61
4.2.4.2 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dapat dihitung sebagai berikut: KD
= r
2
x 100 = 0,893
2
x 100 = 79,7
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan Situasional memberikan pengaruh terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sebesar 79,7,
yang dikategorikan sebagai pengaruh yang tinggi kuat, sedangkan sisanya sebesar 20,3 merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.
4.2.4.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh antara Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap
Kepuasan Kerja. H1 : ρ ≠ 0, berarti terdapat Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap
Kepuasan Kerja. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
Statistik uji yang digunakan adalah uji t sebagai berikut:
2
1 2
s s
r n
r t
61
2
0,893 66 2 15,844
1 0,893 t
Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel. Dengan α=0,05, derajat bebas n-2 = 64, untuk pengujian dua pihak diperoleh nilai t tabel sebesar ±
1,998.
Gambar 4.2 Kurva Hipotesis Daerah Penerimaan dan Penolakan
Berdasarkan gambar di atas, diperoleh nilai t hitung 15,844 lebih besar dari nilai t tabel 1,998, dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya terbukti terdapat Pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap
Kepuasan Kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi.
-1,998 1,998 15,844
Daerah Penolakan H
Daerah Penerimaan H
1
Daerah Penolakan H
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gaya Kepemimpinan Situasional yang diterapkan oleh pemimpin pada Dinas Tenanga Kerja, Sosial Dan Transmigrasi yang diambil dari 8 delapan indikator
yaitu Menetapkan tujuan, mengorganisasi situasi kerja, menetapkan batas waktu, memberikan arahan spesifik, memberikan dukungan, melibatkan bawahan dalam
diskusi, memudahkan interaksi, menyimak pendapat bawahan. Berdasarkan tanggapan responden hasil dari kuesioner menyimpulkan Gaya Kepemimpinan
Situasional sudah diterapkan dengan baik Dengan nilai skor 3124 dari total jawaban responden 3960 skor 78,89. jadi pemimpin sudah menerapkan gaya
kepemimpinannya dengan baik untuk mencapai kepuasan kerja karyawan. 2.
Kepuasan kerja karyawan pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial Dan Transmigrasi yang diambil melalui 6 enam indikator yaitu gaji, pekerjan itu sendiri, rekan sekerja,
atasan, promosi, lingkungan kerja. Berdasarkan tanggapan responden dari hasil kuesioner, jadi untuk pencapaian kepuasan kerja karyawan sudah diterapkan dengan
baik. Dengan nilai skor 3188 dari total jawaban responden 3960 80,51. 3. Gaya kepemimpinan situasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial Dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta menurut