Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur subsektor perusahaan Kontruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah berupa laporan keuangan selama 5 periode Times Series dari tahun 2009 –2013 dan di ambil 6 Perusahaan Cross Section sektor Kontruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, jumlah sampel yang diambil 30 buah pooled data sehingga cukup untuk melakukan penelitian tersebut. 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan Library Research 2. Studi Literatur

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

A. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan bagaimana struktur aktiva dan likuiditas terhadap struktur modal pada perusahan Kontruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2009-2013.

B. Analisis Verifikatif Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensialinduktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Adapun langkah –langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Analisis Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi.

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. 2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Perkembangan Struktur Aktiva Perusahaan Manufaktur Sektor

Kontruksi Dan Bangunan Periode 2009-2013 Kenaikan struktur aktiva yang tertinggi yaitu sebesar 20,2 pada tahun 2012 dipegang oleh PT. Adhi Karya Persero Tbk. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan nilai aktiva tetap lebih besar dari peningkatan total aktiva yang berpengaruh pada peningkatan rasio hutang atau aktivitas pendanaan dengan menggunakan hutang tersebut. Jumlah struktur aktiva suatu perusahaan yang tinggi dapat dipastikan jumlah aset tetap yang dimiliki suatu perusahaan tinggi dan cenderung menambah hutang sebagai sumber pendanaannya.

4.1.1.2 Perkembangan Likuiditas Perusahaan Manufaktur Sektor

Kontruksi Dan Bangunan Periode 2009-2013 Dapat dilihat perkembangan Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Kontruksi dan Bangunan periode 2009-2013 mengalami fluktuatif. Peningkatan Likuiditas CR tertinggi dialami oleh PT. Surya Semesta Internusa Tbk pada tahun 2011 yaitu sebesar 64,8 dari periode sebelumnya yang hanya 1,1. Peningkatan likuiditas yang tinggi membuktikan bawa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan-perusahaan yang lain dan perusahaan tersebut mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Penurunan tingkat likuiditas dialami oleh PT. Wijaya Karya Persero Tbk karena dari tahun ke tahun perusahaan ini mengalami penurunan secara drastis. Berdasarkan annual report perusahaan, penurunan tingkat likuiditas terjadi 5 10 15 20 25 30 2009 2010 2011 2012 2013 Struktur Aktiva PT. Adhi Karya Persero Tbk PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT. Surya Semesta Internusa Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk PT. Wijaya Karya Persero Tbk PT. Waskita Karya Persero Tbk 50 100 150 200 250 2009 2010 2011 2012 2013 Likuiditas CR PT. Adhi Karya Persero Tbk PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT. Surya Semesta Internusa Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk PT. Wijaya Karya Persero Tbk PT. Waskita Karya Persero Tbk dikarenakan kinerja keuangan perusahaan mendapat tekanan berat dan laju pendapatan melambat sejalan dengan melambatnya pertumbuhan sektor properti dan kontruksi di Indonesia yang disebabkan karena adanya hantaman krisis likuiditas.

4.1.1.3 Perkembangan Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Sektor

Kontruksi Dan Bangunan Periode 2009-2013 Beberapa perusahaan mendapatkan nilai struktur modal diatas 100, hal ini berarti perusahaan menggunakan hutang lebih banyak dari pada modal sendiri untuk mendanai usahanya. Nilai struktur modal tertinggi didapatkan oleh PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk tahun 2013 sebesar 109,1. Penurunan struktur modal terendah yaitu pada tahun 2011 pada PT. Surya Semesta Internusa Tbk sebesar 5,2. Nilai struktur modal yang rendah diartikan bahwa perusahaan tersebut menggunakan lebih banyak modal sendiri dibandingkan dengan hutang. Dari sisi investor hal ini dipandang buruk, karena semakin sedikit hutang yang digunakan perusahaan untuk mendanai aktifitasnya, maka sedikit pula peningkatan pendapatan yang akan diperoleh.

4.2 Analisis Verifikatif

Dokumen yang terkait

pengaruh Struktur Aktiva Dan Profotabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal (Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014)

1 6 71

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2012-2015)

0 4 111

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

0 2 34

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2013.

0 4 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 1 103

PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR KONSTRUKSI DAN BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA -

1 38 23

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL SEKTOR RITEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL SEKTOR RITEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - repository perpustakaan

0 1 13