
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
Sumber: Sugiyono 2011:185
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
3. Penarikan Kesimpulan Hipotesis Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika
t hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisien regresi signifikan tidak signifikan.
Kesimpulannya, profitabilitas
dan struktur
modal mempengaruhi
tidak mempengaruhi nilai perusahaan
. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05 artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 maka
kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukkan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan
antara dua variabel tersebut. Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan alternatif Ha.
1
PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Pada Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2013
Inta Budi Setya Nusa Muhammad Fawzi Lubis
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
This research was conducted on the cement industry companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2003-2013. The purpose of this study is to determine how much influence
Profitability and Capital Structure on Firm Value in the cement industry companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2003-2013 either partially or simultaneously. The method used in
this study is a descriptive analysis method with a quantitative approach.
The population used in this study are the financial statements of the balance sheet and income statement of the cement industry companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2003-
2013 were obtained from 1991 to the present year 2013, Sample selection is done by using purposive sampling method the number of data as many as 10 years. The statistical method
used was a path analysis using SPSS 15.
The results of this study indicate profitability partially positive and significant effect on firm value. While the negative effect of capital structure on firm value. In addition, profitability and
capital structure simultaneously significant effect on firm value, meaning the value of the company is derived from the cement industry companies listed in Indonesia Stock Exchange in
2003-2013 is very dependent on its profitability and capital structure.
Keywords: Profitability, Capital Structure and Firm Value I.
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan usaha yang bersifat tetap,
terus-menerus, didirikan, bekerja, dan berkedudukan di tempat tertentu dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Tujuan setiap perusahaan, yaitu untuk memaksimalkan
keuntungan yang dihasilkan. Imamul Arifin Gina Hadi W., 1996:2 Dalam perusahaan yang telah go public tujuannya menjadi berbeda, yaitu meningkatkan
keuntungan serta kemakmuran para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Salvatore, 2005
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan.
Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya. Nurlela dan Ishaluddin, 2008
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, keunikan perusahaan, nilai aktiva, deviden, penghematan pajak,
struktur modal, fluktuasi nilai tukar, profitabilitas dan keadaan pasar modal. Sudarma, 2004 Rasio profitabilitas terdiri atas gross profit margin, operating profit margin, net profit
margin, cash flow margin, return on assets, dan return on equity. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on assets ROA. Arief Sugiono, 2008:61
Manajer dapat menggunakan berbagai perubahaan struktur modal dan profitabilitas untuk mengungkapkan informasi mengenai nilai perusahaan. James C. Van Horne, 2005:252
Berdasarkan teori struktur modal, setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur modal perusahaan. Struktur
modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Teori struktur modal bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan value of the firm. Sri Hermuningsih, 2013
2
Adapun fenomena yang diambil peneliti adalah alokasi belanja modal sebesar Rp 216,1 triliun dari APBN 2012, sebanyak Rp203,7 triliun merupakan belanja untuk infrastruktur. Angka
ini lebih tinggi dari keseluruhan belanja pegawai untuk kegiatan produktif. Namun demikian, dilihat dari valuasi fundamental, SMGR relatif tidak wajar. Lihat saja, dengan RoA di level 18.54
dan PBV 5,18 kali, seharusnya PBV SMGR berada di level 4 kali untuk harga wajarnya. Pardomuan Sihombing, Recapital Asset Management dan Abidin, analis Millenium Danatama
Securities
1.2 Rumusan Masalah
Adapun uraian dari latar belakang penelitian dan identifikasi penelitian yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
2. Seberapa besar pengaruh struktur modal terehadap nilai perusahaan. 3. Seberapa besar pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas
oleh peneliti yaitu untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan struktur modal secara simultan maupun parsial terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Peneliti melalui penelitian ini berharap dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Untuk mengembangkan ilmu akuntansi khususnya mengenai profitabilitas, struktur modal dan nilai perusahaan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Untuk membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti dan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
profitabilitas, struktur modal dan nilai perusahaan.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Profitabilitas
Menurut M.Nafarin 2007:306 profitabilitas adalah sebagai berikut: “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan sumber daya
yang tersedia ”.
Rasio profitabilitas yang digunakan adalah return on asset ROA yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
X 100
3
2.1.2 Struktur Modal
Menurut Handono Mardiyanto 2008:258 struktur modal adalah sebagai berikut: “Struktur modal adalah komposisi dan proporsi utang jangka panjang dan ekuitas yang
ditetapkan perusahaan. ”.
Rasio struktur modal yang digunakan adalah debt to equity ratio DER yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2.1.3
Nilai Perusahaan Menurut Agus Sartono 2001:487 nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
“Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi
”. Rasio nilai perusahaan yang digunakan adalah price book value PBV yang dihitung
dengan rumus sebagai berikut: 2.2
Kerangka Pemikiran Dengan tingginya tingkat laba yang dihasilkan, berarti prospek perusahaan untuk
menjalankan operasinya di masa depan juga tinggi sehingga nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan akan meningkat pula.
Menurut Husnan 2001:317 hubungan profitabilitas dengan nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
“Semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti nilai perusahaan juga akan dinilai semakin baik
”. Dalam Struktur Modal disimpulkan bahwa bauran pendanaan dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Hal ini memotivasi manajemen perusahaan untuk mencari suatu struktur modal yang optimal bagi perusahaannya, sehingga nilai perusahaan akan menjadi maksimum.
Menurut Said Kelana Asnawi 2005:41 hubungan struktur modal dengan nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
“Perusahaan yang mempunyai struktur modal kecil akan mempunyai nilai perusahaan lebih besar
”. Jika perusahaan memutuskan menetapkan struktur modal dalam jumlah yang besar,
kemungkinan kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas.
Menurut Weston dan Bringham dalam Stein 2012:3 hubungan profitabilitas dengan struktur modal adalah sebagai berikut:
“Perusahaan yang mempunyai tingkat pengembalian investasi profitabilitas tinggi cenderung memiliki struktur modal dalam jumlah kecil”.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan H1: Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
H2: Profitabilitas dan Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan