Perancangan Hipotesis Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis

Pengaruh tinggi rendahnya koefisien determinasi tersebut digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono 2006 : 108 adalah sebagai berikut: Table 3.6 Tinggi rendahnya koefisien determinasi Sumber : Sugiyono 2006 : 108

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan signifikan dari pengaruh iklan melalui media televisi tehadap sikap konsumen dalam membeli produk. Rancangan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Perumusan hipotesis statistik 2. Kriteria pengujian 3. Statistik uji 4. Kriteria penerimaan dan penolakan 5. Penarikan kesimpulan Adapun dari rancangan pengujian hipotesa yang akan dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0 - 4 Pengaruh rendah sekali 5 - 16 Pengaruh rendah tapi pasti 17 - 48 Pangaruh cukup kuat 49 - 81 Kuat 82 - 100 Sangat Kuat 1. Perumusan hipotesis statistik Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya hubungan signifikan dari pengaruh iklan melalui media televisi terhadap sikap konsumen dalam membeli produk. Jika tidak terdapat hubungan signifikan maka diformulasikan dalam hipotesis nol HO, yaitu hipotesis untuk ditolak. Apabila kedua variabel tersebut dihipotesiskan memiliki hubungan yang signifikan maka diformulasikan dalam hipotesis alternative H1, yaitu hipotesis yang diharapkan untuk diterima. Dari uaraian diatas tersebut dapat ditentukan pengujian hipotesis penelitian sebagai berikut: H : ρ = 0  Tidak ada pengaruh signifikan antara Iklan Melalaui Media Televisi terhadap Sikap Konsumen Dalam Membeli Produk Motor Yamaha Jupiter MX. H 1 : ρ ≠ 0  Ada pengaruh signifikan antara Iklan Melalui Media Televisi terhadap Sikap Konsumen Dalam Membeli Produk Motor Yamaha Jupiter MX. 2. Statistik uji Pengaruh statistiknya diguntakan rumus sebagai berikut: 2 1 2 r n r t    Keterangan: t = statistik uji korelasi r = koefisien korelasi antar variabel X dengan variabel Y n = banyaknya sampel 3. Kriteria penerimaan dan penolakan Untuk menentukan H0 diterima atau ditolak digunakan uji signifikansi, yaitu: Jika t hitung t tabel 0,1 dk = n – 2, maka H0 : ditolak Jika t hitung t tabel 0,1 dk = n – 2, maka H0 : diterima - t tabel t tabel Gambar 3.1 Kurva uji-t 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan JG Motor adalah dealer resmi YAMAHA dengan badan hukum PT

Jayamandiri Gemasejati. Bergerak di bidang penjualan retail kendaraan otomotif khususnya motor dengan merk YAMAHA. Didirikan pada tanggal 29 Oktober 1994, secara operasional menjalankan bisnis retail otomotif YAMAHA pada bulan September 2001 dengan menggunakan nama JG Motor Group. Nama JG itu sendiri berasal dari penyingkatan nama Jayamandiri Gemasejati. Cabang pertama yang dibuka adalah JG Cibeureum yang berlokasi di Jl. Raya Cibeureum No. 70 Cimahi- Bandung dengan status dealer 1S, dimana hanya melayani penjualan unit saja tanpa bengkel dan spareparts. Jumlah karyawan pada saat itu hanya berjumlah 8 orang saja. Hingga tahun 2008 JG Motor Group telah memiliki 26 cabang dengan status 3S Sales, Service Spareparts yang tersebar di wilayah DKI dan Jawa Barat. Motto JG Motor yang terkenal adalah “JG Jagonya Yamaha, Yamaha Jagonya Motor” diciptakan pada tahun 2006 merupakan cerminan langsung dari visi perusahaan untuk membawa JG Motor Group menjadi yang terkemuka dalam bisnis retail otomotif khususnya motor merk YAMAHA. Sampai saat ini kami terus berusaha mengembangkan pelayanan kami untuk penjualan dan servis sepeda motor