Pengaruh Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Yamaha Jupiter MX.

(1)

ABSTRAK

Dalam situasi perekonomian di Indonesia seperti sekarang ini banyak perusahaan yang saling bersaing khususnya dalam periklanan. Suatu strategi periklanan yang populer digunakan untuk memindahkan makna budaya ke dalam produk dan merek adalah dengan memanfaatkan para selebriti untuk ikut menjamin suatu produk tertentu. Trend yang berkembang saat ini adalah pemakaian Celebrity Endorsements, baik itu para aktor atau aktris, atlet maupun selebritis lainnya. Dalam Penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap Pengaruh Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Yamaha Jupiter MX.

Penulis menyebarkan kuesioner yang dilakukan di dalam lingkungan kampus Universitas Kristen Maranatha dengan jumlah responden 120 orang yang pernah menonton iklan Yamaha Jupiter MX. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan data diolah dengan menggunakan program SPSS 16.

Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan Attractiveness mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 50 % sedangkan 50 % dipengaruhi oleh faktor lain. Trustworthiness mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 4.7 % sedangkan 95.3% dipengaruhi oleh faktor lain. Expertise mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 7.5 % sedangkan 92.5 % dipengaruhi oleh faktor lain. Dan Source

Credibility mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 11 % dimana nilai tersebut

cukup besar pengaruhnya terhadap minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX sedangkan 89 % dipengaruhi oleh faktor lain


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Penelitian………...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9

2.3 Pengertian Bauran Pemasaran... 11

2.4 Periklanan... 14

2.4.1 Pengertian Periklanan... 14

2.4.2 Tujuan Periklanan ………. ... 15

2.4.3. Fungsi Iklan…………...16


(3)

2.4.5. Keputusan-Keputusan Dalam Periklanan ………... ... 18

2.5. Kredibilitas Sumber ( Source Credibility)………..22

2.5.1. Daya Tarik (Attractiveness)...22

2.5.2. Kepercayaan (Trustworthiness)...25

2.5.3. Keahlian (Experise)...26

2.6. Endoser Sebagai Penyampaian Pesan Iklan...26

2.6.1. Para Selebriti Pendukung...27

2.6.2. Pendukung dari Orang Khusus...27

2.7. Minat Beli Konsumen ... 28

2.7.1. Pengertian Minat ... 29

2.7.2. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli………...31

2.8. Pengaruh Celebrity Endorsers terhadap Minat Beli Konsumen...35

2.9. Kerangka Pemikiran...37

2.10. Hipotesis Penelitian...39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 40

3.1.1. Desain Penelitian... 40

3.2. Pengukuran dan Operasionalisasi Variabel……….41

3.3. Populasi dan Sampel ... 44

3.4. Metode Pengambilan Sampel... 44

3.5. Jumlah Sampel………45


(4)

3.7. Validitas dan Reliabilitas………...46

3.7.1. Uji Validitas………....46

3.7.2. Hasil Pengujian Validitas………...48

3.7.3. Uji Reliabilitas………51

3.7.4. Hasil Pengujian Reliabilitas………52

3.8. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data……….54

3.8.1. Analisa Regresi………...55

3.8.1.1. Analisa Regresi Sederhana………..55

3.8.1.2. Analisa Regresi Berganda………...56

3.9. Kriteria Pengujian Hipotesis……….57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data ... 58

4.2. Profil Responden... 58

4.2.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

4.2.2. Profil Responden Berdasarkan Usia ... 59

4.2.3. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Per Bulan... 60

4.2.4. Profil Responden Berdasarkan Pernah/Tidaknya Menonton Iklan Yamaha Jupiter MX... 61 4.3. Tanggapan Responden Terhadap Celebrity Endorsers Pada Iklan Yamaha Jupiter MX Berdasarkan Attractiveness, Trustworthiness,


(5)

Expertise, dan Minat Beli... 62

4.3.1. Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness Yang Yang Disampaikan Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) . 63 4.3.2. Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness Yang Yang Disampaikan Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) . 66 4.3.3. Tanggapan Responden Terhadap Expertise Yang Yang Disampaikan Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) . 69 4.3.4. Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Produk Jupiter MX... 72

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 74

4.4.1. Hipotesis 1... 75

4.4.2. Hipotesis 2... 77

4.4.3. Hipotesis 3... 79

4.4.4. Hipotesis 4... 81

4.5. Analisa Akhir ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 84

5.2. Saran... 85 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel (Variabel Independen) ... 42

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel (Variabel Dependen)... 43

Tabel 3.3. Uji Validitas Awal ... 49

Tabel 3.4. Uji Validitas Akhir... 50

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas... 52

Tabel 4.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel 4.2. Profil Responden Berdasarkan Usia ... 59

Tabel 4.3. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Per Bulan... 60

Tabel 4.4. Profil Responden Berdasarkan Pernah/Tidaknya Menonton Iklan Yamaha Jupiter MX ... 61

Tabel 4.5. Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Valentino Rossi)... 63

Tabel 4.6. Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Valentino Rossi)... 66

Tabel 4.7. Tanggapan Responden Terhadap Expertise Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Valentino Rossi)... 69

Tabel 4.8. Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Produk Jupiter MX ... 72

Tabel 4.9. Model Summary Attractiveness Terhadap Minat Beli... 75

Tabel 4.10. Model Summary Trustworthiness Terhadap Minat Beli... 77


(7)

Tabel 4.12. Model Summary Source Credibility (Attractiveness, Trustworthiness,


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 32

Gambar 2.2 Tahap-tahap Antara Evaluasi, Alternatif, dan Keputusan Membeli . 34 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran... 37


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras untuk menghadapi persaingan. Hal ini menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat bersaing sekaligus memanfaatkan peluang untuk tetap bertahan hidup, bahkan bila mungkin untuk berkembang dan memperluas pasarnya. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan agar tetap eksis dan berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen adalah dengan melakukan strategi bauran pemasaran, yaitu salah satunya dengan promosi. Menurut Kotler (2005) di dalam bauran promosi terdapat lima kegiatan promosi yaitu: advertising (periklanan),

sales promotion (promosi penjualan), personal selling (penjualan pribadi), direct marketing (pemasaran langsung), serta public relation (hubungan masyarakat).

Periklanan dapat diartikan sebagai segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Paul D. Convers, Harvey W, Huegy, Robert V. Mitchel). Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat, artinya: jika iklan yang dibuat oleh


(10)

perusahaan berjalan dengan baik maka pembeli dan masyarakat mendapat informasi yang cukup, merasa tertarik, dan pada akhirnya pembeli terdorong untuk membeli produk tersebut. Begitu juga sebaliknya jika iklan perusahaan tidak berjalan dengan baik maka pembeli tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk tersebut sehingga mereka tidak memiliki ketertarikan akan produk tersebut, bahkan tidak memiliki keinginan untuk membelinya. Bagian penting dari periklanan adalah bagaimana mengiklankan produk mereka secara berbeda dan unik. Iklan yang tampil beda dan membawa pesan yang berbeda pula lebih cepat diterima maknanya oleh konsumen, sehingga konsumen lebih cepat dalam menangkap pesan, produk dan merek yang diiklankan. Dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli. Iklan juga bisa menstimulasi konsumsi dan aktivitas ekonomi serta memperagakan gaya hidup dan orientasi nilai tertentu.

Suatu strategi periklanan yang populer digunakan untuk memindahkan makna budaya ke dalam produk dan merek adalah dengan memanfaatkan para selebriti untuk ikut menjamin suatu produk tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan produk meningkat akibat penggunaan selebritas sebagai model iklan (celebrity

endorser), sikap dan persepsi konsumen bertambah ketika selebritas mendukung produk

tersebut (Shimp, 2003). Meskipun demikian, pemilihan selebriti yang tepat untuk produk atau jasa tertentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemakaian Celebrity

Endorsers bukan saja marak di negara–negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris,

dan Jepang, tetapi juga di Indonesia. Dalam studi yang dilakukan Ohanian (1990)


(11)

mengemukakan skala pengukuran untuk mengukur persepsi terhadap Attractiveness (daya tarik), Trustworthiness (kepercayaan), dan Expertise (keahlian). Attractiveness bukan hanya daya tarik dari segi fisik saja tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat konsumen dari dalam diri selebritis seperti kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003).

Thrustworthiness (kepercayaan) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat

dipercayainya seorang selebritis. Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki seorang selebritis yang berhubungan dengan topik iklannya. Ketiga dimensi ini dimaksudkan sebagai ukuran kredibilitas sumber (Source Credibility) yang didefinisikan sebagai karakteristik positif komunikator yang mempengaruhi akseptansi penerimaan pesan (Tjiptono, Chandra, Diana, 2004).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa para selebriti berperan penting dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada pasar sasaran yang telah ditentukan. Konsumen akan lebih tertarik untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang dan jasa yang telah didukung oleh selebriti dibandingkan dengan barang dan jasa yang tidak didukung oleh selebriti (Dyson & Turco, 1998). Menurut Anoraga (2000) minat beli adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut. Ada lima tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, yaitu : pengenalan kebutuhan, proses informasi konsumen, evaluasi produk atau merek, pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.


(12)

Diantara begitu banyak iklan yang menggunakan selebriti sebagai endorser, baru-baru ini Yamaha Jupiter MX meluncurkan iklan terbarunya dengan menampilkan Valentino Rossi, seorang juara dunia Moto GP sebagai endorser. Dengan slogan ”Yang lain makin ketinggalan” Yamaha sepertinya ingin menunjukkan eksistensi mereka sebagai produsen motor yang mengandalkan kecepatan. Dalam iklannya Valentino Rossi mengendarai motor Yamaha Jupiter MX dengan kencang sehingga membuat berantakan pakaian orang yang dilewatinya. Terpilihnya Valentino Rossi sebagai Celebrity endorser dari produk ini tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Harus diketahui dengan benar apakah Valentino Rossi merupakan pilihan yang tepat, karena hal tersebut nantinya akan menentukan sukses dari iklan itu sendiri dalam mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Berkaitan dengan pembahasan di atas penulis tertarik untuk membahas pengaruh

Celebrity Endorsers yang dilakukan pada iklan produk Yamaha Jupiter MX terhadap

minat beli konsumennya, dan yang menjadi Celebrity Endorsers adalah Valentino Rossi. Oleh karena itu penulis mengambil judul :

“PENGARUH CELEBRITY ENDORSERS (VALENTINO ROSSI) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK YAMAHA JUPITER MX” .


(13)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut :

1. Apakah Attractiveness Celebrity Endorsers berpengaruh terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX?

2. Apakah Trustworthiness Celebrity Endorsers berpengaruh terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX?

3. Apakah Expertise Celebrity Endorsers berpengaruh terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX?

4. Apakah Celebrity Endorsers (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise) berpengaruh terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX?

1.3. Maksud danTujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pengaruh Attractiveness Celebrity Endorsers terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX.

2. Untuk mengetahui pengaruh Trustworthiness Celebrity Endorsers terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX.

3. Untuk mengetahui pengaruh Expertise Celebrity Endorsers terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX.

4. Untuk mengetahui pengaruh Celebrity Endorsers (Attractiveness,

Trustworthiness, Expertise) terhadap minat beli produk Yamaha Jupiter MX.


(14)

1.4. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai pengetahuan dan masukan tentang pengaruh Celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen.

Selain itu penulis juga mengharapkan agar penelitian ini berguna bagi : 1.Penulis

• Untuk meningkatkan wawasan pemahaman masalah yang berhubungan dengan Celebrity Endorsers serta keputusan pembelian. Dan juga merupakan pengembangan dari teori-teori yang telah didapatkan dalam perkuliahan.

• Dapat mewujudkan dalam suatu bentuk skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menenmpuh ujian akhir sarjana (program S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2.Perusahaan

Untuk memberikan informasi tambahan berupa data dan saran yang mungkin berguna untuk menunjang dan membantu perusahaan dalam usahanya untuk mengadakan perbaikan dalam kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.


(15)

3.Pihak Lain

Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi pihak- pihak yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh informasi-informasi yang dihasilkan dari penelitian ini ataupun yang berkeinginan untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) terhadap minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX dan dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Attractiveness

Sebanyak 43,67% responden menjawab setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Valentino Rossi mempunyai daya tarik fisik yang mendukung dan dapat dikatakan sebagai model iklan yang menarik. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

2. Trustworthiness

Sebanyak 38,67% responden menjawab setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden percaya kepada Valentino Rossi untuk menyediakan informasi dan dengan cara jujur. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

84   


(17)

3. Expertise

Sebanyak 36% responden menjawab setuju , sehingga dapat disimpulkan bahwa Valentino Rossi mempunyai keahlian untuk mengiklankan Yamaha Jupiter MX. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

4. Secara keseluruhan peran Valentino Rossi di dalam penayangan iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi sudah cukup baik, dimana tujuan manajemen Yamaha Jupiter MX menggunakan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX memberikan pengaruh sebesar 11% terhadap minat beli, yang berarti konsumen membeli Yamaha Jupiter MX karena Valentino Rossi dipercaya sebagai orang yang dapat dipercaya menggunakan Yamaha Jupiter MX dan figur Valentino Rossi yang terkenal. Sedangkan sisanya 89% di pengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Sehingga Valentino Rossi dapat diterima konsumen sebagai model iklan Yamaha Jupiter MX yang baik.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan atas analisis hasil penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna dalam usaha penggunaan

Celebrity Endorsers dalam usaha meningkatkan minat beli.

85   


(18)

1. Pemasar harus berhati-hati dalam memilih Celebrity Endorsers. Celebrity

Endorsers yang dipilih harus mempunyai latar belakang baik dan mempunyai

citra yang positif di mata konsumen sehingga tidak merusak image perusahaan di kemudian hari. Sebagai contoh kasus skandal pegolf nomor satu dunia Tiger Woods. Tiger Woods diberitakan selingkuh dengan beberapa orang wanita, padahal ia telah mempunyai seorang istri. Hal ini tentunya membuat konsumen mempunyai pandangan yang negatif terhadapnya, sekaligus merusak image perusahaan yang telah memakai dia sebagai Celebrity Endorsers.

2. Jika pemasar ingin memakai Celebrity Endorsers yang lain dalam iklan Jupiter MX selanjutnya, maka disarankan untuk mencari Celebrity Endorsers yang memiliki expertise yang baik karena berdasarkan penelitian ini nilai expertise yang dimiliki oleh Valentino Rossi memiliki nilai yang paling rendah dari nilai kredibilitas yang lain.

86   


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Kesali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan. Konsep-konsep dan

Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utarna Grafiti.

Kotler, Ang, Leong, dan Tan, 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, P., dan G. Armstrong. (2004). 10th edition. Principles of Marketing

Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran“, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Salemba 4.

Lupiyoadi, Rambat (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, edisi pertama, Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, U. (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building

Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.

Stanton, Etzel, and Walker, (2001), “Marketing“, 12th edition, Mc Graw-Hill, New York.

Stanton, W.J. (1994). Edisi 7,jilid 1.PrinsipManajemen. Penerbit Erlangga. Sugiyono,2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung.


(20)

Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, Fandy (2000). Manajemen Pemasaran Peespektif Asia, edisi satu, Yogyakarta: Andi.


(1)

3.Pihak Lain

Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi pihak- pihak yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh informasi-informasi yang dihasilkan dari penelitian ini ataupun yang berkeinginan untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(2)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh Celebrity Endorsers (Valentino Rossi) terhadap minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX dan dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Attractiveness

Sebanyak 43,67% responden menjawab setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Valentino Rossi mempunyai daya tarik fisik yang mendukung dan dapat dikatakan sebagai model iklan yang menarik. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

2. Trustworthiness

Sebanyak 38,67% responden menjawab setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden percaya kepada Valentino Rossi untuk menyediakan informasi dan dengan cara jujur. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

84 


(3)

3. Expertise

Sebanyak 36% responden menjawab setuju , sehingga dapat disimpulkan bahwa Valentino Rossi mempunyai keahlian untuk mengiklankan Yamaha Jupiter MX. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Yamaha Jupiter MX.

4. Secara keseluruhan peran Valentino Rossi di dalam penayangan iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi sudah cukup baik, dimana tujuan manajemen Yamaha Jupiter MX menggunakan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX memberikan pengaruh sebesar 11% terhadap minat beli, yang berarti konsumen membeli Yamaha Jupiter MX karena Valentino Rossi dipercaya sebagai orang yang dapat dipercaya menggunakan Yamaha Jupiter MX dan figur Valentino Rossi yang terkenal. Sedangkan sisanya 89% di pengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Sehingga Valentino Rossi dapat diterima konsumen sebagai model iklan Yamaha Jupiter MX yang baik.

5.2. Saran


(4)

Endorsers yang dipilih harus mempunyai latar belakang baik dan mempunyai

citra yang positif di mata konsumen sehingga tidak merusak image perusahaan di kemudian hari. Sebagai contoh kasus skandal pegolf nomor satu dunia Tiger Woods. Tiger Woods diberitakan selingkuh dengan beberapa orang wanita, padahal ia telah mempunyai seorang istri. Hal ini tentunya membuat konsumen mempunyai pandangan yang negatif terhadapnya, sekaligus merusak image perusahaan yang telah memakai dia sebagai Celebrity Endorsers.

2. Jika pemasar ingin memakai Celebrity Endorsers yang lain dalam iklan Jupiter MX selanjutnya, maka disarankan untuk mencari Celebrity Endorsers yang memiliki expertise yang baik karena berdasarkan penelitian ini nilai expertise yang dimiliki oleh Valentino Rossi memiliki nilai yang paling rendah dari nilai kredibilitas yang lain.

86 


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kesali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan. Konsep-konsep dan

Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utarna Grafiti.

Kotler, Ang, Leong, dan Tan, 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, P., dan G. Armstrong. (2004). 10th edition. Principles of Marketing

Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran“, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Salemba 4.

Lupiyoadi, Rambat (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, edisi pertama, Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, U. (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building

Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.

Stanton, Etzel, and Walker, (2001), “Marketing“, 12th edition, Mc Graw-Hill, New York.


(6)

Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, Fandy (2000). Manajemen Pemasaran Peespektif Asia, edisi satu, Yogyakarta: Andi.