Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

2 level persentase pemberian ransum siang dan malam hari yang berpengaruh terbaik terhadap persentase potongan karkas.

C. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang persentase pemberian ransum pada siang dan malam hari yang terbaik sehingga dapat diaplikasikan oleh peternak dalam proses pemeliharaan.

D. Kerangka Pemikiran

Ayam jantan tipe medium merupakan produk sampingan dari usaha penetasan ayam petelur. Ayam jantan tipe medium ini juga biasa disebut ayam tipe dwiguna, hal ini karena selain sebagai ternak penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging. Ayam yang bisa digunakan sebagai penghasil telur adalah ayam betina, sedangkan ayam yang digunakan sebagai ternak penghasil daging adalah ayam jantan. Kemungkinan anak ayam jantan tipe medium sebagai penghasil daging cukup besar Riyanti, 1995. Ransum adalah susunan beberapa pakan ternak unggas yang di dalamnya harus mengandung zat nutrisi yang lain sebagai satu kesatuan, dalam jumlah, waktu, dan proporsi yang dapat mencukupi semua kebutuhan Rasyaf, 2011 a . Tillman, dkk. 1998 menjelaskan konsumsi ransum digunakan untuk proses pertumbuhan, aktivitas dan mempertahankan suhu tubuh. Suhu yang tinggi menyebabkan ayam lebih banyak minum dari pada mengonsumsi ransum untuk menjaga suhu tubuh. Suhu lingkungan adalah salah satu faktor yang memengaruhi konsumsi ransum ayam. Suhu udara yang tinggi dalam kandang akan menyebabkan ayam menderita stres. Tingginya suhu lingkungan tersebut mengakibatkan ayam mengalami cekaman panas, sehingga konsumsi ransum menurun. Penurunan konsumsi ransum berakibat pada penurunan konsumsi energi. Untuk mengatasi adanya cekaman panas, maka diperlukan langkah manajemen yang tepat agar dapat mengatasi stres untuk mendapatkan performan yang baik North dan Bell, 1990. Salah satu alternatif untuk mengatasi konsumsi yang kurang optimal pada siang hari dapat dilakukan dengan cara pemberian ransum pada saat sejuk yaitu pada sore dan malam hari dengan memberikan lampu sebagai alat penerangan Murtidjo, 2001. Pada saat sejuk tersebut, ayam diharapkan dapat mengonsumsi ransum dengan lancar dan pada akhirnya pertumbuhan ayam akan optimal dan menghasilkan bobot hidup yang tinggi. Bobot hidup yang tinggi akan menghasilkan karkas yang tinggi, begitu pula dengan potongan karkasnya. Suhu optimum di Bandar Lampung berkisar antara 28,18 dan 30,14 °C pada siang hari dan 24,61--26,73 °C pada malam hari. Dengan adanya perbedaan suhu antara siang dan malam hari akan memengaruhi pola konsumsi ransum ayam yang pada gilirannya memengaruhi pertumbuhan dan akhirnya memengaruhi karkas yang dihasilkan. Pada umumnya peternak memberikan ransum lebih banyak pada siang hari dan belum terdapat suatu perbandingan ideal pembagian persentase pemberian ransum antara siang dan malam hari. Dengan demikian, dipilih suatu penelitian tentang pengaruh persentase pemberian ransum siang dan malam hari terhadap persentase potongan karkas ayam jantan tipe medium di kandang panggung yang akan memengaruhi konsumsi ransum, karkas, dan potongan-potongan karkas. Selain suhu, kandang juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ayam. Kandang merupakan tempat pemeliharaan ternak yang mempunyai fungsi primer sebagai tempat tinggal bagi unggas agar terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk iklim hujan, panas, angin serta gangguan lainnya binatang buas atau pencurian. Kandang yang biasa digunakan oleh peternak yaitu kandang panggung, karena kandang panggung memiliki sistem sirkulasi yang baik, laju pertumbuhan ayam tinggi, serta kotoran mudah dibuang. E. Hipotesis Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: 1 persentase pemberian ransum siang dan malam hari berpengaruh terhadap persentase potongan karkas; 2 terdapat level persentase pemberian ransum siang dan malam hari yang mempunyai pengaruh terbaik terhadap persentase potongan karkas.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.