Infrastruktur e-Learning : prasarana suatu sistem informasi. Sistem dan Aplikasi e-Learning Konten e-Learning

16 Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kuliah online adalah kuliah yang menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi Information and communication technolgy atau yang biasa dikenal dengan istilah elearning. Elearning merupakan frase yang terdiri dari E singkatan dari electronic dan Learning artinya pembelajaran. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Menurut Romi Satria Wahono dalam Seminar Pemanfaatan eLearning Sebagai Alat Bantu Pembelajaran, mengatakan bahwa variabel pemanfaatan e- learning dibagi menjadi : 1 Infrastructure, 2 Sistem and application e-learning. 3 Content e-learning. Komponen- komponen yang membentuk e-Learning adalah :

1. Infrastruktur e-Learning : prasarana suatu sistem informasi.

Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.

2. Sistem dan Aplikasi e-Learning

Yaitu sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian raport, sistem ujian online 17 dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.

3. Konten e-Learning

Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Text-based Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa Sistem informasi yang baik didukung dengan isi dan content yang menarik. Konten dan aplikasi yang baik akan menarik minat dosen untuk menggunakan fasilitas kuliah online sehingga akan mempengaruhi kualitas mengajar dosen menjadi lebih baik. Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.” Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Kamus Bahasa Indonesia 1990 :583. 18 Slameto, 2003:180 menyatakan bahwa : “Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”. Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa minat adalah ketertarikan atas suatu hal dan mempengaruhi kegiatan seseorang. Davis et al.,1989 mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai Sistem Informasi akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan Sistem Informasi. Sedangkan Thompson et al.,1991 menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan Sistem Informasi akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan Sistem Informasi dalam pekerjaannya atau dengan kata lain adanya imbalan di masa depan juga merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi minat pemanfaatan Sistem Iinformasi terhadap penggunaan Sistem Informasi. Menurut Davis et al.,1989 model TAM Technology Acceptance Model, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam menggunakan sistem informasi yaitu : 1. Perceived usefulness persepsi pengguna terhadap manfaat system informasi 2. Perceived ease of use persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan sistem informasi. Kemudahan dalam penggunaan teknologi atau sistem informasi akan menimbulkan perasaan dalam diri dosen bahwa sistem itu mempunyai kegunaan 19 dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila mengajar dengan menggunakan aplikasi kuliah online dan meningkatkan kualitas mengajar dosen. Menurut Goetch dan Davis dalam Tjiptono,2005 : 10 menjelaskan bahwa kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. “Guru adalah orang yang paling penting dalam menciptakan suatu lingkungan belajar yang sesuai guna mengoptimalkan kemampuan belajar siswa. Maka bagi guru di masa depan untuk berhasil, para pendidik harus mendorong pengalaman pembelajaran yang kontekstual yang berkelanjutan dengan TIK atau mungkin lingkungan berbasis TIK.” Atkinson Lee, 2001:162. Kualitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik- buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Universitas dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik dikaitkan dengan tujuan pendidikannya. Mutu pendidikan sebagai sistem selanjutnya tergantung pada mutu komponen yang membentuk sistem, serta proses pembelajaran yang berlangsung hingga membuahkan hasil. Berkaitan dengan pembelajaran yang berkualitas, Pudji Muljono 2006:29 menyebutkan bahwa konsep mutu pembelajaran mengandung lima rujukan, yaitu: “1 kesesuaian, 2 daya tarik, 3 efektivitas, 4 efisiensi dan 5 produktivitas pembelajaran”. Penjelasan kelima rujukan yang membentuk konsep mutu pembelajaran dari Pudji Muljono 2006:29-30 adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian meliputi indikator sebagai berikut: sepadan dengan karakteristik peserta didik, serasi dengan aspirasi masyarakat maupun perorangan, cocok dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kondisi 20 lingkungan, selaras dengan tuntutan zaman, dan sesuai dengan teori, prinsip, dan atau nilai baru dalam pendidikan. 2. Pembelajaran yang bermutu juga harus mempunyai daya tarik yang kuat, indikatornya meliputi: kesempatan belajar yang tersebar dan karena itu mudah dicapai dan diikuti, isi pendidikan yang mudah dicerna karena telah diolah sedemikian rupa, kesempatan yang tersedia yang dapat diperoleh siapa saja pada setiap saat diperlukan, pesan yang diberikan pada saat dan peristiwa yang tepat, keterandalan yang tinggi, terutama karena kinerja lembaga clan lulusannya yang menonjol, keanekaragaman sumber baik yang dengan sengaja dikembangkan maupun yang sudah tersedia dan dapat dipilih serta dimanfaatkan untuk kepentingan belajar, clan suasana yang akrab hangat dan merangsang pembentukan kepribadian peserta didik. 3. Efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi, atau “doing the right things”. Pengertian ini mengandung ciri: bersistem sistematik, yaitu dilakukan secara teratur, konsisten atau berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan, sensitif terhadap kebutuhan akan tugas belajar dan kebutuhan pernbelajar, kejelasan akan tujuan dan karena itu dapat dihimpun usaha untuk mencapainya, bertolak dari kemampuan atau 21 kekuatan mereka yang bersangkutan peserta didik, pendidik, masyarakat dan pemerintah. 4. Efisiensi pembelajaran dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu, biaya, dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau dapat dikatakan sebagai mengerjakan sesuatu dengan benar. Ciri yang terkandung meliputi: merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan model mengacu pada kepentingan, kebutuhan kondisi peserta didik pengorganisasian kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi, misalnya lingkungan atau latar belakang diperhatikan, pemanfaatan berbagai sumber daya dengan pembagian tugas seimbang, serta pengembangan dan pemanfaatan aneka sumber belajar sesuai keperluan, pemanfaatan sumber belajar bersama, usaha inovatif yang merupakan penghematan, seperti misalnya pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran terbuka yang tidak mengharuskan pembangunan gedung dan mengangkat tenaga pendidik yang digaji secara tetap. Inti dari efisiensi adalah mengembangkan berbagai faktor internal maupun eksternal sistemik untuk menyusun alternatif tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling menguntungkan. 5. Produktivitas pada dasarnya adalah keadaan atau proses yang memungkinkan diperolehnya hasil yang lebih baik dan lebih banyak. Produktivitas pembelajaran dapat mengandung arti: perubahan proses 22 pembelajaran dari menghafal dan mengingat ke menganalisis dan mencipta, penambahan masukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, peningkatan intensitas interaksi peserta didik dengan sumber belajar, atau gabungan ketiganya dalam kegiatan belajar-pembelajaran sehingga menghasilkan mutu yang lebih baik, keikutsertaan dalam pendidikan yang lebih luas, lulusan lebih banyak, lulusan yang lebih dihargai oleh masyarakat, dan berkurangnya angka putus sekolah. Berdasarkan uraian diatas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema kerangka pemikiran sebagai berikutnya : Tabel 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Sistem Informasi kuliah online Var X 1. Infrastruktur eLearning 2. Sistem dan Aplikasi e- Learning 3. Konten e-Learning Komponen eLearning: Romi Satrio Wahono. Jurnal Teknodik No. 21XITEKNODIK Minat Var Y 1. Perceived usefulness P 2. Perceived ease of use Faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan sistem informasi. Davis et al.,1989 model TAM Kualitas mengajar dosen Var Z 1. Kesesuaian 2. Daya tarik 3. Efektifitas Pembelajaran 4. Efisiensi Pembelajaran

5. Produktivitas

Konsep kualitas pembelajaran dari Pudji Muljono 2006:29-30 23 Adapun teori penghubung yang menghubungkan variable X ,Y dan Z dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Gambar 1.3 Teori Penghubung Antara Sistem Informasi Kuliah Online,Minat dosen dan implikasinya pada Kualitas mengajar dosen.

1.6.2 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Implementasi Budaya PIQIE dan Modal Intelektual Terhadap Kinerja Dosen di Universitas Komputer Indonesia

0 13 88

Sistem Informasi Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Dosen Berdasarkan Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Pada Universitas Komputer Indonesia

2 74 53

Sistem Informasi Recruitment Dosen Dan Karyawan Berbasis Web pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

0 11 51

Implementasi kualitas software sistem informasi evaluasi perkuliahan (SIMEP) pengaruhnya terhadap motivasi kerja dan kinerja dosen Universitas Komputer Indonesia

1 13 1

PENGARUH MOTIVASI DAN VISI KERJA DOSEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN MENGAJAR DOSEN

0 3 88

KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA Kemandirian Belajar Ditinjau Dari Minat Belajar Dan Persepsi Terhadap Keterampilan Mengajar Dosen Pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan Program Stud

0 1 16

PENGARUH MINAT BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP MOTIVASI Pengaruh Minat Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengajar Dosen Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Kuliah Teori Aku

0 4 14

PENGARUH MINAT BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP MOTIVASI Pengaruh Minat Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengajar Dosen Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Kuliah Teori Aku

0 3 17

View of Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Dosen Mengajar pada Universitas XYZ

0 0 12

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI HONORARIUM MENGAJAR DOSEN

0 0 8