Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

19 dalam bentuk laporan sebagai alternatif pengembangan jawaban.  Guru membantu siswa untuk mengaplikasikan konsep dalam bentuk soal- soal latihan  Siswa mengerjakan soal latihan dalam bentuk hitungan E. Tahap Melihat Kembali  Guru melakukan tanya jawab untuk menjukkan kelemahan konsepsi awal dan penyelesaian masalah.  Siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuan yang baru yang telah diperoleh dari hasil percobaan dan penjelasan guru.  Siswa diharapkan mampu memberikan alasan tentang pengetahuan baru tersebut dari kata-katanya sendiri. Sumber : Modifikasi dari Wittrock dalam Sumarna 2009

2. Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

Pembelajaran Langsung merupakan suatu model pembelajaran yang sebenar- nya bersifat teacher center. Dalam menerapkan model pembelajaran langsung guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan di- latihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam pembela- jaran peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa. Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan pekerjaan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran ini termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pela- 20 tihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pe- latihan dan pemberian umpan balik tertentu, guru perlu selalu mencoba mem- berikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau kete- rampilan yang dipelajari kedalam situasi kehidupan nyata. Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil dalam Sudrajat 2011 dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Implementasi Pembelajaran Langsung Menurut Bruce dan Weil yang akan diterapkan dalam penelitian Tahapan Pembelajaran Langsung Implementasi Pembelajaran Langsung • Orientasi Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. 1 Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa 2 Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran 3 Memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan 4 Menginformasikan materikonsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran 5 Menginformasikan kerangka pelajaran. • Presentasi Guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep- konsep maupun keterampilan 1 Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek 2 Pemberian contoh-contoh konsep 3 Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas 4 Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit. • Latihan terstruktur Guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan serta mengoreksi respon siswa. • Latihan terbimbing Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. 1 Memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. 2 Mengasesmenilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. • Latihan mandiri Siswa berlatih secara mandiri Sumber : Modifikasi dari Sudrajat 2011 Di lain pihak, menurut Slavin dalam Sudrajat 2011 mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut: 21 Tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung yaitu : • Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. • Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. • Menyampaikan materi pelajaran. • Melaksanakan bimbingan. • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. • Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. • Memberikan latihan mandiri. Berdasarkan tabel sintaks pemebelajaran langsung direct instruction pada Tabel 3 maka peneliti membuat rancangan implementasi pembelajaran lang- sung direct instruction yang akan dilakukan pada saat penelitian seperti pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Tabel Sintaks Pembelajaran Langsung Direct Instruction Fase-fase Kegiatan guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Guru menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran ini, mempersiapkan siswa untuk belajar Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap tentang Hukum Hooke Fase 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari tentang Hukum Hooke. Sumber : Modifikasi dari Nurman 2009

3. Berpikir Kritis

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah ( Prblem based learning) terhadap Kemampuan berpikir kritis siswa

7 19 180

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

12 128 489

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

5 17 85

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN MODEL 4K MATERI GEOMETRI KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

21 118 377

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 49

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Generative Learning pada Materi Hukum Newton

0 0 7