Pedagang Kaki Lima KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI LAMPUNG DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PUSAT KEGIATAN OLAHRAGA RAKYAT (PKOR) WAY HALIM

usaha dagang dan jasa informal dalam jangka waktu tertentu yang menggunakan lahan fasilitas umum baik dengan perlengkapan mudah dipindahkan, danatau dibongkar pasang.

F. Kerangka Pikir

Kinerja Satpol PP merupakan kemampuan Satpol PP dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam memberikan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat guna mencapai tujuan dan misi secara optimal. Kinerja ini diharapkan mampu menjelaskan apakah Satpol PP Provinsi Lampung mampu melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi yang diembankan kepadanya secara optimal agar berhasil dalam melayani masyarakat dengan menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang aman dan nyaman. Kriteria yang digunakan dalam mengukur kinerja Satpol PP Provinsi Lampung ini adalah berdasarkan Dwiyanto, 2006 yaitu produktivitas dan kualitas pelayanan. Tidak hanya menggunakan teori dari Dwiyanto saja, tetapi penulis juga menggunakan teori dari Ratminto, 2005 yaitu responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Berdasarkan penelitian ini yang dimaksud responsivitas yaitu untuk mengukur daya tanggap Satpol PP Provinsi Lampung dalam mengenali kebutuhan masyarakat. Responsibilitas dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan terhadap publik yang dilakukan Satpol PP Provinsi Lampung. Serta akuntabilitas digunakan untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan Satpol PP Provinsi Lampung terhadap masyarakat terkait penertiban PKL. Sedangkan produktivitas digunakan untuk mengetahui apakah kinerja Satpol PP Provinsi Lampung sudah efektif dan efisien dalam pelayanan terhadap publik. Lalu kualitas pelayanan adalah informasi mengenai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan suatu instansi, dalam penelitian ini yaitu untuk mencari tahu apakah masyarakat puas terhadap pelayanan Satpol PP Provinsi Lampung selama ini. Di dalam penelitian ini kinerja Satpol PP Provinsi Lampung dikatakan berhasil apabila melaksanakan tugasnya sesuai dengan kelima indikator kinerja tersebut yaitu produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas, jika sudah sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 10 Tahun 2007 maka akan dipastikan akan adanya keberhasilan kinerja Satpol PP Provinsi Lampung dalam penertiban PKL. Kerangka pikir dari penelitian dapat dilihat dari gambar berikut ini : Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima di Pusat Kegiatan Olahraga Rakyat PKOR Way Halim Indikator Kinerja : Agus Dwiyanto 2006 - Produktivitas 1. Prosedur Pelaksanaan 2. Tolak Ukur - Kualitas Pelayanan 1. Tingkat Kepuasan Masyarakat Ratminto dkk 2005 - Responsivitas 1. Mengenali Kebutuhan Masyarakat - Responsibilitas 1. Batasan Perilaku 2. Tindakan Pendekatan - Akuntabilitas 1.Persiapan yang dilakukan Efektif Tidak Efektif III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Masyhuri dan Zainudin, 2008 :12 penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan data empiris. Menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 2007: 3, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Hadari dan Mimi, 1996 :176 Obyek penelitian kualitatif adalah segala bidang aspek kehidupan manusia,yakni manusia dan segala aspek yang di pengaruhi manusia. Menurt Morissan 2012:77 pendekatan deskriptif untuk menggambarkan situasi atau peristiwa kemudian peneliti menjelaskan apa yang diamatinya. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Masyhuri dan Zainudin, 2008:24-25 dalam penelitian kualitatif yang harus diperhatikan adalah sumber dan jenis data ,manusia sebagai instrumen, pokok persoalan pengamatan, teknik wawancara, cara peneliti mencatat data dalam catatan lapangan, penggunaan dokumen, sampling, dan satuan kajian. Jadi peneliti ini berusaha menggambarkan atau